Mengenal Kista Baker: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya!
Moms mengalami benjolan di lutut bagian belakang? Bisa jadi kondisi ini merupakan gejala kista baker.
Jika Moms mengalami penyakit ini biasanya akan mengeluh rasa sakit pada lutut saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kondisi ini sangat umum terjadi pada usia berapapun. Umumnya menyerang wanita dibandingkan dengan pria.
Kista Baker dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Namun jika sudah parah, dokter biasanya akan menyarankan untuk di operasi.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, yuk simak pengertian, gejala, penyebab, hingga operasi kista baker di bawah ini.
Baca Juga: 5 Manfaat Yoga untuk Ibu Hamil serta Gerakannya yang Bisa Dilakukan di Rumah
Pengertian Kista Baker
Foto Ilustrasi Kista Baker (Orami Photo Stock)
Sebuah penelitian ilmiah Journal StatPearls, kista baker adalah kista berisi cairan yang berkembang di lutut, menyebabkan benjolan yang terasa nyeri. Rasa nyerinya dapat memburuk ketika lutut digunakan untuk bergerak.
Kista baker juga disebut kista popliteal, biasanya merupakan akibat dari masalah pada sendi lutut, seperti arthritis atau robeknya tulang rawan.
Ketika struktur di dalam atau di sekitar sendi rusak, lutut Moms menghasilkan cairan ekstra yang hanya bisa mengalir satu arah sehingga membentuk kista di bagian belakang lutut.
Kedua kondisi ini dapat menyebabkan lutut menghasilkan terlalu banyak cairan, sehingga muncul kista baker.
Menangani akar penyebabnya biasanya akan meredakan rasa sakit.
Meskipun biasanya tidak menimbulkan kerusakan jangka panjang, kista Baker dapat terasa kurang nyaman dan meskipun jarang pada beberapa kasus kista Baker dapat pecah.
Cairan kemudian turun ke betis dan memicu munculnya memar di sekitar pergelangan kaki.
Baca Juga: Mengenal Hormon Endorfin, Hormon "Pereda Nyeri" yang Bisa Kurangi Rasa Sakit dan Stres
Gejala Kista Baker
Foto Ilustrasi Gejala Kista Baker (Orami Photo Stock)
Gejala kista baker yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Namun, umumnya gejala kista baker, yaitu:
- Nyeri pada kaki.
- Terjadi pembengkakan di balik lutut, atau kadang pada kaki.
- Kekakuan dan tidak dapat melenturkan lutut secara sempurna.
- Pinggang sakit
Pada dasarnya kista baker apabila menimbulkan rasa sakit, dapat diredakan dengan mengkonsumsi obat pereda rasa sakit seperti Parasetamol dan mengompres menggunakan kantong es selama kurang lebih 30 menit.
Apabila pengidapnya terlalu aktif bergerak atau sering berdiri dalam waktu lama, maka gejala dapat memburuk.
Baca Juga: Sering Mengalami Sakit Perut Bagian Atas? Ternyata Ini Penyebabnya!
Penyebab Kista Baker
Foto Ilustrasi Penyebab Kista Baker (Orami Photo Stock)
Sendi lutut mengandung cairan sendi yang dikenal juga dengan nama cairan sinovial.
Cairan sendi ini berfungsi sebagai pelumas yang membantu pergerakan kaki dan mengurangi gesekan di antara bagian yang bergerak pada lutut.
Penyebab kista Baker adalah produksi cairan sinovial yang terlalu banyak sehingga menghasilkan pembentukan cairan di bagian belakang lutut. Kondisi ini dapat terjadi karena:
1. Pembengkakan pada Sendi Lutut
Kondisi ini terjadi ketika cairan sinovial yang menjadi pelumas sendi lutut meningkat.
Ketika tekanan meningkat, cairan akan menumpuk di belakang lutut dan menyebabkan kista.
Salah satu penyebab pembengkakan pada sendi lutut adalah cedera yang menyebabkan terkilir atau keseleo.
Ketika ligamen lutut terkilir, maka akan timbul rasa sakit dan pembengkakan pada bagian lutut.
2. Artritis
Artritis adalah pembengkakan dan nyeri yang terjadi pada sendi. Artritis bisa juga dikenal sebagai rematik, atau radang sendi.
Artritis memiliki gejala yang muncul secara bertahap, tetapi ada juga penderita yang merasakan gejalanya secara mendadak.
