Mengenal Berbagai Fungsi dari Laring atau Kotak Suara
Moms, tahukah apa yang dimaksud dengan laring dan fungsi yang terdapat di dalamnya?
Mari mengenal kegunaan setiap anggota tubuh kita, salah satunya adalah laring.
Dikutip dari laman eMedicineHealth, laring disebut juga dengan kotak suara.
Ia merupakan bagian dari saluran pernapasan bagian atas yang merupakan tabung fleksibel tempat udara melewati antara bagian belakang hidung (faring) dan tenggorokan (trakea).
Sebagian besar laring terbuat dari tulang rawan dan otot, serta dilapisi dengan selaput lendir.
Di dalam laring, terdapat pita suara yang membuat organ ini penting untuk fonasi (membuat suara bicara).
Fungsi laring lainnya tentunya sangat penting, yaitu untuk bernapas, serta memastikan makanan tidak tersangkut di trakea dan menyebabkan tersedak.
Jika mengalami gangguan pada laring, hal ini bisa menyebabkan suara menjadi terganggu.
Untuk itu, simak ulasan berikut ini tentang fungsi dan penyakit yang bisa menyerang laring. Ini penjelasan selengkapnya, ya!
Baca Juga: Laringoskopi, Pemeriksaan untuk Mengecek Laring dan Pita Suara
Mengenal Fungsi dari Laring
Laring berada di bagian depan leher antara tulang leher ketiga dan ketujuh, di mana ia tergantung pada posisinya.
Bagian atas organ ini melekat pada bagian bawah faring, atau tenggorokan, melalui tulang hyoid.
Batas bawahnya terhubung ke bagian atas trakea (juga dikenal sebagai tenggorokan), yang merupakan bagian penting dari sistem pernapasan bagian atas.
Laring adalah pita kompleks tulang rawan, ligamen, dan otot serta selaput lendir.
Struktur berongga, terbentuk dari tiga bagian besar tulang rawan yang tidak berpasangan, tiroid, krikoid, dan epiglotis, serta enam tulang rawan yang lebih kecil.
Berikut ini fungsi penting dari laring, yaitu:
1. Membuat Suara
Seperti yang diungkapkan di atas, fungsi utama laring yaitu membuat suara. Laring adalah organ yang terkait dengan vokalisasi dan pembuatan suara.
Pada dasarnya, saat Moms mengembuskan napas, udara didorong melalui glotis, dan getaran pita suara yang menghasilkan suara dan bunyi.
Selama berbicara atau vokalisasi, posisi pita suara ini berubah untuk memengaruhi nada dan volume.
Selanjutnya, dapat dimodulasi oleh lidah dan posisi relatif mulut yang diperlukan untuk berbicara.
Perubahan kecepatan getaran dan ketegangan pita suara juga dapat memvariasikan nada yang keluar.
Dilansir dari laman InformedHealth, saat masa kanak-kanak, pita suara anak laki-laki dan perempuan sama panjangnya. Namun, laring akan bertumbuh selama masa pubertas.
Hal ini dapat membuat pita suara lebih panjang dan menurunkan suara, terutama pada anak laki-laki.
Pria memiliki laring yang jauh lebih besar daripada wanita. Nah, hal inilah yang menjadi penyebab pria biasanya memiliki suara yang lebih dalam.
Baca Juga: 4 Tips Menjaga Pita Suara agar Tetap Sehat
2. Mencegah Makanan Tersangkut
Selanjutnya, fungsi laring yang tidak kalah pentingnya adalah menyalurkan makanan ke dalam sistem pencernaan.
Fungsi ini yang kemudian mampu mencegah makanan tersangkut di jalan napas.
Laring memiliki semacam tutup untuk mencegah makanan memasuki tenggorokan dan saluran udara bagian bawah, yang disebut epiglotis.
Itu melekat pada bagian atas laring, di mana ia dapat menutup pintu masuk ke laring.
Saat orang menelan, epiglotis bergeser ke bawah, menghalangi trakea
Makanan atau cairan kemudian bergerak ke kerongkongan, yang berjalan di sepanjang trakea, dan mengirimkan bahan ke perut.
Saat kita menelan, ia bergerak ke bawah untuk menahan makanan atau cairan apa pun dari tenggorokan.
3. Menjadi Saluran Udara
Fungsi dari laring berikutnya, yaitu menjadi saluran udara dalam sistem pernapasan.
Fungsi laring ini untuk membantu kelancaran aliran udara dari rongga hidung ke paru-paru.
Udara masuk melalui hidung dan mulut ketika seseorang menghirup, dan berjalan melalui faring, laring, dan bronkus.
Ketika seseorang bernapas secara normal, pita suara mengendur dan akan terbuka sebagian.
