Serba-serbi Penyebab Mutasi, Ada Manfaat dan Kerugiannya!
Apa penyebab mutasi?
Sejak virus COVID-19 merajalela, sempat ramai pembahasan tentang terjadinya mutasi. Hal ini menyebabkan Moms bertanya apa yang dimaksud dengan mutasi.
Pada dasarnya, penyebab mutasi merugikan karena menimbulkan berbagai macam penyakit bawaan atau cacat.
Namun, hal ini juga bisa menguntungkan makhluk hidup karena membantu untuk berapdaptasi dengan lingkungan.
Contoh mutasi gen pada manusia, yaitu dwarfism.
Kondisi ini menyebabkan seseorang memiliki tubuh lebih pendek dari rata-rata manusia normal.
Buah melon tanpa biji juga merupakan hasil mutasi.
Lalu, kira-kira apa yang menjadi penyebab mutasi?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: 9 Jenis Makanan Pantangan setelah Keguguran dan yang Disarankan, Wajib Tahu!
Pengertian Mutasi
Melansir ScienceDirect, mutasi adalah perubahan materi genetik suatu sel yang diwariskan kepada keturunannya.
Secara biologis, penyebab mutasi terjadinya perubahan sekuens nukleotida DNA atau RNA suatu organisme yang menghasilkan keanekaragaman genetik.
Mutasi disebabkan oleh kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan sel yang disebabkan oleh:
Tujuan dari penyebab mutasi untuk menghadapi perubahan alam yang muncul sewaktu-waktu.
Ketika ada perubahan muncul, ada dua kemungkinan yang dapat timbul.
Perubahan tersebut, yaitu sifat yang bermutasi lebih mudah beradaptasi dibandingkan dengan sifat yang asli sehingga karakter asli kemungkinan hilang.
Selain itu, kemungkinan lain, yaitu adanya penyusutan atau kepunahan populasi suatu spesies.
Mutasi juga menghasilkan berbagai variasi genetik.
Salah satu mutasi yang sempat ramai dibahas di tengah pandemi Covid-19, yakni mutasi dari virus SARS-CoV-2 yang kini bermutasi menjadi varian omicron.
Dengan mutasi, virus dapat berpotensi lebih berbahaya dari sebelumnya.
Terutama jika virus tersebut sudah mampu menghindari sistem imun atau vaksin yang tersedia.
Baca Juga: Sering BAB Tapi Sedikit? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jenis Mutasi
Berdasarkan klasifikasinya, penyebab mutasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Mutasi Berdasarkan Jenis Sel
Mutasi jenis sel terbagi pula menjadi 2 macam, yakni mutasi somatis dan germinal.
- Mutasi Somatis
Mutasi somatik adalah adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh seperti sel kulit.
Jenis ini tidak akan diwariskan pada keturunannya.
- Mutasi Gametik
Mutasi ini terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia.
Karenanya, jenis ini terjadi akibat faktor keturunan.
2. Mutasi Berdasarkan Cara Terjadi
Klasifikasi selanjutnya adalah mutasi dibedakan berdasarkan proses atau cara terjadinya.
Penyebab mutasi berdasarkan cara terjadi dibagi menjadi 2 macam.
Yaitu, mutasi alami dan mutasi buatan yang dirancang oleh manusia untuk memenuhi tujuan tertentu.
- Mutasi Alami
Perubahan genetik dalam mutasi alami terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Hal ini karena faktor terdapatnya mutagen alami yang menyebabkan mutasi.
Kasus dari mutasi alami sangat jarang terjadi.
- Mutasi Buatan
Mutasi ini terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia.
Oleh sebab itu, mutasi ini terjadi akibat faktor keturunan.
3. Mutasi Berdasarkan Sifat Genetik
Selanjutnya, mutasi berdasarkan sifat genetik tertentu dari suatu individu.
Umumnya, ada 2 macam mutasi pada klasifikasi ini, yakni:
- Mutasi Dominan
Mutasi dominan terekspresi dalam keadaan genotip homozigot dan heterozigot dominan.
Gen dominan tersebut kemudian akan membawa sifat penyebab mutasi.
- Mutasi Resesif
Mutasi dominan terekspresi dalam keadaan genotip homozigot yang resesif.
Gen resesif tersebut akan membawa sifat penyebab mutasi.
