7 Jenis Elektrolit yang Dibutuhkan Tubuh Anak, Apa Saja Ya?
Jenis elektrolit dalam tubuh anak berperan penting untuk mendukung berbagai fungsi vital.
Elektrolit adalah mineral esensial yang bermuatan listrik dan dapat diperoleh dari makanan serta minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Tubuh anak yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan kadar elektrolit yang cukup agar semua sistem tubuh berfungsi optimal.
Jenis Elektrolit yang Dibutuhkan oleh Tubuh
Ada beberapa jenis elektrolit yang dibutuhkan oleh anak, antara lain:
1. Bikarbonat
Menurut ensiklopedia kesehatan University of Rochester, bikarbonat atau HCO3 adalah sisa dari metabolisme tubuh yang kemudian dibawa ke paru-paru dan dikeluarkan melalui napas sebagai karbon dioksida.
Bikarbonat memiliki fungsi untuk tubuh, diantaranya:
- Mengatur keseimbangan asam-basa di usus kecil
- Mengurangi keasaman dari makanan yang masuk dalam sistem pencernaan
- Mengendalikan produksi asam laktat saat olahraga
- Mencegah gigi berlubang.
Jenis elektrolit yang satu ini diproduksi oleh pankreas sebagai respon dari hormon sekretin untuk mengurangi keasaman yang masuk ke dalam usus dua belas jari dari lambung.
2. Kalsium
Moms tentu tahu kalau kalsium adalah mineral penting untuk mendukung perkembangan dan tulang dan gigi anak.
Tetapi, sebagian kecil kalsium rupanya juga berperan sebagai elektrolit dalam tubuh.
Menurut studi yang dilansir dalam jurnal National Institutes of Health, peran kalsium sangat vital dalam pengiriman sinyal saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah, dan juga produksi hormon.
Kebutuhan jenis elektrolit berupa kalsium untuk tubuh Si Kecil bisa dipenuhi dari konsumsi makanan, seperti:
- Keju dan produk olahan susu lain
- Sayuran berdaun hijau
- Kacang kedelai
- Tahu dan tempe
- Kacang-kacangan
- Ikan sarden
3. Klorida
Jenis elektrolit yang satu ini biasanya bekerja bersama dengan sodium dan potasium.
Hal ini untuk membantu menjaga keseimbangan asam-basa tubuh, mengalirkan air keluar dan masuk tubuh, serta menjaga kestabilan volume dan tekanan darah.
Sebagian besar klorida yang didapatkan tubuh anak berasal dari garam yang diserap oleh usus saat makanan dicerna.
Klorida juga bisa didapatkan dari makanan, seperti rumput laut, tomat, selada, dan zaitun.
Apabila Si Kecil kurang suka mengonsumsi sayuran tersebut, Moms bisa menyajikannya dalam bentuk lain.
Misalnya, Moms bisa mencampurkan rumput laut dalam olahan agar-agar atau campuran minuman.
Selain itu, Moms juga bisa membuat jus tomat yang dipadukan dengan buah lain agar lebih disukai si kecil.
4. Fosfat
Menurut penjelasan Michigan Medicine, fosfat adalah jenis elektrolit berupa ion yang mengandung mineral fosfor.
Nah, fosfor sendiri dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta perbaikan tulang dan gigi, mendukung kelancaran fungsi saraf, juga kontraksi otot.
Fosfat biasanya bisa didapatkan dari makanan berkandungan protein tinggi, seperti susu dan produk olahannya, daging, kacang-kacangan, lentil, dan juga gandum.
Nah selain itu Moms, tubuh juga membutuhkan vitamin D untuk bisa menyerap fosfat.
5. Magnesium
Magnesium memiliki peran vital dalam hampir semua fungsi sel dan organ tubuh, terutama dalam:
- Pembentukan tulang dan gigi
- Fungsi otot dan saraf
- Produksi enzim
- Distribusi oksigen, kalsium, sodium
- Potassium antar sel tubuh
Kebutuhan jenis elektrolit yang satu ini bisa dipenuhi dari makanan seperti sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, kacang-kacangan, biji-bijian, legume, asparagus, ikan tuna, atau ikan salmon.
Apabila Si Kecil kurang suka mengonsumsi buah atau sayur secara langsung, Moms bisa coba mengolahnya menjadi jus atau smoothies yang menyegarkan.
Moms juga bisa memadukannya dengan makanan favorit Si Kecil.
6. Potasium
Tahukah Moms, kalau potasium ada dalam semua jaringan tubuh dan sangat penting bagi fungsi selular maupun kelistrikan tubuh?
Mengutip Harvard Medical School, jenis elektrolit ini memiliki peran vital dalam mengatur detak jantung, menjaga kelancaran fungsi saraf dan otot, juga sintesis protein dan metabolisme karbohidrat.
Selain bisa didapatkan dari pisang, Moms juga bisa memenuhi kebutuhan potasium anak dengan memberikan kentang, jus jeruk, aprikot, brokoli dan bayam matang, mentimun, jamur, atau ubi.
7. Sodium
Bersama dengan potasium dan jenis elektrolit lain, sodium dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi, mengatur fungsi ginjal, menjaga keseimbangan cairan, juga menjaga kestabilan tekanan darah.
