Kapan Bayi Bisa Bicara? Ini Cara Stimulasinya serta Tanda Anak Terlambat Bicara
Bayi bisa bicara adalah salah satu perkembangan anak yang kerap ditunggu oleh para orang tua.
Pada tahap awal, tangisan menjadi satu-satunya cara bayi berkomunikasi.
Namun seiring berjalannya waktu, perkembangan bahasa bayi sudah mulai mengalami kemajuan.
Tangisannya pun beragam dan mulai bisa dibedakan kapan ia lapar atau merasa bosan.
Untuk lebih jelasnya, berikut perkembangan bayi bisa bicara yang perlu diketahui.
Baca Juga: 10 Inspirasi Kado untuk Pernikahan Saudara yang Berkesan
Kapan Bayi Bisa Bicara?
Foto Perkembangan Bayi Bisa Bicara (Orami Photo Stock)
Rupanya bayi mulai belajar bahasa sejak dalam kandungan lho, Moms.
Hal ini seperti dikutip dari thebump.com yang menyebutkan bahwa bayi sudah bisa mendengar dan mengenali irama serta suara dari bahasa yang Moms gunakan, sejak bayi masih di dalam rahim.
dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah – Pondok Indah, menambahkan bahwa ada beberapa tahapan perkembangan bayi berbicara, yaitu:
1. Tahapan 1: Tangisan
Bayi telah menangis bahkan sejak lahir. Ketika baru lahir, tangisan bayi menandakan bahwa paru-parunya terisi oleh udara.
Ternyata, tangisan merupakan salah satu respon dari bayi terhadap lingkungan luarnya.
Ada berbagai macam pula jenis tangisan bayi, yaitu:
- Menangis Biasa
Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa tangisan merupakan cara bayi bisa bicara untuk memberitahukan pengasuhnya bahwa ia lapar.
Ciri tangisan ini adalah ada pola yang biasanya terdiri dari suara tangis itu sendiri, jeda beberapa saat, dan bunyi siulan pendek.
Tangisan biasa juga biasanya terdengar lebih nyaring daripada tangisan lainnya.
- Menangis karena Marah
Saat bayi menangis karena marah, suara tangisan akan terdengar seperti saat ada udara yang dipaksa masuk ke tenggorokan.
Menangis karena sakit
Biasanya suara tangisan bayi terdengar sangat keras dan ada kalanya bayi menahan napas.
Untuk itu, jangan dibiarkan jika Si kecil mengalami tangisan yang satu ini.
2. Tahapan 2: Ocehan
Tahap perkembangan bayi bisa bicara yang satu ini memperlihatkan bahwa suara dari ocehannya terbentuk dari suara udara yang diolah di tenggorokan.
"Saat lahir, bayi hanya dapat menangis, tetapi ketika usia 2-3 bulan bayi bisa membuat suara ‘aahh’ atau ‘uuh’ (cooing)." kata dr. Rosary.
Menariknya, di masa bayi bisa bicara ini sudah mulai belajar bahasa melalui mengenali kata-kata yang ia dengar dari orang sekitarnya.
Baca Juga: Devoyage Bogor, Tempat Liburan dengan Spot Foto Instagramable!
3. Tahapan 3: Celotehan (Babbling)
Celoteh merupakan hasil penyempurnaan dari ocehan.
dr. Rosary menjelaskan bahwa, usia 6-9 bulan bayi dapat mengoceh dengan suku kata tunggal ‘papapa’, ‘dadada’, atau ‘bababa’ (babbling)
Upaya bayi bisa bicara pada tahap ini terdengar masih asal dan belum masuk akal, tapi ia akan tetap mengulanginya berkali-kali.
Hal ini karena ia sedang bereksperimen menggunakan lidah, langit-langit mulut, serta pita suaranya.
4. Tahapan 4: Munculnya Kata Pertama
Sebelum bayi bisa bicara lancar, mereka sebenarnya telah memahami kata-kata yang belum bisa mereka ucapkan.
Seperti halnya ketika bayi sudah mampu mengetahui namanya sendiri pada perkembangan bayi usia 5 bulan.
Memasuki usia 7 bulan, ucapan bayi mulai terdengar masuk akal.
Pasalnya, ia sedang berusaha mencoba nada dan pola bicara seperti apa yang diucapkan orang-orang terdekatnya, walaupun masih belum tepat.
Selain itu, ada kemungkinan bayi pun mulai mengerti namanya sendiri dan merespon panggilan orang lain.
Kemampuan bayi bisa bicara juga akan semakin baik karena Si kecil tidak hanya sekadar bicara saja.
Melainkan berusaha mengaitkan suatu makna dengan dirinya secara bertahap.
Contohnya, Moms akan mendengar kata pertamanya yang mudah diucapkan tapi mengandung makna, yakni “mama” atau “papa”.
"Perkembangan bahasa bayi ini akan terjadi pada usia 9 bulan hingga usia 12 bulan." terang dr. Rosary.
Selain mengucapkan mama papa, pada usia 12-18 bulan anak dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti.
