7 Manfaat Kluwek, Bantu Jaga Kesehatan Kulit dan Pencernaan
Biji kluwek berasal dari pohon Pangium edule dan sering digunakan sebagai bumbu dalam hidangan populer seperti rawon dan gabus pucung.
Warna hitam pekat dari kuah masakan yang menggunakan kluwek memberikan tampilan yang unik, sekaligus memberikan cita rasa yang mendalam pada setiap hidangan.
Selain menjadi bumbu masak, kluwek memiliki berbagai manfaat kesehatan yang menarik untuk dikupas lebih lanjut.
Baca Juga: 5 Manfaat Biji Alpukat, Ternyata Kaya Antioksidan Lho
Apa Itu Kluwek?
Kluwek adalah tanaan asli Indonesia yang bijinya sering dijadikan bumbu masakan.
Hampir semua bagian dari pohon ini bisa dimanfaatkan. Mulai dari daun, buah, biji, batang hingga kulit kayunya.
Bahan masakan satu ini memiliki banyak sekali sebutan sesuai daerah.
Masyarakat Sunda menyebutnya sebagai picung atau pucung.
Sementara orang Jawa Tengah menyebutnya kluwek dan daerah lain menyebutnya kepayang karena dapat membuat orang kehilangan kesadaran.
Buku Handy Pocket Guide to Tropical Plants menjelaskan biji buah kluwek yang sudah difermentasi sering digunakan dalam masakan Melayu, Indonesia, dan Peranakan (Cina Selatan).
Karena proses fermentasi selama 40 hari dapat menurunkan efek toksisitas asam hidrosianat yang ada di dalam kluwek.
Selain itu, ada beberapa cara yang harus dilakukan dalam mengolah kluwek sehingga racun yang ada di dalamnya tidak memberikan efek pada makanan.
Salah satu cara yang sering dilakukan adalah menumbuk biji kemudian direbus dan dimasukan ke dalam air mengalir selama sehari.
Kemudian, didihkan dan siap dikonsumsi.
Pada masakan tradisional, biji buah kluwek dimasak dengan dua cara menggunakan cangkang atau diambil dagingnya saja.
Semua tergantung pada daerah dan menu makanan yang akan dimasak.
Baca Juga: 10 Resep Rawon ala Rumahan, Paduan Segar dan Kuah Nikmat
Manfaat Kluwek
Selain digunakan sebagai bumbu masak, masih banyak mafaat kluwek yang bisa dirasakan lho, Moms.
Berikut ini manfaat kluwek yang dapat diketahui.
1. Pengawet Makanan Alami
Penggunaan kluwek sebagai pengawet alami bukan merupakan hal yang baru.
Hal ini diadopsi dari pengalaman sebagian masyarakat nelayan di Kecamatan Labuhan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dalam membantu proses pengawetan ikan.
Ternyata, hasilnya sangat efektif jika dibandingkan menggunakan formalin dan proses pembuatannya pun sangat sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Dijelaskan juga dalam studi di Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, biji kluwek mengandung senyawa-senyawa sebagai antimikroba sehingga dapat dikategorikan sebagai bahan pengawet.
Untuk dapat digunakan sebagai bahan pengawet, kluwek yang telah masak diambil bijinya kemudian dibelah.
Daging yang terdapat di dalam biji diambil, dicincang, dan kemudian dijemur selama dua sampai tiga hari.
Hasil daging cincangan tersebut kemudian dimasukkan dalam perut ikan yang telah dibersihkan isi perutnya.
Efektifitas cincangan daging pangi sebagai pengawet dapat digunakan sampai enam hari.
Sedangkan untuk pengangkutan jarak jauh, cincangan daging tersebut biasanya ditambahkan garam dengan perbandingan 1:3 yaitu 1 untuk garam dengan 3 daging biji pangi.
2. Mengobati Penyakit Kulit
Manfaat lain dari kluwek adalah mengobati penyakit kulit.
Melansir studi di Buletin Plasma Nutfah, lemak biji kluwak bila difermentasi akan menghasilkan lemak siklik tidak jenuh, yaitu asam hidrokarpat, khaulmograt, dan goulat. Lemak siklik mempunyai sifat anti bakteri dan mampu mengobati penyakit lepra, kudis, dan penyakit kulit lainnya.
3. Mengobati Cacingan
Biji kluwek mengandung senyawa tanin, yang memiliki sifat antimikroba dan antiparasit yang efektif melawan cacing di dalam tubuh, seperti cacing kremi.
Tanin bekerja dengan cara melemahkan dan membunuh parasit yang ada di saluran pencernaan.
4. Mengobati Luka Bakar
Daun segar, getah daun, tumbukan daun dan biji kluwek juga digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan untuk membersihkan luka luar.
Di Papua New Guinea, buah yang dibuat jus digunakan untuk mengobati luka.
