06 September 2024

Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Tidak berbahaya jika tidak disertai dengan gejala lainnya
Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Foto: Freepik

Sakit kepala merupakan kondisi umum, tetapi bagaimana jika rasa kepala sampai ke mata?

Sakit kepala sampai ke mata bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mengemudi, membaca, atau bekerja.

Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketegangan otot di leher, bahu, atau kepala yang memicu nyeri hingga ke mata.

Gangguan mata seperti mata kering atau ketegangan juga bisa menjadi penyebab, serta migrain yang disertai sensitivitas terhadap cahaya.

Jika sakit kepala sampai ke mata tidak kunjung hilang meskipun sudah minum obat, segera konsultasikan dengan dokter.

Yuk, baca artikel ini untuk mendapatkan penjelasan lengkap dari dokter spesialis tentang penyebab dan cara mengatasinya, Moms!

Baca Juga: Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi? Ini Kata Dokter!

Jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jenis Sakit Kepala
Foto: Jenis Sakit Kepala (Freepik.com/cookie-studio)

Sebelum Moms mengetahui tentang sakit kepala sampai ke mata, ketahui juga beberapa jenis sakit kepala.

Menurut dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp. N, Dokter Spesialis Neurologi, RS Pondok Indah, Puri Indah, berdasarkan jenisnya, nyeri kepada dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Nyeri Kepala Primer

Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang tanpa disertai dengan penyakit lain.

Beberapa jenis nyeri kepala primer yang umum meliputi:

  • Sakit Kepala Tegang (Tension Type Headache), merupakan jenis nyeri kepala yang sering terjadi akibat stres, kelelahan, atau ketegangan otot di kepala dan leher.
  • Migrain, merupakan jenis nyeri kepala yang lebih parah dan sering disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
  • Sakit Kepala Cluster (Cluster Headache), biasanya terjadi dalam serangan berulang atau "cluster," yang artinya terjadi beberapa kali dalam sehari selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Nyeri biasanya terfokus pada satu sisi kepala, terutama di sekitar atau di belakang mata, dan bisa sangat tajam serta menusuk.

Nyeri kepala primer dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti stres psikososial dan perubahan hormonal pada wanita.

Pengobatan untuk nyeri kepala primer biasanya melibatkan penggunaan obat pereda nyeri, istirahat yang cukup, menghindari pemicu nyeri kepala, dan teknik relaksasi.

2. Nyeri Kepala Sekunder

Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang disebabkan oleh kondisi lain yang bisa saja lebih berbahaya dari nyeri kepala itu sendiri.

Berikut adalah beberapa penyebab umum nyeri kepala sekunder:

  • Infeksi: Infeksi seperti sinusitis, flu, demam, hingga infeksi telinga.
  • Cedera kepala: Cedera kepala, termasuk benturan atau trauma pada kepala.
  • Gangguan pembuluh darah: Gangguan pembuluh darah seperti hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Gangguan gigi: Sakit gigi atau masalah gigi lainnya dapat menyebabkan nyeri kepala sekunder.
  • Gangguan mata: Beberapa gangguan mata, seperti presbiopi (penglihatan kabur pada jarak dekat karena penuaan).
  • Gangguan hormonal: Perubahan hormon, terutama pada wanita selama menstruasi atau menopause.
  • Gangguan neurologis: Beberapa gangguan neurologis, seperti migrain, sakit kepala tipe tension, dan sakit kepala cluster.
  • Gangguan psikologis: Stres, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
  • Efek samping obat: Beberapa obat, termasuk obat tekanan darah tinggi, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan obat penurun kolesterol.

Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter

Penyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata

Sakit Kepala
Foto: Sakit Kepala (Freepik.com/jcomp)

Penyebab sakit kepala sampai ke mata juga tergantung dari jenis sakit kepalanya, Moms.

"Jika sakit kepala sampai ke mata merupakan jenis sakit kepala primer.

Maka, kemungkinan disebabkan oleh migrain dan cluster headache atau nyeri kepala berulang dengan siklus atau periode tertentu," jelas dr. Marcus Adityawan Bahroen.