Anak juga suka meniru kata yang sering didengarnya.
"Ketika ia menginjak 18 bulan, kosa kata mencapai 5-50 kata." lanjut dr. Rosary.
Selanjutnya pada usia 18-24 bulan anak memiliki kosakata baru hampir setiap hari.
Anak juga dapat membuat atau merangkai kalimat yang terdiri dari dua kata.
Baca Juga: 6 Penyebab Telinga Berdarah, Bisa Karena Infeksi atau Ada Benda Asing di dalam Kuping!
Yuk, cek perkembangan buah hati dengan tools Pencapaian Si Kecil dari Orami App. Di sini, Moms bisa memantau tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Cara Melatih Bayi Berbicara
Foto Melatih agar Bayi Bisa Bicara (Orami Photo Stock)
Bayi akan bisa bicara ketika waktunya sudah tiba.
Namun menurut dr. Rosary, tidak ada salahnya bila Moms memberikan stimulasi untuk membantu melatih mengucapkan kata-kata.
Berikut cara melatih bayi berbicara:
1. Rajin Ajak Bicara
Cara agar bayi bisa bicara dengan cepat yang pertama adalah rajin mengajaknya mengobrol.
Perlu ditekankan, jangan meremehkan kecerdasan anak meskipun ia masih kecil.
Hanya karena Si Kecil belum bisa berbicara, bukan berarti Moms boleh cuek dan tidak mengajaknya berbicara.
Padahal, semakin banyak obrolan yang disampaikan Moms pada Si Kecil, semakin mudah juga untuk anak belajar berbicara
Cobalah untuk menceritakan kepada anak tentang hari-hari Moms di kantor, seberapa lelahnya Moms dengan pekerjaan, atau utarakan seberapa besar rasa sayang untuknya.
Berbagai topik ini mungkin belum bisa dimengerti oleh Si Kecil, tapi kata-kata yang keluar dari mulut Moms dapat membantu mereka berbicara nantinya.
"Kata-kata yang didengarnya dapat menjadi bekal ketika saatnya nanti anak berbicara." ucap dr. Rosary.
2. Mendongeng
Cara agar bayi bisa bicara dengan cepat selanjutnya adalah mendongeng.
Ajak Si Kecil mendengarkan dongeng, lalu gunakan mainan anak, boneka tangan atau benda apapun yang bisa menjadi media edukatif yang mudah diserap mereka.
Fungsinya tentu bisa lebih menarik perhatian, menambah kosakata lewat kata-kata yang Moms ucapkan.
Sehingga merangsang Si Kecil lebih bersemangat untuk meniru apa yang Moms ucapkan.
Penelitian yang terbit pada jurnal Frontiers in Psychology menemukan, membacakan buku cerita yang sama berulang kali membantu anak untuk mempelajari beragam kata.
Metode ini mampu membuat ingatan kosakata pada anak pun menguat.
Baca Juga:
3. Bernyanyi Bersama
Ada banyak sekali lagu anak-anak yang bisa dinyanyikan bersama Si Kecil.
Jangan remehkan pengaruh lirik lagu anak-anak karena lirik dapat membantu mereka untuk mengenal kata-kata baru.
Dengan kata-kata baru inilah bayi bisa bicara sehingga bernyanyi bersama dapat menjadi cara melatih anak berbicara yang cukup efektif.
4. Batasi Penggunaan Gadget
Di era modern ini, anak-anak sudah terpapar dengan smartphone sejak masih kecil.
Padahal, National Center for Biotechnology Information, membuktikan kalau anak-anak yang lebih sering menatap layar smartphone akan mengalami keterlambatan berbicara.
Baca Juga: Simak 7 Ragam Resep Bakwan Sayur Renyah Dijamin Rasanya Lezat, Anti Gagal!
5. Sebutkan Nama Orang atau Benda
Penting untuk Moms mengenalkan keluarga atau kerabat pada bayi.
Selain itu, Moms juga bisa menyebutkan nama benda-benda di sekitar, seperti mainan atau pakaian.
Mengenalkan orang sekitar atau menyebutkan nama benda pada mereka secara berulang dapat menambah kosakata yang berbeda dan membantu bayi bisa bicara dengan cepat.
6. Gunakan Bahasa Isyarat
Menggunakan bahasa isyarat sambil memperkenalkan kata-kata baru pada anak, merupakan cara melatih bayi bisa bicara yang tak kalah pentingnya.
Misalnya, saat Moms ingin memperkenalkan kata ‘mengantuk’, tunjukkan bahasa isyarat menguap agar Si Kecil bisa mengingat kata-katanya lebih baik.
Diharapkan, Si Kecil tidak hanya pintar berbicara, tetapi juga mampu mengekspresikan diri dengan gerakan tubuhnya.
Baca Juga: 7 Fakta Joshua SEVENTEEN: Benarkah Pernah Pacaran dengan Jisoo Blackpink?
7. Perhatikan Gerak-Geriknya
Saat bayi belum bisa bicara, ia akan menggunakan gerakan untuk menyampaikan keinginannya.
