10 April 2019

Mana yang Lebih Baik Untuk Bayi Baru Lahir, Popok Sekali Pakai Atau Popok Kain?

Diaper rash juga bisa terjadi pada bayi yang menggunakan popok bayi berbahan kain.

Memilih popok bayi baru lahir kadang menjadi hal yang membingungkan bagi Moms dan Dads. Antara ingin mengenakan popok bayi sekali pakai (diaper) atau popok bayi berbahan kain pada bayi baru lahir.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga banyak menimbulkan perdebatan dalam menentukan popok terbaik untuk bayi baru lahir.

Mari telaah lebih dalam beberapa hal yang kerap menjadi perdebatan dalam pemilihan popok bayi, sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi Moms dan Dads dalam memilih popok terbaik untuk bayi baru lahir.

Popok Bayi yang Baik Bagi Alam

Foto: diaperkind.com

Banyak yang mengatakan bahwa popok bayi berbahan kain lebih ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan banyak limbah sampah dan membutuhkan banyak bahan baku saat produksi, seperti pada diaper.

Terlebih, sampah popok bayi sekali pakai atau diaper juga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.

Namun, pendapat bahwa popok bayi dengan bahan kain merupakan popok terbaik karena lebih ramah lingkungan tidak sepenuhnya benar. 

Hal tersebut karena popok bayi juga menghabiskan banyak listrik serta air saat pencucian dan pengeringan.

Baca Juga : Tips Memilih Popok Bayi Sesuai Usianya

Perawatan dan Penggunaan Popok yang Rumit

Foto: independent.co.uk

Jika Moms berpikir tentang kerepotan melipat popok kain lalu mengenakannya pada bayi baru lahir dengan menggunakan pin, maka hilangkan kekhawatiran Moms.

Karena kini, popok kain juga sudah tersedia dengan cara tutup velcro, misalnya model clodi, sehingga waktu dan kemudahan pemasangannya sama dengan popok bayi sekali pakai atau diaper.

Popok Terbaik dan Teraman Bagi Kulit Bayi

Foto: babycenter.com

Diaper rash (ruam popok) biasanya disebabkan oleh gesekan, kelembaban, urin dan kotoran bayi.

Penggunaan popok bayi sekali pakai atau diaper sering dikaitkan dengan masalah kulit bayi baru lahir, seperti kemerahan, ruam, dan gatal.

Namun sebenarnya, tidak ada batasan yang jelas apakah popok bayi sekali pakai atau popok bayi dengan bahan kain yang menjadi popok terbaik untuk mengurangi risiko ruam popok.

Hal ini dikarenakan masalah ruam popok juga bisa terjadi pada bayi baru lahir yang menggunakan popok bayi berbahan kain.

Baca Juga : Cara Mengganti Popok Bayi Cepat dan Anti Ribet

“Kebanyakan dokter anak merasa bahwa popok sekali pakai mencegah iritasi ruam popok, karena dapat menjaga bagian bawah bayi cepat kering,” ungkap Tanya Remer Altmann, MD, FAAP, seorang dokter anak, pemimpin redaksi di American Academy of Pediatrics, The Wonder Years, serta instruktur klinis di Rumah Sakit Anak Mattel, UCLA, seperti dikutip dari webmd.com.

Solusi terbaik dalam menangani ruam popok ini sebenarnya lebih kepada aksi pencegahan, yaitu dengan mengganti popok bayi, baik diaper maupun popok kain secara berkala.

“Jangan biarkan popok bayi basah dan kotor untuk waktu yang lama. Jika ada sedikit kemerahan pada kulit, aplikasikan krim khusus (misalnya yang berbahan dasar zinc- oxide), pastikan untuk menjaga daerah tersebut tetap kering agar sembuh lebih cepat,” ungkap pendidik perawat NICU di Rumah Sakit Anak Randall di Portland, Oregon, Amanda Kellmer, seperti dikutip dari fatherly.com.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pemilihan popok terbaik bagi bayi baru lahir. Moms dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan Si Kecil.

(GS/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.