5 Manfaat Pembentukan Karakter Anak sejak Dini, Salah Satunya Membuat Si Kecil Percaya Diri!
Perkembangan karakter anak usia pra-sekolah atau toddler penuh dengan emosi ekstrim dan kontradiksi.
Karakter anak usia 5 tahun mungkin dapat menunjukkan pengendalian diri yang jauh lebih besar daripada bayi.
Pada saat yang sama, seorang anak seusia ini masih belajar untuk mengatur emosi mereka, dan akan tetap rentan terhadap sesuatu yang sensitif.
Apakah Moms sudah tahu memahami karakter anak di usia milestones atau toddler ini? Yuk simak berikut ini.
Pentingnya Pembentukan Karakter Anak
Foto: Orami Photo Stocks
“Usia toddler atau pra sekolah adalah periode sensitif dan kritis untuk permbentukan karakter anak,” jelas Monica Sulistiawati, M. Psi, Psikolog Klinis, dalam Konferensi Pers “NESTLÉ DANCOW Nutritods Ajak Bunda Apresiasi Setiap Pencapaian Milestone Si Buah Hati Melalui Gerakan Satu Juta Bunda Bangga”, pada Selasa, 2 Maret 2021.
Centers for Disease Control and Prevention memaparkan, tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sangat penting untuk kesehatan dan perkembangannya.
Studi menyatakan, 5 tahun awal perkembangan buah hati, terjadi perkembangan pesat, yakni saraf otak dan motorik, kemampuan berbahasa, bersosialisasi dan juga pembentukan karakter anak.
Rasa malu, takut mulai muncul dan dirasakan di usia 5 tahun ke bawah.
Peran orang tua sebaiknya untuk tidak mengecilkan upaya kemandirian mereka, dan cobalah untuk mengapresiasinya.
“Memarahi anak akan timbul rasa bersalah pada anak dan ia enggan untuk melakukannya lagi,” jelas Monica.
Baca Juga: Melatih Anak Mandiri dengan Pekerjaan Rumah Tangga, Ini Caranya!
Pentingnya rasa bangga dan apresiasi terhadap pembentukan karakter anak. Karena dalam psikologis, perilaku yang diikuti respons menyenangkan, anak akan memperkuat perilaku tersebut.
Sehingga buah hati akan mencoba untuk melakukannya lagi tanpa rasa takut.
Misalnya, ketika anak mencoba makan sendiri namun masih berantakan dan sisa makanan bercecer, orang tua patut memakluminya.
Ini adalah langkah yang perlu diapresiasi dalam pembentukan karakter anak.
“Ada rasa khawatir dari anakku untuk selalu sempurna. Tugasku adalah untuk menanamkan bahwa itu adalah hal yang normal,” tambah Meisya Siregar, Nestlé DANCOW Nutritods Brand Ambassador.
Moms, di usia pra sekolah ini anak masih dalam tahap belajar, jadi tak ada salahnya melakukan kesalahan.
Justru di fase ini pembentukan karakter anak akan dibentuk untuk menjadi kepribadian yang lebih kuat di masa kelak.
Baca Juga: 5 Tips untuk Melatih Anak Jadi Pribadi yang Mandiri
Manfaat Pembentukan Karakter Anak
“Dalam rentang usia toddler, setiap milestone perkembangan karakter anak dapat dicapai dengan optimal melalui dukungan nutrisi, stimulasi, proteksi dan evaluasi agar dapat membentuk si Buah Hati sehat, kuat, cerdas, percaya diri, kreatif, inovatif, berperilaku baik” jelas Prof. Dr. dr. Soedjatmiko Sp.A (K), M.Si, - Dokter Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Magister Psikologi.
Tentu, ada ragam manfaat dalam mengenal dan membentuk karakter anak usia dini, lho.
Tak hanya dapa dirasakan langsung oleh anak, namun juga orang tuanya.
1. Menumbuhkan Sikap Positif
Foto: Orami Photo Stocks
Apabila anak merasa dirinya dihargai, diapresiasi oleh orangtuanya, manfaat yang dirasakan langsung adalah timbul sikap positif.
Sikap positif ini membawa karakter anak menuju ke tahapan yang lebih tinggi, yakni bisa timbal balik menghargai orang di sekitarnya.
Seseorang yang sering merasa bersyukur dan menghargai lebih bahagia, akan mencegah rasa stres dan depresi.
Anak-anak juga bisa mengalami depresi, lho Moms.
Mengutip Cleveland Clinic, depresi dan kecemasan adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi pada anak-anak.
Sekitar 7 persen anak usia 3 sampai 17 tahun mengalami kecemasan dan sekitar 3persen mengalami depresi.
Baca Juga: Beda dengan Optimis, Ini Bahaya Terlalu Percaya Diri
2. Lebih Percaya Diri
Foto: Orami Photo Stocks
Anak akan merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru. Mereka lebih cenderung mencoba yang terbaik.
Pembentukan karakter anak ini juga dirasakan untuk membantu anak-anak berprestasi lebih baik di sekolah, di rumah, dan bersama teman. Anak-anak dengan harga diri rendah merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri.
Jika Si Kecil berpikir orang lain tidak akan menerima mereka, ia mungkin akan merasa tidak layak untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Maka, peran orang tua di sini sangat penting untuk menghargai sekecil apapun usaha anak agar ia merasa lebih percaya diri.
