15 Agustus 2024

Jerawat di Dagu: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Mencegahnya

Bisa disebabkan perubahan hormon menjelang menstruasi

Jerawat di dagu sering dialami oleh banyak orang, terutama saat memasuki masa pubertas atau mengalami perubahan hormon.

Area dagu merupakan salah satu bagian wajah yang rentan terhadap jerawat karena kelenjar minyak di area ini sering kali lebih aktif.

Selain itu, kebiasaan sering menyentuh dagu atau mengenakan aksesori seperti masker atau helm yang menekan area ini juga bisa memicu munculnya jerawat.

Baca Juga: 11 Penyebab Jerawat di Dahi dan Cara Mengatasinya, Ketahui!

Penyebab Jerawat di Dagu

Penyebab Jerawat di Dagu
Foto: Penyebab Jerawat di Dagu (Freepik)

Ada banyak faktor yang memengaruhi jerawat di dagu, mulai dari kondisi genetik, hormon, hingga infeksi bakteri pada kulit.

Namun, pada kondisi tertentu, jerawat dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan yang lebih serius.

Berikut ini beragam kemungkinan penyebab jerawat di dagu.

1. Permasalahan Hormon atau Siklus Menstruasi

Jerawat di dagu biasanya merupakan hasil dari fluktuasi hormon yang

Melansir Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, jerawat di dagu dan rahang sering kali disebabkan oleh fluktuasi hormon.

Ini bisa terjadi selama masa pubertas atau siklus menstruasi.

Fluktuasi hormon ini menyebabkan gangguan sistem endokrin.

Hal ini biasanya terjadi akibat kelebihan hormon androgen yang merangsang kelenjar minyak secara berlebihan dan menyumbat pori-pori.

Hormon dapat melonjak selama siklus menstruasi (seminggu sebelum menstruasi) atau mungkin karena peralihan atau konsumsi pil KB.

Baca Juga: Jerawat Kistik atau Jerawat Batu: Penyebab hingga Pengobatan

2. Permasalahan pada Usus

Permasalahan pada Usus
Foto: Permasalahan pada Usus (Orami Photo Stock)

Pola makan yang tidak baik bisa menjadi sebab timbulnya jerawat di dagu.

Ini karena ketidakseimbangan hormon juga bisa dikaitkan dengan pola makan.

The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyebut, diet dapat berpengaruh pada hormon.

Hal tersebut terutama jika Moms mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau produk olahan susu, seperti mayones dan keju.

Karenanya, memperhatikan pola makan sehari-hari adalah salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan.

Jika selama diet Moms malah merasa jerawat di dagu semakin banyak, cobalah untuk mengurangi gula, roti, gandum, fast food, atau produk susu.


3. Bakteri

Jerawat di Dagu Akibat Bakteri (Orami Photo Stocks)
Foto: Jerawat di Dagu Akibat Bakteri (Orami Photo Stocks)

Jerawat yang muncul di area dagu juga bisa menjelaskan kondisi kulit kita, Moms.

Ini karena jerawat di dagu terjadi akibat minyak terjebak dalam pori-pori, lalu menyebabkan kulit mati dan bakteri sehingga menimbulkan jerawat.

Dalam hal ini, salah satu hormon yang menyebabkan jerawat di dagu adalah androgen, yakni hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang pembentukan sebum.

Sebum adalah minyak yang bertanggung jawab untuk menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat.

4. Rosacea

Rosacea Sebabkan Jerawat di Dagu
Foto: Rosacea Sebabkan Jerawat di Dagu (bupa.co.uk)

Dalam beberapa kasus, sebagian orang mengalami kondisi yang menyerupai jerawat. Kondisi ini disebut rosacea.

Apa itu? Rosacea adalah rambut yang tumbuh ke dalam kulit akibat proses pencukuran yang tidak benar.

Biasanya hal ini banyak menimpa para pria. Namun, tak memungkiri bahwa wanita juga bisa mengalami hal ini.

