9 Penyebab Kulit Bersisik dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
Apakah Moms, Dads, atau Si Kecil mengalami kulit bersisik? Kondisi tersebut tidak bisa dianggap sepele, lho, Moms!
Dilansir dari Health Grades, kulit bersisik adalah gejala umum dari kulit kering. Keluhan ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja.
Namun, kulit bersisik paling sering terjadi pada kaki bagian bawah, lengan, dan paha.
Sebagian besar kasus kulit bersisik disebabkan oleh proses alami atau pengaruh lingkungan sekitar.
Nah, agar tidak salah kaprah, cari tahu selengkapnya tentang kulit bersisik lewat penjelasan di bawah ini, yuk!
Baca Juga: 6 Primer untuk Kulit Berminyak Agar Hasil Make Up Tetap Matte!
Penyebab Kulit Bersisik
Biasanya, tubuh melepaskan sekitar 30.000 hingga 40.000 sel kulit setiap hari dan menggantinya dengan yang baru.
Moms dan Dads tidak merasakan sel-sel kulit tumbuh, juga tidak akan terlihat ada yang jatuh atau terkelupas.
Lalu, apa penyebab kulit bersisik? Berikut ulasannya.
1. Eksim (Dermatitis Atopik)
Jika Moms, Dads atau Si Kecil memiliki kulit bersisik disertai bercak merah yang sangat gatal, itu mungkin terjadi akibat eksim.
Bayi dan anak-anak bisa mengalami bintik-bintik berkerak di dagu dan pipi. Tetapi, kulit bersisik bisa muncul di bagian tubuh mana saja.
Selain itu, eksim tangan dapat menyebabkan kulit di telapak tangan dan jari menjadi kering, tebal, serta pecah-pecah. Kulit pun bisa sampai terbakar atau berdarah.
Gejala eksim lainnya, yaitu kulit merah, teriritasi, bengkak, kemerahan, teriritasi, hingga gatal-gatal yang sangat parah.
Eksim lebih sering terjadi pada anak-anak. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak bisa mengalami kondisi ini, ya, Moms!
Apa penyebab eksim? Hingga saat ini, penyebab eksim yang mencetuskan kulit bersisik masih belum diketahui.
Para ilmuwan menduga bahwa eksim adalah kondisi genetik yang membuat tubuh bereaksi berlebihan terhadap bahan-bahan tertentu.
Beberapa bahan yang dimaksud, seperti wol, sabun mandi, parfum, klorin, hingga asap rokok.
2. Psoriasis
Kulit bersisik keperakan yang menutupi bercak merah tebal pada kulit adalah tanda psoriasis plak.
Dokter berpikir itu hasil dari sistem kekebalan tubuh yang rusak.
Sel-sel kulit baru tumbuh lebih cepat dari biasanya, tetapi sel-sel kulit lama gagal rontok.
Sel-sel baru dan lama menggumpal, menyebabkan bercak-bercak tebal, gatal, luka, dan bersisik.
Ada beberapa jenis psoriasis yang umum terjadi. Kulit bersisik paling sering terjadi adalah psoriasis plak.
Itu bisa muncul di lutut, kulit kepala, siku, telapak tangan, punggung bawah, dan telapak kaki.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kuku berlubang, hancur, atau rontok.
Psoriasis dapat diturunkan melalui keluarga, sehingga tinggi risikonya untuk Moms bisa mengalaminya.
Infeksi, stres, obesitas, dan merokok dapat meningkatkan penyebab kulit bersisik akibat psoriasis.
Baca Juga: Rekomendasi 9 Obat Jerawat Alami, Bisa Bantu Hilangkan Jerawat Membandel dengan Cepat!
3. Dermatitis Popok
Kulit merah, teriritasi, atau bersisik di pantat bayi kemungkinan disebabkan oleh dermatitis popok lebih dikenal sebagai ruam popok.
Kondisi umum ini biasanya terlihat pada bayi usia 9 hingga 12 bulan.
Penyebab kulit bersisik ini muncul di sekitar lipatan paha dan alat kelamin sebagai tempat-tempat yang tertutup popok.
Ruam popok dapat disebabkan oleh alergi atau kulit yang teriritasi.
Ini juga bisa menjadi infeksi akibat lingkungan yang hangat dan lembap. Tanda-tandanya termasuk ruam kulit kemerahan yang teriritasi.
Perawatan di rumah mungkin bisa dilakukan untuk ruam iritasi, tetapi jika ruam popok bayi Moms tidak hilang, temui dokter untuk mencari tahu penyebab dan pengobatan terbaik.
4. Dermatitis Seboroik
Gangguan kulit ini adalah penyebab paling umum dari ketombe.
Serpihan putih berminyak dari kulit mati di rambut dan kulit kepala yang gatal adalah tanda-tanda ketombe biasa.
Jika menderita dermatitis seboroik, kulit kepala dan kulit di sekitarnya akan terasa berminyak dan dipenuhi sisik berwarna kuning atau putih.
