Malpraktik Pengangkatan Indung Telur di RS Grha Kedoya, Apa Risiko Jika Indung Telur Diangkat?
Kasus malpraktik kembali terjadi, kali ini menimpa seorang perempuan bernama Selphie. Perempuan berusia 27 tahun yang kasusnya kini tengah ditangani oleh pengacara Hotman Paris mengalami malpraktik yang dilakukan oleh seorang dokter dari rumah sakit Grha Kedoya.
Awalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan USG dokter memvonis bahwa terdapat kista di dalam tubuh Selphie, namun demikian rupanya saat dilakukan operasi dokter tersebut juga mengangkat kedua indung telur serta usus buntunya tanpa seizin yang bersangkutan.
Selphie sendiri tentu amat menyesalkan atas operasi yang dilakukannya, karena tak pernah terpikir bahwa ia akan kehilangan masa depannya lantaran hal tersebut. Hal yang semakin membingungkan adalah tindakan yang dilakukan tanpa persetujuan dari pasien dan tanpa hasil laboratorium.
Menanggapi kasus ini, pihak RS Grha Kedoya tentu turut prihatin atas kasus yang menimpa salah seorang pasiennya. Namun sayangnya, Hotman Paris melihat pihak RS Grha Kedoya seolah lepas tangan untuk kasus ini, sehingga Hotman pun akan mengajukan gugatan perdata ke pengadilan.
Menurutnya pada Pasal 1367 KUHPerdata, RS Grha Kedoya merupakan pihak yang mempekerjakan dokter tersebut. Sehingga, tidak bisa melepas tanggung jawabnya, terlebih seluruh biaya operasi dibayarkan pada pihak rumah sakit. Sebenarnya apa fungsi indung telur dan risikonya jika diangkat?
Baca Juga: Perbaiki Kualitas Sel Telur Agar Cepat Hamil dalam 90 Hari
Fungsi Indung Telur
Indung telur merupakan organ reproduksi yang berfungsi menyimpan dan mematangkan sel telur. Pada perempuan, indung telur ini berada dalam rongga panggul satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan.
Selain untuk memelihara sel telur, indung telur memiliki fungsi lain yaitu memproduksi hormon reproduksi perempuan, estrogen dan progesteron.
Estrogen adalah hormon yang akan membentuk tubuh perempuan sehingga berbeda secara nyata dari laki-laki, sedangkan progesteron berperan menyiapkan rahim untuk perkembangan janin serta menyiapkan kelenjar ASI di payudara untuk kebutuhan bayi yang akan lahir.
Baca Juga: Benarkah Vitamin D Dapat Menambah Kesuburan?
Indung Telur Hanya Satu, Masih Bisa Hamilkah?
Dalam kasus Selphie, indung telur yang diangkat dua-duanya kemungkinan membuat hamil menjadi mustahil. Namun, bagaimana bila indung telur yang diangkat hanya satu? Apakah masih bisa hamil?
Jawabannya bisa, Moms. Dengan satu indung telur yang masih aktif, Moms masih dapat memiliki keturunan karena Indung telur menghasilkan sel telur berganti-gantian.
Menurut penelitian, seseorang baru dapat dikatakan memiliki gangguan kesuburan apabila belum memiliki keturunan setelah 1 tahun berhubungan seksual secara teratur yaitu 2-3 kali seminggu tanpa menggunakan kontrasepsi.
Meski indung telur hanya satu, seorang perempuan masih bisa hamil bila melakukan hubungan seksual di waktu yang tepat.
Waktu yang tepat untuk berhubungan seksual agar cepat mendapatkan keturunan adalah saat terjadinya masa subur. Waktu terjadinya masa subur dapat diperkirakan sekitar 2 minggu sebelum terjadinya menstruasi jika siklus haid Moms teratur.
Setelah dikeluarkan, sel telur dapat bertahan hidup selama 24 jam, sementara sperma yang telah dikeluarkan dapat bertahan hidup 48-72 jam, karena itu dianjurkan melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum hingga 2 hari sesudah waktu perkiraan masa subur.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.