Jantung Bengkak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!
Kondisi bagian tubuh yang membengkak memang biasanya menjadi hal yang sangat Moms khawatirkan, terutama jantung bengkak.
Pada tahap awal, kondisi jantung bengkak ini biasanya tidak menimbulkan gejala.
Namun, seiring dengan kondisi yang semakin memburuk akan membuat gejala jantung bengkak bisa muncul.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan pengobatan untuk atasi jantung bengkak.
Dalam dunia medis, jantung bengkak atau kardiomegali bukanlah suatu penyakit sendiri, kondisi ini umumnya menjadi tanda dari kondisi klinis atau penyakit tertentu.
Terkadang, Moms bisa saja mengalami jantung yang membengkak karena sedang mengalami kondisi tertentu, seperti saat sedang hamil.
Namun, kebanyakan jantung bengkak muncul karena penyakit yang lebih serius lagi.
Untuk itu, yuk cari tahu informasi lengkap mengenai jantung bengkak di bawah ini.
Baca Juga: Mengetahui Langkah-langkah Pertolongan Pertama Serangan Jantung, Catat!
Penyebab Jantung Bengkak
Jantung yang membengkak bisa disebabkan oleh kondisi otot jantung yang alami kerusakan. Hingga pada ukuran tertentu, jantung yang bengkak akan tetap berfungsi normal.
Namun, lama kelamaan, apa lagi tanpa perawatan yang tepat, akan terus terjadi penurunan kemampuan fungsi jantung.
Pembengkakan atau pembesaran jantung bisa saja terjadi akibat hal yang menyebabkan jantung memompa lebih keras dari biasanya atau yang merusak otot jantung.
Bahkan terkadang jantung menjadi lebih besar dan menjadi lemah karena alasan yang tidak diketahui dan kondisi ini umumnya disebut dengan kardiomegali idiopatik.
Kondisi jantung yang kamu alami sejak lahir (bawaan), kerusakan akibat serangan jantung, atau detak jantung yang tidak normal (aritmia) dapat menyebabkan jantung membengkak.
Mengutip Mayo Clinic, kondisi lain yang terkait dengan pembengkakan jantung antara lain:
1. Tekanan Darah Tinggi
Jantung mungkin harus memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh, dan ini memperbesar dan menebalkan otot jantung.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung akhirnya melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar ruang atas jantung.
2. Penyakit Katup Jantung
Ada empat katup di jantung yang menjaga darah mengalir ke arah yang benar.
Jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, kelainan jantung, infeksi (endokarditis menular), detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), gangguan jaringan ikat, obat-obatan tertentu atau perawatan radiasi untuk kanker, jantung mungkin membesar.
3. Kardiomiopati
Penyakit jantung ini mempersulit jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring perkembangannya, jantung membengkak untuk mencoba memompa lebih banyak darah.
4. Hipertensi Pulmonal
Ini adalah kondisi saat terjadi tekanan darah tinggi di arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru.
Jantung mungkin perlu memompa lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Akibatnya, sisi kanan jantung bisa membesar.
5. Cairan di Sekitar Jantung (Efusi Perikardial)
Akumulasi cairan dalam kantung yang berisi jantung dapat menyebabkan jantung tampak membesar pada rontgen dada.
6. Arteri yang Tersumbat di Jantung (Arteri Koroner)
Dengan kondisi ini, plak lemak di arteri jantung akan menghalangi aliran darah melalui pembuluh darah di jantung, yang kemudian dapat menyebabkan serangan jantung.
Ketika bagian dari otot jantung mati, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan darah yang cukup ke seluruh tubuh dan menyebabkannya membesar.
7. Jumlah Sel Darah Merah Rendah (Anemia)
Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan.
Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
Jantung kemudian harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.
8. Gangguan Tiroid
Baik kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembesaran jantung.
9. Zat Besi yang Berlebihan dalam Tubuh (Hemokromatosis)
Hemochromatosis adalah kelainan di mana tubuh tidak memetabolisme zat besi dengan baik, menyebabkannya menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung.
Hal ini dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar karena melemahnya otot jantung.
10. Penyakit Langka, Amiloidosis
Ini adalah suatu kondisi di mana protein abnormal beredar dalam darah dan dapat disimpan di jantung, mengganggu fungsi jantung dan menyebabkannya membesar.
Seseorang juga mungkin berisiko lebih tinggi mengalami jantung bengkak jika ia memiliki salah satu dari faktor risiko berikut:
- Memiliki pengukuran tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter.
- Riwayat keluarga dengan pembesaran jantung atau kardiomiopati. Jika anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, memiliki jantung yang membesar, kamu mungkin lebih rentan.
- Jika kamu dilahirkan dengan kondisi yang memengaruhi struktur jantung atau penyakit jantung bawaan, kamu mungkin berisiko lebih tinggi.
- Jantung memiliki empat katup, yakni aorta, mitral, paru dan trikuspid yang membuka dan menutup untuk mengarahkan aliran darah melalui jantung. Kondisi yang merusak katup dapat menyebabkan jantung membengkak.
Baca Juga: Waspada Takikardia, Kondisi Detak Jantung Terlalu Cepat
Gejala Jantung Bengkak
Berikut ini adalah beberapa gejala yang kerap ditemui pada sebagian pengidap jantung bengkak, yaitu:
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau ketika berbaring datar
- Aritmia atau gangguan irama jantung
- Tungkai dan kaki membengkak
- Berat badan yang bertambah karena pembengkakan
- Kelelahan
- Nyeri dada
- Palpitasi atau jantung berdebar-debar
Namun tingkat keparahan gejala jantung bengkak yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Seseorang bisa saja hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali.