Moms bahkan mungkin menemukan serpihan di alis.
Ketombe jenis ini juga dapat mempengaruhi kulit di belakang telinga dan di sisi hidung.
Baca Juga: Begini Cara Mengobati dan Mencegah Eksim pada Bayi
5. Keratosis Aktinik
Bercak bersisik yang datang dan pergi bisa menjadi tanda dari actinic keratosis (AK), yakni kondisi prakanker.
Salah satu hal yang diduga menjadi penyebab dari kondisi ini adalah terlalu sering terpapar sinar ultraviolet dari matahari.
Tanpa pengobatan, keratosis aktinik bisa berubah menjadi kanker kulit sel skuamosa.
Jika mengalami satu keratosis aktinik, biasanya akan disusul penyakit yang lainnya.
Gejala utamanya adalah kulit yang tebal, bersisik, dan berubah warna.
Terkadang area tersebut terasa kasar atau seperti amplas tapi terlihat biasa saja. Mungkin ini menyakitkan untuk disentuh.
Tanda lainnya kulit bisa mengelupas, dan kulit mungkin terasa normal kembali.
Namun, gejala biasanya kembali dengan paparan sinar matahari yang berkelanjutan.
6. Lichen Planus
Kondisi umum ini dimulai sebagai benjolan mengkilap berwarna ungu kemerahan.
Semakin banyak tumbuh, mereka membuat gumpalan tebal kulit kasar dan bersisik, biasanya di pergelangan kaki dan tulang kering.
Benjolan juga dapat muncul di pergelangan tangan, punggung bawah, dan alat kelamin.
Masalah kulit ini sering gatal dan mungkin melepuh. Lichen planus juga dapat memengaruhi bagian dalam mulut dan kuku.
Orang dewasa paruh baya kemungkinan besar akan mengalami penyebab kulit bersisik ini.
Dokter tidak yakin apa yang menyebabkan lichen planus. Mungkin juga bisa disebabkan gangguan autoimun.
Ini sering terlihat pada orang yang menderita hepatitis C. Jika Moms terkena, tanyakan kepada dokter tentang skrining hepatitis.
Baca Juga: Serba-Serbi Psoriasis Pada Anak: Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
7. Penyakit Sisik Ikan
Kelompok penyakit kulit bersisik ini paling sering diturunkan melalui keluarga.
Dikenal dengan kondisi seumur hidup, biasanya muncul di masa kanak-kanak.
Masalah genetik menyebabkan sel-sel kulit menumpuk, menciptakan area tebal dan kering yang terlihat seperti penyebab kulit bersisik seperti ikan.
Obat-obatan atau penyakit tertentu, termasuk gagal ginjal, beberapa jenis kanker, dan HIV, dapat memicunya.
Jika ini terjadi, itu disebut sebagai penyakit ichthyosis. Ada beberapa bentuk yang paling umum terjadi.
Ichthyosis vulgaris (penyakit sisik ikan) sering terjadi dan mungkin ringan.
Itu bisa tidak terdiagnosis jika menjaga kelembapan kulit dengan baik.
8. Pitiriasis Rosea
Wanita atau anak perempuan usia 10 sampai 35 tahun lebih mungkin untuk mengalami kondisi kulit ini.
Tanda utamanya adalah satu bintik bulat, berwarna mawar atau cokelat (disebut tambalan herald) di tengah tubuh, lengan, atau kaki.
Sekelompok tambalan bersisik mengikuti sekitar 1 atau 2 minggu kemudian.
Bintik-bintik bulat tersebut berada di atas batas. Mungkin agak sulit mendeteksi penyakit kulit ini pada anak-anak atau wanita hamil.
Dokter mengira infeksi virus (seperti virus herpes 6, 7, atau 8) yang menyebabkan ruam bersisik ini.
Diketahui juga, sangat mudah disalahartikan sebagai kurap. Gejala lain yang dirasakan mungkin termasuk kelelahan dan sakit kepala.
9. Dermatomiositis
Ruam bersisik ungu kemerahan diikuti dengan kelemahan otot adalah gejala utama gangguan inflamasi kulit ini.
Dibandingkan pria, wanita berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Dermatomiositis dapat terjadi pada usia berapa pun.
Ini adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada otot dan kulit.
Moms mungkin melihat ruam pada kelopak mata, hidung, pipi, siku, lutut, buku-buku jari, dada bagian atas, atau punggung.
Kelemahan otot biasanya memengaruhi area yang dekat dengan bagian tengah tubuh, seperti pinggul, punggung, leher, dan bahu.
Nyeri otot bukanlah gejala utama, meskipun beberapa orang melaporkan nyeri otot.
Baca Juga: Mengenal Dermatitis Herpetiformis, Radang Kronis di Kulit yang Sering Diabaikan
Pengobatan Rumahan Kulit Bersisik
Untuk obat kulit bersisik sebenarnya tergantung dari keluhan.
