Hipokalsemia, Kondisi Kadar Kalsium Rendah pada Tubuh
Hipokalsemia dikenal sebagai penyakit defisiensi kalsium.
Kondisi ini terjadi ketika kadar kalsium dalam darah sangat rendah.
Lantas, seberapa pentingkah kalsium untuk tubuh?
Dilansir Healthline, kalsium adalah mineral penting bagi tubuh yang digunakan untuk membangun tulang dan gigi.
Kalsium juga dibutuhkan agar jantung dan otot berfungsi dengan baik.
Ketika seseorang tidak mendapatkan cukup kalsium, maka dirinya lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan.
Faktanya, kekurangan kalsium dalam jangka panjang dapat menyebabkan kondisi sebagai berikut:
- Gangguan kesehatan gigi
- Katarak
- Perubahan pada otak
- Osteoporosis
- Tulang menjadi rapuh
- Osteopenia
- Penyakit kekurangan kalsium (hipokalsemia)
Mengingat adanya kemungkinan kondisi tersebut, Moms sebaiknya lebih waspada dengan kondisi hipokalsemia.
Yuk, kenali fakta seputar kadar kalsium tubuh sangat rendah!
Baca Juga: 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium saat Hamil dan Bahayanya
Gejala Hipokalsemia
Kekurangan kalsium tahap awal mungkin tidak menyebabkan gejala apa pun. Namun, gejalanya akan muncul seiring dengan perkembangan kondisinya.
Melasir Oxford Medicine, gejala hipokalsemia berat meliputi:
- Kebingungan atau kehilangan ingatan
- Kejang otot
- Mati rasa dan kesemutan di tangan, kaki, dan wajah
- Depresi dan halusinasi
- Kram otot
- Kuku lemah dan rapuh
- Mudah patah tulang
- Kelelahan
- Tremor
Baca Juga: 12 Rekomendasi Vitamin D3 untuk Penuhi Kebutuhan Harian
Diagnosis Hipokalsemia
Kekurangan kalsium dapat memengaruhi semua bagian tubuh, mulai dari kesehatan kuku, pertumbuhan rambut, hingga kulit tipis dan rapuh.
Kalsium juga memainkan peran penting dalam pelepasan neurotransmitter dan kontraksi otot.
Untuk mengetahui apakah tubuh kekurangan kalsium atau tidak sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, ada beberapa jenis dan tahapan pemeriksaan.
Berikut cara dokter melakukan diagnosis hipokalsemia.
1. Meneliti Riwayat Keluarga
Para dokter akan meneliti riwayat keluarga, apakah ada anggotanya yang mengalami osteoporosis.
2. Memeriksa Kadar Kalsium
Cara lain yang dianjurkan dokter adalah dengan cek kadar kalsium dalam darah.
Dokter akan memeriksa kadar kalsium total dan kadar albumin. Albumin adalah protein yang mengikat kalsium dan mengalirkannya melalui darah.
Kadar kalsium normal pada orang dewasa bervariasi dari 8,8-10,4 miligram per desiliter.
Seiring waktu, hipokalsemia dapat memengaruhi otak dan menyebabkan gejala neurologis atau psikologis, seperti:
- Kebingungan
- Kehilangan memori
- Delirium
- Depresi
- Halusinasi
- Kejang pada orang sehat
Bila Moms menunjukkan tanda-tanda di atas, dan mengidap salah satu gangguan atau penyakit yang berisiko menyebabkan hipokalsemia, maka Moms perlu memeriksakan diri ke dokter.
Untuk penanganan awal, gejala-gejala tersebut dapat hilang jika tingkat kalsium dalam tubuh ditingkatkan.
Penyebab Hipokalsemia
Hipokalsemia paling sering terjadi ketika terlalu banyak kalsium yang hilang dalam urine atau ketika kalsium tidak cukup dipindahkan dari tulang ke dalam darah.
Penyebab hipokalsemia, dilansir dari MSD Manuals, meliputi:
1. Hipoparatiroidisme
Hormon paratiroid rendah (hipoparatiroidisme), seperti yang dapat terjadi ketika kelenjar paratiroid rusak selama operasi kelenjar tiroid.
Penderita hipoparatiroid umumnya membutuhkan perawatan dan pengawasan dokter seumur hidup.
Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi serius.
Selain itu, hipoparatiroid yang terjadi pada anak-anak dapat menimbulkan gejala berupa:
- Sakit kepala
- Muntah
- Gigi terlambat tumbuh
- Gigi mudah keropos
2. Tidak Ada Paratiroid
Tidak memiliki kelenjar paratiroid saat lahir, bisa jadi salah satu penyebab terjadinya hipokalsemia.
Salah satu contoh kondisi ini adalah sindrom DiGeorge.
3. Hipomagnesemia
Ini merupakan kondisi dimana tingkat magnesium dalam tubuh rendah (hipomagnesemia). Sehingga, aktivitas hormon paratiroid berkurang.
