3 Ragam Jenis Bayam, Ketahui Cara Mengolahnya dengan Tepat
Sayur bayam termasuk dalam kategori superfood menurut buku SuperFood Rx (2004). Namun, tahukah Moms kalau ada begitu banyak jenis bayam?
Bayam dikategorikan dalam super food karena mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Meski manfaatnya hampir sama, ternyata ada beberapa jenis bayam yang populer, seperti bayam batik, bayam hijau, dan bayam merah.
Selain rendah lemak, rendah kalori, kaya serat, dan padat nutrisi, bayam juga mudah diolah untuk masakan sehari-hari.
Meski mudah diolah, jangan memasak bayam dengan sembarangan. Kesalahan memasak bayam harus dipahami dan jangan sampai terjadi.
Mengutip Medical News Today, satu cangkir bayam mentah mengandung:
- 7 kalori
- 0,86 gram (g) protein
- 30 miligram (mg) kalsium
- 0,81 gram besi
- 24 mg magnesium
- 167 mg kalium
- 2.813 unit interasional (IU)
- Vitamin A
- 58 mikrogram folat
Bayam juga mengandung vitamin K, serat, fosfor, dan tiamin. Sebagian besar kalori dalam bayam berasal dari protein dan karbohidrat.
Nah Moms, walau memiliki kandungan gizi yang lengkap, namun Moms harus memerhatikan proses pengolahannya. Salah-salah, bayam malah bisa beracun, lho!
Baca Juga: Mudah Diikuti, Ini Dia Resep Bayam Crispy yang Pas Jadi Camilan Sehat Moms
Beragam Jenis Bayam
Ada beragam jenis bayam, diantaranya sangat populer dibudidayakan karena lezat ketika diolah dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Apa saja jenis bayam yang sering kita temui? Yuk Moms, disimak!
1. Bayam Merah
Foto: pinterest.com
Sesuai namanya, jenis bayam ini memiliki warna merah. Bayam merah ini dikenal memiliki kandungan betakaroten cukup lebih tinggi.
Dalam mengolahnya, bayam merah tidak dianjurkan menjadi makanan kuah, walaupun boleh saja dilakukan.
Kuah sayur bayam ini akan berwarna merah dan justru membuat nafsu makan hilang. Beda jika ingin mengolahnya menjadi pewarna makanan alami, cara ini lebih tepat dilakukan.
Live Science menulis, jenis bayam merah banyak mengandung nutrisi, antara lain:
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
- Kalium
- Zat besi
- Amarantin
- Rutin
- Purin
- Vitamin A, B dan C
Bayam merah mengandung betasianin dan antosianin-pigmen alami yang lebih tinggi daripada bayam hijau
Pada umumnya, bayam merah lebih banyak mengandung kalsium dan vitamin B3 dibandingkan bayam hijau.
Dalam 100 gr bayam merah mengandung:
- 41,2 kkal energi
- 2,2 gr protein
- 0,8 gr lemak
- 6,3 gr karbohidrat
- 520 mg kalsium
- 2,2 gr serat
- 7 mg zat besi
- 62 mg vitamin C
Baca Juga: 4 Manfaat Bayam untuk Kesehatan
2. Bayam Hijau
Foto: Orami Photo Stock
Jenis bayam berwarna hijau disebabkan kandungan klorofil dan betakaroten lebih tinggi daripada bayam merah.
Sebagai sayuran berwarna hijau, bayam tetap mengandung karoten.
Pigmen warna oranye betakaroten tertutupi oleh klorofil pada daun bayam.
Berdaun hijau dan memiliki lebar daun yang besar dengan batang tidak begitu tinggi, tanaman ini berbunga tahunan danmemiliki bunga berwarna hijau gelap.
Tanaman jenis ini dapat tumbuh sekitar 2-3 kaki. Bayam ini memiliki 2 varietas, yakni varietas caudatus dan varietas paniculatus.
