8+ Manfaat Daging Biawak dan Risiko Bahaya bagi Tubuh
Selain pecinta makanan unik dan ekstrem, ada pula yang mencari mengonsumsinya untuk mendapatkan manfaat daging biawak.
Ada yang menganggap bahwa daging biawak bisa menjaga stamina tubuh dan dapat mengobati penyakit sesak nafas.
Bahkan, ada pula yang percaya jika daging reptil ini merupakan obat mujarab yang dapat meningkatkan vitalitas lelaki.
Jika Moms juga penasaran dengan berbagai manfaat daging biawak, berikut ini adalah informasi lengkapnya.
Disimak yuk, Moms!
Baca Juga: 4 Fakta Menarik tentang Anggrek Hitam dan Cara Budi Dayanya
Manfaat Daging Biawak bagi Kesehatan
Orang yang terbiasa makan hewan reptil ini umumnya memiliki tujuan tersendiri untuk mendapatkan manfaat daging biawak.
Melansir Share Healthy, daging biawak mengandung sejumlah nutrisi yang dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan menjaga kesehatan tubuh.
Menurut beberapa penelitian, biawak atau daging kadal mengandung protein dan asam amino yang tinggi.
Berikut ini adalah beberapa manfaat daging biawak dilansir dari Health Benefits.
1. Menambah Energi
Manfaat daging biawak yang pertama adalah dapat menambah energi.
Daging biawak mengandung sejumlah kalori yang hampir sama dengan jenis daging lainnya.
Dalam 1 ons daging biawak mengandung 50 kkal. Ini adalah jumlah energi yang sama dalam 1 ons ayam.
Untuk memenuhi asupan harian 1500 kkal, Moms perlu mengonsumsi hampir 2 pon daging biawak.
2. Meningkatkan Stamina
Protein yang terkandung dalam daging biawak tidak hanya memberi energi, tetapi juga dapat meningkatkan stamina.
Inilah mengapa banyak yang mencari manfaat daging biawak.
Asam amino adalah blok perbaikan tubuh dan dikenal sebagai bagian dari metabolisme tubuh dalam menghasilkan energi.
Baca Juga: Tubuh Terasa Lelah? Konsumsi 15 Makanan Penambah Stamina untuk Tingkatkan Semangat
3. Mencegah Serangan Asma
Asma merupakan alergi yang terjadi pada saluran pernafasan dan biasanya penderita asma akan kesulitan bernafas saat kambuh.
Manfaat daging biawak selanjutnya yaitu, dipercaya dapat menyembuhkan dan mencegah serangan asma.
Mungkin manfaat ini hadir karena adanya asam amino tertentu yang memiliki dampak perbaikan pada otot pernapasan.
4. Menyembuhkan Epilepsi
Masyarakat di benua Asia telah menggunakan manfaat daging biawak sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai masalah kesehatan seperti epilepsi.
Epilepsi adalah gangguan yang terjadi pada sistem saraf.
Dipercaya bahwa makan biawak yang mengandung protein secara teratur, dapat membantu menyembuhkan gangguan saraf dan menjaga kesehatan saraf.
Baca Juga: 10 Ide Poster Pemilihan Ketua OSIS yang Unik dan Menarik!
5. Menyembuhkan Penyakit Kulit
Banyak yang percaya bahwa daging dari sebagian besar reptil seperti ular, biawak, atau iguana dapat menyembuhkan masalah kulit.
Masyarakat di Indonesia biasa memakan daging biawak untuk menyembuhkan kulit gatal dan beberapa penyakit kulit lainnya seperti eksim, dan psoriasis.
Bahkan dagingnya ditiriskan kemudian dijadikan bubuk dan dimasukkan ke dalam kulit kapsul sebagai obat.
6. Menyembuhkan Jerawat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa daging biawak dapat dimakan untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Manfaat daging biawak ini juga termasuk pengobatan jerawat.
Makan daging kadal setiap hari dapat mengurangi peradangan pada kulit dan menghilangkan jerawat dari wajah.
Beberapa orang juga menggunakan darah kadal untuk menyembuhkan jerawat.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Bak Mandi Bayi Lipat, Lengkap dengan Harganya
7. Mencegah Stroke
Stroke umumnya terjadi pada seseorang yang menderita penyakit jantung dan kardiovaskular.
Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami kerusakan dan menyebabkan kelumpuhan anggota tubuh atau bagian tubuh lainnya.
Manfaat daging biawak yang mengandung protein tinggi, dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah aterosklerosis.
8. Membantu Menyembuhkan Masalah Pencernaan
Manfaat daging biawak ini juga dipercaya dapat menyembuhkan sebagian besar masalah pencernaan seperti mual dan rasa tidak nyaman.
Selain itu, juga membantu untuk menjaga saluran pencernaan yang sehat dalam tubuh.
Protein dan asam amino yang terkandung dalam daging biawak dipercaya dapat melindungi lapisan lambung dari penyakit maag.
Baca Juga: Overdosis, Cari Tahu Penyebab dan Pertolongan Pertamanya!
9. Potensi Pengobatan
Beberapa budaya tradisional menggunakan daging biawak sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, meskipun manfaat medisnya belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah.
