Kenapa Orang Menggigit Bibir Ketika Gugup? dan Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan ini
Cara orang menghadapi kecemasan berbeda-beda, salah satunya dengan menggigit bibir. Namun, bagi sebagian orang, menggigit bibir bisa menjadi kebiasaan yang memiliki dampak buruk pada kehidupan sehari-hari.
Misalnya orang-orang dengan kebiasaan gugup ini mungkin mendapatkan luka yang menyakitkan dan kemerahan di bibir mereka.
Lama-kelamaan, kegiatan menggigit bibir ini bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, karena tanpa sadar atau refleks, kita akan melakukannya.
Untuk mengetahui alasan orang menggigit bibir saar gugup, dan mengetahui cara mengatasinya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini.
Baca Juga: Moms, Jangan Biasakan Anak Menjilat Bibir
Penyebab Menggigit Bibir saat Cemas
Dalam beberapa kasus, mengigit bibir dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kondisi fisik dan kondisi psikologis. Mengapa hal ini bisa terjadi?
1. Penyebab Fisik
Masalah pelurusan gigi, dikenal sebagai maloklusi. Ini termasuk overbite dan underbite dan dapat menyebabkan kepadatan gigi.
Gangguan temporomandibular atau TMD, yang merupakan kondisi yang mempengaruhi otot-otot saat mengunyah. Orang dengan maloklusi atau TMD akan sering menggigit bibir, pipi, atau lidah mereka.
2. Penyebab psikologis
Sedangkan penyebab lainnya bisa bersifat psikologis. Orang mungkin menggigit bibirnya sebagai respons fisik terhadap keadaan emosional, seperti stres, ketakutan, atau kecemasan.
Selain itu, ada juga menggigit bibir kronis, salah satu contoh body-focused repetitive behavior (BFRB) atau perilaku berulang yang berfokus pada tubuh, yang mengacu pada perilaku yang diarahkan sendiri berulang yang merusak kulit, rambut, atau kuku.
BFRB terjadi sebagai dalam situasi di mana seseorang merasa tidak nyaman atau cemas. Orang dengan BFRB menemukan bahwa perilaku berulang dapat memberikan kelegaan dari emosi yang menyakitkan.
Cara Mengatasi Perilaku Menggigit Bibir
Perilaku menggigit bibir ini dapat diatasi dengan cara yang berbeda, tergantung dari penyebab perilaku tersebut. Jika perilaku ini muncul karena ada masalah pada gigi, maka masalah tersebut perlu diselesaikan terlebih dahulu.
Sedangkan jika karena penyebab psikologis, banyak orang mendapat manfaat dari konseling atau terapi perilaku. Terapi yang dapat dilakukan antara lain:
Baca Juga: Kenali Penyebab Bibir Bruntusan dan Cara Mengatasinya
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Orang yang mengidap BFRB, dapat ditangani dengan terapi perilaku kognitif (CBT). CBT adalah pendekatan bertahap yang berfokus pada perubahan perilaku spesifik dengan mengidentifikasi penyebabnya.
Ini juga mengajarkan keterampilan yang membantu seseorang mengubah perilaku dan pikiran mereka ke depannya.
2. Habit Reversal Training (HRT)
Atau pelatihan pembalikan kebiasaan adalah salah satu jenis CBT yang efektif untuk penderita perilaku menggigit bibir berulang. Ada tiga langkah kunci dalam terapi HRT:
- melakukan pelatihan dengan kesadaran, sehingga orang-orang memperhatikan kebiasaan mereka ketika itu muncul,
- menciptakan respons berlawanan, yang merupakan tindakan berbeda yang dapat dilakukan seseorang ketika mereka merasakan keinginan untuk menggigit bibir
- memberikan dukungan sosial, yang dapat menjadi bantuan untuk membantu seseorang mengatasi kebiasaan cemas.
3. Dialectical Behavior Therapy (DBT)
Orang dengan BFRB mungkin perlu bantuan mengatur emosi seperti kecemasan. Terapi ini mungkin berguna untuk mengobati penyebab menggigit bibir berulang yang dilakukan oleh seseorang.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Membuat Lipstik Matte Terlihat Sempurna di Bibir
4. Meditasi
Meditasi adalah cara terbaik yang bisa dilakukan penderita ini, terutama yang alasan menggigit bibirnya adalah karena kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi perilaku menggigit bibir yang dilakukan seseorang. Kebiasaan atau perilaku ini harus segera dihililangkan. Karena jika tidak, akan mengakibatkan kanker mulut.
“Menggigit pipi dan bibir seringkali meninggalkan luka berupa sariawan, yang bisa berbahaya jika terinfeksi, ”kata Dr. Connelly, dokter gigi keindahan di New York.
Sariawan ini lama-kelamaan, akan berubah sifat dan bisa berisiko lebih jauh ke masalah yang lebih serius seperti kanker mulut. Jadi hati-hati ya, Moms!
(AWD)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.