Jika ini terjadi, rambut yang tumbuh ke dalam bisa menyerupai jerawat dan bisa membengkak atau menjadi merah dan nyeri.

Baca Juga: 10+ Rekomendasi Clay Mask untuk Atasi Jerawat dan Komedo

5. Faktor Genetik

Jerawat di Dagu
Foto: Jerawat di Dagu (Orami Photo Stocks)

Kecenderungan untuk mengalami jerawat di dagu dapat diwariskan dalam keluarga, Moms.

Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat jerawat di dagu, Moms juga mungkin rentan terhadap masalah ini.

Faktor genetik dapat menjadi penyebab jerawat di dagu karena sifat-sifat genetik dapat memengaruhi cara kerja kelenjar sebaceous di kulit dan respons tubuh terhadap perubahan hormon.

Menurut American Academy of Dermatology, kelenjar sebaceous adalah kelenjar minyak yang memproduksi sebum, zat alami yang melindungi dan melembapkan kulit.

Produksi sebum yang berlebih atau pengelupasan sel kulit yang tidak normal dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan perkembangan jerawat.

Baca Juga: 13+ Cara Menghilangkan Kerutan di Dahi, Mudah dan Murah!

Cara Mengatasi Jerawat di Dagu

Cara Mengatasi Jerawat di Dagu
Foto: Cara Mengatasi Jerawat di Dagu (Orami Photo Stock)

Moms sudah mengetahui beragam masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab jerawat di dagu.

Lokasi terjadinya jerawat dapat membantu menentukan jenis pengobatan atau yang dikenal dengan istilah pemetaan jerawat pada wajah.

Ada banyak pilihan perawatan jerawat yang bisa dipilih.

Tidak semua perawatan berhasil untuk semua orang, tetapi kebanyakan jerawat bisa dihilangkan.

Berikut cara menghilangkan jerawat di dagu.

1. Memakai Produk yang Mengandung Asam Salisilat

Produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat biasanya membantu mengeringkan jerawat dalam beberapa hari atau minggu.

Cara menggunakan produk dengan kandungan asam salisilat pun tidaklah rumit, berikut langkah-langkahnya:

  • Cuci muka atau area yang berjerawat dengan sabun muka secara lembut.
  • Untuk mengurangi kemerahan atau nyeri pada jerawat, tempelkan es yang sudah dibungkus kain bersih. Lakukan hal ini selama 5 menit pada area yang berjerawat dengan sedikit tekanan.
  • Oleskan salep jerawat yang mengandung 10% benzoyl peroxide atau asam salisilat.
  • Jangan terlalu sering menyentuh wajah karena bisa menyebabkan jerawat baru. Terlebih jika kondisi tangan sedang kotor.

2. Konsumsi Probiotik

Probiotik
Foto: Probiotik (shutterstock.com)

Mengutip Live Science, menurut Whitney Bowe, MD, seorang dokter kulit di New York, probiotik dapat membantu melawan bakteri berbahaya yang memicu peradangan.

Bowe mengatakan, para peneliti saat ini sedang mempelajari bagaimana bakteri sehat dapat dioleskan atau dikonsumsi untuk memberi manfaat pada kondisi kulit.

Moms juga dapat meningkatkan kadar probiotik dengan mengonsumsi makanan, seperti yoghurt, kefir, dan sauerkraut.


3. Perawatan Topikal

Perawatan Topikal untuk Jerawat di Dagu
Foto: Perawatan Topikal untuk Jerawat di Dagu (Shutter Stock)

Gel, krim, dan salep topikal membantu membunuh bakteri pada kulit, mengurangi minyak, dan membuka pori-pori.

Selain itu, gunakan pengobatan dari resep dokter yang mengandung retinoid, benzoyl peroxide, atau antibiotik.

Mintalah dokter spesialis kulit untuk meresepkan antibiotik oral untuk mengurangi bakteri pada kulit.

