5 Masalah Pencernaan Bayi yang Paling Umum Beserta Solusinya
Moms, masalah pencernaan bayi adalah hal biasa. Maklum, kemampuan bayi untuk mencerna makanan masih berkembang dan belum sempurna. Apa saja sih masalah pencernaan yang sering ada pada bayi?
Belum sempurnanya kemampuan bayi mencerna membuat bayi sangat rentan terhadap berbagai masalah pencernaan. Namun, gangguan pencernaan pada bayi sulit sekali diketahui.
Gangguan Pencernaan Pada Bayi
Bayi yang belum bisa bicara atau kesulitan berbicara, tentu tidak dapat memberi tahu apa saja gejala yang dirasakannya dengan baik. Mereka hanya bisa menangis dan terlihat lemah. Kalau sudah begini, jangan tunda pergi ke dokter, agar gejala tidak bertambah parah dan penyakit lebih mudah diobati.
Berikut beberapa gangguan pencernaan yang jadi langganan bagi para bayi:
Baca Juga: 7 Camilan yang Mengandung Probiotik, Baik untuk Pencernaan Anak
1. Diare
Foto: babycentre.com
Usus bayi lebih sensitif dan lemah dibanding orang dewasa. Kadang, tidak semua makanan yang masuk ke perut bisa dicerna usus bayi sehingga mengganggu gerakan usus dan menyebabkan diare.
Selain terganggunya gerakan usus, rotavirus yang masuk ke tubuh bayi juga bisa menyebabkan diare.
“Bayi yang mengalami kondisi ini biasanya menunjukkan gejala, seperti sering buang air, lebih encer, rewel, dan lemas. Gejala yang lebih parah biasanya ditandai dengan munculnya ruam, demam, menangis saat buang air, perdarahan dan muncul lendir pada feses serta mulut kering. Tanpa perawatan yang tepat, bayi bisa mengalami dehidrasi,” kata ahli gastroenterologi Maged Rizk, MD, dari Cleveland Clinics.
Pertolongan pertama diare pada bayi bisa dengan larutan gula garam (oralit). Kemudian, untuk memastikan kondisinya lakukan pemeriksaan ke dokter anak.
Jangan berikan obat tanpa pengawasan dokter, dikhawatirkan akan memperburuk kondisi bayi. Yang terpenting adalah meningkatkan asupan cairan, memilih makanan yang lebih lunak, serta menjaga kebersihan tubuh bayi.
Baca Juga: Selain Perut yang Sakit, Inilah Tanda Pencernaan Bermasalah!
2. Muntah
Foto: Orami Photo Stocks
Saat sistem pencernaan bayi bekerja lambat, asam lambung bisa naik ke ke kerongkongan.
Dikutip dari jurnal Infantile Vomiting and Diarrhea, ini menyebabkan bayi memuntahkan sebagian besar makanannya atau tersedak saat menyusui. Selain muntah, Moms bisa merasakan adanya bunyi pada perut bayi.
Moms bisa bisa meringankan kondisi ini dengan memastikan popok tidak terlalu ketat, memberi makan bayi dengan porsi yang lebih sedikit tapi sering, dan tegakkan tubuh bayi selama 30 menit setelah menyusui.
Selain asam lambung, bayi yang terlalu banyak makan atau minum ASI juga bisa muntah.
Jika bayi terus muntah disertai perubahan warna muntah, sering tersedak, atau menolak untuk makan atau menyusu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca Juga: 8 Penyebab Bayi Muntah, Cari Tahu Moms!
3. Gumoh
Foto: Orami Photo Stocks
Terkadang, butuh beberapa minggu bagi perut bayi untuk sampai pada ritme mencerna yang benar. Sampai hal itu terjadi, susu bisa berada dalam perut dalam waktu yang lebih lama kemudian kembali ke atas.
Kondisi ini dinamakan refluks atau gumoh.
Pada kebanyakan kasus, refluks akan hilang pada bayi berusia 4-12 bulan. Jika Si Kecil punya masalah susah makan, cegukan, dan masalah pernafasan bisa jadi Si Kecil punya masalah lain.
Untuk menghindari terjadinya refluks, selalu bantu Si Kecil untuk sendawa setelah menyusu. Setelah itu, biarkan Si kecil dalam posisi tegak selama 20 menit setelah menyusu.
4. Sembelit
Foto: Orami Photo Stocks
Sembelit juga termasuk dalam deretan gangguan pencernaan pada bayi yang sering terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi saat bayi mulai mengonsumsi makanan padat.
Dikutip dari American Family Physicians, bayi yang mengalami sembelit akan menunjukkan gejala, seperti kesakitan saat buang air, ada darah pada kotoran bayi, rewel, dan tentunya bayi jadi jarang buang air karena sulit untuk dikeluarkan.
“Perubahan menu makanan bayi bisa membantu melembutkan feses, misalnya memperbanyak menu sayuran, air putih, dan juga buah. Mungkin Anda memerlukan bantuan dokter untuk memilih obat pencahar yang cocok untuk bayi,” kata Dr Rizk.
Baca Juga: Ini Dia Tips Mengatasi Sembelit pada Bayi dan Balita
5. Intoleransi Makanan
Foto: Orami Photo Stocks
“Bayi yang lahir secara prematur, memiliki berat badan yang rendah, atau memiliki cacat bawaan pada ususnya biasanya mengalami intoleransi makanan,” ucap Dr Rizk.
Artinya, ada kandungan makanan yang dianggap tubuh sebagai ancaman sehingga menimbulkan reaksi muntah atau diare setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Untuk kondisi ini, kita harus benar-benar memerhatikan apa pun yang dimakan si kecil. Kemungkinan Moms membutuhkan konsultasi dan pengobatan lebih lanjut pada dokter anak untuk mengendalikan gejala.
Baca Juga: Tanda Anak Mengalami Intoleransi Laktosa, Moms Harus Telaten Mengenalinya!
Solusi untuk Mencegah Masalah Pencernaan Bayi
Foto: orami.co.id
Pada masa pertumbuhan, bayi seringkali mengalami masalah pencernaan. Hal tersebut terjadi karena sistem pencernaan anak masih terus berkembang.
Oleh karena itu, Enfagrow Gentle Care hadir sebagai asupan makanan pendamping untuk buah hati Moms, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tetap terjaga tanpa drama masalah pencernaan.
Enfagrow Gentle Care diformulasikan untuk anak yang memiliki pencernaan sensitif.
Untuk masalah pencernaan pada bayi, harus dikonsultasikan ke dokter apa penyebabnya. Apabila memang hanya karena sensitif karena pertumbuhan pencernaan belum sempurna, maka bisa menggunakan Enfagrow Gentle Care.
Selain mendukung sistem kekebalan tubuh dan pencernaan, juga mendukung tumbuh kembang otak, lho, Moms.
Enfagrow Gentle Care juga mengandung protein, lemak, karbohidrat vitamin dan mineral yang merupakan komponen makanan yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Yuk, Moms, beri buah hati nutrisi terbaik untuk pencernaannya, juga tumbuh kembangnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.