4. Mutasi Berdasarkan Arah Mutasi
Kemudian, ada penyebab mutasi yang digolongkan berdasarkan arah mutasinya.
Ada dua jenis mutasi berdasarkan arah mutasinya, yaitu:
- Mutasi Maju
Mutasi ini mengubah fenotip organisme yang sebelumnya abnormal menjadi normal.
Jenis ini umumnya terjadi secara buatan.
Karena sifatnya membawa dampak positif dan digunakan sebagai teknologi dalam bidang kesehatan.
Contohnya, yaitu pengobatan dengan metode radioterapi.
- Mutasi Mundur
Mutasi ini menyebabkan fenotip organisme yang sebelumnya normal menjadi abnormal.
Contohnya ada pada penyakit anemia sel sabit yang menyerang sel darah merah.
5. Mutasi Berdasarkan Peran bagi Mutan
Penyebab mutasi jenis ini banyak dibahas dari segi peranannya yang terjadi pada mutan (individu yang bermutasi tersebut).
Diantaranya, yaitu:
- Mutasi Menguntungkan
Mutasi ini terjadi dan membuat organisme mengalami perubahan menjadi adaptif.
Contohnya adalah mutasi pada gen CETP yang menyebabkan produksi kolesterol dalam tubuh menjadi rendah.
Sehingga individu terhindar dari masalah pada pembuluh darah dan penyakit jantung meskipun mengkonsumsi kolesterol dalam jumlah besar.
- Mutasi Merugikan
Kebalikan dari mutasi menguntungkan, mutasi ini terjadi dan membuat organisme mengalami perubahan menjadi tidak adaptif.
Contohnya yakni mutasi genetik pada belalang yang justru mengubah warnanya menjadi merah muda, sehingga mudah dimangsa oleh predatornya.
6. Mutasi Berdasarkan Perubahan Fenotip
Penyebab mutasi selanjutnya digolongkan berdasarkan perubahan pada fenotip.
Mutasi jenis ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Mutasi Makro
Pada mutasi makro, perubahan terjadi cukup signifikan karena perubahan besar terjadi pada fenotip.
Umumnya, mutasi ini dapat terlihat dengan jelas, seperti mutasi pada belalang berwarna merah muda.
- Mutasi Mikro
Mutasi mikro hanya menyebabkan sedikit perubahan pada fenotip.
Selain itu, mutasi tersebut seringkali tidak bisa diamati secara langsung dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
7. Mutasi Berdasarkan Tingkatan
Mutasi berdasarkan tingkatan ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Mutasi Kromosom
Jenis mutasi ini mengubah banyak gen di dalamnya.
Oleh karena itu, mutasi ini memiliki pengaruh yang lebih besar pada tubuh yang dapat menimbulkan kelainan yang lebih serius.
- Mutasi Gen
Perubahan susunan DNA yang bukan hanya bisa menyebabkan penyakit tapi juga memberikan dampak baik untuk tubuh.
Dampak Positif Penyebab Mutasi
Adanya perubahan dari penyebab mutasi ternyata memberikan dampak positif di bidang kesehatan hingga pertanian.
Berikut ini manfaat penyebab mutasi:
1. Sebagai Terapi Pengobatan Kanker
Radiasi radioterapi (seperti penyinaran dengan sinar X) serta kemoterapi berguna dalam menghambat perkembangan sel-sel tumor dan kanker.
Terapi ini berfungsi menginduksi mutasi pada sel-sel kanker.
Agen mutasi tersebut akan menyebabkan sel-sel target berhenti tumbuh karena tidak mampu memperbanyak diri.
2. Produksi Antibodi Monoklonal
Sel hibridoma merupakan hasil fusi atau penyatuan sel kanker dengan sel limfosit untuk menghasilkan antibodi monoklonal.
Penyebab mutasi ini digunakannya sel kanker pada pembuatan sel hibridoma karena sifatnya yang cepat membelah.
Sel limfosit digunakan untuk menghasilkan antibodi.
3. Resistensi Penderita Sicklemia Terhadap Malaria
Penyebab mutasi memang mengakibatkan seseorang menjadi sicklemia.
Kondisi ini membuat individu tersebut memiliki bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.
Dengan kondisi tersebut, penderita sicklemia akan lebih sulit tertular malaria.