4. Isotretinoin (Accutane)

Isotretinoin (Accutane)
Foto: Isotretinoin (Accutane)

Pengobatan jerawat di dagu ini dilakukan apabila jerawat membandel dan tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan tertentu.

Studi di jurnal Dermato Endocrinology mengatakan, fungsi dari isotretinoin ialah untuk mengurangi kadar minyak pada kulit dan memperbaiki serta memperbaharui lapisan kulit lebih cepat.

Baca Juga: Jerawat di Bibir? Simak 9 Cara Mengatasinya dengan Mudah!

5. Berkunjung ke Dokter Kulit

Mengatasi Jerawat di Dagu (Orami Photo Stocks)
Foto: Mengatasi Jerawat di Dagu (Orami Photo Stocks)

Jika jerawat di dagu tidak kunjung hilang atau parah, Moms mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter kulit.

Terapi laser dan cahaya dapat membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat di kulit.

Selain itu, pengelupasan kimiawi yang dilakukan di klinik kulit ini juga dapat mengurangi munculnya jerawat dan komedo.

Perawatan tambahan yang mungkin mereka rekomendasikan meliputi:

  • Antibiotik oral, untuk membunuh bakteri yang terperangkap
  • Isotretinoin, yaitu obat yang diresepkan dokter bila pengobatan lain tidak efektif
  • Krim, salep, atau gel dengan kekuatan resep
  • Ekstraksi, yang melibatkan pengeringan dan kemudian mengeluarkan kista besar

Baca Juga: Obat Kapsida untuk Jerawat: Kandungan, Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Cara Mencegah Jerawat di Dagu

Cara Mencegah Jerawat di Dagu
Foto: Cara Mencegah Jerawat di Dagu (shutterstock)

Meski Moms tidak sepenuhnya dapat mencegah hadirnya jerawat di dagu.

Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mencegahnya, termasuk:

  • Mencuci dagu dan seluruh area wajah dengan sabun lembut dua kali atau lebih setiap hari
  • Menghindari makanan berminyak dan makanan dengan gula berlebih
  • Meminimalkan stres atau pemicu hormon lainnya
  • Hindari menyentuh wajah secara berlebihan dengan tangan dan jari
  • Menggunakan tabir surya bebas minyak secara teratur
  • Menjaga seprai dan tempat tidur lainnya tetap bersih dan sering dicuci
  • Menghindari produk kulit yang mengandung minyak yang dapat menyumbat pori-pori
  • Jauhkan rambut dari dagu dan sering-seringlah membersihkannya

Baca Juga: 14 Penyebab Jerawat di Rahang dan Leher, Yuk Pahami!

Kapan Harus ke Dokter Spesialis Kulit?

Perawatan Jerawat di Dokter Spesialis Kulit
Foto: Perawatan Jerawat di Dokter Spesialis Kulit (Freepik.com/arthurhidden)

Jika jerawat di dagu tidak kunjung sembuh meskipun sudah diobati dengan produk yang biasa digunakan, atau jika jerawat tersebut semakin parah, Moms harus mempertimbangkan untuk pergi ke dokter spesialis kulit.

Selain itu, jika jerawat menyebabkan rasa sakit yang signifikan, meninggalkan bekas luka, atau sering muncul kembali, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Dokter kulit dapat memberikan diagnosis yang tepat dan meresepkan perawatan yang lebih kuat atau khusus, seperti antibiotik, terapi hormon, atau prosedur medis lainnya.

Baca Juga: Ketahui 9 Penyebab Jerawat Punggung dan Cara Mengatasinya

Demikian sekilas fakta tentang penyebab jerawat di dagu dan cara mengobatinya.

Apabila cara-cara di atas tidak berhasil atau jerawat malah bertambah parah, sebaiknya Moms segera berobat ke dokter spesialis kulit.

Jadi, Moms bisa mendapatkan perawatan yang terbaik untuk mengatasi jerawat di dagu!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5986265/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5015761/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4106357/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2835909/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.