Penyebab Bayi Tidak Menangis saat Lahir dan Penanganannya
Bayi tidak menangis saat lahir seringkali membuat orang tua khawatir dan bertanya-tanya, apakah kondisi ini normal atau tanda masalah kesehatan?
Tangisan pertama bayi saat lahir sebenarnya memiliki peran penting, yaitu menandakan bahwa paru-parunya mulai bekerja dan ia bisa bernapas dengan baik di dunia luar.
Namun, ada beberapa alasan mengapa bayi tidak menangis saat dilahirkan, mulai dari kondisi medis hingga faktor lain yang mungkin belum Moms ketahui.
Untuk memahami penyebabnya secara lebih mendalam dan apa yang harus dilakukan jika ini terjadi, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini hingga akhir, ya Moms!
Baca Juga: 7 Jenis Kelainan Kaki Bayi Baru Lahir, Moms Wajib Tahu!
Bayi Tidak Menangis saat Lahir itu Normal atau Tidak?
Umumnya bayi langsung menangis sesaat ia dilahirkan.
Karena tangisan pertama bayi adalah tanda penting bahwa paru-paru mulai berfungsi dengan baik dan oksigen mengalir ke tubuh.
Tangisan juga membantu membersihkan cairan dari paru-paru dan membuka saluran napas.
Sehingga bayi yang tidak menangis saat lahir biasanya merupakan kejadian yang tidak normal.
Namun, ada situasi tertentu, seperti pada persalinan caesar atau bayi yang sehat tapi tenang, di mana hal ini masih bisa dianggap normal.
Jika bayi tidak menangis, tenaga medis akan segera memeriksa kondisi bayi untuk memastikan tidak ada masalah serius, seperti kesulitan bernapas atau kekurangan oksigen.
Bahayanya Jika Bayi Tidak Menangis saat Lahir
Menurut penelitian di jurnal Pediatrics, 11,1% bayi tidak menangis segera setelah lahir, sedangkan 5,2% bayi tidak menangis dan tidak bernapas.
Penelitian ini menemukan bahwa semua bayi yang tidak bernapas setelah lahir pasti tidak menangis.
Sementara itu, pada bayi yang tidak menangis tetapi sudah mulai bernapas, 9,5% di antaranya tidak bernapas pada menit pertama, dan 2% tidak bernapas pada menit kelima setelah lahir.
Menariknya, bayi yang tidak menangis tetapi bernapas memiliki risiko kematian sebelum dipulangkan dari rumah sakit hampir 12 kali lipat lebih tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan erat antara bayi yang tidak menangis dan tidak bernapas saat lahir.
Selain itu, sebagian bayi yang tidak menangis namun terlihat bernapas membutuhkan perhatian ekstra karena mereka memiliki risiko gangguan pernapasan di menit-menit awal kehidupan.
Oleh karena itu, tangisan bayi dapat dijadikan tanda klinis untuk segera memulai tindakan resusitasi dan menjadi acuan dalam mengukur cakupan layanan resusitasi bayi baru lahir.
Penyebab Bayi Tidak Menangis saat Lahir
Tangisan pertama bayi saat lahir bukan hanya sekadar suara, melainkan tanda penting bahwa sistem pernapasan mereka bekerja dengan baik.
Namun, ada kondisi tertentu yang membuat bayi tidak menangis segera setelah dilahirkan.
Hal ini tentu bisa membuat Moms khawatir, tetapi penting untuk memahami bahwa penyebabnya beragam dan memerlukan perhatian khusus dari tenaga medis.
Berikut beberapa penyebab bayi tidak menangis saat lahir yang perlu Moms ketahui:
1. Gangguan Pernapasan
Saluran pernapasan bayi bisa tersumbat oleh sisa cairan ketuban atau lendir, sehingga menghambat aliran oksigen. Hal ini membuat bayi kesulitan bernapas dan tidak mengeluarkan tangisan.
2. Asfiksia Neonatorum
Kondisi ini terjadi ketika bayi kekurangan oksigen selama proses persalinan.
Bayi yang mengalami asfiksia umumnya tampak lemas, dengan warna kulit pucat atau kebiruan, sehingga tidak dapat menangis seperti biasanya.
3. Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir sebelum waktunya cenderung memiliki paru-paru yang belum matang sempurna.
