Imunisasi Anak saat Pandemi, Amankah?
Di masa pandemi yang masih berlangsung ini membuat sebagian orang tua enggan datang ke rumah sakit jika tidak ada keperluan mendesak, imunisasi anak contohnya.
Imunisasi adalah bagian dari rutinitas yang diperlukan anak untuk merangsang kekebalan tubuhnya terhadap penyakit infeksi berbahaya.
Imunisasi anak dimulai sejak umur 0 bulan hingga 18 tahun yang diatur oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Tentunya, beragam jenis imunisasi diperlukan anak, mulai dari hepatitis hingga imunisasi dengue.
Lantas, bagaimana jika orang tua atau anak terkena infeksi virus COVID-19 ketika dalam masa imunisasi? Pertanyaan ini kerap diajukan kepada dokter anak dan tenaga medis.
Tenang Moms, mari simak penjelasan Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, SP.A(K), Msi., Sekretaris Satgas Imunisasi seputar imunisasi di era pandemi, khususnya di Indonesia.
Imunisasi Anak di Era Pandemi
Foto: Orami Photo Stock
Virus Corona tidak memandang umur, kelamin atau jenis pekerjaan. Ia bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Anak-anak yang terkena virus Corona ketika dalam fase imunisasi, membuat orang tua kebingungan, apakah ia tetap harus imunisasi atau ditunda dalam beberapa hari.
Pasalnya, imunisasi adalah tindakan yang mengharuskan anak untuk datang tiap bulan, tahun, untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
Yuk cari tahu tanya jawab seputar imunisasi di bawah ini!
Tanya:
Kalau orang tua atau anak positif Corona, bagaimana imunisasinya?
Jawab:
Anak atau orang tua yang terkonfirmasi positif Covid-19 di fase waktu imunisasi anak, diharuskan menunda imunisasi terlebih dahulu.
Mengikuti aturan pemerintah untuk isolasi mandiri atau isolasi di rumah sakit adalah hal yang harus diperhatikan. Sebab, menunda imunisasi dalam beberapa waktu karena satu alasan lainnya itu diperbolehkan.
Dianjurkan bagi setiap yang positif menjalankan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Meskipun anak belum mendapati konfirmasi positif Corona karena masih menunggu hasil, tetap diharuskan isolasi dan diam di rumah. Karena jika anak tetap imunisasi ini akan berisiko menularkan kepada dokter atau orang lain.
Pentingnya Imunisasi Anak di Masa Pandemi
Foto: Orami Photo Stock
Imunisasi untuk anak sangat penting demi mendapatkan kekebalan yang alami sehingga bisa melindungi anak dari penyakit-penyakit tertentu. Sebab, beberapa penyakit mematikan seperti polio, pneomonia, hepatitis dan lainnya sangat berbahaya jika tidak dilakukan vaksinasi.
Beberapa waktu silam, kasus kematian pada bayi dan anak-anak akibat wabah penyakit campak cukup tinggi. Hal ini terjadi karena pada saat itu belum ditemukan vaksin untuk penyakit tersebut.
Melansir U.S Department of Health and Human Services, imunisasi adalah cara sederhana dan efektif untuk melindungi diri sendiri dan keluarga. Jika orang yang divaksinasi terkena penyakit, sistem kekebalannya dapat merespons dengan lebih efektif
Selain itu imunisasi juga dapat membantu Si Kecil terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan sakit berkepanjangan, yang tak hanya merugikan dari segi finansial, namun juga waktu.
Baca Juga: Penting untuk Anak, Apa Saja Manfaat Imunisasi BCG?
Imunisasi anak bisa dilanjutkan apabila orang tua atau anak telah kembali pulih kembali dan dikonfirmasi negatif COVID-19.
Protokol Imunisasi di Era Pandemi
Foto: Orami Photo Stock
Imunisasi anak di era pandemi ini tentu harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku di lapangan.
Pada posyandu, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya yang biasanya memberikan layanan imunisasi, pelayanan imunisasi dapat tetap dilaksanakan sesuai jadwal serta menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
Apabila terdapat keraguan atau kekhawatiran orang tua membawa anak imunissi, maka dapat dilakukan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak (mobile) berupa kegiatan puskesmas keliling atau datang ke rumah.
Beberapa aturan protokol kesehatan untuk layanan imunisasi anak yang perlu orang tua perhatikan, antara lain sebagai berikut, mengacu peraturan Kemenkes:
- Memastikan anak dalam kondisi sehat untuk diimunisasi. Jika anak sakit seperti demam, batuk, pilek, diare, ada riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/konfirmasi COVID-19 dan lain-lain segera hubungi petugas kesehatan untuk menunda dan membuat jadwal ulang sesudah anak sehat kembali.
- Menyiapkan buku KIA atau buku catatan imunisasi anak untuk dibawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
- Memastikan orang tua atau pengantar dalam keadaan sehat (tidak batuk, pilek, demam, dan lain-lain) dan tidak ada riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/konfirmasi COVID-19.
- Menyiapkan masker untuk dikenakan (anak dibawah usia 2 tahun tidak perlu menggunakan masker).
Jadi tak usah khawatir menunda imunisasi karena terinfeksi virus Corona ya, Moms. Pastikan selalu memerhatikan protokol kesehatan ketika imunisasi anak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.