Hamil di Luar Kandungan: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Apakah Moms pernah mendengar atau mengalami hamil di luar kandungan?
Mengalami hamil di luar kandungan tentu adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh para Moms yang sedang berusaha memiliki anak.
Akan tetapi, menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), hamil di luar kandungan terjadi pada satu dari setiap 50 kehamilan.
Ketika mengalami hamil di luar kandungan dan menjalani perawatan, bagaimana caranya agar Moms cepat pulih?
Mungkinkah untuk kembali hamil dengan kondisi kehamilan yang lebih baik? Cari tahu, yuk!
Baca Juga: Ketahui Mengenai Kehamilan Geriatri, Kehamilan di Usia Lanjut
Apa Itu Hamil di Luar Kandungan?
Hamil di luar kandungan atau yang memiliki istilah kehamilan ektopik adalah kondisi dimana sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim.
Pada kondisi hamil di luar kandungan, sel telur yang dibuahi biasanya menempel di salah satu saluran tuba fallopi rongga perut atau leher rahim.
Ini artinya, embrio tidak dapat berkembang menjadi janin karena tuba fallopi tidak cukup besar untuk mendukung perkembangan embrio.
Gejala kehamilan di luar kandungan mirip seperti gejala kehamilan biasa, di mana Moms akan mual dan merasakan nyeri payudara.
Bahkan hasil tes kehamilan akan menunjukkan hasil positif, seperti kondisi kehamilan pada umumnya.
Namun, karena telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup di luar rahim, jaringan tersebut harus dikeluarkan agar Moms terbebas dari komplikasi serius.
Baca Juga: 5 Penyebab Hasil Test Pack Positif tapi Tidak Hamil
Gejala Hamil di Luar Kandungan
Meskipun Moms mungkin mengalami gejala hamil pada umumnya, kondisi ini tentu ada perbedaan yang menonjol.
Dikutip dari American Pregnancy Association, gejala berikut dapat digunakan untuk membantu mengenali potensi hamil di luar kandungan:
- Nyeri tajam atau menusuk yang mungkin datang dan pergi dan intensitasnya bervariasi
- Pendarahan vagina, lebih berat atau lebih ringan dari periode menstruasi normal biasanya
- Gejala gastrointestinal
- Lemas, pusing, atau pingsan
- Tekanan pada dubur
Kondisi kehamilan ektopik akan muncul gejala lain yang mengindikasikan kehamilan ektopik terganggu, seperti:
- Nyeri perut
- Pendarahan vagina
- Nyeri pada ujung bahu
- Muka pucat
- Diare
- Muntah-muntah
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri saat buang air besar
- Rasa sakit yang tajam pada vagina
Baca Juga: Cryptic Pregnancy atau Kehamilan Samar, Ketika Kehamilan Gagal Terdeteksi oleh Alat Medis
Penyebab Hamil di Luar Kandungan
Pada kehamilan di luar kandungan, embrio menanamkan dirinya di tuba falopi dan hal ini membahayakan nyawa ibu dan bayinya.
Moms mungkin bertanya-tanya, apakah selanjutnya masih bisa hamil kembali secara normal atau tidak?
Hamil di luar kandungan tidak membuat seseorang menjadi tidak bisa hamil lagi, bahkan setelah Moms hanya memiliki satu tuba fallopi.
Namun, jika kedua tuba dilepas, maka hal ini membuat Moms tidak mungkin hamil kembali dengan melalui proses alami kecuali memilih proses IVF.
Moms masih bisa melahirkan bayi yang sehat dan cukup bulan setelah mengalami hamil di luar kandungan.
Sebab, karena Moms pernah mengalami satu sel telur yang dibuahi dan gagal ditanamkan di dalam rahim, ada kemungkinan kecil hal itu akan terjadi lagi.
Akan tetapi, ada banyak faktor yang berpengaruh sehingga yang terjadi pada satu ibu belum tentu sama dengan ibu lainnya.
Beberapa alasan atau faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan hamil di luar kandungan kembali terjadi yaitu:
1. Infertilitas
Riwayat infertilitas atau ketidaksuburan akan berpengaruh besar terhadap peluang Moms untuk hamil kembali.
Sayangnya, hal ini juga memperbesar peluang Moms untuk kembali hamil di luar kandungan.
