Mendidik Anak Laki-laki Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga
Zaman sekarang, baik anak laki-laki maupun perempuan, harus mandiri dan serba bisa. Pria dan wanita sama-sama punya tanggung jawab untuk merawat rumah yang ditinggali dan mengerjakan tugas-tugas domestik seperti masak. Maka, mendidik anak laki-laki Moms supaya bertanggung jawab, mandiri, dan serba bisa itu sangat penting.
Pentingnya Mendidik Anak Laki-laki untuk Masak dan Bersih-bersih Rumah
Terlepas dari jenis kelamin, suatu hari nanti anak laki-laki akan menghadapi dunia nyata sendirian. Misalnya, ketika ia kuliah di luar kota, kerja jauh dari rumah, atau ketika ia sudah berumah tangga.
Tanpa kemampuan dasar masak dan bersih-bersih rumah, anak bisa jadi kewalahan dan tidak berdaya nantinya. Padahal, belum tentu nanti ada orang yang bisa dia andalkan untuk membantunya.
Istrinya di masa depan mungkin saja tidak pandai masak atau bersih-bersih rumah. Atau saat merantau ke luar kota, anak yang tidak biasa bersih-bersih rumah akan membiarkan tempat tinggalnya kotor dan berantakan hingga jadi sarang kuman dan penyakit.
Moms pasti ingin membesarkan anak laki-laki yang manis dan bertanggung jawab, tidak hanya bisa menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaan rumah tangga untuknya.
Justru laki-laki yang pandai mengurus rumah punya daya tarik khusus yang bisa bikin para wanita meleleh. Penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge juga menunjukkan laki-laki yang berbagi pekerjaan rumah tangga dengan pasangannya cenderung memiliki hubungan dan pernikahan yang harmonis.
Biasakan Sejak Kecil
Supaya anak terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga, ajak anak membantu Moms di dapur dan di rumah. Mulailah dengan hal-hal sederhana, misalnya membereskan mainannya sendiri, menyiram tanaman, bikin puding atau bola-bola cokelat, dan membuat susunya sendiri sebelum tidur. Kalau sudah biasa, ajak anak untuk masak telur atau nasi goreng, mencuci piring, dan menyetrika pakaian. Pastikan bahwa anak sudah sering melihat Moms atau Papa melakukannya. Dengan begitu, anak akan lebih cepat belajar dari contoh yang diberikan.
Jangan Membedakan Peran Anak Perempuan dan Laki-laki di Rumah
Kalau Moms juga punya anak perempuan, hindari membagi-bagi tugas berdasarkan jenis kelaminnya. Misalnya, anak perempuan membantu Moms di dapur sementara anak laki-laki membantu Papa mencuci mobil. Sebaiknya, Moms juga tidak mengucapkan kata-kata seperti “anak perempuan harus bisa mengurus rumah” di depan anak. Anak laki-laki akan langsung mengira bahwa pekerjaan rumah tangga bukanlah tanggung jawabnya.
Untuk menyiasatinya, cukup katakan “semua anak Moms harus bisa mengurus rumah.” Biarkan anak laki-laki masak dan mencuci piring sementara anak perempuan mencuci mobil dan berkebun. Susunlah giliran yang seimbang agar setiap anak punya kesempatan yang sama mengerjakan tugas tertentu.
Jangan Jadikan Pekerjaan Rumah Tangga sebagai Hukuman
Ini dia kesalahan yang cukup sering ditemui. Jangan menghukum anak dengan pekerjaan rumah tangga. Anak hanya akan melihatnya sebagai beban dan masalah, bukan sebagai tanggung jawab. Meskipun anak tidak berbuat salah apapun, ia tetap harus diajak membantu mengurus rumah. Sebagai alternatif hukuman pekerjaan rumah tangga, mungkin Moms bisa memotong waktu main atau menonton televisi.
Buat Jadwal Bersama Anak
Kalau sudah cukup besar, anak akan mencari-cari alasan untuk menghindari pekerjaan rumah tangga. Untuk mencegahnya, tetapkan jadwal bersih-bersih rumah atau giliran memasak. Moms juga bisa menyusun program khusus, misalnya minggu pertama setiap bulan anak harus belajar masak menu baru. Pada minggu kedua anak harus bisa mencuci pakaian warna putih sampai bersih. Minggu ketiga anak belajar untuk mengepel dengan benar, dan begitu seterusnya.
Apakah anak laki-laki Moms sudah dibiasakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sejak kecil?
(IA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.