27 Maret 2019

Ini Perbedaan Saat Mencoba Hamil di Usia 20-an dan 30-an

Faktor usia ternyata menentukan lho


Setiap pasangan mempunyai pertimbangan masing-masing dalam menentukan waktu untuk memiliki momongan.

Ada yang memulai program hamil di usia 20-an, ada juga yang menunggu hingga usia 30-an atau bahkan 40-an.

Dalam hal ini, tidak ada keputusan salah atau benar ya, Moms. Setiap perempuan dan pasangan memiliki alasan masing-masing yang tentu bersifat pribadi.

Yang pasti, pengalaman menjalani program hamil usia 20-an dan program hamil usia-30an memang berbeda. Yuk, cari tahu apa saja perbedaannya.

Baca Juga : 5 Produk Rumah Tangga Ini Mempengaruhi Kesuburan, Bisa Berbahaya

Mencoba Hamil di Usia 20-an

shutterstock 523619266
Foto: shutterstock 523619266

1. Periode usia perempuan paling subur

Setiap perempuan dilahirkan dengan sel telur sejumlah 1−2 juta. Sepanjang periode usia subur, indung telur hanya melepas sekitar 300 sel telur.

Studi membuktikan bahwa pada usia 20-an, tingkat kesuburan perempuan mencapai puncaknya.

Pada periode ini, kualitas sel telur paling bagus dan risiko kehamilan paling rendah. Dengan kata lain, peluang Moms untuk hamil pada periode ini sangat tinggi.

2. Lebih bugar dan sehat

Moms yang berusia 20-an umumnya belum mempunyai masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau infeksi saluran kemih. Semua itu adalah faktor-faktor yang dapat memperbesar risiko komplikasi kehamilan.

Oleh karena itu, dalam mempersiapkan diri untuk hamil, Moms yang sehat tidak perlu melakukan langkah-langkah khusus untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Selain itu, karena masih muda, Moms berusa 20-an juga cenderung lebih bugar dan kuat saat menjalani kehamilan.

3. Kurang persiapan

Karena sedang berada di puncak subur, banyak Moms di usia 20-an yang tidak melakukan persiapan khusus sebelum hamil.

Tahu-tahu menstruasi telat, dan setelah dicek dengan test pack, ternyata Moms hamil. Karena sudah positif hamil, Moms pun harus melakukan penyesuaian pola makan dan rutinitas sehari-hari.

Terkadang, proses ini bisa jadi sangat menantang, terutama bagi Moms yang sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan atau sedang berada di puncak karier.

Baca Juga : Jitu, Ini Cara Menggunakan Test Pack agar Akurat Hasilnya!

Mencoba Hamil di Usia 30-an

shutterstock 431039377
Foto: shutterstock 431039377

1. Tingkat kesuburan mulai menurun

Menurut para ahli, tingkat kesuburan perempuan mulai menurun di usia 32 tahun. Setelah usia 35 tahun, penurunan itu makin cepat.

Pada usia 37 tahun, jumlah sel telur diperkirakan sekitar 25.000 sehingga peluang Moms untuk hamil tergolong rendah, yaitu sekitar 12 persen 3 bulan setelah memulai program hamil.

2. Lebih siap hamil

Moms yang memulai program hamil usia 30-an umumnya lebih paham dan siap.

Moms betul-betul mempersiapkan diri, seperti mencari tahu informasi seputar kehamilan, mempraktikkan pola makan sehat, dan mengonsumsi multivitamin prakehamilan.

Tak hanya itu, Moms juga akan menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang kurang sehat (begadang, ngopi, dan merokok), dan sebagainya.

3. Kondisi finansial sudah stabil

Pada periode usia ini, banyak pasangan sudah memiliki pekerjaan tetap dan jenjang karier yang jelas.

Dari sisi finansial, Moms dan Dads pun umumnya telah mempersiapkan diri dengan membuat tabungan khusus untuk kehamilan.

Bila ternyata peluang untuk hamil secara alami sangat rendah, Moms dan Dads pun lebih siap bila harus menjalani program hamil bayi tabung.

(AN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.