Cara Mudah Menghitung Menggunakan Kalkulator Tinggi Potensi Genetik
Kalkulator Tinggi Potensi Genetik (TPG) sering dijadikan acuan untuk mengetahui tinggi badan ideal sesuai dengan umur Si Kecil.
Pertumbuhan anak dapat dipantau dari tinggi badannya.
Untuk memastikan anak tumbuh dengan baik, memang orang tua perlu mengetahui berapa tinggi badan anak yang ideal sesuai usia.
Ada beebrapa cara untuk mengetahui tinggi badan anak termasuk ideal atau bukan, salah satunya menggunakan kalkulator tinggi potensi genetik.
Lantas, bagaimana cara menghitung kalkulator tinggi potensi genetik? Mari simak di bawah ini.
Baca Juga: 7+ Tempat Makan Keluarga di Jakarta, Suasana Nyaman dan Makanan Enak!
Kalkulator Tinggi Potensi Genetik (TPG)
Foto Menghitung Tinggi Badan Anak (kids.lovetoknow.com)
Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua.
Ini adalah rumus yang dibuat untuk memperkirakan potensi tinggi minimal dan maksimal seseorang.
Secara teori, selama dalam masa pertumbuhan seseorang akan mampu tumpuh sampai batas maksimal tinggi potensi genetiknya.
Pertumbuhan pun jarang sekali akan berhenti di bawah batas minimal TPGnya.
Kalkulator tinggi potensi genetik ini bisa jadi cara paling akurat untuk memprediksi tinggi badan Si Kecil saat dewasa nanti karena menghitung berdasarkan tinggi badan kedua orang tua.
Kalkulator tinggi potensi genetik (TPG) ini dikenal dengan sebutan Mid-Parental Height Method atau Tanner Method.
Yang Moms butuhkan adalah tinggi badan Moms dan Dads.
Dilansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk mengetahui berapa potensi tinggi badan maksimal Si Kecil, Moms dapat menghitung nya dengan rumus berikut:
- TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
- TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) – 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm
Sebagai contoh, jika Moms ingin menghitung tinggi potensi genetik anak laki-laki dengan tinggi ayah 170cm dan ibu 160cm, perhitungannya:
TPG anak laki-laki
((160 (cm) + 13 cm) +170 (cm))/2 + 8,5 cm= 180cm
((160 (cm) + 13 cm) +170 (cm))/2 – 8,5 cm= 163cm
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa potensi tinggi badan anak laki-laki tersebut berkisar antara 163cm – 180cm.
TPG anak perempuan
(175 cm + 160 cm - 13)/2 -8,5 cm= 152,5 cm
(175 cm + 160 cm - 13)/2 -8,5 cm= 169,5 cm.
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa potensi tinggi badan anak perempuan tersebut berkisar antara 152,5 cm-169,5 cm. .
Jadi mulai sekarang Moms bisa menargetkan tinggi badan sesuai TPG yang telah dihitung ya.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Kota Tua Jakarta yang Menarik, Ada Banyak Museum, Moms!
Kalkulator Tinggi Potensi Genetik (TPG) Lainnya
Foto Menghitung Tinggi Badan Anak (Orami Photo Stock)
Ada dua metode kalkulator tinggi potensi genetik (TPG) lainnya yang dapat Moms gunakan untuk memperkirakan seberapa tinggi anak Moms nantinya.
1. Metode Usia 2 Tahun Dikali Dua
Kalkulator tinggi potensi genetik (TPG) ini terbilang sangat sederhana dan mudah dihitung. Metode ini sudah cukup lama digunakan.
Moms hanya perlu menunggu Si Kecil hingga berusia 2 tahun untuk bisa menghitung prediksi tinggi badan.
Nah, jika Si Kecil ternyata sudah berusia lebih dari 2 tahun, Moms tinggal membuka catatan tinggi badan Si Kecil saat dia berusia 2 tahun.
