02 Maret 2022

Cari Tahu Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping Lactulose

Lactulose adalah obat yang bisa mengatasi sulit buang air besar

Laktulosa (lactulose) adalah disakarida sintetis dari fruktosa dan glukosa yang digunakan sebagai katartik pada kasus konstipasi.

Selain dapat meningkatkan jumlah bakteri baik, lactulose juga akan meningkatkan produksi laktat asam yang menghasilkan jumlah gas jadi lebih sedikit.

Sehingga berdampak berkurangnya rasa kembung atau begah.

Obat ini tidak banyak diserap dalam saluran cerna (non-absorbent) dan bisa digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Biasanya butuh waktu 48 jam setelah obat lactulose diminum.

Kalau menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), lactulose termasuk ke dalam obat golongan B atau obat bebas.

Namun, menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), obat ini sebaiknya digunakan bersamaan dengan resep dokter.

Baca Juga: Alami Sembelit? 20 Makanan Pelancar BAB Ini Solusinya!

Manfaat Lactulose

Manfaat Lactulose
Foto: Manfaat Lactulose

Foto: canva.com

Lactulose adalah obat untuk mengatasi konstipasi atau sulit buang air besar.

Obat ini bekerja dengan mengalirkan cairan ke usus, sehingga membuat tinja jadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

Lactulose juga bisa digunakan untuk menangani dan mencegah ensefalopati hepatikum, yakni kelainan fungsi dan struktur otak akibat adanya komplikasi dari penyakit liver.

Obat ini bisa mengurangi jumlah amonia dalam darah untuk penderita penyakit hati. Kadar amonia yang tinggi dapat menyebabkan ensefalopati portal-sistemik.

Untuk mengatasi tingginya kadar amonia tersebut, obat ini akan menarik amonia dari darah ke usus besar. Usus besar lalu akan mengeluarkan amonia melalui feses.

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis Lactulose
Foto: Dosis Lactulose

Foto: hdmall.id

Dosis lactulose sebenarnya berbeda pada tiap orang sesuai kondisi dan usia. Namun, secara umum dosis yang digunakan, yakni:

Konstipasi

  • Dewasa: Dosis awal 15–45 ml per hari, terbagi jadi 1–2 jadwal konsumsi. Dosis pemeliharaan 15–30 ml per hari yang terbagi jadi 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia <1 tahun: Dosis awal dan pemeliharaan 5 ml per hari, terbagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia 1–6 tahun: Dosis awal dan pemeliharaan 5–10 ml per hari, terbagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia 7–14 tahun: Dosis awal 15 ml per hari, terbagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi. Dosis pemeliharaan 10–15 ml per hari, terbagi jadi 1-2 jadwal konsumsi.

Ensefalopati Hepatikum

  • Dewasa: Dosis 30–45 ml, 3–4 kali sehari. Sesuaikan dosis hingga lebih mudah buang air besar, setidaknya sebanyak 2–3 kali sehari.

Gunakan obat ini dengan cara diminum jika dalam bentuk tablet.

Apabila Moms menggunakan produk cair, obat dapat dicampur dengan air, jus buah, susu, atau makanan penutup yang lembut untuk meningkatkan rasa, .

Bentuk cair lactulose biasanya berwarna sedikit lebih gelap, tapi ini adalah efek yang normal dan tidak berbahaya.

Namun, jangan gunakan obat jika warnanya jadi sangat gelap, atau jika teksturnya menjadi lebih tipis atau tebal.

Jika Moms mengonsumsi bubuk lactulose, maka harus dicampur dengan setidaknya 4 ons air.

Moms juga bisa mencampurkannya dengan jus buah atau susu untuk membuat rasanya terasa lebih enak.

Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!

Interaksi dengan Obat Lain

Saat menggunakan obat ini, interaksi mungkin bisa terjadi Moms jika menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat lain secara bersamaan.

Jadi, lebih baik pastikan terlebih dahulu untuk mengkonsuktasikannya dengan dokter sebelum menggunakannya.

Obat yang bisa mengalami interaksi dengan lactulose, yakni:

  • Antasida, neomisin, atau obat anti infeksi
  • Lactulose bisa menurunkan penyerapan obat di atas, sehingga mengurangi tingkat efektivitas antasida dalam menurunkan asam lambung dan neomisin saat mengatasi infeksi.
  • Glutamin
  • Lactulose bisa mengurangi efek obat glutamin, sehingga obat tersebut jadi tidak dapat bekerja secara efektif.
  • Glikosida jantung
  • Lactulose busa meningkatkan efek glikosida jantung yang menyebabkan efek samping, seperti depresi, sakit kepala, dan gangguan pernapasan.
  • Steroid, tiazid, dan amfoterisin B

Penggunaan lactulose dengan obat-obatan tadi dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar kalium hingga di bawah normal (hipokalemia).

Baca Juga: Dikenal sebagai Obat Anestesi, Ini Fungsi dan Efek Samping Lidocaine

Efek samping

Secara umum sangat normal terjadi efek samping setelah penggunaan lactulose. Efek samping ringan yang muncul setelah mengonsumsi lactulose adalah:

  • Kembung
  • Diare
  • Mual
  • Kram perut
  • Muntah
  • Dehidrasi
  • Hipokalemia

Segera temui dokter jika Moms mengalami efek samping di atas.

Jika mengalami reaksi alergi obat ditandai dengan gejala berupa bengkak pada kelopak mata dan bibir, ruam yang gatal, atau sulit bernapas setelah mengonsumsi lactulose.

Moms itulah tadi informasi seputar lactulose yang sangat penting untuk diketahui.

Semoga informasi tadi bisa bermanfaat dan menambah wawasan ya, Moms!

  • https://pionas.pom.go.id/monografi/laktulosa
  • https://www.nhs.uk/medicines/lactulose/
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3367-7202/lactulose-oral/lactulose-liver-oral-rectal/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.