Konsumsi Minuman Dalam Kemasan, Aman atau Tidak?
Ada banyak jenis minuman dalam kemasan bermunculan di zaman serba modern ini.
Moms tinggal pilih, mau teh, kopi kekinian, jus, atau sekedar minuman berenergi yang dijual di supermarket sekitar.
Selain mudah didapat, minuman dalam kemasan cenderung menawarkan harga miring yang ramah di kantong.
Melihat kandungan pada kemasannya, minuman ini tampak 'menyehatkan' dan baik untuk tubuh. Namun, benarkah demikian?
Mari simak penjelasan, apakah minuman dalam kemasan aman untuk diminum atau tidak?
Baca Juga: 13 Ciri Kekurangan Vitamin B12 dan Risiko Penyakit yang Mengintai
Bolehkan Konsumsi Minuman Dalam Kemasan?
Foto: freepik.com
Minuman dalam kemasan ada banyak jenisnya, mulai minuman bersoda, minuman energi, teh atau kopi siap minum, vitamin water, yoghurt, jus buah, hingga air kelapa.
Macam-macam minuman dalam kemasan yang telah diproses sedemikian rupa yang kemudian dikemas siap minum dikategorikan sebagai minuman ringan (soft drink), selama tidak mengandung alkohol.
Minuman dalam kemasan memang tidak dapat dihindari, selain sajiannya praktis, minuman semacam itu mudah ditemukan di mana pun.
Dilansir Baby Center, tak masalah ibu hamil, menyusui, bahkan anak-anak minum minuman dalam kemasan selama tahu batasan atau dalam jumlah sedang.
Untuk mengetahui batas aman konsumsi minuman dalam kemasan, hal terpenting yang Moms harus terlebih dahulu tahu adalah berapa batas konsumsi gula per hari yang wajar.
Menurut Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, asupan gula harian tidak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari.
Untuk anak-anak, batas ini tentu akan lebih rendah, yakni sekitar 12–25 gram per hari atau setengah dari batas konsumsi orang dewasa.
Baca Juga: Bintik Merah pada Kulit: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya di Rumah
Jenis Minuman Dalam Kemasan yang Harus Dihindari
Foto: istockphoto.com
Setelah mengetahui kandungan kadar gula dalam minuman, meskipun tidak dilarang, ada baiknya Moms lebih berhati-hati untuk memilih bahan minuman dalam kemasan.
Berikut ini adalah jenis minuman dalam kemasan yang sebaiknya dihindari:
1. Minuman yang Mengandung Kafein Tinggi
Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.
Meski manfaatnya sudah sangat dikenal, bahaya kafein jika dikonsumsi secara berlebihan juga tidak sepele, terutama untuk Bumil.
Umumnya batas konsumsi kafein yang aman untuk Bumil adalah tidak lebih dari 4200 mg per hari.
Ini sekitar 1–4 cangkir kopi atau 2–4 cangkir teh dan cokelat setiap harinya.
Jika berlebihan, alih-alih mendapat manfaat, efek samping justru akan Moms rasakan.
Sebab, kafein memiliki sifat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.
Mengonsumsi kafein terlalu banyak dapat menimbulkan perasaan gelisah dan khawatir, susah tidur (insomnia), gangguan pencernaan, tremor dan agitasi syaraf motorik.
Sebuah penelitian Nutrients, menemukan bahwa mengonsumsi kafein secara berlebihan memicu gangguan pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf sehingga menimbulkan risiko serius bagi kesehatan bahkan kematian.
2. Kandungan Gula Tinggi
Minuman dalam kemasan manis merupakan jenis minuman yang telah diberikan pemanis tambahan, seperti gula pasir, gula cair, brown sugar, sirop, madu, atau konsentrat buah.
Terlalu banyak asupan gula bisa meningkatkan risiko diabetes dan jumlah lemak di hati.
Tak cuma itu, gula juga berkontribusi besar terhadap kenaikan berat badan, dan kerusakan pada gigi.
Jus buah murni yang dikatakan sehat karena mengandung banyak vitamin sebenarnya tidak lebih sehat dibandingkan buah utuh.
Minum jus buah murni dengan tambahan banyak gula, tentu akan menambah risiko akibat gula tinggi terlepas seberapa banyak manfaat kesehatan buah tersebut.