3. Pantang Menyerah
Foto: Orami Photo Stocks
Manfaat pembentukan karakter anak lainnya adalah Si Kecil akan pantang menyerah dalam mencoba sesuatu.
Saat buah hati beranjak balita dan anak kecil, mereka dapat melakukan beberapa hal sendiri. Mereka merasa nyaman dengan diri sendiri ketika dapat menggunakan keterampilan baru tanpa pantang menyerah.
Mengutip Kids Health karakter anak ini tumbuh ketika orang tua memperhatikan, membiarkan anak mencoba, mengapresiasi, dan menunjukkan kebanggaan.
“Bisa dengan memeluk erat, lalu menatap matanya dan mengucapkan rasa bangga ketika anak berhasil melakukan sesuatu,” tambah Monica.
Baca Juga: Ajarkan 4 Kebiasaan Sehat Ini Pada Anak Sejak Dini
4. Fokus dan Kooperatif
Foto: Orami Photo Stocks
Membekali rasa bangga dalam pembentukan karakter anak, akan menumbuhkan sifat kooperatif dalam dirinya.
Dalam tahap ini, seorang anak akan bermain sendiri dengan atau tanpa memperhatikan apa yang dilakukan orang dewasa atau anak-anak lain di sekitar mereka.
Dari situ ia mampu melakukan interaksi dan belajar meniru orang lain.
Ini adalah waktu terbaik mengajarkan mereka kerja sama dengan diri sendiri dan orang sekitarnya.
5. Rasa Bahagia
Foto: Orami Photo Stocks
Manfaat yang langsung dirasakan anak adalah rasa percaya diri, puas dan bahagia. Memupuk apreasiasi dalam perkembangan karakter anak, ia akan merasa dirinya dihargai.
Si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang berani, kreatif, serta menjadi anak yang unggul di masa kelak.
“Seorang ibu juga ikut merasakan efikasi diri, yakni rasa puas dari keberhasilan anak terhadap melakukan sesuatu,” jelas Monica.
Baca Juga: Bisakah Anak-anak Terkena Kolesterol?
Manfaat dalam memupuk rasa bangga dalam pembentukan karakter anak ini juga untuk masa pertumbuhannya.
Cara Mengekspresikan Rasa Cinta pada Anak
Setiap anak memiliki bahasa cinta yang berbeda. Normalnya, mereka menyukai lebih dari satu bahasa cinta.
Pernahkah Moms merasa bingung untuk mengekspresikan bahasa cinta terhadap anak? Mungkin cara yang Moms pilih tidak sesuai dengan keinginannya.
1. Sentuhan Fisik
Foto: Orami Photo Stocks
Seseorang dengan bahasa cinta ini merasa dicintai melalui kasih sayang fisik.
Seorang anak merasa dicintai ketika orang tuanya menunjukkan sentuhan fisik seperti memeluk, menciumnya, atau duduk di pangkuan.
Seiring bertambahnya usia anak, orang tua mungkin hanya menyentuh jika diperlukan, seperti saat membantu pakaian atau merapikan rambut.
Anak-anak akan mendambakan lebih banyak kontak saat sedang sakit, terluka, lelah, atau sedih.
2. Kalimat Kasih Sayang
Foto: Orami Photo Stocks
Ini adalah cara untuk memberikan pujian dan dorongan atas apa yang dilakukan anak. Karena tingkah laku anak adalah sesuatu yang dia kendalikan, maka ada efek langsungnya.
Bersikaplah tulus saat memberikan pujian. Tatap matanya ketika Moms memberikan apresiasi dalam proses pembentukan karakter anak.
Baca Juga: Ajak Anak Mencintai Laut dengan Mengenalkan 9 Binatang Laut Ini
3. Waktu yang Berkualitas
Foto: Orami Photo Stocks
Habiskan waktu berkualitas bersama anak-anak.
Bahasa cinta ini cocok untuk karakter anak yang suka dengan bersoalisasi dan bertukar cerita dengan orang tuanya.
Manfaatkan momen-momen berharga, seperti menemani ia makan, saat belajar, bermain ataupun sebelum waktu tidur.
4. Memberikan Hadiah
Foto: Orami Photo Stocks
Memberi hadiah bisa menjadi salah satu hal yang membuat anak senang. Tentu saja anak-anak suka hadiah, namun Moms harus memberikan batasan.
Memberikan buah hati hadiah adalah bentuk dari kerja keras atau upaya mereka melakukan sesuatu. Karena tindakan atau usaha penuh akan lebih berharga dibandingkan materil.
5. Membantu Pekerjannya
Foto: Orami Photo Stocks
Bahasa cinta satu ini adalah bagian besar dari menjadi orang tua.
Sudah menjadi kewajiban sehari-hari orang tua dalam membantu anak terpenuhi kebutuhannya.
Menuntun anak dalam proses belajar, merapikan tempat tidur, atau membantu menyelesaikan pekerjaanya yang belum terselesaikan.
“Biarkan anak untuk eksploirasi. Ini adalah stimulasi untuk menumbuhkan rasa ingin tahu semakin banyak,” tambah Meisya.
Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Merangsang Stimulasi Perkembangan Otak Anak, Moms Wajib Tahu!
Sudahkah Moms menerapkan rasa bangga dan apreasiasi dalam pembentukan karakter anak?
Semoga bahasa cinta yang dipilih sesuai dengan keinginan buah hati ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.