Dalam pengobatan tradisional di beberapa daerah, daging biawak diyakini memiliki sifat-sifat yang bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, masalah pencernaan, sakit kepala, dan gangguan lainnya.
Risiko Bahaya Konsumsi Daging Biawak
Karena banyak diburu untuk mendapatkan manfaat daging biawak, masyarakat menjadi lupa dari risiko ketika mengonsumsi reptil.
Tidak hanya biawak, dalam daging reptil seperti ular dan kadal terkandung berbagai macam penyakit menular.
Penyakit ini berasal dari parasit, bakteri, virus, maupun berbagai jenis logam berat maupun residu yang terkontaminasi yang dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kesehatan.
Adapun bahaya mengonsumsi daging biawak yang dilansir dari International Journal of Food Microbiology, antara lain:
1. Rentan Kontaminasi Bakteri
Mengonsumsi daging biawak dan reptil rentan terkontaminasi bakteri patogenik seperti:
- Salmonella
- Escherichia coli
- Yersinia enterolitica
- Clostridium
- Campylobacter
- Staphylococcus aureus
Beragam jenis bakteri ini dapat menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Contohnya, daging biawak bisa menjadi carrier bakteri seperti Salmonella di ususnya.
Bahkan, temuan ini diketahui baik pada daging yang telah dibekukan maupun daging segar.
Baca Juga: Mengenal Necrotizing Fasciitis, Bakteri Pemakanan Daging yang Berbahaya!
2. Risiko Bakteri Patogen
Ada beberapa risiko lain dalam mengonsumsi daging biawak, yang merupakan daging reptil.
“Risiko mikrobiologis yang paling jelas berasal dari kemungkinan adanya bakteri patogen, terutama Salmonella, dan juga Shigella, E. coli, Yersinia enterolitica, Campylobacter, Clostridium dan Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan penyakit dengan berbagai tingkat keparahan,” jelas Simone Magnino, peneliti untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data mengenai risiko terhadap kesehatan masyarakat masih belum dapat disimpulkan, karena belum ada informasi yang cukup.
Selain itu, hanya ada sedikit artikel penelitian yang dipublikasikan tentang kasus penyakit yang berhubungan dengan konsumsi daging reptil.
“Meskipun sebagian besar informasi yang dipublikasikan mengenai risiko ini terkait dengan reptil yang dipelihara sebagai hewan peliharaan (hewan peliharaan), ada juga publikasi terkait spesies liar atau yang diternakkan di penangkaran,” jelas Magnino.
3. Gnathostomiasis
Gnathostomiasis merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia.
Dimana penyebabnya adalah beberapa spesies cacing parasit (nematoda) dalam genus Gnathostoma.
Ini merupakan jenis penyakit yang paling sering ditemukan di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, dan di beberapa daerah di Afrika.
Parasit ini biasanya tinggal di tubuh beberapa jenis ikan air tawar, belut, katak, burung, dan berbagai jenis reptil.
Meskipun parasit ini jarang bisa memasuki jaringan tubuh seperti hati dan juga bagian mata, akan tetapi hal ini dapat menyebabkan nyeri pada saraf, koma, kelumpuhan, hingga kematian.
Gejala yang biasa ditimbulkan dari penyakit ini antara lain:
- Timbulnya rasa mual dan muntah
- Rasa tidak nyaman pada perut
- Diare
- Nyeri serta lemah pada otot
- Rasa tidak nyaman pada dada
- Batuk
- Timbulnya ruam pada kulit yang disertai dengan rasa gatal dan pembengkakan
- Timbulnya darah dalam urine
- Terjadi penyebab kram perut
4. Pentastomiasis
Pentastomiasis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Pentastomids.
Umumnya menginfeksi beberapa jenis reptil seperti ular, kadal, maupun jenis reptil dan karnivora lainnya.
Infeksi yang diakibatkan oleh larva pentastomids pada manusia sebagian besar tidak menimbulkan gejala apapun.
Namun, parasit ini justru dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada organ tubuh bahkan dapat menimbulkan keadaan yang lebih darurat lagi bagi kesehatan.
Setelah tertelan, larva yang tinggal dalam daging seperti biawak akan menetas di usus manusia.
Lalu, akan bermigrasi ke berbagai organ tubuh lainnya dan dapat menimbulkan kista.
Pertumbuhan kista yang semakin membesar, akan dapat menghalangi pertumbuhan organ tubuh lainnya tempat ia tumbuh.
Akibat dari pertumbuhan larva tersebut dalam tubuh dapat menimbulkan sakit perut, muntah, sembelit, diare, maupun gangguan pada perut lainnya.
Baca Juga: Serba-serbi Daging Tumbuh di Gusi Menurut Dokter, Simak!
Demikian Moms informasi seputar manfaat daging biawak beserta resiko atau bahaya ketika mengonsumsinya.
Hendaknya, kita agar lebih bijak untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk tubuh, ya.
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19679367/
- https://drhealthbenefits.com/food-bevarages/meats/health-benefits-of-eating-lizard
- https://www.sharehealty.com/2021/03/monitor-lizard-meat.html
- https://www.sciencedaily.com/releases/2010/02/100209182456.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.