Walau berperan penting bagi tubuh, asupan sodium dari makanan tetap harus dibatasi.
Kelebihan sodium bisa meningkatkan risiko osteoporosis, kanker perut, penyakit ginjal, batu ginjal, pembesaran otot jantung, juga sakit kepala.
Manfaat Elektrolit untuk Kesehatan Tubuh Anak
Selama ini, sumber elektrolit dikenal mempunyai manfaat untuk mengembalikan dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Tidak hanya itu, mengonsumsi elektrolit juga bisa memberikan Si Kecil manfaat-manfaat lain seperti:
1. Membantu Mencegah Heat Stroke
Ketika berada di bawah terik matahari, Si Kecil berpotensi terserang heat stroke.
Heat stroke sendiri merupakan kondisi di mana tubuh gagal mengelola panas sehingga kemudian membuat suhu naik ke angka yang berbahaya.
Untuk mencegah hal tersebut, sangat penting bagi Si Kecil untuk membuat tubuh tetap sejuk.
Selain menghindari sumber panas, Si Kecil dapat menyejukkan tubuh dengan cara minum minuman sumber elektrolit
2. Memelihara Kesehatan Tulang
Fungsi elektrolit lainnya yang tidak boleh Moms lewatkan yaitu menjaga kesehatan tulang anak.
Salah satu jenis elektrolit, yaitu kalsium, diperlukan untuk kontraksi otot.
Dengan begitu, serat otot dapat bergerak satu sama lain saat otot memendek atau berkontraksi.
Sementara itu, magnesium pun diperlukan dalam proses kontraksi otot agar bisa lebih rileks setelah prosesnya selesai.
3. Menjaga Fungsi Sistem Saraf
Pada saat bekerja, organ otak manusia akan mengirimkan sinyal listrik melalui sel saraf untuk berkomunikasi dengan sel di seluruh tubuh.
Sinyal ini disebut sebagai impuls saraf, yaitu sinyal yang dihasilkan oleh perubahan muatan listrik membran sel saraf.
Perubahan ini terjadi karena pergerakan elektrolit natrium melintasi membran sel saraf.
Bila hal ini terjadi, akan terjadi reaksi berantai yang menggerakkan lebih banyak ion natrium di sepanjang akson sel saraf.
Itu sebabnya, elektrolit diperlukan untuk memelihara fungsi saraf.
4. Bantu Pulihkan Diare
Mengonsumsi elektrolit bisa menjadi salah satu cara yang tepat untuk penyembuhan diare.
Sebab, masalah buang-buang air saat anak mengalami diare dapat menyebabkan dehidrasi jika terjadi berlarut.
Untuk bantu penyembuhan diare, anak-anak di atas 2 tahun dan orang dewasa disarankan minum setidaknya 1 cangkir air oralit.
Agar lebih aman, sebaiknya tanyakan lebih lanjut kepada dokter mengenai dosis tepatnya.
5. Mengatur pH Tubuh
Ketika tubuh mengalami perubahan pH, baik terlalu asam maupun terlalu basa, elektrolit bertindak sebagai penyangga yang menstabilkan kondisi tersebut.
Misalnya, bikarbonat bekerja untuk menetralkan kelebihan asam di dalam tubuh, sehingga mencegah tubuh dari kondisi yang dikenal sebagai asidosis.
Sebaliknya, jika tubuh cenderung lebih basa, elektrolit dapat membantu menyeimbangkannya untuk mencegah alkalosis.
Keseimbangan pH yang baik tidak hanya penting bagi kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan fungsi organ vital.
6. Meningkatkan Energi
Dengan asupan elektrolit yang cukup, tubuh anak memiliki pasokan energi yang lebih stabil, sehingga mereka dapat tetap aktif dan tidak mudah lelah.
Selain itu, elektrolit mendukung fungsi otot dan saraf yang dibutuhkan anak saat bermain, belajar, atau berolahraga.
Kondisi ini sangat penting bagi anak-anak yang sedang tumbuh, karena aktivitas fisik yang cukup dan lancar mendukung perkembangan fisik dan mental mereka.
7. Mendukung Fungsi Kekebalan Tubuh
Keseimbangan cairan yang baik memastikan bahwa sel-sel imun dapat bergerak dan menjangkau area tubuh yang membutuhkan perlindungan.
Dengan asupan elektrolit yang cukup, tubuh anak dapat mempertahankan daya tahan tubuh yang kuat, mengurangi risiko infeksi, dan mendukung mereka untuk tetap aktif serta sehat selama masa pertumbuhan.
Baca Juga: Gangguan Elektrolit pada Anak: Jenis dan Cara Mencegahnya!
Itulah beberapa jenis elektrolit dalam tubuh yang harus dalam kadar cukup setiap harinya, Moms.
Kelebihan atau kekurangan jenis elektrolit dalam tubuh bisa mengganggu berbagai fungsi tubuh yang penting bagi tumbuh kembang anak.
Jadi, selalu jaga dengan membiasakan pola makan seimbang, cukup minum, dan gaya hidup aktif.
Bagaimana menurut Moms, sudahkah kebutuhan elektrolit Si Kecil terpenuhi?
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=bicarbonate
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31082167
- https://www.uofmhealth.org/health-library/hw202265
- https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-importance-of-potassium
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.