4. Peningkatan Hasil Tanaman
Dengan kemajuan teknologi pengetahuan, penyebab mutasi dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan sesuatu dalam bidang biologis, yaitu:
- Mutagen buatan dapat menciptakan produk pangan yang lebih disukai oleh masyarakat, seperti buah poliploidi yang tidak memiliki biji.
- Bibit unggul dapat diciptakan atau dibentuk dengan memanfaatkan mutasi, bahkan dapat menjadi spesies baru yang memiliki sifat yang diinginkan (dengan kata lain terjadi proses evolusi).
Baca Juga: Generasi Alpha, Anak-Anak Kaum Milenial yang Sudah Serba Digital
Dampak Negatif Penyebab Mutasi
Selain memiliki beberapa manfaat, penyebab mutasi juga memiliki dampak negatif, lho.
Berikut ini kerugian dari penyebab mutasi:
1. Sindrom Turner
Sindrom Turner adalah kelainan genetik pada perempuan karena kekurangan satu kromosom X.
Biasanya, perempuan memiliki kromosom seks XX yang berjumlah 46 buah.
Namun, pada penderita ini, kromosomnya menjadi XO dan hanya berjumlah 45 buah.
Sebuah penelitian Endocrinology & Metabolism Clinics of North America, menunjukkan bahwa penderita Sindrom Turner juga lebih berisiko mengalami infertil.
Ini adalah salah satu penyebab utama dalam sulitnya mendapat keturunan.
2. Sindrom Jacob
Dampak negatif penyebab mutasi ini dialami oleh pria.
Sindrom Jacob terjadi karena ada 1 tambahan kromosom Y pada pria, sehingga kromosomnya menjadi XYY.
Meskipun menyebabkan kelainan genetik, sindrom ini tidak diwariskan secara turun-temurun.
3. Sindrom Klinefelter
Penyakit ini adalah kelainan yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X pada laki-laki.
Oleh karena itu, pada penderita Klinefelter, kromosomnya menjadi XXY.
Salah satu ciri fisik yang terlihat dari penderita sindrom ini adalah payudara yang membesar.
4. Sindrom Patau atau Trisomy 13
Pada penderita sindrom ini, terdapat 3 salinan kromosom dan mengalami kelainan pada kromosom ke-13.
Selain itu, sindrom Patau merupakan kondisi genetik sehingga penyakit ini hanya bisa diwariskan berdasarkan garis keturunan saja.
5. Sindrom Metafemale
Sindrom ini sering juga disebut dengan sindrom wanita super, yang menyebabkan penderitanya menjadi berperawakan lebih besar dari wanita pada umumnya.
Hal ini disebabkan kelebihan kromosom X pada penderitanya, sehingga penderita penyakit ini biasanya memiliki kromosom XXX.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Zaitun yang Kaya Antioksidan untuk Kesehatan
Faktor Penyebab Mutasi
Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi berasal dari banyak aspek, yaitu:
1. Faktor Fisika (Radiasi)
Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar –X, partikel beta, pancaran netron ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi.
Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif.
Zat radioaktif dapat berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi. Ada radiasi yang menimbulkan ionisasi ada yang tidak.
Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus bahan, termasuk jaringan hidup, lewat sel-sel dan membuat ionisasi molekul zat dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal atau bahkan menjadi rusak.
Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga membentuk radiasi, tetapi tidak merusak.
2. Faktor Kimia
Faktor kimia seperti kolkisin dan zat digitonin.
Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase.
3. Faktor Biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab kerusakan kromosom.
Misalnya virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan sumsum tulang.
Virus campak, demam kuning, dan cacar juga dapat menimbulkan aberasi.
Baca Juga: 15+ Manfaat Bayam Merah, Bisa Mengurangi Gejala Asma!
Itulah Moms penjelasan penyebab mutasi.
Semoga informasi di atas membantu ya!
- https://www.sciencedirect.com/journal/mutation-research-fundamental-and-molecular-mechanisms-of-mutagenesis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4807900/
- https://rarediseases.org/rare-diseases/kat6a-syndrome/
- https://www.who.int/en/activities/tracking-S%20ARS-CoV-2-variants/
- https://medlineplus.gov/genetics/understanding/mutationsanddisorders/genemutation/
- https://kidshealth.org/en/kids/what-is-gene.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.