Namun jika sakit kepala sampai ke mata merupakan jenis sakit kepala sekunder, maka kemungkinan disebabkan oleh thrombosis sinus cavernosus.

Thrombosis sinus cavernosus atau adanya penggumpalan darah yang menyumbat bagian:

  • Sinus cavernosus
  • Tolosa hunt syndrome
  • Glaukoma, hingga adanya infeksi atau tumor yang kebetulan gejalanya ada di mata.

Selain karena masalah medis, dr. Marcus Adityawan Bahroen menyatakan bahwa faktor psikologis juga bisa menyebabkan sakit kepala sampai ke mata.

Stres dan kelelahan juga bisa menyebabkan sakit kepala, misalnya pada kasus migrain.


Gangguan pada Mata Bisa Sebabkan Sakit Kepala

Sakit Kepala Sebelah
Foto: Sakit Kepala Sebelah (Orami Photo Stock)

Mungkin saja Moms bingung, apakah mata terasa sakit karena sakit kepala, atau justru kondisi mata yang membuat sakit kepala.

Lebih lanjut, dr. Marcus Adityawan Bahroen menjelaskan bahwa kondisi mata dapat mempengaruhi sakit kepala.

Misalnya peningkatan tekanan bola mata pada glaukoma yang menyebabkan nyeri kepala.

Contoh lainnya adalah ketika mata menyesuaikan diri dengan kacamata yang baru.

Kelelahan mata akibat menatap layar komputer, ponsel, atau membaca terlalu lama tanpa istirahat juga dapat diikuti dengan sakit kepala.

Begitu juga kondisi mata kering yang dapat menimbulkan ketegangan pada mata sehingga menyebabkan sakit kepala.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Cara Mengatasi Sakit Kepala Sampai ke Mata

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Marcus Adityawan Bahroen, obat yang mudah untuk didapatkan adalah parasetamol.

"Selain itu juga ada ibuprofen, asam mefenamat, dan kalium diclofenac," tambahnya.

Namun sebaiknya tidak sembarang membeli dan mengonsumsi obat-obat ini karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan lambung.

Selain obat, ada hal yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi sakit kepala sampai ke mata.

"Seperti, menghindari makanan yang sensitif bagi individu yang bersangkutan, relaksasi, serta memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup," ungkap dr. Marcus Adityawan Bahroen.

Jika Moms merasakan sakit kepala yang menjalar ke mata untuk pertama kalinya dengan intensitas yang sangat tinggi, disertai gejala.

Lalu gejalanya seperti muntah atau kelumpuhan saraf, sangat disarankan untuk segera mencari pertolongan medis.

Konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk mendapatkan tindakan yang tepat.

Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan Moms segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami sakit kepala sampai ke mata. Berikut penjelasannya:

  • Sakit kepala tiba-tiba dan parah: Jika sakit datang mendadak dengan intensitas tinggi, segera cari pertolongan.
  • Disertai gejala lain: Mual, muntah, pandangan buram, atau kejang memerlukan perhatian medis.
  • Sakit kepala semakin sering: Jika sakit semakin intens dan sering terjadi, konsultasikan ke dokter.
  • Mengganggu aktivitas: Sakit yang mengganggu pekerjaan atau kehidupan sehari-hari harus diperiksa.
  • Disertai demam tinggi: Bisa menandakan infeksi serius seperti meningitis.

Itulah informasi seputar sakit kepala sampai ke mata, mulai dari kemungkinan penyebab, hingga cara mengatasinya.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Meski sakit kepala sampai ke mata adalah kondisi yang saling terkait, tidak semua sakit kepala hingga ke mata adalah kondisi yang serius, Moms.

"Jika sakit kepala sampai ke mata disebabkan oleh migrain dan cluster, maka tidak dapat menyebabkan kecacatan atau kematian," jelas dr. Marcus Adityawan Bahroen.

Tentunya berbeda jika sakit kepala disebabkan oleh penyakit lain seperti yang disebutkan sebelumnya.

Sakit kepala hingga ke mata bisa saja menyebabkan kebutaan, mata juling, bahkan kematian.

Jika sakit kepala sering terjadi bersamaan dengan gangguan penglihatan atau gejala mata lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata untuk penanganan lebih lanjut.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.