Kenali Bentuk Kaki Balita Saat Pertama Kali Berjalan

Pernahkah Moms mengamati bentuk kaki balita saat dia pertama kali berjalan? Ternyata bentuk kaki si kecil bisa saja tidak normal seperti anak lainnya. Salah satu kelainan bentuk kaki anak yang sering terjadi adalah bentuk kaki O dan X.

Timbulnya kondisi tersebut diakibatkan oleh perkembangan kaki yang tidak sempurna sejak lahir. Bentuk kaki yang berbeda inilah yang terkadang membuat anak menjadi tidak percaya diri.

Bentuk Kaki O

Bentuk kaki O cenderung dialami oleh hampir semua bayi baru lahir. Kondisi ini normal terjadi karena saat bayi berada dalam kandungan, dia tidak memiliki ruang yang cukup untuk meluruskan kedua kakinya.

Oleh karena itu, tulang kaki yang terbentuk akan sedikit melengkung seperti bentuk huruf O. Selain itu, bayi memiliki derajat kelengkungan kaki tertentu sehingga terlihat seperti huruf O.

Moms tidak perlu cemas dengan kondisi ini, karena bentuk kaki tersebut akan menghilang seiring bertambahnya usia anak. Saat beranjak balita, dia akan mulai bisa berjalan dan tulang kakinya akan semakin kuat hingga dia dapat berjalan secara mandiri.

Namun jika saat usia balita hingga 18 bulan tidak ada perubahan, segeralah koreksi dan bawa ke dokter.

Bentuk Kaki X

Biasanya bentuk kaki X akan terlihat jelas ketika kedua lutut mulai mendekat dan cenderung menutup. Jika balita anda mengalami kondisi demikian, sebenarnya anak tetap bisa bermain dan berlari bersama anak-anak lainnya.

Bentuk kaki X bisa juga disebabkan oleh adanya penyakit penyerta lain seperti osteomielitis (infeksi pada tulang), obesitas, atau cedera tulang kering. Biasanya kondisi kaki X ini akan terkoreksi sendiri pada usia 7-8 tahun.

Apabila si kecil tidak menunjukkan perbaikan, maka sebaiknya Moms segera konsultasi ke dokter untuk penanganan yang lebih baik.

Upaya untuk memperbaiki kelainan bentuk kaki ini dilakukan secara bertahap. Biasanya dilakukan pemasangan gips atau penggunaan sepatu yang bertujuan agar bentuk kaki balita bisa tumbuh secara normal. Pemantauan dilakukan dalam 3-6 bulan. Oleh karena itu, peran dari orangtua sangatlah penting dalam proses penyembuhan.

(PIA)