Jika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, pita suara terbuka lebih lebar saat menghirup.
Jika sensor di laring mendeteksi partikel asing yang dapat merusak saluran udara, refleks batuk akan terjadi.
Itulah fungsi penting dari laring yang perlu dipahami.
Selanjutnya, ada beberapa gangguan yang dapat terjadi pada laring. Apa saja? Simak ulasan berikutnya, ya, Moms!
Baca Juga: Sumber Nutrisi untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru agar Tidak Kena Corona
Gangguan Penyakit yang Dapat Terjadi pada Laring
Sejumlah kondisi dapat mempengaruhi bagian tubuh ini, yang sangat bervariasi mulai dari peradangan pada laring hingga bisa terjadi karena penyakit kanker.
Berikut ini beberapa penyakit yang dapat terjadi pada laring, yaitu:
1. Laringitis
Di antara semua penyakit yang dapat menyerang laring, laringitis adalah gangguan yang paling sering terjadi.
Sederhananya, laringitis adalah peradangan yang terjadi pada laring.
Ketika terjadi peradangan yang sebabkan pita suara membengkak, maka kondisi ini bisa mengakibatkan suara menjadi serak bahkan menghilang.
Pita suara adalah organ yang berada di leher bagian atas tepat di belakang tenggorokan. Seringnya, penyebab terjadiya laringitis adalah infeksi.
Sebagian besar kasus laringitis bukan sesuatu yang berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya, setidaknya dalam waktu 2-3 minggu.
Namun, laringitis dapat terjadi juga secara kronis sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Laringitis kerap terjadi pada mereka yang sering mengeluarkan suara lebih sering, dalam hal ini dapat berkaitan dengan pekerjaan.
Sebut saja pekerjaan sebagai public speaker, guru, penyanyi, presenter, pengacara, dan penyiar radio.
Beberapa orang dengan pekerjaan ini lebih rentan untuk mengalami laringitis.
Beberapa gejala laringitis yang perlu diwaspadai, seperti sakit tenggorokan, demam, kesulitan untuk berbicara, mengalami batuk kering, hingga suara serak yang mengganggu kenyamanan beraktivitas.
Baca Juga: Suara Serak, Waspada Gejala Laringitis
2. Vocal Cord Paralysis
Gangguan yang dapat terjadi pada laring, yaitu vocal cord paralysis atau kelumpuhan pita suara.
Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini terjadi ketika impuls saraf ke laring menjadi terganggu.
Hal ini menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pita suara.
Kelumpuhan pita suara dapat memengaruhi kemampuan Moms untuk berbicara dan bahkan bernapas.
Hal ini karena pita suara berfungsi lebih dari sekadar menghasilkan suara.
Mereka juga melindungi jalan napas dengan mencegah makanan, minuman, dan bahkan air liur memasuki tenggorokan dan bisa menyebabkan Moms tersedak.
Kemungkinan penyebab dari kondisi ini, termasuk kerusakan saraf selama operasi, infeksi virus dan kanker tertentu.
Perawatan untuk kelumpuhan pita suara biasanya melibatkan pembedahan.
Terkadang, penanganan dengan terapi suara juga dapat dibutuhkan.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Laringitis yang Menyebabkan Pita Suara Bengkak
3. Kanker Laring
Pada kondisi yang lebih parah, dapat juga terjadi kanker laring.
National Cancer Institute menyebutkan, kanker laring adalah penyakit di mana sel-sel ganas kanker terbentuk di jaringan laring.
Bentuk kanker ini muncul di glotis, dan, seperti yang lainnya, dapat menyebar secara agresif.
Sebagian besar kanker laring terbentuk di sel skuamosa, sel tipis dan datar yang melapisi bagian dalam laring.
Penyakit ini menyebabkan suara serak, perubahan suara, perkembangan benjolan di leher, batuk, serta kesulitan menelan.
Beberapa faktor, seperti kebiasaan merokok dan terlalu banyak minum alkohol dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker laring.
Seperti kanker lainnya, pasien menjalani operasi, kemoterapi, atau terapi radiasi.
Itulah penjelasan tentang laring, baik mengenai pengertian, fungsi, dan penyakit yang bisa dialami. Jaga kesehatan laring dengan baik, ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534630/
- https://www.medicinenet.com/larynx/definition.htm
- https://www.verywellhealth.com/larynx-anatomy-4845379
- https://www.cancer.gov/types/head-and-neck/patient/adult/laryngeal-treatment-pdq
- https://www.emedicinehealth.com/what_is_the_function_of_the_larynx/article_em.htm
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vocal-cord-paralysis/symptoms-causes/syc-20378873
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.