2. Tuba Fallopi Berbentuk Aneh
Jika Moms memiliki tuba fallopi tidak normal atau jaringan parut akibat operasi maka Moms mungkin akan lebih sulit untuk hamil.
Baca Juga: Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan
3. Umur
Usia adalah faktor lain yang sangat terkait dengan kehamilan di luar kandungan.
Peluangnya akan semakin tinggi jika Moms berusia 35 tahun ke atas.
4. Penyakit Radang Panggul
Penyakit Radang Panggul (PRP) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore.
Infeksi ini menyebabkan peradangan pada saluran tuba (tuba falopi), yang berperan penting dalam mengangkut sel telur dari ovarium ke rahim.
Ketika saluran tuba mengalami kerusakan akibat peradangan, sel telur yang telah dibuahi bisa terjebak di dalam tuba falopi, alih-alih mencapai rahim untuk berkembang.
Kondisi ini menyebabkan kehamilan di luar kandungan, di mana embrio tumbuh di tempat yang tidak semestinya, seperti di dalam saluran tuba, yang berbahaya bagi ibu dan janin.
5. Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia dan gonore dapat menjadi salah satu penyebab kehamilan di luar kandungan atau kehamilan ektopik.
Infeksi menular seksual ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang menyebar ke organ reproduksi wanita, termasuk rahim, saluran tuba, dan ovarium.
PMS yang tidak diobati dengan cepat, dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami kehamilan ektopik.
Kondisi ini berbahaya karena tuba falopi tidak dirancang untuk mendukung pertumbuhan janin, sehingga dapat menyebabkan komplikasi serius.
Termasuk pecahnya saluran tuba, perdarahan internal, dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Baca Juga: Jahitan Caesar Tasya Sobek, Cek Tanda Luka Operasi Caesar Sudah Kering!
6. Riwayat Kehamilan
Jika Moms memiliki riwayat kehamilan di luar kandungan, maka terdapat 10% kemungkinan Moms untuk mengalami hamil di luar kandungan kembali.
Dokter biasanya akan menganjurkan Moms untuk menunggu setidaknya tiga bulan atau dua siklus menstruasi penuh sebelum mencoba kehamilan kembali.
Akan tetapi, berapa lama Moms harus menunggu juga akan tergantung pada komplikasi kehamilan Moms sebelumnya.
Kerangka waktu ini disarankan agar dokter dapat mengetahui dengan jelas tanggal Terakhir Menstruasi (LMP), karena tanggal ini berperan besar dalam mencegah kehamilan di luar kandungan.
Periode menstruasi pertama setelah kehamilan di luar kandungan, akan memiliki aliran yang lebih deras. Namun, Moms akan mulai mengalami menstruasi normal dari periode kedua.
Jika Moms ingin hamil setelah mengalami hamil di luar kandungan, Moms harus menunggu setidaknya 3 bulan sebelum mencobanya.
Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa penyebab kehamilan di luar kandungan lainnya, seperti:
- Jaringan parut pada saluran tuba yang dapat menghambat gerakan telur
- Operasi sebelumnya di daerah panggul atau pada saluran tuba yang menyebabkan perlengketan
- Pertumbuhan abnormal atau cacat lahir yang mengakibatkan kelainan bentuk saluran tub
- Kondisi medis yang mempengaruhi bentuk dan kondisi saluran tuba dan organ reproduksi
Faktor Risiko Hamil di Luar Kandungan
Dikutip dari American Pregnancy Association, ada beberapa faktor risiko hamil di luar kandungan, di antaranya:
- Usia ibu 35-44 tahun
- Kehamilan ektopik sebelumnya
- Operasi panggul atau perut sebelumnya
- Penyakit Radang Panggul (PID)
- Beberapa aborsi yang diinduksi
- Hamil setelah menjalani ligasi tuba atau saat IUD dipasang
- Merokok
- Endometriosis
- Sedang menjalani perawatan kesuburan atau sedang menggunakan obat kesuburan
Baca Juga: 5 Vitamin Pra Kehamilan Terbaik Rekomendasi Dokter
Cara Mencegah Hamil di Luar Kandungan agar Tidak Kejadian Berulang
Tidak ada cara untuk mencegah hamil di luar kandungan.
