Masih menjadi banyak perdebatan, sebenarnya bagaimana jadwal imsakiyah yang benar?

Bulan puasa tak terasa kita sambut kembali. Tentunya puasa identik dengan sahur.

Ada yang mengatakan jadwal imsakiyah, yakni sebelum waktu salat Subuh, namun ada yang berpendapat lain.

Untuk itu mari cari tahu penjelasan jadwal imsakiyah menurut para ulama berikut ini.

Baca Juga: 50 Ucapan Menyambut Ramadan untuk Orang Terkasih, Yuk Simak!

Pengertian Jadwal Imsakiyah

Keutamaan Sahur
Foto: Keutamaan Sahur (Orami Photo Stocks)

Imsak berasal dari kata bahasa Arab yakni "amsaka-yumsiku-imsaaka" yang bermakna menahan.

Imsak dikenal juga sebagai padanan kata saum (puasa).

Secara istilah, pengertian “jadwal imsakiyah” yang umum dipahami adalah memulai untuk berhenti makan sahur agar tidak terlewat hingga masuk azan subuh.

Istilah imsak memang tidak ada pada masa Rasulullah SAW.

Namun, Habib Hasan bin Ahmad bin Saalim al-Kaaf dalam “at-Taqriiraat as-Sadiidah fil Masaa-ilil Mufiidah” menyatakan:

"Dan memuai imsak (menahan diri) dari makan dan minum (yakni bersahur) itu adalah mandub (disunahkan) sebelum fajar, kira-kira sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat (sekitar seperempat jam).”

Baca Juga: 10+ Menu Takjil Favorit yang Hadir di Bulan Ramadan, Menu Apa yang Paling Moms Sukai?

Penjelasan Ulama Mengenai Jadwal Imsak

Ilustrasi Wanita Sahur untuk Berpuasa
Foto: Ilustrasi Wanita Sahur untuk Berpuasa (Freepik.com/odua)

Seperti kita tahu, datangnya jadwal imsakiyah adalah awal dimulainya ibadah puasa.

Pada saat sebulan penuh, segala kegiatan makan minum ditahan hingga menjelang waktu Magrib.

Namun demikian, sebagian masyarakat Muslim juga bertanya-tanya, benarkah jadwal imsakiyah yang selama kita ikuti selama ini?

Berikut beberapa pendapat terkait jadwal imsakiyah yang jadi perdebatan selama ini:

1. Pendapat Imam Al-Mawardi

Mengutip dalam Islam NU, ada penjelasan para Ulama dalam berbagai kitabnya yang menjelaskan tentang ibadah puasa dan apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan jadwal imsakiyah.

Imam Al-Mawardi di dalam kitab Iqna’-nya menuturkan:

“Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar kedua sampai tenggelamnya matahari.

Akan tetapi (akan lebih baik bila) orang yang berpuasa melakukan imsak (menghentikan makan dan minum) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar.

Kemudian, menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari agar ia menyempurnakan imsak (menahan diri dari yang membatalkan puasa) di antara keduanya.” (lihat Ali bin Muhammad Al-Mawardi, Al-Iqnaa’ [Teheran: Dar Ihsan, 1420 H] hal. 74)

2. Pendapat Dr. Musthafa al-Khin

Dr. Musthafa al-Khin dalam kitab Al-Fiqh Al-Manhaji menyebutkan:

“Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari apa-apa yang membatalkan dari terbitnya fajar sampai dengan tenggelamnya matahari disertai dengan niat.” Musthafa al-Khin dkk, Al-Fiqh Al-Manhaji fil Fiqh As-Syafi’i [Damaskus: Darul Qalam, 1992], juz 2, hal. 73)

Di sisi lain, Sirajuddin Al-Bulqini menyampaikan bahwa:

“Yang ketujuh (dari hal-hal yang perlu diperhatikan) adalah menahan diri secara menyeluruh dari apa-apa (yang membatalkan puasa) yang telah disebut sepanjang hari dari tebitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.” (Sirojudin al-Bulqini, Al-Tadrib [Riyad: Darul Qiblatain, 2012], juz 1, hal. 343)

Baca Juga: Benarkah Tidur Saat Puasa di Bulan Ramadan Terhitung Ibadah dan Dapat Pahala?

