28 Juli 2020

Ketahui Risiko Tindik Puting pada Kesehatan Tubuh Berikut Ini

Hati-hati bila Moms sedang hamil atau menyusui, ya

Beberapa orang mungkin suka menindik puting payudara sebagai hiasan atau karya seni tubuh. Padahal ada kemungkinan mengalami risiko dari tindik puting.

Berbeda dengan tindikan telinga tradisional, di mana caranya dilakukan dengan menusuk jaringan padat. Tindikan puting menusuk kulit sensitif yang juga terhubung ke sistem saluran susu.

Menusuk kulit puting susu ini sama saja dengan memotong lapisan pertama pertahanan infeksi tubuh. Penindikan puting sama juga menempatkan benda asing semakin dekat dengan struktur yang lebih dalam di dalam payudara.

Hal itulah yang meningkatkan risiko Moms mengalami komplikasi serius bila melakukan tindik puting susu. Jika Moms sedang mempertimbangkan menindik puting susu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Hindari Risiko Infeksi, Begini Cara Merawat Luka Tindik pada Bayi

Gejala Masalah pada Tindik Puting

puting ditindik - gejala.jpg
Foto: puting ditindik - gejala.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Tindikan yang iritasi dan tindikan yang terinfeksi adalah dua masalah berbeda. Jaringan yang meradang akan tampak merah dan mungkin sensitif terhadap sentuhan.

Kondisi ini biasanya mereda dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Tetapi dilansir dari Healthline, area tersebut kemungkinan terinfeksi jika iritasi berlanjut atau Moms mengalami salah satu dari gejala berikut:

  1. Tindik terasa panas saat disentuh
  2. Area yang ditindik sangat sensitif atau menyakitkan ketika disentuh
  3. Pembengkakan pada area tindik
  4. Bau busuk di dekat lokasi penindikan
  5. Ruam kulit
  6. Pegal-pegal
  7. Kelelahan
  8. Demam

Baca Juga: Pengaruh Tato dan Tindik pada Ibu Hamil, Apa Sajakah?

Penyebab Infeksi Tindik Puting

puting ditindik - penyebab.jpg
Foto: puting ditindik - penyebab.jpg (self.com)

Foto: self.com

Infeksi tindik puting paling sering disebabkan oleh kebiasaan terlalu sering menyentuh area yang ditindik. Kebiasaan itulah yang bisa menyebabkan bakteri masuk jaringan halus dan meningkatkan risiko infeksi.

Hal ini bisa menjadi pemicu munculnya risiko dari tindik puting.

Karena lokasi penindikan di area puting, pemakaian pakaian ketat dapat mengiritasi area tersebut. Area tindik yang terkontaminasi air liur atau cairan tubuh lainnya juga bisa menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Ini Penyebab Nyeri Payudara saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Risiko Masalah Kesehatan

puting ditindik - risiko.jpg
Foto: puting ditindik - risiko.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Penindikan puting memiliki beberapa risiko kesehatan. Jika Moms memiliki masalah kesehatan atau minum obat yang membuat lebih mungkin terkena infeksi atau banyak pendarahan.

Dilansir dari WebMD, penindikan puting dapat lebih berisiko bagi Moms.

1. Waktu Penyembuhan Lebih Lama

Salah satu risiko dari tindik puting adalah waktu penyembuhan yang lebih lama.

Jaringan puting membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih daripada area tubuh lainnya bila ditindik. Moms mungkin butuh waktu hingga 6 bulan untuk sembuh.

2. Laktasi dan Menyusui

Tindik puting bisa menimbulakn risiko dan menyebabkan masalah ketika menyusui. Jaringan parut di sekitar lubang atau cincin puting susu bisa menghalangi saluran ASI.

Karena, tindikan merusak saraf pada puting susu yang bisa membuat ASI sulit keluar. Tindik puting payudara juga bisa membuat Si Kecil lebih sulit untuk menyusu.

Bahkan bayi mungkin bisa menelan atau tersedak tindik puting yang longgar. Lebih baik, jangan menindik puting susu jika Moms sedang hamil atau menyusui.

3. Abses

Risiko tindik puting payudara bisa menyebabkan abses, yaitu benjolan yang menyakitkan dan berisi nanah di bawah puting susu atau di payudara, sehingga harus ke dokter untuk perawatan.

Mengutip Journal of Ultrasound in Medicine, perawatan abses payudara bisa dilakukan dengan sayatan bedah dan drainase, dan terapi antibiotik. Bedah umumnya dilakukan, tetapi panduan sonografis mungkin merupakan strategi manajemen yang tepat.

4. Infeksi

Puting adalah jaringan sensitif yang terhubung ke saluran ASI. Ketika melakukan tindik puting lebih mungkin terinfeksi daripada beberapa jenis penindikan lainnya.

Infeksi dapat terjadi setelah puting atau areola menjadi lebih gelap di sekitar puting yang ditindik.

Seperti alat tindik badan lainnya, peralatan yang tidak disterilisasi dapat membuat Moms berisiko terinfeksi penyakit menular melalui darah seperti HIV, hepatitis B atau C atau tetanus.

5. Kulit yang Sobek

Jika areola puting tersangkut pada pakaian dan sobek, itu bisa merobek kulit dan membutuhkan jahitan. Ini bisa menjadi risiko tindik puting yang juga bisa berbahaya.

Itu dia Moms, penjelasan tentang risiko yang bisa disebabkan oleh tindik puting.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.