4. Kekurangan Vitamin D
Berdasarkan studi College of Family Physicians of Canada, hipokalsemia umumnya disebabkan akibat tubuh kekurangan vitamin D.
Selain kekurangan vitamin D, ada beberapa obat-obatan yang juga dapat menyebabkan hipokalsemia, yaitu:
- Bifosfonat
- Cisplatin
- Antiepileptik
- Aminoglikosida
- Diuretik
- Penghambat Pompa Proton (PPI)
Pengobatan Hipokalsemia
Jadi, Moms, tubuh dikatakan kekurangan kalsium bila kadarnya di bawah 8,8 mg/dl. Sementara, kadar kalsium darah pada anak-anak dan remaja lebih tinggi dari orang dewasa.
Karena itulah, semakin tua usia semakin rentan pula seseorang terserang hipokalsemia.
Kekurangan kalsium sebenarnya sangat mudah diatasi. Umumnya, akan melibatkan penambahan lebih banyak kalsium ke dalam makanan dan minuman Moms sehari-hari.
Namun, jangan mengonsumsi suplemen kalsium berlebihan tanpa pengawasan dokter ya, Moms. Ini dapat menyebabkan masalah serius seperti batu ginjal.
Melansir Healthline, suplemen kalsium yang umum direkomendasikan meliputi:
- Kalsium karbonat: paling murah dan memiliki unsur kalsium paling banyak
- Kalsium sitrat: paling mudah diserap
- Kalsium fosfat: mudah diserap dan tidak menyebabkan sembelit
- Suplemen kalsium lainnya yang tersedia dalam bentuk cair, tablet, dan kunyah
Namun, pengobatan sumber penyebab hipokalsemia sendiri adalah tergantung pada penyebabnya, apakah kekurangan magnesium, hipoparatiroidisme, ataupun gagal ginjal.
Jika penyebabnya adalah karena mengonsumsi obat-obatan tertentu, cara mengatasinya tentu saja adalah dengan menghentikan konsumsi obat tersebut.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Susu untuk Lansia, Jaga Kesehatan Tulang
Cara Mencegah Hipokalsemia Sedari Dini
Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of American College of Nutrition, semua orang berisiko mengalami kekurangan kalsium, termasuk orang tua, remaja dan orang yang kelebihan berat badan.
Adapun komplikasi yang mungkin terjadi jika seseorang mengalami kekurangan kalsium, antara lain:
- Kejang
- Masalah gigi
- Depresi
- Nyeri sendi dan otot kronis
- Patah tulang
- Disabilitas
Beberapa tips dibawah ini bisa membantu Moms memastikan kebutuhan kalsium serta menghindari kondisi hipokalsemia.
1. Penuhi Asupan Vitamin dan Kalsium
Secara umum, kalsium dibutuhkan untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat, serta membuat jantung, otot, dan saraf di tubuh bekerja dengan baik.
Moms bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk susu sapi, sayur-sayuran hijau, dan ikan tulang lunak (sarden dan salmon kaleng).
Sementara bagi Moms yang alergi susu sapi, bisa mendapatkan kalsium dari produk lain seperti susu kedelai, sereal, dan jus buah.
Untuk menyerap kalsium secara efektif, tubuh membutuhkan vitamin D. Vitamin ini berperan menjaga kesehatan tulang dan membantu mencegah penyakit kronis di masa mendatang.
Vitamin D bisa Moms dapatkan dari paparan sinar matahari dan mengonsumsi makanan seperti salmon dan kuning telur.
Tak kalah penting, vitamin C juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gusi dan kekuatan tulang.
Menurut penelitian dari British Journal Nutrition, asupan vitamin C yang tinggi dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul dan osteoporosis.
2. Mengontrol Penyakit Bawaan
Moms juga harus selalu memperhatikan kondisi kesehatan, ya. Khususnya, bagi Moms yang mengidap penyakit ginjal kronis dan hipoparatiroidisme.
Pastikan untuk selalu mengontrol kondisi penyakit tersebut secara berkala dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah risiko hipokalsemia.
Demikian informasi seputar hipokalsemia, mulai dari penyebab, diagnosis, dan cara mengatasinya.
Jangan lewatkan asupan kalsium setiap hari, ya, Moms. Dengan demikian, diharapkan Moms tak mengalami hipokalsemia.
- https://www.healthline.com/health/calcium-deficiency-disease#treatment
- https://www.msdmanuals.com/home/hormonal-and-metabolic-disorders/electrolyte-balance/hypocalcemia-low-level-of-calcium-in-the-blood
- https://oxfordmedicine.com/view/10.1093/med/9780190862800.001.0001/med-9780190862800-chapter-77
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29644950/
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/07315724.2013.839905
- https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-hypocalcemia
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279267/
- https://medlineplus.gov/genetics/condition/autosomal-dominant-hypocalcemia/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.