Paru-paru yang belum siap bekerja bisa membuat bayi kesulitan bernapas dan tangisan pertama menjadi tertunda.
4. Infeksi Selama Kehamilan
Infeksi yang dialami Moms saat hamil, seperti infeksi pada plasenta, dapat memengaruhi kesehatan bayi.
Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi sehingga ia tidak menangis setelah lahir.
5. Trauma Kepala Akibat Persalinan Sulit
Proses persalinan yang memerlukan alat bantu seperti vakum atau forceps dapat menyebabkan cedera pada kepala bayi.
Cedera ini bisa mengganggu sistem saraf yang berperan dalam refleks menangis.
6. Cairan di Paru-Paru
Salah satu penyebab bayi tidak menangis saat lahir juga bisa karena adanya cairan berlebih di paru-paru.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang lahir melalui operasi caesar, karena mereka tidak melewati proses persalinan normal yang membantu mengeluarkan cairan dari paru-paru.
Saat persalinan normal, tekanan saat bayi melewati jalan lahir berfungsi sebagai “kompresi alami” yang mendorong cairan keluar.
Namun, pada operasi caesar, proses ini tidak terjadi, sehingga cairan bisa tertinggal di saluran napas bayi.
Akibatnya, mungkin bayi mengalami kesulitan bernapas untuk pertama kali dan tangisannya menjadi tertunda.
Baca Juga: 15 Cara Merawat Bayi Baru Lahir, Panduan untuk Ibu Baru!
Cara Penanganan Medis Ketika Bayi Tidak Menangis Saat Lahir
Jika bayi tidak menangis segera setelah dilahirkan, tindakan cepat dari tim medis sangat penting untuk memastikan kondisinya stabil.
Mengutip dari Pediatric Malpractice & Birth Injury berikut langkah-langkah penanganannya:
1. Membersihkan Saluran Pernapasan
Tim medis akan menyedot cairan ketuban, lendir, atau mekonium dari mulut dan hidung bayi menggunakan alat hisap khusus.
Tindakan ini bertujuan untuk membuka saluran napas agar oksigen dapat masuk dengan baik ke paru-paru.
2. Stimulasi Fisik untuk Memicu Tangisan
Bayi akan diberi stimulasi fisik ringan, seperti menepuk bagian telapak kaki atau menggosok punggungnya dengan lembut.
Stimulasi ini membantu merangsang respons bayi dan memicu tangisan sebagai tanda pernapasan pertama.
3. Memberikan Bantuan Pernapasan
Jika bayi tidak bernapas setelah dibersihkan dan distimulasi, dokter akan memberikan bantuan pernapasan menggunakan alat seperti bag-valve mask atau ventilator.
Tujuannya adalah untuk memastikan paru-paru bayi mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
4. Resusitasi Neonatal
Jika bayi mengalami asfiksia (kekurangan oksigen), resusitasi akan dilakukan sesuai dengan protokol medis.
Langkah ini meliputi ventilasi tekanan positif dan, jika diperlukan, pemberian oksigen tambahan atau kompresi dada.
5. Pemeriksaan Tambahan untuk Kondisi Khusus
Jika bayi tetap tidak menangis dan terlihat lemas, dokter akan mengevaluasi kemungkinan adanya kelainan bawaan, trauma persalinan, atau masalah pada jantung dan paru-paru.
Bayi prematur atau bayi dengan komplikasi juga akan mendapatkan perawatan khusus di unit NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
6. Memantau Kondisi Bayi Secara Intensif
Setelah tindakan awal, tim medis akan terus memantau detak jantung, pernapasan, serta respons fisik bayi.
Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bayi stabil dan siap beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim.
Nah, ternyata tangisan pertama bayi baru lahir memang penting bagi kesehatannya ya, Moms. Akan tetapi, bukan berarti bayi yang tidak langsung menangis saat lahir kondisinya tidak normal atau tidak sehat.
- https://pediatricmalpracticeguide.com/the-meaning-and-implications-if-a-baby-doesnt-cry-at-birth/
- https://publications.aap.org/pediatrics/article/145/6/e20192719/76906/Not-Crying-After-Birth-as-a-Predictor-of-Not?
- https://www.hamptonking.com/blog/reasons-for-baby-not-crying-at-birth/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.