Namun, untuk pengobatan rumahan berdasarkan Mayo Clinic, Moms dan Dads bisa mencoba dengan:
1. Gunakan Pelembap
Pelembap memberikan segel pada kulit agar air tidak keluar. Oleskan pelembap beberapa kali sehari dan setelah mandi.
Pelembap yang lebih tebal bekerja paling baik, merek yang dijual bebas antara lain Eucerin dan Cetaphil.
Moms dan Dads juga Si Kecil yang mengalami kulit bersisik mungkin juga ingin menggunakan kosmetik yang mengandung pelembap.
Jika kulit sangat kering, bisa diatasi juga dengan mengoleskan minyak, seperti baby oil, saat kulit masih lembap.
Minyak memiliki daya tahan lebih dari pelembap dan mencegah penguapan air dari permukaan kulit.
Kemungkinan obat lain adalah salep yang mengandung petroleum jelly (Vaseline, Aquaphor).
Ini mungkin terasa berminyak, jadi mungkin sebaiknya hanya digunakan di malam hari.
2. Gunakan Air Hangat dan Batasi Waktu Mandi
Mandi dalam waktu yang lama atau berendam dan air panas dapat menghilangkan minyak dari kulit Moms.
Batasi waktu mandi atau lamanya di pancuran hanya selama 5 hingga 10 menit dan gunakan air hangat, bukan air panas.
Baca Juga:Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Humidifier, Diffuser, dan Purifier
3. Hindari Sabun yang Keras dan Membuat Kulit Terlalu Kering
Sebaiknya gunakan krim pembersih atau pembersih kulit yang lembut dan gel mandi atau shower dengan pelembap tambahan.
Pilih sabun ringan yang telah menambahkan minyak dan lemak. Hindari deodoran dan detergen antibakteri, pewangi, dan alkohol.
4. Oleskan Pelembap Segera setelah Mandi
Tepuk kulit dengan lembut dengan handuk agar kelembapannya tetap ada.
Dalam beberapa menit setelah mandi, oleskan krim atau salep pelembap untuk menahan kelembapan di kulit.
Produk dengan petroleum jelly adalah salah satu dari bahan terbaik.
Produk yang mengandung gliserin, asam laktat atau urea juga dapat membantu.
5. Gunakan Pelembap Udara
Udara dalam ruangan yang panas, kering, dapat mengeringkan kulit sensitif dan memperburuk rasa gatal dan mengelupas.
Pelembap rumah portabel atau yang terpasang di rumah dapat menambah kelembapan udara di dalam rumah.
Pastikan untuk menjaga pelembap udara tetap bersih.
6. Pilih Kain yang Baik untuk Kulit
Serat alami, seperti katun dan sutra, memungkinkan kulit untuk bernapas. Tapi wol, meski alami, bisa mengiritasi kulit normal sekalipun.
Cuci pakaian dengan detergen tanpa pewarna atau pewangi, karena keduanya dapat mengiritasi kulit.
Jika kulit kering menyebabkan gatal, oleskan kompres dingin ke area tersebut.
Untuk mengurangi peradangan, gunakan krim atau salep hidrokortison tanpa resep, yang mengandung setidaknya 1% hidrokortison.
7. Hindari Kontak Alergi
Cara mengatasi kulit bersisik tergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab kulit bersisik.
Dalam kasus reaksi alergi, penghentian penggunaan atau kontak dengan alergen dapat mengatasi masalah.
Moms dan Dads masih harus menemui ahli alergi untuk memastikan apa yang memicu timbangan.
Sering kali, kondisi kulit yang menyebabkan bersisik dapat diobati dengan krim topikal sederhana.
Namun, obat-obatan oral terkadang diperlukan untuk mengatasi masalah yang lebih dari sekadar kondisi kulit.
Tergantung pada diagnosisnya, rumah sakit mungkin merujuk ke dokter kulit untuk perawatan khusus.
Baca Juga: Ryvel Drop, Efektif Mengatasi Gejala Rhinitis Alergi
Itu dia beberapa penyebab kulit bersisik, cara mengatasi, dan obat untuk mengatasinya.
Jika keluhan tidak kunjung membaik atau bertambah parah seiring waktu, jangan tunda untuk berobat ke dokter, ya, Moms.
Semakin cepat dideteksi dan diatasi, semakin besar kecil pula risiko terjadinya komplikasi berbahaya.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-skin/diagnosis-treatment/drc-20353891
- https://onlinedoctor.superdrug.com/scaly-skin.html
- https://www.healthline.com/health/scaling-skin#diagnosis
- https://www.healthgrades.com/right-care/skin-hair-and-nails/scaly-skin
- https://www.skinsight.com/skin-conditions/adult/ichthyosis-vulgaris
- https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/scaly-skin
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/323967#treatments
- https://www.health.com/condition/psoriasis/get-rid-scaly-skin-causes
- https://dermnetnz.org/topics/scaly-skin-conditions/
- https://www.skinsight.com/skin-conditions/adult/ichthyosis-vulgaris
- https://www.verywellhealth.com/what-are-scales-in-dermatology-1069373
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.