Setelah mendapatkan tinggi badan Si Kecil saat berusia 2 tahun, Moms hanya perlu mengalikannya dengan 2.
Hasilnya merupakan prediksi tinggi badan Si Kecil.
Misalnya:
Saat berusia 2 tahun, tinggi Si Kecil adalah 87 cm.
Moms bisa langsung menghitungnya dengan rumus (tinggi badan) x 2 = 87 cm x 2 = 174 cm.
Nah, Si Kecil bisa jadi akan memiliki tinggi badan 174 cm saat dewasa nanti.
Melansir Developmental Psychology Journal, menemukan bahwa anak perempuan lebih cepat tumbuh ketimbang anak laki-laki.
Jadi, untuk mendapatkan hasil kalkulator tinggi potensi genetik (TPG) dengan metode ini yang lebih akurat untuk tinggi badan anak perempuan, bisa menggunakan tinggi badan saat usia Si Kecil 18 bulan.
2. Ikuti Metode Kurva
Metode "ikuti kurva" adalah cara lain yang mudah untuk memprediksi potensi tinggi badan anak Moms setelah dewasa.
Kalkulator tinggi potensi genetik (TPG) ini bergantung pada grafik pertumbuhan standar yang digunakan oleh dokter anak untuk memantau perkembangan anak.
Grafik pertumbuhan saat ini untuk anak-anak di AS mengikuti Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Ada yang terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan dan Moms akan ingin menggunakan grafik "Tinggi badan untuk usia dan Berat badan untuk usia".
Untuk memprediksi tinggi badan anak dengan kalkulator tinggi potensi genetik (TPG) ini:
- Ukur tinggi badan anak Moms saat ini.
- Plotkan pada kurva pertumbuhan.
- Ikuti terus kurva pertumbuhan mereka tetap dalam persentil yang sama dan lihat di mana mereka berakhir sebagai orang dewasa
- Hasilnya adalah perkiraan tinggi badannya.
Misalnya:
Jika putra Moms memiliki tinggi 43 inci pada usia 6 (persentil ke-10), dapat mengharapkan tingginya 66 inci (5 kaki 6 inci) sebagai orang dewasa (persentil ke-25 pada usia 19 hingga 20 tahun) .
Baca Juga: Waspada, Dampak Buruk Makanan Chiki dan Snack Kaya MSG pada Anak
Tips Menghitung Tinggi Badan Anak dengan Benar di Rumah
Foto Mengukur Tinggi Badan Anak di Rumah (verywellfamily.com)
Untuk mengukur tinggi badan secara akurat di rumah Moms bisa menghitung BMI-untuk-usia:
- Lepaskan sepatu anak Moms, pakaian tebalnya, dan hiasan rambut, dan rambut tidak terikat yang mengganggu pengukuran.
- Lakukan pengukuran ketinggian pada lantai yang tidak berkarpet dan pada permukaan datar seperti dinding tanpa cetakan.
- Mintalah anak atau remaja berdiri dengan kaki rata, menyatu, dan menempel ke dinding.
- Pastikan kaki lurus, lengan di samping, dan bahu anak juga sejajar.
- Pastikan anak atau remaja Moms melihat lurus ke depan dan garis pandangnya sejajar dengan lantai.
- Lakukan pengukuran saat anak atau remaja berdiri dengan kepala, bahu, bokong, dan tumit menyentuh permukaan datar (dinding). Bergantung pada keseluruhan bentuk tubuh anak atau remaja, semua titik mungkin tidak menyentuh dinding.
- Gunakan headpiece datar untuk membentuk sudut siku-siku dengan dinding dan turunkan headpiece hingga menyentuh mahkota kepala dengan kuat.
- Pastikan mata pengukur berada pada level yang sama dengan topi baja.
- Tandai tempat bagian bawah topi baja bertemu dengan dinding.
- Kemudian, gunakan pita logam untuk mengukur dari alas di lantai ke ukuran yang ditandai di dinding untuk mendapatkan pengukuran ketinggian.
