Yuk, Ketahui Perbedaan Adenomyosis dan Endometriosis
Seperti endometriosis, adenomyosis merupakan kondisi di mana terdapat jaringan yang mirip dengan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh di tempat yang tidak seharusnya.
Tetapi, pada endometriosis, pertumbuhan jaringan ini terjadi di luar rahim, sedangkan pada adenomyosis pertumbuhan jaringan terjadi di antara serat otot dinding rahim (miometrium).
“Pada dasarnya, ada jaringan berdarah setiap bulannya yang terletak di antara serat otot, yang artinya mereka tidak dapat berkembang efektif selama periode menstruasi,” ungkap konsultan ginekolog dan juru bicara untuk Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, Dr. Virginia Beckett, seperti dikutip dari refinery29.com.
Baik adenomyosis dan endometriosis, keduanya dapat meningkatkan risiko gangguan kesuburan atau kesulitan Moms untuk hamil. Meskipun serupa, ternyata terdapaat beberapa perbedaan antara adenomyosis dan endometriosis. Berikut ini adalah ulasan perbedaan antara adenomyosis dan endometriosis dalam hal gejala, diagnosis, hingga pengobatannya.
1. Gejala Adenomyosis dan Endometriosis
Foto: livestrong.com
Adenomyosis dan endometriosis dapat menyebabkan rasa nyeri yang sangat menyakitkan.
“Pada adenomyosis, periode menstruasi sangat menyakitkan dan berhubungan dengan kualitas hidup,” ungkap Direktur Pusat Endometriosis Research and Treatment di University of California, San Diego, Sanjay Agarwal, MD, seperti dikutip dari health.com.
Sedangkan pada endometriosis, rasa nyeri tidak hanya terjadi pada saat menstruasi, tetapi juga bisa terjadi saat buang air besar dan waktu lain di luar siklus menstruasi. Meskipun begitu, terkadang adenomyosis dan endometriosis tidak menampakkan gejala yang jelas, terutama jika ukuran jaringannya kecil.
Bahkan dikutip dari US National Library of Medicine National Istitutes of Health, sepertiga wanita dengan adenomyosis tidak mengalami gejala sama sekali. Hampir mirip dengan endometriosis, diperkirakan 43% wanita yang menjalani sterilisasi untuk alasan lainnya juga hanya memperlihatkan gejala ringan dan bahkan tidak disadari oleh penderitanya.
Baca Juga: Apa Penyebab Ukuran Rahim Kecil?
2. Diagnosis Adenomyosis dan Endometriosis
Foto: volusonclub.net
Mendiagnosis adenomyosis dan endometriosis pun berbeda. Beberapa Dokter awalnya akan mengobati endometriosis berdasarkan gejala, seperti nyeri panggul dan periode menstruasi yang menyakitkan.
Namun diagnosis yang paling efektif sebenarnya dilakukan saat menjalani laparoskopi, yaitu proses di mana Dokter memasukkan tabung tipis dengan cahaya dan kamera kecil ke dalam perut. Dengan alat tersebut, Dokter dapat melihat luka endometrium, kista, dan penempelan yang membentuk endometriosis.
Pada adenomyosis, Dokter dapat melakukan pemeriksaan MRI untuk melihat apakah miometrium atau lapisan otot rahim lebih tebal dari ukuran normal. Gabungan MRI dan USG transvaginal juga akan membantu Dokter mengidentifikasi kista pada dinding rahim, termasuk miometrium dengan tekstur yang abnormal.
Baca Juga: Rahim Membesar Tapi Tak Hamil, Kenapa?
3. Pengobatan Adenomyosis dan Endometriosis
Foto: npr.org
Pengobatan untuk adenomyosis dan endometriosis serupa dan dipengaruhi dengan tingkat penyakit.
Pengobatan awal dilakukan dengan pemberian obat pengontrol kehamilan untuk menekan pelepasan hormon reproduksi, hingga melakukan operasi untuk menghilangkan kista endometrium, jaringan yang rusak, atau bahkan seluruh rahim.
Selain itu, wanita juga menjalani perawatan hormonal untuk mengurangi produksi estrogen (hormon yang memperparah kondisi adenomyosis dan endometriosis).
Obat yang diberikan melalui suntikan, IUD hormonal, atau obat pil ini, telah terbukti mengurangi gejala kram saat menstruasi, sakit ketika berhubungan seksual, hingga sakit perut dalam jangka waktu yang lama pada adenomyosis dan endometriosis.
Baca Juga: Rahim Miring. Dapatkah Mengganggu Kesuburan?
Itulah perbedaan adenomyosis dan endometriosis yang perlu Moms ketahui. Konsultasikan dengan Dokter jika Moms mengalami gejala yang disebutkan di atas, agar mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Ayuwidia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.