Misalnya, mengangkat tangan saat ingin digendong atau mendorong piring saat sudah kenyang.
Sebagai orang tua, Moms perlu menanggapi usaha komunikasi yang dilakukan anak tersebut.
Saat Si Kecil mencoba berkomunikasi, lakukan kontak mata dengan anak dan tersenyumlah sambil merespons keinginannya.
Ini akan menambah keinginan bayi bisa bicara lebih cepat.
8. Memberikan Pujian
Cara melatih agar bayi bisa bicara dengan cepat yang sering dilupakan adalah memberikan mereka pujian.
Tersenyum dan bertepuk tangan saat bayi bisa mengeluarkan celotehan apapun merupakan cara yang baik untuk merangsang perkembangan bahasa anak.
Sebab, ia akan belajar dampak dari ucapannya dari reaksi yang dikeluarkan orang sekitarnya.
Baca Juga: Plantacid Forte untuk Atasi Gangguan Lambung, Ini Aturan Pakainya
9. Menjadi Pendengar yang Baik
Di saat awal bayi bisa bicara, mungkin Moms akan mendengar celotehan bahasa bayi yang tidak mudah dimengerti.
Pada tahap ini, jadilah pendengar yang baik untuk Si Kecil dan biarkan mereka berbicara membangun komunikasi sehingga menghindari keterlambatan bicara.
10. Meniru Kata yang Diucapkannya dengan Kata yang Benar
Biasanya, bayi mencoba untuk mengucapkan kata makan, tetapi ia menyebutnya dengan satu suku kata “mam”.
Buatlah percakapan dengannya sambil mengucapkan kata yang benar, misalnya dengan bertanya balik “Adik mau makan?” atau “Iya, ini makan”.
Baca Juga: 13 Ide Kue Ulang Tahun Anak Perempuan dan Tips Memilihnya
Tanda Bayi Mengalami Keterlambatan Bicara
Foto Ilustrasi Bayi Alami Keterlambatan Bicara (Orami Photo Stock)
Sebenarnya tak ada patokan usia untuk perkembangan linguistik balita, karena setiap anak memang memiliki tahap perkembangan yang berbeda.
Namun untuk mengetahui apakah Si kecil termasuk anak yang terlambat bicara, ada beberapa tanda yang bisa dilihat:
1. Usia 6-12 bulan
Tanda gangguan saat bayi berusia 6 bulan di antaranya adalah:
- Bayi tidak mengeluarkan suara apapun selain menangis
- Tidak bisa melakukan kontak mata dengan Anda
- Tidak bisa mengucapkan kata sederhana seperti “ah”, “eh”, dan “oh”
- Tidak merespon ketika namanya dipanggil atau ketika ada suara di sekitarnya.
Sementara itu, pada usia 9 bulan, tanda gangguan yang terjadi bisa berupa Si Kecil tidak mengeluarkan celotehan “bahasa bayi”.
Lalu, pada usia 12 bulan, ia belum bisa mengucapkan kata apapun termasuk papa dan mama.
2. Usia 13-18 bulan
Tanda gangguan pada rentang usia ini antara lain, apabila Si Kecil tidak menunjuk benda-benda di sekitarnya, tidak menyerap kata-kata baru, dan tidak bisa mengucapkan setidaknya 6 kata saat ia berusia 18 bulan.
Di usia ini, Si Kecil juga bisa kehilangan kemampuan bicara yang sebelumnya sudah ia punya.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Syarat dan Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah!
3. Usia 19-24 bulan
Apabila pada usia 24 bulan Si Kecil belum bisa menunjuk anggota tubuh dan mengikuti instruksi sederhana, maka bisa jadi ia mengalami gangguan bicara.
Gangguan juga bisa ditandai dengan ketidakmampuannya meniru ucapan dan gerakan orang-orang di sekitarnya dan hanya bisa mengucapkan satu kata.
4. Usia 25-36 bulan
Memasuki usia 36 bulan, ciri gangguan bicara pada anak bisa berupa:
- Ketidakmampuan mengucapkan kalimat berisi dua atau tiga kata
- Ketidakmampuan mengikuti instruksi sederhana
- Bicara yang tidak jelas dan sulit dipahami
Baca Juga: 8 Jenis Penyakit Psikologi atau Gangguan Mental yang Perlu Dipahami
Itu dia Moms penjelasan mengenai perkembangan bayi bisa bicara.
Bayi bisa bicara merupakan momen yang penting bagi tumbuh kembang anak.
Dalam hal ini, ada kemajuan baru yang terlihat pada bayi.
Jika Si Kecil belum bisa bicara dan menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara, konsultasi segera dengan dokter ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3941071/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6382042/
- https://www.parents.com/baby/development/talking/when-do-babies-start-talking/
- https://www.babycenter.com/0_baby-milestone-talking_6573.bc
- https://www.webmd.com/parenting/baby-talk-your-babys-first-words#2
- https://www.healthline.com/health/how-to-teach-toddler-to-talk
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.