Telinga Berdenging Saat Hamil, Kenapa Bisa Terjadi?
Selama Moms menjalani kehamilan, berbagai keluhan datang dan pergi. Mulai dari keluhan standar seperti mual dan muntah, hingga keluhan ekstrim seperti nyeri punggung.
Beberapa masalah atau salah satunya yaitu telinga berdenging (tinnitus), bisa dibilang jauh lebih menjengkelkan daripada yang lain.
Telinga berdenging saat hamil sering dianggap menjadi satu hal yang paling membuat frustasi.
Masalah telinga ini tidak jarang mengganggu konsentrasi saat mengobrol, membaca buku atau melakukan aktivitas lain.
David M. Kaylie, MD, MS, Dokter THT, Duke Otolaryngology South Durham, menjelaskan bahwa pada umumnya suara yang didengar oleh penderita yang mengalami telinga berdenging adalah bunyi dengung, dering, menderu, bersiul, atau mendesis dan sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran. Beberapa orang mendengar suara yang lebih kompleks yang mungkin berbeda di setiap waktu.
"Suara-suara ini lebih dirasakan pada lingkungan yang tenang dan ketika orang tidak memikirkan atau berkonsentrasi pada hal lain. Dengan demikian, telinga berdenging cenderung paling mengganggu orang ketika mereka mencoba untuk tidur," katanya.
Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Otolaryngology menemukan bahwa hingga 25% orang yang hamil akan mengalami telinga berdenging pada suatu saat dalam kehamilan mereka.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Madu Bagi Ibu Hamil Yang Tidak Banyak Diketahui
Meskipun demikian, telinga berdenging selama kehamilan jelas merupakan rasa sakit yang harus dilalui. Mengapa dan bagaimana ini terjadi, serta apa yang dapat Moms lakukan untuk menghilangkannya? Berikut ini adalah beberapa fakta telinga berdenging saat hamil!
Telinga Berdengin Saat Hamil
Masalah telinga berdenging muncul ketika bagian telinga, yang mengirimkan sinyal ke otak mengalami kerusakan.
Ini dapat mengakibatkan kondisi di mana otak tidak dapat mendengar suara dan dengan demikian, menghasilkan suara sendiri.
Suara-suara ini mungkin jatuh di telinga sebagai suara denging dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang ekstrim.
Telinga berdenging secara umum dirasakan oleh populasi yang lebih tua atau orang-orang berusia 50 tahun atau lebih. Telinga berdenging lebih sering terjadi pada pria, daripada pada wanita.
Namun selama hamil, Moms juga mungkin mengalami telinga berdengung dan itu adalah fenomena yang sangat umum. Karena itu, jika Moms mendengar suara denging aneh maka itu bukan halusinasi.
British Tinnitus Association mengungkapkan bahwa 2 dari 3 orang yang menderita tinnitus sebelum hamil merasakan telinga berdenging yang lebih kuat selama hamil, terutama di trimester 2 menuju trimester 3 (bulan keempat sampai keenam).
Bagi mereka yang baru pertama kali mengalami tinnitus saat hamil, biasanya akan mengalamai telinga berdenging selama kehamilan, lalu berhenti atau berkurang setelah melahirkan.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Telinga Berdenging yang Mengganggu
Penyebab Telinga Berdenging Saat Hamil
Banyak hal yang menyebabkan telinga berdenging saat hamil. Jika Moms menderita sinusitis selama kehamilan, ini dapat meningkatkan kemungkinan telinga berdenging.
Biasanya, jika telinga berdenging terjadi pada kehamilan sebelumnya, maka ada kemungkinan besar Moms akan menderita hal serupa pada kehamilan berikutnya.
Selain itu, kekurangan zat besi, stres, tekanan darah tinggi, dan peningkatan produksi progesteron selama kehamilan juga bisa menyebabkan telinga berdenging.
Bahkan, beberapa obat yang digunakan untuk depresi selama kehamilan juga dapat meningkatkan peluang Moms menderita denging telinga.
Moms tidak perlu khawatir, karena telinga berdenging saat hamil bisa sembuh sendiri. Moms dapat pulih dari penyakit ini setelah melahirkan atau beberapa hari setelahnya. Telinga berdenging hanya masalah waktu.
Akan tetapi dalam banyak kasus, penyakit ini akan hilang. Jika tidak, Moms harus mencari bantuan medis untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Baca Juga: 8 Mitos Seputar Kista Ovarium yang Perlu Moms Ketahui
Pencegahan dan Meminimalisir Pemicu Bisa Dilakukan
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan telinga berdenging saat hamil. Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi gejala telinga berdenging selama kehamilan:
1. Kelola Tingkat Stres
Moms mungkin berjuang dengan berbagai masalah selama kehamilan. Mulai dari kelelahan, sulit tidur, gelisah dan masalah-masalah lainnya, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan selama kehamilan.
Selain menciptakan komplikasi lain, stres juga dapat menyebabkan telinga berdenging. Karena itu, sangat penting untuk mengelola tingkat stres selama kehamilan.
2. Menjauhi Suara Bertekanan Tinggi
Suara keras atau bertekanan tinggi secara berkelanjutan, dapat memperburuk gejala telinga berdenging dan dapat menyebabkan lebih banyak ketidaknyamanan.
Cobalah hindari semua jenis suara bertekanan tinggi selama kehamilan.
3. Berolahraga
Pentingnya berolahraga selama hamil tidak diragukan lagi apapun kondisinya.
Ketika Moms berolahraga, itu memiliki efek positif pada tubuh dan pikiran. Sirkulasi darah yang meningkat juga membantu mengatasi gejala telinga berdenging.
Baca Juga: Telinga Berdenging, Waspada 6 Penyakit Ini!
4. Jaga Pola Makanan
Makanlah makanan yang sehat dan seimbang selama kehamilan agar merasa bugar dan berenergi.
Juga, batasi asupan garam yang mungkin menjadi pemicu tekanan darah tinggi dan dapat meningkatkan kemungkinan telinga berdenging yang Moms rasakan.
5. Musik Terapi
Moms dapat menggunakan beberapa musik santai untuk meredamkan suara latar yang mungkin didengar. Ini sangat efektif dalam membantu Moms tidur di malam hari.
6. Menjauh dari Makanan Pemicu
Beberapa pilihan makanan seperti minuman berkafein dan makanan dengan MSG, dapat lebih meningkatkan gejala telinga berdenging. Untuk meminimalisir efeknya, menjauhlah dari semua pemicu ini.
7. Gunakan Bahan Alami
Moms dapat menggunakan berbagai pengobatan atau bahan alami rumahan untuk mengendalikan atau mengurangi gejala telinga berdenging.
Jahe, bawang merah, dan cuka sari apel adalah beberapa bahan alami yang bisa digunakan. Namun, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum memilih tindakan pengobatan dari rumah.
(RIE/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.