Balita Bossy Atau Berbakat Jadi Pemimpin? Ketahui 4 Perbedaannya
Moms, jangan buru-buru mencap balita bossy karena berani mengungkapkan pendapat dan meminta orang lain melakukan sesuatu sesuai keinginannya.
Menurut psikolog klinis dan pendidikan Selina Ding, orang tua memang harus sangat jeli melihat perbedaan tipis antara perilaku balita bossy dan balita berbakat jadi pemimpin, supaya bisa diarahkan menjadi karakter positif saat tumbuh besar.
Kira-kira apa saja ya, perbedaan antara balita bossy dan balita berbakat jadi pemimpin? Yuk, baca sampai selesai untuk tahu jawabannya.
1. Gampang Ngambek Vs Bisa Kompromi
Foto: raisingchildren.net.au
Memasuki usia 3 atau 4 tahun balita mulai pandai menyuarakan keinginannya. Nah, yang membedakan balita bossy dan balita berbakat jadi pemimpin adalah respon saat tidak bisa mendapatkan keinginannya.
Meski sudah diberikan alasan jelas atau diminta bersabar menunggu, balita bossy biasanya langsung ngambek dengan berteriak atau tantrum supaya bisa mendapatkan keinginannya saat itu juga.
Sedangkan balita berbakat jadi pemimpin mungkin akan terlihat kecewa, tapi mau menerima alasan yang Moms jelaskan bahkan bisa mengajak negosiasi dengan mengajukan idenya sendiri.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Untuk Melatih Balita Membuat Keputusan Sendiri
2. Mau Menang Sendiri Vs Bisa Bekerja Sama
Foto: dev.u-gro.com
Balita bossy yang cenderung dominan biasanya tidak segan memonopoli permainan saat sedang bermain bersama teman. Supaya semua berjalan sesuai keinginannya, Si Kecil tidak segan memaksa meski temannya tidak setuju atau tampak tidak suka.
Sedangkan seperti dikatakan psikoanalis anak Laurie Hollman, Ph.D., balita berbakat jadi pemimpin tampak lebih bisa berempati dan mengendalikan diri di usia 4 tahun.
Selain bisa mempertimbangkan keinginan teman, mereka juga mau berkompromi dan bekerja sama. Misalnya dengan bergantian menggunakan mainan atau berinisiatif mengajak melakukan permainan yang bisa dinikmati oleh semua orang.
Baca Juga: 5 Taktik Meredakan Pertengkaran Balita Dengan Saudaranya
3. Tidak Mau Kalah Vs Besar Hati
Foto: romper.com
Balita bossy yang sangat kompetitif dan ingin selalu menang sering kesulitan mengendalikan diri bila menghadapi kekalahan atau tidak mendapatkan keinginannya.
Tidak jarang mereka berusaha memanipulasi situasi supaya bisa menang, misalnya dengan dengan curang, berbohong, atau mengubah peraturan sesukanya.
Si bossy juga kurang bisa menerima kekalahan dengan baik, sehingga akan jadi marah, tantrum, atau melontarkan komentar negatif.
Balita berbakat jadi pemimpin juga punya sifat kompetitif, tapi selalu mengikuti aturan dan bisa berbesar hati saat menghadapi kekalahan atau tidak mendapatkan keinginannya.
Baca Juga: Si Kecil Termasuk Balita Introvert? Yuk Didik Dengan 4 Cara Ini!
4. Hanya Menyuruh Vs Ikut Berpartisipasi
Foto: momandbabyhq.com
Walau sama-sama pandai mengendalikan situasi dan mengungkapkan keinginannya, balita berbakat jadi pemimpin tidak hanya asal menyuruh atau memaksa orang lain menuruti perintah. Dia mau memberikan contoh dan ikut berpartisipasi untuk mencapai keinginannya.
Berbeda dengan balita bossy, yang lebih banyak menyuruh agar keinginannya terpenuhi tapi enggan membantu.
Ada berita baik nih, Moms. Menurut konselor anak Melissa Michaud dari Riverpath Counseling Colorado, dengan bimbingan dan disiplin yang tepat, Moms bisa membantu balita bossy mengembangkan bakat kepemimpinannya.
Nah, apa Moms punya pengalaman dalam menghadapi balita bossy?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.