Namun, jangan khawatir karena ada kemungkinan untuk menurunkan risiko atau komplikasi serius yang terkait dengan hal ini.
Diagnosis dan pengobatan dini, serta menjaga kesehatan reproduksi yang baik dapat membantu meminimalisir peluang hamil di luar kandungan.
Dengan menjaga kesehatan reproduksi yang baik dan menurunkan kemungkinan Moms tertular infeksi menular seksual, kemungkinan hamil di luar kandungan akan berkurang.
Oleh karena itu, Moms perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan dan menjalani tes kehamilan secara teratur.
Tidak hanya itu, Moms juga harus menjalani gaya hidup sehat yang dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Terkadang, diagnosis dini dapat membantu dalam pengobatan.
Namun, Moms tetap harus ingat bahwa tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi hamil di luar kandungan.
Baca Juga: 9 Keluhan Ibu Hamil Trimester 3, Waspada Kontraksi Palsu
Cara Alami untuk Pulih setelah Hamil di Luar Kandungan
Setelah mengalami hamil di luar kandungan dan harus mengugurkan janin, Moms tentu butuh waktu untuk sembuh baik secara fisik maupun emosional.
Gabungkan perawatan alami dan ingatlah untuk bersikap baik kepada diri sendiri selama proses penyembuhan.
1. Pemulihan Emosional
Cara pemulihan emosional pertama yang bisa Moms lakukan adalah dengan pemulihan emosional.
Beberapa langkah yang bisa Moms lakukan diantaranya:
- Tim Support
Berbicara dengan seseorang yang pernah mengalami hal yang sama, tentu dapat membantu Moms mengatasi perasaan sedih, marah, takut, dan kesepian.
Misalnya, bergabung dengan forum sejenis Share Pregnancy and Infant Loss Support di Amerika Serikat dan Kanada yang menawarkan dukungan mental.
Moms bisa mencari forum dan group serupa di kota atau daerah domisili.
- Konseling
Kehilangan bayi tentu adalah hal yang sulit bagi kedua pasangan.
Faktanya, menurut American Psychological Association, pria berduka atas kehilangan kehamilan lebih dari yang pernah diyakini para peneliti.
Menghadiri sesi konseling bersama dengan pasangan dapat membantu menyelesaikan perasaan bersalah atau menyalahkan diri.
Ini juga membantu mendekatkan Moms dan pasangan serta lebih belajar dalam mengatasi kesedihan.
Baca Juga: Bolehkah Keramas setelah Keguguran? Ini Jawabannya!
- Mengatasi Depresi
Hamil di luar kandungan menyebabkan hormon terus berubah yang mengarah ke gejala depresi termasuk kemarahan, kesedihan, ketakutan, kesedihan, dan rasa bersalah.
Salah satu pengobatan alami yang efektif untuk depresi adalah penggunaan minyak esensial dan konsumsi suplemen tertentu.
Misalnya, menggunakan aromatheraphy minyak lavender atau menggunakan minyak essensial beraroma untuk digunakan saat memijat tubuh.
Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa tenang dan damai dengan mengurangi stres emosional dan mengurangi kecemasan.
Sebuah studi percontohan kecil yang diterbitkan dalam Journal Complementary Therapies in Clinical Practice menemukan bahwa campuran minyak esensial yang terdiri dari lavender dan minyak mawar membantu mengurangi kecemasan dan depresi pada wanita pascapersalinan.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala depresi juga dapat dibantu dengan meningkatkan kadar vitamin B12 dan folat.
Vitamin B12 secara khusus membantu memproduksi serotonin secara alami dan dapat membantu meredakan gejala depresi.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology, mengonsumsi 1 miligram vitamin B12 setiap hari dapat meningkatkan hasil pengobatan depresi.
Laporan ini juga membahas pentingnya folat dalam peran depresi dan merekomendasikan dosis 800 mikrogram folat setiap hari.
2. Pemulihan Fisik
Cara pemulihan emosional pertama yang bisa Moms lakukan adalah dengan pemulihan fisik.
Beberapa langkah yang bisa Moms lakukan diantaranya:
- Ikuti Rekomendasi Dokter
Pemulihan tubuh ketika mengalami proses hamil di luar kandungan akan membutuhkan waktu.
