Prostat: Struktur, Fungsi, hingga Penyebab dan Solusi saat Organ Ini Bermasalah
Kelenjar prostat adalah salah satu organ reproduksi laki-laki yang memiliki peran penting.
Organ ini terletak di bawah kandung kemih dan bertugas untuk memproduksi air mani.
Tentu saja fungsi organ ini tak hanya itu, masih banyak fungsi lain yang bisa dilakukan oleh prostat sehingga kondisinya perlu Dads ketahui dengan baik.
Jika tidak, ada berbagai macam hal yang bisa mengganggu kesehatan.
Yuk simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prostat, penyakit yang terkait, dan cara pencegahannya!
Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar pada Si Kecil
Pengertian Kelenjar Prostat
Prostat adalah organ berukuran kecil dan bertekstur lunak yang hanya terdapat dalam sistem reproduksi pria.
Kelenjar ini merupakan salah satu organ dalam sistem reproduksi yang terletak di bawah kandung kemih dan memiliki fungsi dalam memproduksi cairan semen.
Organ ini merupakan salah satu bagian dari anatomi seksual atau reproduksi pria, bersama bagian lainnya, yaitu penis, skrotum, dan testis.
Lokasinya berada di dalam panggul, di antara penis dan kandung kemih. Uretra, saluran yang membawa urine dan air mani keluar dari tubuh, melewati prostat.
Sebab, organ kelenjar ini mengelilingi uretra, dan masalah organ ini dapat memengaruhi aliran urine.
Organ ini memiliki ukuran sebesar kacang kenari dengan berat 20 sampai 30 gram dan bisa tumbuh membesar seiring dengan bertambahnya usia.
Dalam jurnal Informed Health, kelenjar prostat dikelilingi oleh jaringan ikat yang mengandung banyak serat otot polos dan jaringan ikat elastis.
Hal tersebut membuat organ ini terasa sangat elastis saat disentuh.
Ada juga banyak sel otot polos di dalam organ kelenjar ini. Selama ejakulasi, sel-sel otot organ ini berkontraksi dan dengan kuat menekan cairan yang telah disimpan di prostat ke dalam uretra.
Hal ini menyebabkan cairan dan sel sperma, bersama dengan cairan dari kelenjar lain, bergabung membentuk air mani, yang kemudian dilepaskan.
Baca Juga: Enggak Perlu Beli, 5 Resep Coto Makassar Lezat dan Mudah untuk Dibuat di Rumah!
Struktur Jaringan Kelenjar Prostat
Jaringan kelenjar prostat dibagi menjadi tiga zona. Berikut ini dari yang paling dalam ke lapisan yang paling luar, yaitu:
1. Zona transisi
Zona ini merupakan bagian terdalam dan terkecil dari organ ini, beratnya hanya mengisi sekitar 10% dari keseluruhan organ ini. Zona transisi mengelilingi sepertiga bagian atas uretra.
Zona transisi adalah satu-satunya bagian yang akan terus tumbuh seumur hidup.
Karena itulah, zona transisi juga kerap menjadi tempat awal dari terjadinya penyakit BPH atau pembesaran prostat jinak.
2. Zona Sentral
Zona ini dikenal dengan nama lobus medianus, mengelilingi zona transisi dan menyumbang berat sekitar seperempat dari keseluruhan organ ini.
Pada zona sentral, ditemukan juga beberapa bagian yang terdiri dari saluran kelenjar organ ini, saluran mani, dan vesikula seminalis.
Saluran ini juga disebut sebagai saluran ejakulasi.
3. Zona Perifer
Zona perifer memenuhi sekitar 70% dari keseluruhan jaringan organ ini. Zona perifer adalah zona yang terluar yang bisa teraba saat melakukan digital rectal exam (DRE).
Kebanyakan masalah seperti adenokarsinoma atau bakal kanker organ kelenjar ini ditemukan pada zona perifer.
Area ini juga merupakan lokasi yang paling sering terkena prostatitis kronis.
Baca Juga: 59+ Ucapan Selamat Menikah Kreatif dan Penuh Makna untuk Pengantin Baru
Fungsi Kelenjar Prostat
Meski fungsi organ ini tidak terlalu esensial bagi tubuh pria secara keseluruhan, tetapi sangat berfungsi dan berpengaruh penting terhadap kesuburan.
