5 Kondisi Kesehatan Ini Membuat Perempuan Membutuhkan Bayi Tabung
Salah satu langkah yang bisa diambil Moms dan Dads ketika mengalami kesulitan untuk memiliki anak adalah bayi tabung.
Bayi tabung merupakan sebuah proses pembuahan atau fertilisasi yang terjadi di luar sistem reproduksi manusia, yaitu dengan bantuan dokter melalui media tabung.
Hasil dari pembuahan bantuan tersebut nantinya akan 'ditanamkan' ke dalam rahim Moms. Bayi tabung biasanya menjadi jalan ketika Moms memiliki gangguan kesehatan akibat kondisi-kondisi berikut ini.
Baca Juga: Berapa Biaya Program Bayi Tabung?
Endometriosis
Foto: Freepik.com
Apakah Moms sering merasakan sakit luar biasa ketika haid? Jika terus menerus mengalaminya, bisa jadi ini adalah tanda dari endometriosis. Endometriosis adalah kelainan yang sering menyebabkan rasa sakit karena jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim.
Rasa sakitnya kadang bisa menyebabkan si penderita tidak mampu melakukan aktivitas apa-apa. "Endometriosis menyebabkan kram yang sangat parah dan menyakitkan yang dapat mengganggu rutinitas harian Anda," kata dokter Sherry Ross, M.D., ahli kandungan dari Saint John’s Health Center di Santa Monica, California.
Fibroid Rahim
Foto: Freepik.com
Fibroid rahim adalah tumor jinak di dinding rahim dan umumnya terjadi pada perempuan berusia 30-an dan 40-an. Perempuan dengan fibroid rahim akan sulit memiliki anak karena tumor jinak ini dapat mengganggu implantasi sel telur yang dibuahi.
"Hampir tidak ada ancaman keganasan pada tumor ini, sehingga benar-benar tidak ada alasan untuk khawatir jika mengalaminya," kata profesor Steve Goldstein, MD, dari NYU Medical Center, Amerika.
Baca Juga: Patut Tahu! Ternyata Ini Bedanya Tumor, Kanker dan Kista
PCOS
Foto: Freepik.com
Dokter Sherry mengungkapkan bahwa Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS bisa terjadi akibat ketidakseimbangan hormon. Ini terjadi ketika ovarium wanita atau kelenjar adrenalin menghasilkan lebih banyak hormon pria daripada hormon wanita pada umumnya.
Selain itu menurut Yayasan PCOS, 5-10 persen perempuan di usia subur memiliki kondisi tersebut, tetapi hanya setengah dari mereka yang didiagnosis.
Perempuan yang menderita PCOS bisa mengalami menstruasi setiap dua hingga tiga bulan sekali atau bahkan satu atau dua tahun sekali. Panjang jarak antar menstruasi pun bervariasi, tetapi ketika saat itu datang rasanya akan sangat menyakitkan.
Autoimun
Foto: Freepik.com
Perempuan yang mengalami masalah autoimun juga sulit untuk memiliki keturunan. Sebab, penyakit autoimun seperti lupus bisa membuat penderitanya mengalami menopause dini.
Selain itu, penyakit ini dapat membuat sistem kekebalan tubuh penderita justru menyerang sel-sel normal di dalam tubuh, termasuk jaringan organ reproduksi.
Namun, hal ini mulai dapat diatasi seiring dengan perkembangan dunia medis. Risiko-risiko ini pun mulai dapat diturunkan dengan obat dan juga terapi yang aman.
Masalah Kesuburan Karena Usia
Foto: Freepik.com
Seiring bertambahnya usia, fungsi indung telur Moms akan terus mengalami penurunan. Dalam banyak kasus, penurunan fungsi ini hanya dapat diatasi melalui program bayi tabung atau bersamaan dengan teknik seperti Assisted Hatching dan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).
Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua perempuan. Beberapa perempuan mengalami penurunan fungsi ovarium lebih muda dari seharusnya. Oleh karena itu, mereka membutuhkan perawatan agresif dengan cara program bayi tabung.
Baca Juga: Ini Faktor Penentu Yang Mempengaruhi Kesuburan
Konsultasikan setiap masalah yang Moms alami ke dokter yang tepat agar proses kehamilan dapat berjalan dengan lancar.
(ERN/KM)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.