Varietas caudatus memiliki daun agak panjang, ujung daun runcing, dan berwarna hijau atau merah tua. Bunga daun merangkai panjang di ujung-ujung batang.
Bayam termasuk salah satu sayur berwarna hijau yang memiliki kandungan karotenoid tertinggi.
Karoten dan vitamin C yang terkandung pada bayam bekerja sama dalam tubuh untuk mencegah teroksidasinya kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Sehingga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Dalam 100 gr bayam hijau mengandung:
- Energi 16 Kkal
- Protein 0,9 gr
- Lemak 0,4 gr
- Karbohidrat 2,9 gr
- Kalsium 166 mg
- Serat 0,7 gr
- Zat besi 3,5 mg
- Vitamin C 41 mg
Baca Juga: 5 Sayuran yang Bagus Sebagai Finger Food untuk Si Kecil
3. Bayam Batik
Foto: freepik.com
Jenis bayam batik merupakan persilangan antara bayam hijau dan bayam merah, bayam ini juga sering disebut bayam belang.
Bentuk batang tumbuhan ini tunggal dan batang tidak berserat, bentuk daun bulat nan lebar, lambat berbunga.
Hal ini menjadi keunggulan tanaman ini karena jika tanaman sayuran sudah berbunga, setelah itu tanaman akan mati.
Dalam pertumbuhan pola daun akan seragam, cocok di tanam di dataran rendah. Bayam batik dapat dipanen pada umur 25 hari setelah tanam.
Jenis bayam batik yang merupakan persilangan antara bayam hijau dan bayam merah.
Ini mengakibatkan bayam batik memiliki kandungan zat besi yang tinggi, seperti bayam hijau.
Selain itu, bayam batik ini juga mengandung zat pembentuk sel darah merah, seperti bayam merah.
Baca Juga: Perlu Tahu Nih, 5 Jenis Sayuran yang Ada di Salad Beserta Manfaatnya
Cara Mengolah Bayam yang Tepat
Foto: Orami Photo Stock
Bayam kaya akan zat besi yang memiliki peran penting dalam proses distribusi oksigen dalam darah tubuh manusia.
Zat besi juga berfungsi dalam proses produksi haemoglobin.
Namun ada beberapa hal penting yang patut diwaspadai dalam mengolah bayam. Salah-salah bayam yang kita favoritkan berubah menjadi senyawa racun.
Untuk itu, ketahuilah tips pengolahan bayam yang baik sebagai berikut:
- Memilih Bayam
Pilihlah bayam yang hijau segar dan lebih baik yang melalui proses penanaman organik (tanpa pestisida).
- Memproses Bayam
Lebih baik bayam diproses masak setelah segar dipetik.
Karena paparan oksigen yang terlampau lama membuat kandungan zat besi berupa ferro (Fe2+) menjadi teroksidasi menjadi racun zat besi (ferri, Fe3+).
- Jangan Panaskan Sayur Bayam
Hindari memanaskan kembali masakan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakan.
- Jangan Konsumsi Usai 6 Jam
Hindari konsumsi bayam yang sudah 6 jam setelah proses pemasakan. Racun yang ada bertambah dengan hadirnya zat nitrat (NO3).
Jika teroksidasi dengan udara, zat akan menjadi NO2 (nitrit) yang beracun.
- Hindari Penyimpanan Terlalu Lama
Efek racun lainnya adalah kemampuan nitrit tersebut bereaksi kepada amino sekunder yang dapat membentuk senyawa penyebab kanker.
Baca Juga: Anak Susah Makan Sayur? Ini Cara Menyiasatinya!
Itu dia Moms berbagai jenis bayam dan baaimana cara mengolahnya dengan benar agar tidak menjadi racun yang membahayakan.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, ya!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/270609#nutrition
- https://www.healthline.com/nutrition/foods/spinach
- https://www.livescience.com/51324-spinach-nutrition.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.