Penyakit Jantung Bawaan pada Anak, Mulai dari Gejala hingga Cara Deteksinya!
Penyakit jantung bawaan pada anak adalah jenis penyakit lahir yang paling banyak terjadi di dunia.
Sekitar 8 dari 1.000 bayi terlahir dengan masalah di struktur jantungnya akibat pembentukan jantung yang tidak normal saat di dalam kandungan.
Kondisi penyakit jantung bawaan ternyata menjadi penyebab kematian tertinggi dalam satu tahun pertama kehidupan anak.
Sebagian penyakit jantung bawaan pada anak-anak kompleks dan memerlukan beberapa kali operasi dalam beberapa tahun.
Namun, tidak semua penyakit jantung bawaan demikian. Sebab, ada pula yang ringan dan tidak memerlukan perawatan.
Menurut situs web Mayo Clinic, mempelajari penyakit jantung bawaan yang diderita Si Kecil dapat membantu.
Sebab, Moms jadi memahami kondisinya serta mengetahui apa yang akan terjadi pada bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya.
Untuk itu, yuk simak pembahasan mengenai penyakit jantung bawaan pada anak di bawah ini!
Baca Juga: 11+ Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Yuk Pahami!
Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Penyakit jantung bawaan pada anak akan menunjukkan beberapa gejala yang bervariasi tergantung kondisi dan jenis penyakit jantung bawaan yang diidap.
Penyakit Jantung Bawaan pada anak, secara garis besar dibagi ke dalam dua jenis, sianotik (menunjukkan tanda kebiruan) dan asianotik (tidak menunjukkan tanda kebiruan).
Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dalam acara Deteksi Dini Sebagai Upaya Preventif Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada Anak.
"Pada anak dengan penyakit jantung sianotik, biasanya saat menangis, tanda kebiruan akan muncul pada bibir, lidah, dan kuku," jelas dokter yang praktik di RS Brawijaya Saharjo, Jakarta Selatan, ini.
"Sebaliknya, pada penyakit jantung bawaan asianotik, tidak ada gejala yang muncul sehingga seringkali tidak disadari dan tidak terdiagnosis,” lanjutnya pada Rabu, 28 September 2022.
Namun, salah satu gejala yang dapat diamati ialah mudah lelah saat beraktivitas, pucat, detak jantung yang cepat, dan adanya keterlambatan pertumbuhan serta perkembangan pada anak
Selain yang disebutkan, penyakit jantung bawaan yang serius biasanya langsung terlihat setelah bayi lahir atau pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Ciri-cirinya:
- Warna kulit biru atau abu-abu pucat (cyanosis)
- Bernapas dengan cepat
- Bengkak di tungkai, perut, atau area sekitar mata
- Napas pendek-pendek saat menyusu, menyebabkan minimnya kenaikan berat badan
Penyakit jantung bawaan yang lebih ringan biasanya tidak menunjukkan tanda yang jelas sampai Si Kecil memasuki masa kanak-kanak.
Gejala yang muncul di antaranya:
- Mudah kehabisan napas saat berolahraga atau beraktivitas
- Gampang lelah saat berolahraga atau berkegiatan
- Pingsan saat berolahraga atau beraktivitas
- Bengkak di tangan, pergelangan kaki, atau kaki
Baca Juga: Ketahui 5 Tipe Penyakit Jantung Pada Anak
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Sayangnya para peneliti belum mengetahui apa penyebab pasti penyakit jantung bawaan pada anak.
Namun, mereka berpendapat bahwa genetik, kondisi medis tertentu (misalnya ketidaknormalan jumlah kromosom bayi), beberapa obat-obatan, serta faktor lingkungan seperti rokok memiliki peran.
Sebagian jenis penyakit jantung bawaan, lebih sering terjadi ketika sang ibu berkontak dengan beberapa jenis zat kimia di minggu-minggu pertama kehamilannya.