Baca Juga: Mengenal Ring Jantung, Mulai dari Prosedur, Manfaat, Risiko, Hingga Perawatan Lanjutan
Selain itu, ada juga yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun.
ketika pembengkakan jantung semakin parah, kondisi tersebut bisa menyebabkan sesak napas yang dialami semakin buruk setiap harinya.
Cara Mengatasi Jantung Bengkak
Pengobatan jantung bengkak akan fokus pada perbaikan penyebabnya.
Mengutip Better Health Channel, berikut ini adalah beberapa metode pengobatan jantung bengkak yang bisa dilakukan:
1. Pemberian Obat-Obatan
Jika kardiomiopati atau jenis kondisi jantung lain yang harus disalahkan atas pembesaran jantung, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan seperti:
- Obat diuretik untuk menurunkan jumlah natrium dan air dalam tubuh, yang dapat membantu menurunkan tekanan di arteri dan jantung.
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kemampuan memompa jantung.
- Angiotensin II receptor blocker (ARBs) untuk memberikan manfaat ACE inhibitor bagi mereka yang tidak dapat menggunakan ACE inhibitor.
- Beta blocker untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
- Antikoagulan untuk mengurangi risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke,
- Anti-aritmia untuk menjaga jantung berdetak dengan ritme yang normal.
2. Pembedahan atau Prosedur Lain
Jika obat-obatan tidak cukup untuk mengobati jantung bengkak, prosedur medis atau pembedahan mungkin diperlukan.
- Perangkat Medis untuk Mengatur Detak Jantung
Untuk jenis pembesaran jantung tertentu (kardiomiopati dilatasi), alat pacu jantung yang mengoordinasikan kontraksi antara ventrikel kiri dan kanan mungkin diperlukan.
Pada orang yang mungkin berisiko mengalami aritmia serius, terapi obat atau implan cardioverter-defibrillator (ICD) dapat menjadi pilihan.
ICD adalah perangkat kecil yang akan ditanamkan di dada untuk terus memantau irama jantung dan memberikan kejutan listrik bila diperlukan untuk mengontrol detak jantung yang abnormal dan cepat.
Perangkat ini juga dapat berfungsi sebagai alat pacu jantung.
Jika penyebab utama pembesaran jantung adalah fibrilasi atrium, maka pasien mungkin memerlukan prosedur untuk mengembalikan jantung ke ritme yang teratur atau untuk menjaga agar jantung tidak berdetak terlalu cepat.
- Operasi Katup Jantung
Jika pembesaran jantung disebabkan oleh masalah dengan salah satu katup jantung atau jika telah menyebabkan masalah katup jantung, pasien mungkin menjalani operasi untuk memperbaiki atau mengganti katup yang terganggu.
- Operasi Bypass Koroner
Jika pembengkakan jantung terkait dengan penyakit arteri koroner, dokter mungkin merekomendasikan operasi bypass arteri koroner.
- Alat Bantu Ventrikel Kiri
Jika pasien mengalami gagal jantung, ia mungkin memerlukan pompa mekanis implan ini untuk membantu pompa jantung yang melemah.
Ia mungkin memiliki akan dipasangkan alat bantu yang ditanamkan saat menunggu transplantasi jantung atau, jika ia bukan kandidat untuk transplantasi jantung, sebagai pengobatan jangka panjang untuk gagal jantung.
- Transplantasi
Jika obat tidak dapat mengendalikan gejala, transplantasi jantung mungkin menjadi pilihan terakhir.
Karena kekurangan donor jantung, bahkan orang yang sakit kritis mungkin harus menunggu lama sebelum menjalani transplantasi jantung.
Baca Juga: 6 Manfaat Blueberry, Baik untuk Jantung dan Otak
Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Jantung Bengkak
Sebetulnya para ahli hanya menyarankan para pengidap penyakit jantung bengkak untuk makan makanan tinggi garam.
Namun, alangkah lebih baik juga untuk menghindari makanan tinggi kolesterol dan makanan junk food lainnya. Pastikan mereka juga berhenti merokok dan menghindari konsumsi alkohol dan kafein.
Sementara itu, American Heart Association juga memiliki beberapa anjuran gaya hidup sehat lainnya yang bisa dilakukan, seperti:
- Menurunkan berat badan berlebih
- Mengendalikan diabetes
- Selalu memantau tekanan darah
- Melakukan olahraga ringan yang sudah disetujui dan disarankan dokter
- Istirahat cukup, delapan jam setiap malam
Itu dia Moms, penjelasan mengenai jantung bengkak dan apa saja hal-hal yang harus Moms perhatikan untuk menghindari kondisi semakin parah.
Namun, untuk mendapatkan perawatan menyeluruh ada baiknya untuk rutin berkonsultasi ke dokter, ya Moms.
- https://www.heart.org/en/health-topics/heart-failure/treatment-options-for-heart-failure/lifestyle-changes-for-heart-failure#
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlarged-heart/symptoms-causes/syc-20355436
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/heart-disease-enlarged-heart
- https://www.rwjbh.org/treatment-care/heart-and-vascular-care/diseases-conditions/cardiac-edema/
- http://www.webmd.com/heart-disease/guide/enlarged-heart-causes-symptoms-types#1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.