Kepala Bergetar: Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Pengobatan
Sejumlah orang mengalami kepala bergetar tiba-tiba di satu sisi tertentu.
Beda halnya dengan sakit kepala biasa, kondisi bergetar ini terkadang membuat seseorang lepas kendali.
Mari ketahui serba-serbi penting dari kondisi kepala yang suka bergetar, Moms.
Baca Juga: 10 Penyebab Kepala Kesemutan, Awas Tanda Penyakit Berat!
Gejala Kepala Bergetar
Ternyata, kepala yang bergetar tidak disengaja merupakan gangguan sistem saraf (neurologis).
Dikenal dengan sebutan tremor esensial.
Kondisi ini mempengaruhi seluruh bagian tubuh atau anggota tertentu saja.
Seringnya menyerang bagian tangan, terutama ketika sedang beraktivitas yang melibatkan pergelangan tangan.
Melansir Better Health, ada beberapa gejala yang bisa terlihat dari kepala bergetar, antara lain:
- Otot tubuh bergerak tidak terkontrol
- Kepala bergerak tiba-tiba
- Tubuh sering gemetar
- Adanya getaran kecil yang cepat
- Kambuh ketika melakukan aktivitas tertentu
Biasanya, getaran ini akan berhenti ketika seseorang sedang beristirahat dan dalam keadaan tidak sadar.
Selain kepala dan tangan, tremor ini bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
Ini bukanlah kondisi yang berbahaya.
Namun, gejalanya bisa memburuk seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Penyakit Delirium, Gejala COVID-19 yang Bisa Menyerang Orang Usia Tua
Penyebab Kepala Bergetar
Mayo Clinic menjelaskan, penyebab pasti dari kepala bergetar ini tidak diketahui secara spesifik.
Meskipun begitu, ada sejumlah faktor pemicu yang meningkatkan risiko terkena tremor esensial, yakni:
1. Faktor Usia
Tremor esensial dapat terjadi pada semua usia.
Namun, kondisi ini sering dialami orang yang berusia 40 tahun ke atas.
Tak hanya itu, diketahui kasus ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sekitar 1 dari 5 orang ditemukan pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
Gejalanya bisa timbul secara tiba-tiba dan membuat anggota tubuh tidak terkontrol dengan baik.
2. Genetik
Tidak ada penyebab pasti yang diketahui.
Akan tetapi, hubungan genetik diduga kuat pemicunya.
Setiap orang dengan tremor esensial memiliki peluang 50% untuk mewarisi gangguan ini.
Jika ada keluarga yang pernah mengalaminya, tinggi risikonya untuk bisa terkena juga.
3. Aktivitas Otak
Mengutip dalam WebMD, diperkirakan bahwa aktivitas listrik otak yang tidak biasa menyebabkan kepala bergetar.
Ini melalui proses otak yang disebut talamus.
Talamus adalah struktur di dalam otak yang mengkoordinasi dan mengontrol aktivitas otot.
Baca Juga: Penyebab Kepala Pusing Badan Lemas dan Cara Mengatasinya
4. Stres
Stres menjadi pemicu kepala bergetar yang bisa dirasakan semua kalangan usia.
Ketika stres, tubuh tak dapat beraktivitas dengan baik.
Karenanya, pusing atau sakit kepala bisa terjadi sewaktu-waktu.
5. Olahraga Berat
Olahraga memang baik untuk kesehatan tubuh.
Namun, olahraga yang berlebihan dinilai dapat memicu kepala suka bergetar.
Yuk, lebih perhatikan lagi mana jenis olahraga yang pas untuk diri sendiri.
Misalnya dengan bersepeda atau berenang jika menyukainya.
6. Minuman Kafein
Untuk hidup yang lebih sehat, mari kurangi minuman kafein untuk mencegah kepala bergetar.
Sebagian orang bisa mengalami sentakan pada kepala apabila konsumsi kafein terlalu banyak.
Ingat, minuman kafein tak hanya kopi saja, lho.
7. Konsumsi Alkohol
Selain kafein, konsumsi alkohol juga dapat membuat kepala bergetar tiba-tiba.
Dampak buruk alkohol ini bisa mempengaruhi pernapasan dan cara kerja tubuh, Moms.
Karena itu, hindari konsumsi alkohol untuk hidup yang lebih sehat.
Baca Juga: Waspada, Ini 3 Dampak Negatif Mengonsumsi Sagu Berlebihan
Komplikasi Kepala Bergetar
Tremor esensial tidak mengancam jiwa.
Akan tetapi, gejalanya sering memburuk seiring waktu.
