06 Februari 2024

10 Hadis tentang Amanah dan Keutamaannya, Muslim Wajib Tahu!

Ketahui juga ciri dari orang yang memiliki sifat amanah

Menjadi salah satu sifat wajib bagi Rasulullah SAW, terdapat juga hadis tentang amanah.

Ini menunjukkan bahwa sifat ini dicontohkan oleh beliau sebaga suri tauladan terbaik.

Selain amanah, Rasulullah SAW juga memiliki sifat mulia lainnya yakni shiddiq, tabligh, dan fatonah.

Semuanya adalah sifat mulia yang bisa diikuti oleh kaum muslim.

Baca Juga: 90 Kalimat Pujian untuk Anak, Bantu Tingkatkan Semangat dan Kepercayaan Diri!

Mengenal Amanah

Perempuan-Perempuan Muslim
Foto: Perempuan-Perempuan Muslim (Freepik.com/freepik)

Amanah merujuk pada konsep kepercayaan, tanggung jawab, atau amanat.

Dalam konteks yang lebih umum, amanah adalah setiap bentuk tanggung jawab atau kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk menjalankan tugas atau mengelola sesuatu dengan baik dan jujur.

Konsep amanah dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan manusia, bisnis, keuangan, atau bahkan dalam konteks agama.

Amanah dalam Islam mencakup tanggung jawab terhadap Allah, sesama manusia, harta benda, dan lingkungan.

Sifat amanah adalah sebuah konsep dalam Islam yang mengacu pada sifat-sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh seseorang yang diberikan amanah atau tanggung jawab.

Sifat amanah sangat penting dalam ajaran Islam dan dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam membentuk karakter yang baik.

Ciri Orang yang Memiliki Sifat Amanah

Beberapa sifat amanah yang penting dalam Islam termasuk:

1. Jujur

Seorang individu yang memiliki sifat amanah harus jujur dan tidak boleh berbohong atau menipu dalam pelaksanaan tanggung jawabnya.

2. Setia

Seseorang yang dipercayakan dengan amanah harus setia dalam menjalankan tanggung jawabnya dan tidak boleh mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya.

3. Terbuka dan Transparan

Sifat amanah juga mencakup keterbukaan dan transparansi dalam mengelola amanah yang diberikan, termasuk dalam urusan keuangan dan administratif.

4. Peduli

Individu yang memiliki sifat amanah harus peduli terhadap kesejahteraan orang lain dan menjaga amanah dengan sebaik-baiknya.

Sifat-sifat ini tidak hanya berlaku dalam hubungan dengan manusia, tetapi juga dalam hubungan dengan Allah.

Pentingnya Memiliki Sifat Amanah

Dalam Islam, setiap individu diberikan amanah oleh Allah untuk menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk agama dan menjaga amanah tersebut adalah kewajiban.

Dalam prosesnya, orang yang diberi amanah harus menghindari kemungkinan menyia-nyiakan amanah tersebut, baik karena sengaja ataupun lalai.

Jurnal Psikologi UGM menyebutkan bahwa seseorang yang amanah memiliki terbentuk dari tiga faktor, yaitu integritas, melaksanakan tugas dan kebajikan.

Secara bahasa, amanah berasal dari bahasa Arab ‘amina – ya`manu – amanatan’ yang berarti jujur atau dapat dipercaya.

Ada tiga kata serupa yang semuanya dibentuk dari huruf alif, mim dan nun yaitu aman, amanah dan iman.

Ketiganya memiliki hubungan yang erat, yaitu menunjukkan kepada ketenangan atau tuma’ninah.

Amanah menunjukkan pada kepercayaan, dan kepercayaan adalah ketenangan, sedang aman adalah hilangnya rasa takut. Ini juga berarti ketenangan.

Secara istilah, menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi, amanah adalah sesuatu yang harus dipelihara dan dijaga agar sampai kepada yang berhak memilikinya.

Sedangkan menurut Ibn Al-Araby, amanah adalah segala sesuatu yang diambil dengan izin pemiliknya atau sesuatu yang diambil dengan izin pemiliknya untuk diambil manfaatnya, dilansir dari Muhammadiyah

Baca Juga: 4 Tips Membangun Kepercayaan Diri untuk Kembali Bekerja setelah Menjadi Full Time Moms

Hadis tentang Amanah

Wanita Muslimah
Foto: Wanita Muslimah (Themuslimtimes.info)

Beberapa hadis tentang amanah ini dapat menunjukkan bahwa sifat tersebut merupakan sifat mulia yang akan membawa kebaikan kepada orang yang menjalankannya.

1. Hadis tentang Amanan dan Kehancuran Jika Menyia-nyiakannya

اِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

Idzaa duyyia’at amaanatu fantazirus saa’ata, qoola kaifa idoo’atuhaa yaa rasuululloh, qoola idzaa asnidal amru ila goiri ahlihi fantazir assaa’ata

Artinya:

“Dari Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah bersabda: ‘Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.’

Kemudian ada seorang sahabat yang bertanya:

‘Bagaimana maksud amanat disia-siakan, ya Rasulullah?’

Beliau menjawab: ‘Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR Bukhari)

2. Hadis tentang Amanah Merupakan Tanda Keimanan

مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ قَالَ: لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ لَهُ، وَلاَ دِيْـنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَـهُ

Maa khotobanaa nabiyyulloh SAW, illaa qoola, laa iimaana liman laa amaanata lahu, walaa diina liman laa ‘ahdalahu

Artinya:

“Tidaklah Nabi SAW berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya.” (HR Muslim)

3. Hadis tentang Amanah dan Anjurannya

أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

Addil amaanata ilaa mani’tamanaka wa laa takhun man khoonaka

Artinya:

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” (HR Tirmidzi).