Apalagi minum minuman manis yang tidak ada kandungan vitamin dan nutrisi lainnya sama sekali.
Baca Juga: Penyakit Tetanus: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Pencegahan dengan Vaksinasi
3. Minuman Tinggi Zat Aditif
Minuman dalam kemasan biasanya mengandalkan berbagai zat tambahan untuk meningkatkan cita rasa serta kualitas tampilannya, sekaligus juga memperpanjang masa simpan di toko.
Meski begitu, berbagai zat aditif ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan lainnya banyak digunakan dalam minuman dalam kemasan rendah kalori juga termasuk dalam zat aditif.
Melansir The New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa pemanis buatan meningkatkan risiko mengalami diabetes tipe 2.
4. Energy Drink
Berbagai jenis energy drink atau minuman penambah energi beredar luas, mulai dari minuman berbentuk cair atau dalam bentuk serbuk.
Minuman dalam kemasan tersebut menjanjikan memberi energi ekstra pada tubuh dalam waktu yang singkat, sehingga minuman ini laris diserbu para konsumen.
Minuman ini mengandung bahan-bahan yang dapat bersifat sebagai stimulan seperti kafein, taurin, gula, vitamin, serta glukuronolakton. Karena mengandung kafein dan gula, sebaiknya konsumsinya dibatasi.
Selain adanya kandungan kafein dan gula, ada beberapa produk yang juga ditambahkan dengan soda, perisa buatan kimiawi dan pewarna buatan kimiawi untuk memperkuat rasa dan warna.
Tidak hanya itu, mengonsumsi minuman energi berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Melansir National Center for Biotechnology Information, menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 11% atau sekitar 10 mmHg setiap mengonsumsi minuman berenergi per hari.
Baca Juga: Perut Kembung dan Keras? Ini Gejala hingga Langkah Pengobatannya
ITO EN Unsweetened Barley Tea, Minuman Dalam Kemasan yang Aman Dikonsumsi
Nah, produk minuman dalam kemasan yang direkomendasikan karena aman dan menyehatkan adalah ITO EN Unsweetened Barley Tea.
Minuman dalam kemasan ini tidak mengandung gula, kafein, maupun zat aditif berbahaya lainnya dan terbuat dari bahan-bahan alami sehingga aman dikonsumsi untuk anak-anak hingga orang tua bahkan untuk Bumil & Busui.
Kandungan teh barley dalam produk ini juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Salah satu komponen penting dalam teh barley yang disebut Alkyl Pyrazine ternyata berkhasiat memperlancar aliran darah.
Komponen ini yang juga memberikan karakteristik harumnya aroma barley sangrai.
Teh barley juga mengandung beberapa senyawa berguna seperti catechol, gallic acid dan gentisic acid.
Kandungan tersebut merupakan senyawa polifenol yang berkhasiat baik untuk tubuh dengan efek antioksidan.
Menariknya, kandungan allantoin di dalam teh barley juga mampu melindungi lapisan membran lambung sehingga mempercepat penyembuhan inflamasi di area tersebut.
Banyak anak-anak di Jepang dan Korea yang sudah mengonsumsi teh barley karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan bebas kafein.
Di Jepang dan Korea, orang suka minum teh barley yang didinginkan sebagai pendingin musim panas karena teh barley memiliki efek penghilang dahaga yang sangat baik.
Jadi, jangan lupa membawa ITO EN Unsweetened Barley Tea saat keluar dan ingin minuman yang sehat untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Mengandung 0% gula, 0% kalori, 0% kafein. ITO EN Unsweetened Barley Tea, minuman musim panas untuk keluarga saat jalan-jalan!
(ADV)
- https://www.jwatch.org/fw113100/2017/07/17/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19299320/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5986491/
- https://www.healthline.com/nutrition/13-ways-sugary-soda-is-bad-for-you
- https://www.medicinenet.com/health_problems_caused_by_drinking_soft_drinks/article.htm
- https://www.babycenter.com/toddler/feeding/best-and-worst-drinks-for-thirsty-kids_10371251
- http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman%20Gizi%20Seimbang.pdf
- https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/healthy-drinks/sugary-drinks/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.