Berikut ini beberapa fungsi dari organ prostat:
1. Membantu Memproduksi Air Mani
Fungsi utama organ ini adalah menyumbangkan cairan prostat ke air mani. Melansir Endotext Journal, organ kelenjar ini menyumbang antara 20-30% cairan ke total volume semen.
Cairan organ ini mengandung komponen yang membuat air mani menjadi zat yang ideal untuk ditinggali sel sperma, termasuk enzim, seng, dan asam sitrat.
Salah satu enzim penting adalah prostate-specific antigen (PSA), yang membantu membuat air mani lebih encer dan lebih banyak cairan.
Cairan dalam air mani membantu sperma melakukan perjalanan ke uretra dan bertahan dalam perjalanan menuju sel telur, yang penting untuk reproduksi.
Cairan organ ini sedikit asam, bertujuan untuk melawan keasaman vagina dan melindungi sperma dari kerusakan.
2. Menutup Uretra Saat Ejakulasi
Selama ejakulasi, organ kelenjar ini berkontraksi dan menyemprotkan cairan organ ini ke dalam uretra. Di sini, cairan organ kelenjar ini bercampur dengan sel sperma dan cairan dari vesikula seminalis untuk membuat air mani, untuk kemudian dikeluarkan oleh tubuh.
Ketika organ ini berkontraksi selama ejakulasi, organ kelenjar ini menutup bukaan antara kandung kemih dan uretra, mendorong keluarnya air mani dengan cepat.
Inilah sebabnya, dalam situasi anatomi normal, tidak mungkin buang air kecil dan ejakulasi secara bersamaan.
Baca Juga: Ini 7+ Makanan Penambah Energi untuk Moms dengan Aktivitas yang Padat
3. Metabolisme Hormon
Organ ini membutuhkan androgen, yang merupakan hormon seks pria, seperti testosteron agar berfungsi dengan baik.
Organ kelenjar ini mengandung enzim yang disebut 5-alpha-reductase, yang mengubah testosteron menjadi bentuk aktif secara biologis yang disebut dihidrotestosteron (DHT).
Sebuah penelitian Endocrine Review, menunjukkan bahwa hormon ini penting untuk perkembangan dan fungsi organ ini yang normal.
Pada pria yang sedang beranjak dewasa, hal ini sangat penting untuk pengembangan karakteristik seks sekunder, seperti rambut wajah.
4. Berfungsi Sebagai Filter
Dikutip dari Prostate Cancer News Today, kelenjar organ ini bertindak sebagai filter untuk sperma, membuang racun yang akan menghambat sperma melakukan tugasnya.
Dipercaya bahwa peningkatan risiko penyakit organ kelenjar ini akibat terdapat lebih banyak racun di udara yang dihirup dan makanan yang dikonsumsi.
Karenanya, organ tersebut harus bekerja lebih keras.
5. Mengontrol Aliran Urine
Prostat mengontrol aliran urine ke uretra. Organ ini pun menghentikan urine meninggalkan kandung kemih sampai seorang pria perlu buang air kecil.
Prostat juga memastikan bahwa tidak ada urin yang bercampur dengan sperma saat seorang pria berejakulasi.
Baca Juga: 13+ Rekomendasi Film dan Drama Gong Hyo Jin, dari Komedi Romantis hingga Action!
Penyebab Gangguan Kelenjar Prostat
Terkadang fungsi organ dalam tubuh tidak selalu berjalan secara lancar dan sehat.
Beberapa faktor pemicu dapat membuat suatu organ mengalami gangguan, tidak terkecuali organ kelenjar ini.
Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa gangguan atau penyakit yang bisa menyerang prostat.
Yuk, kita bahas apa saja beserta penyebabnya!
1. Prostatitis
Prostatitis merupakan salah satu penyakit pembengkakan atau peradangan organ kelenjar ini yang paling umum terjadi pada pria di bawah 50 tahun.
Prostatitis akut adalah peradangan prostat yang tiba-tiba.