Jika Moms menjalani operasi, ikuti semua pedoman perawatan luka, istirahat dan kebutuhan cairan yang disarankan.
Penting juga untuk menahan diri dari hubungan seksual, penggunaan tampon dan penggunaan douching sesuai petunjuk.
- Hindari Alkohol
Menurut Ectopic Pregnancy Trust, minum alkohol tidak disarankan setelah mengonsumsi obat methotrexate karena keduanya memerlukan metabolisme di hati.
Efek obat mungkin masih dirasakan hingga 100 hari setelah penggunaan.
- Konsumsi Asam Folat
Jika Moms diberi methotrexate untuk mengatasi kondisi medis hamil di luar kandungan yang Moms alami, penting untuk mengembalikan kadar folat.
Methotrexate diketahui mengurangi tingkat nutrisi penting ini dalam tubuh seseorang.
Sementara itu, kekurangan folat dapat menyebabkan kelelahan, fungsi kekebalan tubuh yang buruk, pencernaan yang buruk, anemia dan perubahan suasana hati.
Kadar folat yang rendah juga dikaitkan dengan depresi dan seperti yang disebutkan di atas, 800 mikrogram folat dianjurkam setiap hari untuk meredakan gejala depresi.
Selain itu, tambahkan makanan kaya folat seperti hati sapi, bayam, kacang polong hitam ke dalam makanan Moms untuk membantu meningkatkan kadar secara alami.
- Mengobati Bekas Luka
Jika Moms menjalani operasi akibat hamil di luar kandungan, obati bekas luka secara topikal dan secara alami atau internal.
Pola makan sehat, minum 8-10 gelas air putih setiap hari, dan mengaplikasikan minyak pelembab secara topikal dapat membantu mengurangi munculnya bekas luka setelah operasi.
Sebuah studi klinis baru-baru ini yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences, mengutip beberapa minyak tumbuhan alami yang dapat membantu penyembuhan luka.
Dua catatan dari penelitian ini adalah minyak kelapa dan minyak alpukat.
Minyak kelapa sangat bagus untuk kulit dan penelitian ini menunjukkan bahwa minyak kelapa yang kaya FFA membantu memperbaiki kulit saat dioleskan.
Selain itu, para peneliti mencatat bahwa minyak kelapa memiliki aktivitas antivirus, antijamur dan antibakteri yang kuat sehingga menjadi pilihan yang sehat untuk membantu mengobati bekas luka operasi.
Sementara, minyak alpukat adalah minyak sehat yang bagus dengan titik asap tinggi yang cocok untuk menumis makanan favorit Moms.
Akan tetapi, saat ini para peneliti telah mengidentifikasinya sebagai pengobatan topikal yang efektif untuk luka.
Minyak alpukat diakui dapat meningkatkan kolagen dan mengurangi inflamasi dan dapat memberikan kelembaban yang sangat dibutuhkan pada bekas luka.
- Olahraga
Ketika sudah mendapat izin dari tim medis untuk berolahraga, maka Moms dapat mulai melakukannya.
Jika Moms menjalani operasi, mungkin perlu empat hingga delapan minggu sampai olahraga bisa disarankan.
Meski begitu, menghindari beban dan latihan yang berat kemungkinan juga akan direkomendasikan jika Moms menjalani operasi yang lebih agresif.
Namun, bila Moms merasa mampu, mulailah melakukan peregangan halus, Tai Chi, yoga, Pilates, berjalan kaki, dan bahkan berenang saat luka Moms sudah sembuh.
Olahraga adalah cara yang bagus untuk menyembuhkan tidak hanya secara fisik, tetapi juga dapat membantu gangguan mental.
Baca Juga: 5 Penyebab Lama Hamil setelah Keguguran, Perhatikan Moms
Kehamilan adalah pengalaman yang luar biasa, meskipun disertai dengan berbagai risiko.
Oleh karena itu, pastikan untuk konsultasi dengan dokter jika ingin memulai program hamil lagi, ya!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22789792/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/expert-answers/vitamin-b12-and-depression/faq-20058077
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15671130/
- https://ectopic.org.uk/physical-recovery
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5796020/
- https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2000/0215/p1080.html
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/ectopic-pregnancy/#:~:text=An%20ectopic%20pregnancy%20occurs%20when,thus%20sometimes%20called%20tubal%20pregnancies.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.