3. Kesimpulan Umum

Dari para penjelasan Ulama dan kitab di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa awal dimulainya puasa adalah ketika terbit fajar yang merupakan tanda masuknya waktu salat Subuh, bukan pada jadwal imsakiyah.

Adapun, jadwal imsakiyah (mulai menahan diri) lebih awal sebelum terbitnya fajar sebagaimana disebutkan oleh Imam Mawardi hanyalah sebagai anjuran agar lebih sempurna.

Lalu, bagaimana dengan jadwal imsakiyah yang kita ikuti selama ini?

Para ulama menjelaskan, jadwal imsak yang biasanya ditetapkan 10 menit sebelum waktu salat subuh, ini dilakukan agar setiap orang lebih bersiap dalam menjalani puasa.

Di waktu 10 menit itu adalah waktu untuk menghentikan aktivitas sahurnya.

Kemudian, mereka mulai membersihkan sisa-sisa makananan dengan menggosok gigi, mandi serta persiapan lainnya untuk melaksanakan salat Subuh.

Baca Juga: Ketentuan Hukum Puasa Ramadan dalam Alquran bagi Umat Islam

Doa dan Niat Puasa

Buka Puasa
Foto: Buka Puasa (Learnreligions.com)

Sebelum memulai puasa, ada baiknya untuk berniat dan berdoa agar puasa seharian penuh berjalan dengan lancar.

Terdapat dua rukun utama berpuasa, yaitu niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelam matahari.

Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2018:5) salah satu dalil tentang niat puasa adalah riwayat yang disampaikan oleh Hafshah, bahwa Nabi saw bersabda,

"Barangsiapa tidak berniat puasa di malam hari sebelum fajar, maka tidak sah puasanya".

Selain itu, diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

"Sesungguhnya semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya ….” (H.R Bukhari).

Atas dasar tersebut, karena puasa merupakan salah satu ibadah, maka niat puasa termasuk ke dalam rukun puasa.

1. Niat Berpuasa

Adapun niat berpuasa antara lain:

"Nawaitu shaauma ghadin ‘an adaa’i fardhi ramadhaana haadzihis sanati lillaahi ta’ala."

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari menunaikan fardu bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

2. Doa Berpuasa

Terdapat beberapa versi doa puasa yang umum dibaca oleh umat Islam di Indonesia sebagai berikut.

"Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Selain itu, ada riwayat Muaz bin Zuhrah doa yang lazim diamalkan di Indonesia berasal dari sahabat Nabi, Muaz bin Zuhrah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Bukhari, dan Muslim sebagai berikut

"Allâhumma laka shumtu wa 'alâ rizqika afthartu. Artinya: "Duhai Allah, untukMu aku berpuasa, atas rezekiMu aku berbuka."

Doa yang umum dibaca kedua berasal dari sahabat Mabi Muhammad, Abdullah bin 'Umar yang juga diriwayatkan Abu Dawud sebagai berikut:

"Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru,:

Artinya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap," (HR. Abu Dawud)

Baca Juga: 6 Rukun Iman dan Maknanya, Wajib Diyakini Umat Islam!

Tips Berpuasa Selama Ramadan

Bulan Puasa Ramadan
Foto: Bulan Puasa Ramadan (Orami Photo Stock)

Menjalani puasa dalam sebulan penuh perlu dilakukan dengan ikhlas dan beberapa panduan yang benar.

Ikuti tips berpuasa selama bulan Ramadan di bawah ini agar lebih berkah dan mendapat pahala yang setimpal.

1. Jangan Melewatkan Waktu Bersahur

Seperti kata pepatah, 'sarapan adalah makanan terpenting untuk memulai hari.'

Hal ini pun berlaku untuk di bulan Ramadan, yakni waktu sahur sebelum imsak menjadi yang utama untuk menjalani puasa.

Sebaiknya Moms tidak melewatkan waktu sahur untuk mendapat keberkahan dan juga asupan dalam menahan dahaga dan lapar.

Karena jam puasa yang lebih lama, tubuh cenderung merasa dehidrasi dan lelah di siang hari.

Selain itu, melewatkan waktu sahur juga mendorong makan berlebihan saat berbuka puasa, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

2. Minum Banyak Air

Minum air sebanyak mungkin saat sahur dapat mengurangi risiko dehidrasi selama berpuasa.

Usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas cairan setiap hari sebelum fajar dan setelah matahari terbenam.

Cairan yang dimaksud termasuk jus, susu, minuman dan sup, tetapi air putih adalah pilihan terbaik.

Idealnya, Moms juga harus mengurangi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan cola karena memiliki efek diuretik dan meningkatkan kehilangan cairan.

3. Hindari Makanan Olahan dan Berminyak

Tidak jarang orang yang berpuasa malah banyak mengonsumsi makanan olahan seperti gorengan, makanan manis, hingga berminyak.

Meskipun makanan ini membalas kepuasan sesaat, olahan ini dapat membuat puasa keesokan harinya menjadi lebih sulit, lho.

Selain kenaikan berat badan yang tidak sehat, mengonsumsi makanan berlemak dan bergula juga menyebabkan kelelahan.

Selain itu, Moms harus membatasi asupan garam, terutama saat sahur, karena dapat meningkatkan rasa haus.

Baca Juga: 5 Resep Pisang Keju yang Wajib Dicoba, Cocok untuk Takjil Buka Puasa!

4. Tetap Olahraga Ringan

Berolahraga saat puasa umumnya aman, lho.

Jika jadwal memungkinkan, cobalah berolahraga menjelang waktu imsak.

"Seperti yang baru-baru ini yang dimakan, tubuh masih memiliki banyak nutrisi yang tersimpan untuk olahraga," kata Mary Wirtz, RD, CSSD, ahli diet olahraga bersertifikat yang berbasis di Colorado Springs, Colorado.

Ini mungkin membuat olahraga lebih mudah dikelola daripada dilakukan menjelang akhir puasa saat tubuh kekurangan nutrisi.

5. Konsumsi Kurma untuk Bekal Energi

Menurut tradisi, kurma dimakan pada saat waktu sahur sebelum imsak, lho.

Kurma adalah sumber gula alami yang membantu menyeimbangkan gula darah rendah.

Selain itu, manfaat kurma juga diperlukan mengisi tubuh dengan energi yang sangat dibutuhkan.

Gula darah rendah diketahui dapat menyebabkan sakit kepala.

Mengonsumsi 2 buah kurma sebelum makan dapat membantu mengatasi sakit kepala dan meningkatkan gula darah ke kadar yang optimal.

Baca Juga: Si Kecil Suka Pasta? Berikut 5 Resep Pasta untuk Anak yang Mudah Dibuat

6. Tingkatkan Sumber Karbohidrat

Makanan saat sahur sebelum imsak harus mengandung karbohidrat kompleks yang sehat.

Beberapa pilihan yang baik mungkin termasuk nasi merah, pasta gandum, roti gandum, kentang, dan bulgur.

Selain menjadi sumber energi yang hebat, karbohidrat kompleks merupakan sumber serat dan mineral yang sangat baik.

7. Jangan Paksakan Puasa Ketika Sakit

Banyak umat Islam yang memiliki masalah kesehatan, tetap memutuskan untuk berpuasa di bulan Ramadan.

Dalam Al-Qur'an telah membebaskan orang sakit dari melakukan puasa.

Tetapi jika Moms memutuskan untuk berpuasa dan memiliki kondisi diabetes, penyakit jantung atau sedang hamil, pastikan konsultasi dokter.

Dokter akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan selama berpuasa.

Baca Juga: Lupa Niat Puasa Ramadan, Apakah Puasanya Tetap Sah?

Demikian penjelasan tentang jadwal imsakiyah beserta aturan berpuasa di bulan Ramadan.

Dengan mengetahui fakta tentang jadwal imsakiyah, doa serta niat puasa, semoga ibadah Moms dan Keluarga sepenuhnya berkah.

Selamat menunaikan ibadah puasa!

  • https://islam.nu.or.id/post/read/78398/imsak-benarkah-waktu-dimulainya-berpuasa
  • https://www.healthxchange.sg/food-nutrition/food-tips/healthy-ramadan-fasting-tips
  • https://www.everydayhealth.com/fitness/should-you-work-out-if-youre-fasting/#:~:text=Exercising%20while%20intermittent%20fasting%20is,16%20hours%20of%20the%20day.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.