Penyebab gangguan organ kelenjar ini bisa terjadi karena infeksi bakteri.
Biasanya muncul tiba-tiba dan sembuh dengan cepat dengan pengobatan antibiotik yang tepat.
Ketika peradangan organ kelenjar ini berlangsung lebih dari 3 bulan, gangguan ini dikenal sebagai prostatitis kronis, atau sindrom nyeri panggul kronis.
2. Pembesaran Prostat
Organ kelenjar ini yang membesar atau juga dikenal sebagai benign prostatic hypertrophy (BPH), adalah masalah organ ini yang juga umum terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun.
Gejala gangguan organ ini adalah ketika kelenjar prostat membesar, menekan, dan menjepit uretra, kemudian mempersempit saluran uretra.
Penyempitan uretra dan berkurangnya kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih menyebabkan banyak masalah yang terkait dengan kondisi ini.
Saat kondisi ini berlanjut, kandung kemih mungkin menjadi lebih lemah dan tidak dapat mengosongkan diri dengan benar.
Prostat yang membesar mengakibatkan sulit buang air kecil, dalam kasus yang jarang terjadi dan lebih serius, kondisi ini dapat mencegah buang air kecil sama sekali.
Penyebab pasti BPH hingga kini belum diketahui, namun para ahli menduga hormon pria yang berubah seiring usia menjadi pemicunya.
3. Kanker Prostat
Menurut American Cancer Society, kanker prostat adalah bentuk kanker paling umum pada pria setelah kanker kulit. Kanker ini memengaruhi sekitar 1 dari 9 pria selama hidup mereka.
Rata-rata, orang menerima diagnosis kanker organ kelenjar ini pada usia 66 tahun.
Sama seperti beberapa jenis kanker lain, kanker organ kelenjar ini belum diketahui penyebab pastinya.
Namun beberapa faktor risiko seperti obesitas, genetik, dan usia meningkatkan peluang terkena kanker prostat.
Baca Juga: 7+ Rekomendasi Drama Korea tentang Tentara, Enggak Kalah Romantis!
Cara Mengobati Gangguan Kelenjar Prostat
Selain dengan menerapkan pola hidup sehat yang akan menjaga kesehatan prostat pada pria, ada beberapa cara mengobati gangguan kesehatan pada kelenjar ini untuk masing-masing penyakit.
Berikut adalah beberapa cara mengobati gangguan organ kelenjar ini:
1. Prostatitis
Cara mengobati prostatitis tergantung pada penyebabnya. Beberapa pengobatan yang biasanya diberikan oleh dokter, yaitu:
- Antibiotik. Minum antibiotik adalah pengobatan yang paling sering diresepkan untuk prostatitis. Dokter akan memilih obat berdasarkan jenis bakteri yang mungkin menyebabkan infeksi. Jika memiliki gejala yang parah, mungkin memerlukan antibiotik intravena (IV).
- Penghambat alfa. Obat-obatan ini membantu mengendurkan leher kandung kemih dan serat otot tempat kelenjar ini bergabung dengan kandung kemih. Perawatan ini mungkin meredakan gejala, seperti nyeri saat buang air kecil.
- Agen anti-inflamasi. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meringankan gejala-gejala ketidaknyamanan.
2. Pembesaran Prostat
Berbagai macam perawatan tersedia untuk prostat yang membesar, termasuk pengobatan, terapi invasif minimal, dan pembedahan.
Pilihan pengobatan terbaik bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran organ ini, usia, kesehatan secara keseluruhan, jumlah ketidaknyamanan atau gangguan yang dialami.
Jika gejalanya dapat ditoleransi, mungkin dokter akan merekomendasikan untuk menunda pengobatan dan hanya memantau gejala. Bagi beberapa pria, gejala dapat mereda tanpa pengobatan.
Penggunaan obat-obatan biasanya diberikan untuk gejala pembesaran kelenjar ini ringan sampai sedang.
Pilihannya termasuk penghambat alfa, penghambat reduktase 5-alfa, terapi obat kombinasi, atau tadalafil.
3. Kanker Prostat
Pilihan pengobatan kanker organ kelenjar ini bergantung pada beberapa faktor dan pertimbangan.
