5 Tips Memilih Mainan untuk Anak, Cek Juga Mainan Edukatif yang Tepat Sesuai Usia Si Kecil
Mainan selalu bisa menjadi sumber kegembiraan bayi dan anak. Dalam memilih mainan untuk anak, Moms juga perlu memperhatikan beberapa hal.
Moms perlu memastikan bahwa mainan tak hanya menghibur atau edukatif, tapi juga aman. Sebab beberapa jenis mainan dapat membahayakan nyawa Si Kecil.
Dilansir dari National SAFE KIDS Campaign menemukan bahwa lebih dari 121.000 anak berusia di bawah 14 tahun dilarikan ke instalasi gawat darurat karena cedera yang disebabkan oleh mainan.
Data tahun 1995 tersebut juga menyatakan bahwa 60% anak-anak yang cedera tadi berusia di bawah 4 tahun.
Baca Juga: Edukasi Anak Cara Membuat Mainan Pesawat Kertas, Yuk, Moms!
Kriteria Memilih Mainan untuk Anak
Foto: Orami Photo Stocks
Untuk memastikan memilih mainan untuk anak aman diberikan, coba cek lima kriteria berikut:
1. Mainan yang Sesuai Usia Anak
Saat ingin membelikan mainan untuk anak, perhatikan pencantuman usia di kemasan mainan.
Biasanya ada keterangan tulisan apakah untuk untuk anak di atas 1 tahun, 3 tahun, atau 5 tahun, dan sebagainya.
Bagi bayi berusia di bawah satu tahun, mainan umumnya didesain mudah dipegang dan tidak memiliki bagian kecil yang berisiko membuatnya tersedak.
2. Perhatikan Ukuran mainan
Untuk bayi dan batita, ukuran mainan sebaiknya besar. Paling tidak, mainan harus memiliki diameter 3 cm dan panjangnya 6 cm agar tidak bisa ditelan atau menyumbat saluran pernapasan anak.
Misalnya, hindari membelikan anak di bawah tiga tahun mainan biliar yang memiliki bola-bola kecil karena berisiko dimasukkan ke telinga, hidung, atau mulut oleh anak.
Baca Juga: Seberapa Banyak Mainan yang Boleh Dimilki Anak
3. Tempat Baterai Tertutup
Tips memilih mainan untuk anak berikutnya adalah dengan memastikan tempat baterai mainan Si Kecil dalam kondisi yang tertutup rapat rapat dan tidak mudah terbuka.
Untuk jenis mainan anak yang menggunakan baterai, pastikan tempat baterainya memiliki tutup yang harus dibuka dengan obeng.
Tujuannya agar anak tidak bisa membuka sendiri tempat baterai dan mengeluarkannya.
Baterai mainan tidak hanya bisa membuat bayi tersedak, tapi juga beracun jika bocor dan bahan kimianya bisa mengakibatkan luka bakar.
4. Mainan yang Kuat dan Lentur
Pastikan mainan bayi tidak mudah patah atau lepas dan cukup kuat.
Sebaiknya hindari mainan yang memiliki ujung tajam, kancing, atau mata yang mudah lepas jika ditarik, serta tali yang panjangnya lebih dari 18 cm yang bisa membuatnya terbelit.
5. Seimbang dan Keamanan
Kalau ingin membelikan anak mainan untuk ditunggangi seperti kuda-kudaan, pastikan mainan tersebut empuk dan memungkinkan anak untuk duduk tanpa harus dipegangi.
Periksa juga apakah mainan dilengkapi sabuk pengaman dan kokoh seimbang, sehingga si kecil tidak mudah jatuh terjerembap saat banyak bergerak.
Membelikan mainan yang aman untuk anak akan membuat kita sebagai orang tua merasa tenang saat membiarkan anak bereksplorasi dengan mainannya.
Baca Juga: Yuk, Coba Buat 5 Mainan Edukasi Anak DIY Ini
Stereotipe Memilih Mainan untuk Anak-Anak
Foto: Orami Photo Stocks
Memberikan mainan kepada anak sesuai dengan gendernya dapat menyebabkan stereotipe gender sejak kecil yang akan dibawah hingga anak dewasa.
Dilansir dari Naeyc.org, menurut Judith Elaine Blakemore, seorang Profesor Psikologi di Purdue University Fort Wayne, Indiana menjelaskan bahwa secara umum jenis mainan anak laki-laki sangat terkait dengan perkelahian atau agresi, seperti mainan tentara, senjata, dan lain-lain.
Sedangkan mainan anak perempuan memiliki keterkaitan dengan penampilan, seperti boneka, aksesori Barbie, kostum balerina, alat rias wajah, perhiasan, dan sebagainya.
"Kami kemudian membagi mainan menjadi enam kategori, yaitu: sangat feminin, cukup feminin, netral, cukup maskulin, dan sangat maskulin," jelas Blakemore.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jika para orang tua ingin mengembangkan keterampilan fisik, kognitif, akademik, musik, dan artistik anak-anak, hal tersebut dapat dilakukan dengan pemilihan mainan yang tidak terlalu berfokus pada salah satu gender.
Sebab memberi anak mainan yang memiliki salah satu nilai gender yang kuat, dapat memengaruhi fokus anak ke depannya.
Untuk anak perempuan mereka akan tumbuh dan hanya berfokus pada daya tarik dan penampilan, sedangkan anak laki-laki menjadi sering melakukan kekerasan dan agresi.
Memilih Mainan Edukatif untuk Anak Sesuai Usia dan Manfaatnya
Foto: Orami Photo Stocks
Bermain merupakan bagian penting dari perkembangan awal anak-anak. Jenis permainan sederhana seperti, menyusun atau menjatuhkan balok dapat menjadi dasar pendidikan anak.