4. Hadis tentang Amanah adalah Ciri Kesempurnaan Iman

لاَ إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ

Laa iimaana liman laa amaanata lahu walaa diina liman laa ‘ahdahu

Artinya:

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji.” (HR Ahmad).

5. Hadis tentang Amanah dan Kewajibannya

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ

Haddatsnaa abdulloh ibnu maslamata an maalikin an abdillah ibni diinarin an abdillah ibni ‘umaro anna rasuul allahi SAW qoola: alaa kullukum rooin wa kullukum masuulun an roiyyatihi.

Fal amiirul ladzii alan naasi roo’in alaihim wa huwa masuulun ‘anhum

Artinya:

Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda; “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya.

Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: 3 Cara Membangun Kepercayaan Diri Balita, Simak di Sini!

6. Hadis tentang Amanah dan Bahaya Jika Tidak Memilikinya

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Aayatul munaafiqi tsalaatsun, idzaa haddatsa kadzaba waidzaa wa’ada akhlafa waidza’ tumina khoona

Artinya:

Tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat.” (HR Bukhari Muslim).

7. Hadis tentang Amanah Menjaga Rahasia

Contoh amanah jenis ini digambarkan dalam Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلُ بِالْحَدِيثِ ثُمَّ الْتَفَتَ فَهِيَ أَمَانَةٌ

Artinya:

“Rasulullah SAW bersabda: ‘Apabila seseorang membicarakan sesuatu kepada orang lain (sambil) menoleh kanan kiri (karena yang dibicarakannya itu rahasia) maka itulah amanah (yang harus dijaga).” (HR Abu Daud).

8. Hadis tentang Amanah Menjaga Kerahasiaan Pertemuan

Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW menjelaskan wajibnya menjaga kerahasiaan hasil rapat atau pertemuan:

الْمَجَالِسُ بِالْأَمَانَةِ إِلَّا ثَلَاثَةَ مَجَالِسَ سَفْكُ دَمٍ حَرَامٍ أَوْ فَرْجٌ حَرَامٌ أَوْ اقْتِطَاعُ مَالٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

Artinya:

“Majelis pertemuan itu harus dilandasi sifat amanah, kecuali pada tiga majelis, yaitu: di tempat pertumpahan darah yang dilarang, di tempat perzinaan dan perampokan.” (HR Abu Daud).

9. Hadis tentang Amanah dan Larangan Nepotisme

Rasulullah SAW bersabda:

من استعمل رجلا من عصابة و في تلك العصابة من هو أرضى لله منه فقد خان الله و خان رسوله و خان المؤمنين

Artinya:

“Barang siapa mengangkat seseorang untuk suatu jabatan karena ada tali kekeluargaan, padahal ada orang yang lebih disukai Allah daripadanya, maka sesungguhnya ia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman.” (HR Hakim).


10. Hadis tentang Amanah dan Larangan Menerima Gratifikasi

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقًا فَمَا أَخَذَ بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ غُلُولٌ

Artinya:

“Barang siapa yang kami angkat menjadi pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari upah yang semestinya tersebut termasuk barang hasil korupsi.” (HR Abu Daud).

Baca Juga: Badan Tak Lagi Menarik Usai Melahirkan? Psikolog Ungkap Cara Tingkatkan Kepercayaan Diri

Keutamaan Amanah dalam Kehidupan

Pria Islam
Foto: Pria Islam (Freepik.com/krishnatedjo)

Terdapat keutamaan amanah bagi umat muslim yang memiliki sifat mulia tersebut, di antaranya:

1. Jalan Menuju Kesuksesan

Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ ۙ

Wallażīna hum li`amānātihim wa 'ahdihim rā'ụn

Artinya:

“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.” (QS Al-Mu’minun: 8).

2. Sifat yang Mulia

Amanah merupakan sifat para nabi dan rasul. Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT menceritakan hal ini. Nabi Nuh AS berkata:

اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ

Innī lakum rasụlun amīn

Artinya:

“Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (QS Asy-Syu’ara: 107​).

Baca Juga: Kepercayaan Diri dan Afirmasi Positif untuk Sukses Menyusui

3. Tanda Keimanan

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu hadis di atas, terkait dengan orang yang memegang janji.

4. Kompentensi Penting bagi ‘Amil (Pekerja)

Hal ini seperti dikisahkan dalam Al-Qur'an ketika salah seorang putri Nabi Syu’aib AS merekomendasikan Nabi Musa AS agar diangkat menjadi pekerja:

قَالَتْ اِحْدٰىهُمَا يٰٓاَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖاِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْاَمِيْنُ

Qālat iḥdāhumā yā abatista`jir-hu inna khaira manista`jartal-qawiyyul-amīn

Artinya:

“Salah seorang dari kedua perempuan itu berkata: ‘Wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS Al-Qasas: 26).

Demikian hadis tentang amanah beserta penjelasan dan juga keutamaannya yang harus diikuti oleh umat Islam, karena mendapat contoh langsung dari Rasululah SAW.

  • https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/11233
  • https://wakalahmu.com/artikel/dunia-islam/hadits-tentang-amanah-dalam-islam#:~:text=%E2%80%9CTidak%20sempurna%20iman%20seseorang%20yang,%E2%80%9D%20(HR.%20Ahmad).
  • https://muhammadiyah.or.id/amanah-menjadikan-tenang/
  • http://www.dakta.com/news/19737/keutamaan-amanah-dalam-kehidupan-seorang-muslim
  • https://worldquran.com/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.