Seperti, seberapa cepat kanker berkembang, apakah telah menyebar dan kesehatan secara keseluruhan, serta potensi manfaat atau efek samping pengobatan.
Kanker organ kelenjar ini yang jinak dan tingkat rendah mungkin tidak memerlukan perawatan saat itu juga. Untuk sebagian pasien, perawatan mungkin tidak pernah diperlukan.
Namun, dokter terkadang merekomendasikan pengawasan aktif.
Dalam pengawasan aktif, tes darah lanjutan secara rutin, pemeriksaan rektal, dan biopsi organ kelenjar ini dapat dilakukan untuk memantau perkembangan kanker.
Jika tes menunjukkan kanker berkembang, pasien dapat memilih perawatan kanker ini seperti operasi atau radiasi.
Pengawasan aktif dapat menjadi pilihan untuk kanker yang tidak menimbulkan gejala, diperkirakan tumbuh sangat lambat dan terbatas pada area kecil organ ini.
Pengawasan aktif juga dapat dipertimbangkan untuk seseorang yang memiliki kondisi kesehatan serius lainnya atau yang sudah lanjut usia yang membuat pengobatan kanker menjadi lebih sulit dan dilematis.
Beberapa terapi lanjutan juga dapat dilakukan, misalnya pembedahan, terapi penyinaran, terapi dengan cara pembekuan atau penghangatan, terapi hormon, kemoterapi, dan imunoterapi.
Baca Juga: 21 Lokasi Vaksin COVID-19 di Kota dan Kabupaten Bekasi, Tersedia Vaksin Pfizer!
Cara Menjaga Kesehatan Kelenjar Prostat
Gangguan kesehatan prostat mungkin menjadi salah satu momok menakutkan yang membayangi sebagian besar pria. Oleh karena itu, Dads harus menjaga kesehatan organ kelenjar ini, dengan cara:
1. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Pola makan sehari-hari menjadi salah satu faktor terpenting yang menentukan risiko Dads terhadap suatu penyakit.
Agar terhindar dari penyakit organ kelenjar ini, mulailah atur menu makan sehat dengan gizi yang seimbang.
Dads bisa mengonsumsi makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan yang mengandung omega-3.
Sayuran hijau juga bisa menjadi langkah pertama yang baik untuk memulai kebiasaan makan makanan sehat.
Sayuran penuh dengan vitamin dan antioksidan yang akan melindungi Dads dari patogen penyebab penyakit.
2. Hindari Merokok
Selain bisa menyebabkan kanker paru-paru, merokok juga dapat meningkatkan risiko Dads mengalami masalah pada organ ini, lho.
Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention mengatakan, merokok dapat meningkatkan risiko kanker prostat dengan memengaruhi kadar hormon yang bersirkulasi atau melalui paparan karsinogen.
3. Rutin Olahraga
Cara menjaga kesehatan organ ini yang selanjutnya adalah dengan berolahraga.
Tak hanya menjaga, ternyata olahraga juga bisa membantu proses penyembuhan bagi Dads yang telah menjalani perawatan atau operasi untuk penyakit organ kelenjar ini.
Mungkin sebagian dari Dads menyangka bahwa orang yang menderita pembesaran kelenjar ini tidak diperkenankan untuk melakukan olahraga berat karena bisa membuat kondisi semakin parah.
Faktanya, ada beberapa gerakan olahraga tertentu yang justru bisa digunakan untuk mengurangi gejala yang dialami penderita penyakit organ kelenjar ini.
Baca Juga: Unik! Ini Motif Kain Khas Aceh dan Makna Religiusnya
Nah, itu dia penjelasan mengenai kelenjar prostat yang mesti Dads ketahui. Mulai sekarang, jaga kesehatan kelenjar prostat dengan lebih baik, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279291/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6459338/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279008/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12869398/
- https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer/about/key-statistics.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/319859#medical-conditions
- https://prostatecancernewstoday.com/2017/03/09/nine-things-the-prostate-gland-does/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostatitis/diagnosis-treatment/drc-20355771
- https://www.nhs.uk/conditions/prostate-enlargement/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostate-cancer/symptoms-causes/syc-20353087
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.