Jika getarannya menjadi parah, seseorang mungkin mengalami kendala untuk:
- Melakukan gerakan memegang sesuatu benda
- Makan seperti biasa
- Sulit berbicara atau mengunyah
- Sulit menulis dengan benar
Kepala bergetar ini juga bisa terkait dengan penyakit lain.
Gangguan gerakan lainnya, seperti penyakit Parkinson, telah dikaitkan dengan tremor esensial.
Selain itu, riwayat demensia seperti Alzheimer bisa menjadi dampak dari kepala sering bergetar.
Cara Mendiagnosis Kepala Bergetar
Tak mudah mendiagnosis kepala bergetar dari penyebab spesifiknya.
Biasanya, dokter melakukan serangkaian pemeriksaan pada seseorang dengan gejala ini, meliputi:
1. Uji Saraf Otak
Dalam pemeriksaan neurologis, dokter akan menguji fungsi sistem saraf, termasuk memeriksa:
- Refleks tendon
- Kekuatan dan nada otot
- Kemampuan untuk merasakan sensasi tertentu
- Postur dan koordinasi tubuh
Biasanya ini dilakukan dengan dokter saraf dan menggunakan peralatan khusus.
2. Tes Darah dan Urine
Darah dan urine mungkin diperlukan untuk diuji dalam mencari penyebab kepala bergetar.
Hal ini juga untuk mengetahui sejumlah kondisi yang berkaitan, meliputi:
- Penyakit tiroid
- Masalah metabolisme
- Efek samping obat-obatan
Tentunya, proses ini tak berlangsung lama dan hasilnya akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti.
3. Uji Ketangkasan
Kepala bergetar melibatkan aktivitas otak dan membuat aktivitas menjadi terganggu.
Karenanya, dokter akan melakukan pemeriksaan melalui uji ketangkasan.
Biasanya, ada sejumlah aktivitas yang perlu dilakukan, yakni berupa:
- Minum dengan memegang gelas
- Meregangkan tangan
- Menulis
- Menggambar spiral di kertas
Dari kondisi ini, dokter dapat melihat sejauh mana efek samping kepala yang bergetar mempengaruhi ketangkasan.
Baca Juga: Asam Lambung Kaki Dingin, Kenapa Bisa Terjadi?
Pengobatan Kepala Bergetar
Pengobatan atau cara mengatasi kepala yang bergetar memakan waktu yang lama.
Umumnya, terapi pengobatan yang dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain:
1. Obat-Obatan
Biasanya digunakan obat yang biasa dipakai penderita tekanan darah tinggi.
Obat golongan beta blocker seperti propranolol (Inderal) membantu meredakan tremor pada beberapa orang.
Namun, ini bukan obat yang tepat apabila memiliki riwayat asma atau masalah jantung.
Efek samping yang dirasakan yakni berupa mudah lelah, pusing, dan jantung berdetak cepat.
2. Suntik Botox
Suntikan botox mungkin berguna dalam mengobati beberapa jenis tremor, terutama tremor kepala dan suara.
Suntikan botox dapat memperbaiki gejala tremor hingga tiga bulan lamanya.
Efek samping yang dirasakan, yaitu kelemahan pada jari-jari dan suara menjadi serak.
3. Terapi Khusus
Dokter mungkin akan menyarankan terapi fisik atau okupasi.
Terapis fisik biasanya melatih kita untuk meningkatkan kekuatan, kontrol, dan koordinasi otot.
Sedangkan, terapi okupasi membantu seseorang meredakan gejala dari kepala bergetar.
Hal ini termasuk terapi belajar menulis, mengunyah, dan melakukan aktivitas lainnya.
Baca Juga: Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat di Telinga!
4. Stimulasi Otak Dalam
Ini adalah jenis operasi yang paling umum untuk pengobatan kepala bergetar.
Prosesnya, dokter memasukkan kawat listrik panjang dan tipis ke bagian otak yang menyebabkan tremor (thalamus).
Nantinya, akan dialirkan aliran listrik untuk mengirimkan 'sinyal' ke otak.
Efek samping dari stimulasi otak dalam dapat mencangkup:
- Sakit kepala
- Gangguan bicara dan keseimbangan
Efek samping akan hilang setelah beberapa waktu tindakan dilakukan.
5. MRI Scan
Menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menghancurkan jaringan pada otak.
Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit, tanpa memotong atau mengebor otak.
Perlu dilakukan proses yang cukup lama dan hasilnya dapat berbeda pada setiap orang.
Pengobatan lain juga perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat dan mengelola stres dengan baik.
Segera konsultasi ke dokter apabila mengalami gejala dari kepala bergetar ini, ya, Moms!
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/essential-tremor
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/essential-tremor/symptoms-causes/syc-20350534
- https://www.webmd.com/brain/essential-tremor-basics
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.