- Catat tinggi secara akurat ke 1/8 inci terdekat atau 0,1 sentimeter.
Tinggi Badan Anak yang Ideal Menurut Usia
Foto Mengukur Tinggi Badan Anak (Orami Photo Stock)
Setelah mengetahui kalkulator tinggi potensi genetik serta tips mengukur tinggi badan anak di rumah, Moms juga harus tahu tinggi badan anak yang ideal.
Tinggi badan ideal adalah rentang ukuran panjang tubuh yang normal sesuai usia dan jenis kelamin.
Idealnya, pertambahan panjang badan anak, yaitu:
- Dari lahir hingga usia 1 tahun: sekitar 25 cm.
- Usia 1 tahun ke usia 2 tahun: sekitar 13 cm
- Usia 2 tahun ke usia 3 tahun: sekitar 9 cm.
- Usia 4 tahun hingga masa pubertas: sekitar 5 cm per tahun.
Berdasarkan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mengacu pada Badan Kesehatan Dunia (WHO), patokan tinggi badan yang ideal untuk anak dibedakan menurut usia dan jenis kelamin.
Tinggi badan yang ideal untuk anak laki-laki berdasarkan usianya adalah:
- Usia 1 tahun: 72 – 78 cm
- Usia 2 tahun: 82 – 92 cm
- Usia 3 tahun: 83 – 95 cm
- Usia 4 tahun: 84 – 97 cm
- Usia 5 tahun: 85 – 98 cm
Sedangkan tinggi badan ideal untuk anak perempuan berdasarkan usianya adalah:
- Usia 1 tahun: 70 – 78 cm
- Usia 2 tahun: 80 – 92 cm
- Usia 3 tahun: 82 – 95 cm
- Usia 4 tahun: 83 – 96 cm
- Usia 5 tahun: 84 – 97 cm
Baca Juga: 10 Potret Rumah Andre Taulany yang Mewah, Padukan Warna Putih dan Emas!
Faktor yang Mendukung Tinggi Badan Anak
Foto: Orami Photo Stock
Tinggi badan merupakan sebuah ukuran yang bersifat multifaktorial, yang berarti tinggi badan dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Berikut penjelasan faktor yang mendukung tinggi badan anak:
1. Faktor Genetik
Dalam hal tinggi badan, genetik merupakan faktor dengan pengaruh terbesar.
Pada umumnya, tinggi badan anak tidak akan banyak berbeda dari kedua orang tua dan merupakan kombinasi genetik antara kedua orang tua.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Vila Staycation Jakarta untuk Liburan Keluarga, Tersedia Private Pool, Juga Lho!
2. Asupan Nutrisi
Menjaga asupan nutrisi merupakan faktor lain yang ditemukan dapat mendukung pertumbuhan anak.
Melansir Journal of Clinical Research in Pediatric Endocrinology, asupan nutrisi yang terus dijaga dengan baik secara konsisten dari tahun ke tahunnya turut memaksimalkan proses pertumbuhan.
Sehingga anak akan memiliki tinggi badan yang lebih tinggi pada usia dewasa.
3. Faktor Lingkungan
Selain genetik dan asupan nutrisi, terdapat faktor lingkungan seperti kondisi sosio ekonomi yang ditemukan memiliki keterkaitan dengan tinggi badan anak.
Anak yang terlahir pada pasangan dengan kondisi sosioekonomi yang baik umumnya akan memiliki tinggi badan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan teman-teman sebayanya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Sampo Bayi Terbaik yang Aman dan Lembut untuk Rambut serta Kulit Kepala Si Kecil
Itu dia Moms tiga metode kalkulator tinggi potensi genetik yang bisa Moms gunakan untuk memprediksi tinggi badan anak saat dewasa nanti. Selamat mencoba!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3005655/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3928626/
- https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kalkulator-tinggi-potensi-genetik
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Glands-Growth-Disorders/
- https://www.cdc.gov/growthcharts/clinical_charts.htm#Set2
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.