5. Pestisida Alami
Bagian dari kluwek juga dapat digunakan sebagai pestisida alami, khususnya pada bagian daun dan biji.
Ekstrak dari biji pangi dapat digunakan sebagai rodentisida atau pembunuh hama alami.
Bahan ini dapat menjadi pembasmi tikus dalam waktu kurang dari 5 menit dengan memberikan sebanyak 0,8 ml larutan biji pangi dengan konsentrasi 100% (2.800 ppm sianida).
6. Mengatasi Infeksi Bakteri dan Jamur
Kluwek memiliki sifat antimikroba dan antifungi berkat senyawa bioaktif di dalamnya.
Sifat ini efektif melawan bakteri dan jamur penyebab infeksi, seperti Listeria monocytogenes dan Salmonella typhimurium.
7. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Melansir studi di Jurnal Labora Medika, biji kluwek memiliki kandungan senyawa flavonoid di antaranya asam sianida, asam hidrokarpat, asam khaulmograt, asam gorlat, dan tanin.
Selain itu biji kluwek mengandung senyawa antioksidan, vitamin C, ion besi dan β-karoten.
Kandungan Flavonoid pada kluwek dapat berperan sebagai antibakteri pada bakteri Bacillus sp, Salmonella sp, Escherichia sp.
Selain sebagai antioksidan alami dan penghambat pertumbuhan bakteri, kluwek juga dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, menurunkan risiko asam urat, mencegah penyakit kardiovaskular, dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Tingginya kandungan serat dalam kluwek membantu meningkatkan pergerakan usus, memperlancar buang air besar, dan mencegah sembelit.
Serat dalam kluwek juga dapat menambah massa feses dan membantu mengatasi diare.
Baca Juga: 14 Manfaat Daun Ubi Jalar untuk Kesehatan Umum dan Ibu Hamil
Cara Memilih Kluwek
Saat akan memasak hidangan menggunakan kluwek, sebaiknya Moms memilih yang kualitasnya bagus.
Dengan begitu, kluwek akan semakin enak saat dicampurkan ke masakan.
Nah, berikut cara memilih kluwek yang aman untuk dikonsumsi.
1. Pilih Biji yang Batoknya Tidak Berjamur
Saat membeli pangi, jangan ragu untuk memeriksa dengan cara mengocok buahnya.
Jika terasa berat dan tidak kopong tandanya daging buah bagus dan berwarna hitam.
2. Perhatikan Warnanya
Daging buah yang bagus berwarna hitam pekat.
Jadi, jangan ambil bila berwarna kelabu atau berjamur. Karena itu berarti kluwek sudah tidak segar untuk dikonsumsi.
Sementara itu, jika dagingnya berwarna agak cokelat muda berarti kluwek masih muda dan belum siap konsumsi.
3. Pecahkan Menggunakan Bahan Keras
Pada saat akan menggunakannya, pecahkan batoknya dengan ulekan batu atau martil.
Agar isi dan batoknya tidak berhamburan kemana-mana, bungkus biji-bijian ini dengan kain lap atau kain yang telah tidak terpakai lainnya, baru Moms bisa memukulnya dengan ulekan atau martil.
4. Jangan Gunakan Saat Rasanya Pahit
Ambil sedikit dagingnya dengan sendok teh, cicipi, jika terasa pahit jangan digunakan.
Jika tidak pahit, kerok daging kluwek dengan sendok karena kadang-kadang isinya menempel di batok sehingga sulit untuk dilepaskan.
5. Rendam dengan Air Panas
Isi kluwek yang bagus adalah yang bentuknya bulat seperti batoknya dan utuh, tetapi jika mendapatkan kluwek yang telah mengering dan menempel pada batok jangan ragu-ragu juga untuk menggunakannya, asalkan warnanya hitam pekat dan tidak pahit.
Rendam sebentar dengan air panas agar dagingnya menjadi empuk sehingga mudah dihaluskan.
6. Simpan di Wadah Kering
Jika tidak ingin langsung mengolahnya, Moms bisa menyimpan biji-biji kluwek beserta batoknya di wadah kering dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak lembap agar kluwek tidak mudah berjamur.
Baca Juga: Manfaat Biji Mahoni untuk Kesehatan, Bisa Obati Malaria!
Demikian penjelasan mengenai pengertian kluwek dan juga cara memilihnya. Semoga bermanfaat ya.
- https://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_2014-12-16_135833.html
- http://balithutmakassar.org/wp-content/uploads/2014/11/3_Pangium-edule_Info-Teknis-Eboni-Vol-12-No-1-2015.pdf
- https://forda-mof.org/files/INFO_Manado_2.2.2012-2.Diah_Irawati.pdf
- http://www.justtryandtaste.com/2011/05/kluwek-tentang-tips-memilih.html
- https://core.ac.uk/reader/291864010
- https://media.neliti.com/media/publications/54797-ID-ekologi-pohon-kluwakpakem-pangium-edule.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.