Perlukah Memberikan Suplemen Makanan untuk Anak?
Bagi orangtua, memantau pertumbuhan dan perkembangan anak setiap hari adalah hal yang penting.
Pertumbuhan artinya penambahan berat badan, tinggi badan, atau lingkar kepala anak.
Sedangkan perkembangan artinya penambahan kemampuan atau keterampilan anak sesuai dengan usianya.
Dua hal penting ini tidak lepas dari asupan makanan yang dikonsumsi anak setiap hari.
Namun biasanya, setelah anak berusia 1 tahun, ia mudah mengalami masalah turunnya nafsu makan.
Tak hanya itu, anak juga kerap memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan atau yang disebut picky eater.
Masalah ini biasa terjadi ketika anak tidak terbiasa dengan tekstur atau jenis makanan tertentu, sehingga ia menolak makanan yang dia rasa tidak ‘nyaman’ di lidahnya atau mengemut makanan terlalu lama.
Baca Juga: Terapkan 3 Cara Ini Agar Anak Suka Makan Daging
Melihat permasalahan dalam pola makan anak ini, tak jarang banyak orangtua memberikan suplemen makanan yang bertujuan untuk menambah nafsu makan anak.
Namun, ternyata kebiasaan ini jangan ditiru ya, Moms. Mengapa demikian? Ini ulasannya.
Suplemen Hanya Pelengkap, Bukan Hal Utama
Moms, perlu dipahami bahwa suplemen makanan itu hanya pelengkap bukan wajib diberikan pada anak.
Suplemen pada anak juga diberikan merujuk pada beberapa kondisi tertentu.
Hal ini diungkapkan juga oleh seorang dokter spesialis gizi klinik bernama DR. dr. Francisca A Tjakradidjaja saat Kulwap Orami Community pada Kamis (26/2) lalu.
“Suplemen makanan tepatnya diberikan pada anak yang memang kekurangan zat gizi. Untuk pemberiannya sampai kebutuhan anak melalui makanan biasa sudah terpenuhi. Ketika berat badan dan tinggi badan naik harus dicari tahu dulu penyebabnya dan bukan langsung mencari jalan keluar dengan minum suplemen,” ujar dokter yang praktik di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa ini.
Konsumsi suplemen pun sebenarnya harus memenuhi anjuran dokter.
Jadi, jika anak mengalami masalah susah makan atau picky eater, Moms harus mencari tahu dulu solusi dari masalah tersebut.
“Misalkan anak suka mengemut makanan, bisa jadi terjadi gangguan di mulutnya seperti sariawan. Ketika anak sulit mengunyah, penyebabnya bisa karena tekstur makanan yang terlalu keras atau adanya gangguan sensorik. Jadi, hal-hal tersebut perlu digali sehingga solusinya lebih tepat,” lanjut dr. Francisca.
Baca Juga: Trik Cerdas Menghadapi Anak yang Picky Eater
Perlu diketahui juga, tidak semua anak membutuhkan suplemen multivitamin dan mineral jika tidak kekurangan gizi.
Ada cara lainnya yang lebih tepat untuk mengatasi anak yang susah makan atau suka pilih-pilih makanan.
Menghadapi Anak yang Susah Makan
Foto: newslocker.com
Mau anaknya susah makan, picky eater, dan kerap rewel ketika waktu makan tiba, solusi yang dianjurkan oleh dr. Francisca adalah sama, yaitu sabar dan tetap memberikan anak dengan asupan gizi yang tepat.
Memaksa anak menuruti keinginan orangtua tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.
Sebagai orangtua, Moms harus paham permasalahan si kecil dan cara untuk menyelesaikannya.
Ketika anak suka pilih-pilih makanan, latih dia untuk mencoba berbagai menu varian makanan dengan berbagai tekstur yang berbeda.
Ketika anak susah makan, hidupkan suasana kalau waktu makan adalah saat yang menyenangkan.
Baca Juga: Jangan Paksa Anak Habiskan Makan, Ini Porsi yang Tepat!
Pastikan juga potongan makanan dalam porsi kecil sehingga mudah dipegang dan dikunyah anak.
Jadi intinya, jangan terlihat stres di depan anak, namun tetap sabar dan tak berhenti berkreasi dengan menu-menu makanan yang sehat dan enak, ya, Moms!
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.