Jamilah Sungkar Meninggal Akibat Autoimun, Penyakit yang Sama Kejamnya dengan Kanker
Kakak Shireen dan Zaskia Sungkar, Jamilah Sungkar meninggal dunia pada 31 Maret 2018 pukul 07.30 di Amsterdam, Belanda. Jamilah diketahui sudah lama mengidap penyakit autoimun. Penyakit autoimun ini menyerang lambung dan paru-parunya, sehingga bagian organ tersebut sudah tidak lagi memiliki sistem imun.
Penyakit autoimun dapat dialami siapa saja namun sebagian besar menyerang wanita dengan rentang usia 20-40 tahun. Tak hanya itu, autoimun juga merupakan penyakit kronis, di mana artinya penyakit ini membutuhkan pengobatan jangka panjang. Mari kita kenali lebih dalam tentang autoimun:
Apa Itu Autoimun?
Autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang malah menyerang jaringan sehat dan menimbulkan keluhan secara berulang (kronis). Itulah sebabnya autoimun kerap dikatakan mirip dengan kanker, namun letak perbedaannya adalah karena perusakan jaringan sehat pada kanker dilakukan oleh sel mutan.
Jenis autoimun pun begitu beragam, terdapat sekitar 157 jenis autoimun yang dapat menyerang bagian manapun dari tubuh seseorang. Penyebab autoimun hingga saat ini belum diketahui secara pasti, namun sebanyak 25% disebabkan oleh faktor genetik, sedangkan 75% lainnya ternyata disebabkan oleh gaya hidup seperti asupan makanan, stres, pola tidur, polusi, infeksi, radiasi dan lain sebagainya.
Autoimun merupakan penyakit yang menyerang tubuh kita sendiri, karena adanya antibodi yang hiperaktif. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita dibanding pria. Hal ini dikarenakan faktor psikis berperan dalam timbulnya penyakit ini, sebaliknya pula autoimun merupakan penyakit yang menimbulkan stres.
Mengatasi autoimun memang tak mudah karena memang akan tetap ada bersama para penderitanya, yang dapat dilakukan hanyalah mengontrolnya dengan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Baca juga: Benarkah Mandi di Malam Hari Bisa Menyebabkan Rematik?
Gejala Autoimun
Cukup mudah mendeteksi autoimun karena sebenarnya gejalanya cukup signifikan, meliputi:
1. Keluhan kesehatan yang tak kunjung sembuh meski diobati, seperti saat Moms merasa pegal pada salah satu bagian tubuh namun tak hilang selama berbulan-bulan lamanya meski sudah mencoba pengobatan.
2. Mudah merasa kelelahan, namun bukan kelelahan biasa, melainkan yang benar-benar ekstrem atau berlebihan.
3. Sering lupa, akan hal-hal kecil saja biasanya seorang penderita autoimun akan mudah lupa. Hal ini terkadang disebut juga dengan brainfog.
4. Butuh waktu lebih lama untuk melakukan pekerjaan sederhana, yang mana berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu hal kecil menjadi menurun atau cenderung lamban.
5. Sering merasa demam dan kedinginan, disertai nyeri pada persendian.
Baca juga: Kata Siapa Pria Tak Bisa Terkena Kanker Payudara? Kenali Gejala dan Faktor Pemicunya!
Mengobati Autoimun
Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menormalkan sistem kekebalan tubuh pada kondisi autoimun, pengobatan medis yang ada hanya berfungsi untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh agar tidak agresif merusak jaringan sehat serta mengobati gejala yang timbul.
Meski demikian, obat-obatan tersebutpun tidak diberikan untuk jangka panjang karena mengingat sejumlah efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaannya.
Selain pengobatan secara medis, autoimun juga dapat diredam melalui gaya hidup sehat. Hal ini dikarenakan 75% autoimun memang dipengaruhi oleh gaya hidup orang itu sendiri. Untuk itu, guna mengantisipasi ataupun meredam autoimun pada tubuh seseorang terapkanlah pemilihan makanan atau asupan yang baik sebagai langkah awal.
Pemilihan asupan makanan tersebut termasuk dalam langkah dasar hidup sehat yang memang dilakukan sebagai pendamping medis pengobatan autoimun.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.