Beberapa jenis penyakit yang dialami Ibu atau obat untuk penyakit tersebut bisa memengaruhi perkembangan jantung Si Kecil, jelas situs Stanford Children’s Health.
Baca Juga: Bisa Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung, Waspadai Dislipidemia Pada Anak
Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
"Salah satu dan faktor risiko terbesar dari hadirnya penyakit jantung bawaan adalah faktor genetik atau gangguan genetis. Selain itu, infeksi menjadi faktor risiko penyakit jantung bawaan," ujar dr. Radityo.
Beberapa faktor lingkungan dan genetik yang membuat janin berisiko mengalami penyakit jantung bawaan saat lahir adalah:
- Rubella, ibu yang mengalami rubella saat hamil berisiko sangat tinggi melahirkan bayi dengan penyakit jantung, termasuk cacat jantung bawaan.
- Diabetes, selain diabetes gestasional, karena jenis diabetes yang baru muncul saat ibu hamil ini tidak meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan
- Obat-obatan tertentu seperti antibiotik perlu dihindari selama Moms berada di kondisi hamil
- Meminum alkohol saat hamil
- Merokok aktif atau merokok pasif
"Faktor risiko selanjutnya adalah usia saat hamil, semakin tua usia saat hamil semakin ia berisiko memiliki penyakit jantung bawaan," tambah dr. Radityo.
Baca Juga: Anak Butuh Donor Jantung, Ini yang Perlu Diperhatikan
Cara Mendeteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Sebagai orang tua, Moms dan Dads pasti ingin memiliki anak yang lahir ke dunia dalam keadaan yang sehat dan sempurna.
Maka dari itu, ternyata penyakit jantung bawaan bisa dideteksi sedini mungkin.
Bahkan, penyakit jantung bawaan pada anak dapat dideteksi sejak anak masih berada dalam kandungan.
Mendeteksi sedini mungkin penyakit jantung bawaan adalah dengan dilakukannya pemeriksaan sebelum kehamilan dan selama kehamilan.
"Langkah pertama untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak dengan melakukan Screening Premarital," jelas dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA.
Screening ini sangat penting untuk mendeteksi faktor-faktor risiko yang diderita oleh orang tua.
Berikut ini beberapa langkah cara mencegah penyakit jantung bawaan yang bisa Moms lakukan.
- Cek kesehatan Moms sebelum memutuskan untuk hamil. Jika Moms memiliki penyakit seperti diabetes, rubella, atau penyakit jantung bawaan, konsultasikan dengan dokter terkait pengendalian penyakit untuk mencegah bayi lahir cacat
- Lakukan vaksinasi rubella jika dianggap perlu oleh dokter
- Laporkan obat-obatan yang Moms konsumsi sebelum melakukan program hamil
Pemeriksaan USG dapat mendeteksi jantung bawaan pada kehamilan 18-22 minggu.
Penyakit jantung bawaan yang tidak terdeteksi dan tidak terobati sampai dewasa berisiko dapat menyebabkan gagal jantung dini hingga kematian.
Oleh karena risiko yang tinggi membuat deteksi dini penyakit jantung bawaan sejak dini penting untuk dilakukan.
Namun, jika Moms dan Dads tidak melakukan Screening Premarital, orang tua bisa mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak dengan melakukan screening pada bayi baru lahir.
"Cara screening yang dilakukan pada bayi baru lahir adalah dengan melihat kadar oksigen atau yang disebut dengan saturasi pada tangan kanan dan kaki," tambah dr. Radityo
Baca Juga: Penyakit Kardiomiopati, Kondisi Kelemahan pada Otot Jantung
Demikian informasi yang bisa Moms dan Dads ketahui mengenai penyakit jantung bawaan pada anak.
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=factors-contributing-to-congenital-heart-disease-90-P01788
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/congenital-heart-defects-children/symptoms-causes/syc-20350074
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.