Dilansir dari Educationalplaycare.com, penggunaan mainan edukatif dapat membantu anak-anak mempelajari banyak keterampilan berbeda yang mereka perlukan dalam hidup mereka, seperti:
- Mempelajari cara memecahkan masalah dan adanya sebab akibat
- Mempelajari cara berkompromi saat bermain dengan anak lain, berbagi, dan mengatasi masalah
- Pengembangan keterampilan motorik halus dan kasar
- Membangkitkan kreativitas dan imajinasi
- Membentuk kemandirian
Anak-anak dapat mulai memperoleh manfaat dari mainan edukatif sejak usia satu bulan.
Berikut adalah beberapa ide mainan edukatif berdasarkan rentang usia dan manfaatnya.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Mainan Anak Laki-Laki yang Pasti Disukainya
1. Usia 1 - 12 Bulan
Pada usia ini, permainan sensorik dapat membantu merangsang indera anak. Beberapa contoh permainan sensorik, seperti baby play gym dan mainan gantung warna-warni.
Permainan tersebut bagus untuk anak-anak karena mereka dapat mengembangkan sensorik melalui suara, penglihatan, dan sentuhan.
Saat Si Kecil terus tumbuh dan telah mengembangkan kordinasi tangan dan mata, selanjutnya Moms dapat mulai memperkenalkan mainan lainnya yang mendorong lebih banyak interaksi.
Salah satu contohnya adalah mainan musik yang memiliki suara, berwarna-warni, dan mengeluarkan lampu-lampu berkedip, permainan tersebut dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran.
Saat anak Moms menjadi lebih aktif, disarankan untuk memperkenalkan mainan yang dapat melakukan pemecahan masalah, seperti permainan susun atau balok.
Mainan ini akan membantu anak-anak mengatasi konflik dan dapat mengetahui hubungan dari sebab dan akibat.
Selain itu, dilansir dari Kidshealth.org, cermin juga dapat Moms coba dalam memilih mainan untuk anak.
Kehadiran cermin dapat membuat Si Kecil terpesona dengan perubahan wajah dan ekspresi saat melihat ke cermin.
Seiring waktu, bayi Moms akan menyadari bahwa pantulan yang mereka lihat saat meneteskan air liur dan tersenyum menatap ke cermin sebenarnya adalah refleksi mereka.
Begitu hal tersebut terjadi, bayi menjadi sadar akan diri mereka sendiri, yang membuat mereka akan lebih cepat paham dalam proses pengenalan anggota tubuh.
Lebih lanjut, permainan seperti push and pull toys juga baik untuk Si Kecil karena dapat membantu keseimbangan dan perkembangan otot.
Mainan ini memiliki desain yang lucu, berwarna, dan tentunya menarik bagi Si Kecil, yang dapat dimainkan dengan cari ditarik dan didorong.
Pumpee Sky Musical Mobile | PT-115SMM
2. Usia 12 - 24 Bulan
Pada usia ini, Moms dapat memberikan jenis mainan seperti mainan mobil dorong, stride and ride, dan alat bantu jalan lainnya yang sangat bagus untuk mengajarkan keseimbangan dan kordinasi, yang juga meningkatkan rasa ingin tahu anak.
Saat anak Moms mulai belajar berjalan, Moms juga dapat mengajarkan anak tentang angka-angka dengan menghitung langkah mereka, sehingga mereka menjadi lebih akrab dengan istilah-istilah angka, mesik Si Kecil mungkin tidak akan begitu mengerti pada usia ini.
Ragam mainan edukatif yang memiliki tema tertentu sangat bagus untuk diperkenalkan antara usia 12-18 bulan karena dapat membantu mengembangkan keterampilan pengenalan anak.
Misalnya, jika Moms memiliki ragam mainan yang bertemakan binatang-binatang, cobalah memperkenalkan suara yang dihasilkan setiap binatang tersebut pada Si kecil.
Hal tersebut dapat membantu perkembangan bahasa dengan memperkuat nama-nama warna dan bentuk.
SHP Mainan Anak Plastik Kuda Dorong SHP TOYS KP 561 Happy Kids White
Baca Juga: 15+ Website dan Aplikasi Kalkulator Kehamilan untuk Tahu Perkiraan Waktu Kelahiran Si Kecil
3. Usia 2 Tahun ke Atas
Saat anak Moms menjadi semakin bertumbuh dan menjadi lebih aktif, Moms mulai dapat memperkenalkan mainan yang mendorong kegiatan fisik, seperti sepeda roda tiga atau basket khusus anak.
Saat menunjukkan kepada mereka cara menggunakan mainan ini, selalu pastikan Si Kecil mengetahui langkah-langkah dan peralatan keamanan yang harus digunakan, seperti mengenakan helm saat sedang bersepeda.
Ini juga merupakan usia yang tepat untuk memperkenalkan mainan yang menggabungkan pengembangan keterampilan kognitif. Salah satu contoh mainan tersebut adalah, pasir kinetik.
Pasir kinetik adalah merupakan permainan yang melibatkan aktivitas sensorik guna membantu anak-anak berlatih menulis dengan membentuk-bentuk huruf atau hal lainnya menggunakan pasir kinetik.
Toko Mainan Puncak Mainan Anak Pasir Ajaib Magic Sand Kebunku
Demikian ragam jenis mainan, dan tips memilih mainan untuk anak yang edukatif dan memberi manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Yuk segera dibeli Moms!
- https://www.educationalplaycare.com/blog/benefits-of-educational-toys-and-play/
- https://kidshealth.org/en/parents/smart-toys.html
- https://www.naeyc.org/resources/topics/play/gender-typed-toys
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.