Melansir dari Arthritis Foundation, dalam beberapa kasus, obesitas meningkatkan risiko terkena radang sendi jenis tertentu atau memperburuk radang sendi yang sudah dirasakan.
Baca Juga: ASI Bertahan Berapa Jam? Cari Tahu Selengkapnya Berikut Ini, Moms!
3. Cedera Lutut
Trauma pada tulang lutut, ligamen, tendon, bursae, meniskus, atau tulang rawan artikular dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
Cedera serius dapat menyebabkan darah membanjiri sendi lutut, menyebabkan pembengkakan, panas, lutut kaku, hingga kista baker.
4. Penyakit Asam Urat
Sebuah penelitian ilmiah Journal of the American Academy of Physician Assistants, penyakit asam urat sendiri adalah sebuah kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan.
Pembengkakan dan rasa panas di area persendian bisa terjadi
Kondisi ini dapat di atas dengan mengonsumsi obat nyeri tetapi jika sudah parah, dapat menyebabkan kista Baker.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Solusio Plasenta, Putusnya Plasenta dari Dinding Rahim saat Hamil
Operasi Kista Baker
Foto Ilustrasi Operasi (sparrow.org)
Pengobatan kista Baker biasanya tidak membutuhkan tindakan medis.
Salah satu metode yang digunakan oleh dokter adalah metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).
Jika kista baker tergolong ringan, penanganan mandiri di rumah membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan yang terjadi.
Langkah-langkah penanganan yang bisa dilakukan di rumah, antara lain:
- Banyak istirahat dan mengurangi aktivitas berdiri dan berjalan.
- Kompres area yang terasa nyeri dengan air dingin.
- Posisikan tungkai agar tidak menggantung dengan menggunakan penyangga.
- Saat istirahat, posisikan tungkai agar tidak menggantung dengan menggunakan penyangga.
- Gunakan tongkat saat berjalan.
- Konsumsi obat pereda nyeri.
Baca Juga: Inspirasi Desain Rumah Industrial, Cocok untuk Penyuka Tampilan Unik!
Namun, ada beberapa kasus di mana operasi mungkin direkomendasikan.
Pembedahan dapat digunakan untuk memperbaiki sumber kerusakan lutut.
Jika Moms mengalami sakit lutut parah hingga sulit menggerakkannya dengan baik (rentang gerak terbatas).
Dalam banyak kasus, dokter akan melakukan pembedahan untuk cedera lutut atau memperbaiki kerusakan pada lutut. Dalam kasus lain, dokter mungkin fokus pada kista itu sendiri.
Pilihan bedah untuk kista Baker dapat mencakup:
- Pengeringan kista: Dokter dapat mengalirkan cairan keluar dari kista dengan jarum.
- Bedah Lutut Arthroscopic: Prosedur ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan lutut. Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di lutut dan memasukkan alat yang disebut arthroscope (alat fleksibel dengan kamera di ujungnya). Ini juga disebut scoping lutut.
- Osteotomi Lutut: Dalam prosedur ini, ahli bedah akan memotong sebagian tulang untuk memperbaiki kerusakan pada lutut. Operasi ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang menderita nyeri lutut arthritis.
Pemulihan pasca operasi membutuhkan waktu 1-3 bulan, namun dapat lebih cepat jika dilanjutkan dengan fisioterapi.
Baca Juga: Bintik di Lidah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Komplikasi
Foto Ilustrasi komplikasi (Orami Photo Stock)
Saat mengalami kista baker, Moms mungkin merasa bahwa rasa sakitnya ringan dan biarkan saja.
Kista mungkin hilang dengan sendirinya jika tidak diobati. Namun, ada komplikasi lain yang dapat terjadi jika kista baker tidak diobati, termasuk:
- Sakitnya semakin parah.
- Kista bertambah besar.
- Kista pecah, menyebabkan memar di kaki bagian bawah.
Bila Moms mengalami kemerahan dan bengkak pada bagian betis, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi ini tidak disebabkan oleh sesuatu yang lebih serius.
Baca Juga: Cari Tahu Mitos Tanaman Walisongo dan Cara Menanamnya di Rumah
Nah itu dia Moms penjelasan mengenai kista baker. Semoga membantu ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430774/
- https://journals.lww.com/jaapa/fulltext/2014/09000/gout__a_comprehensive_review.5.aspx
- https://www.arthritis.org/health-wellness/about-arthritis/related-conditions/other-diseases/the-link-between-arthritis-and-diabetes
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15183-bakers-cyst
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bakers-cyst/symptoms-causes/syc-20369950
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.