Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Ini Dampaknya bagi Ibu dan Anak
Menyapih biasanya dilakukan saat anak hampir menginjak usia dua tahun. Dalam beberapa kasus, banyak anak yang belum berhenti menyusui lebih dari 2 tahun. Alhasil ibu harus menurutinya.
Memberikan ASI ekslusif memang impian semua ibu, karena memiliki beragam manfaat bagi kesehatan Moms dan bayi.
Melansir Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, menyusui memiliki manfaat kesehatan, yaitu mengurangi risiko asma, dermatitis atopik, penyakit kardiovaskular, hingga kematian dini.
Dalam beberapa kasus, banyak anak yang belum berhenti menyusui lebih dari 2 tahun. Alhasil ibu harus menurutinya.
Terlepas dari semua manfaat ini, bagaimanapun, menyusui lebih dari 2 tahun, tidak selalu baik dan memberikan kemungkinan efek samping atau dampak.
Lantas apa saja dampak menyusui lebih dari 2 tahun? Yuk simak penjelasannya di bawah ini, Moms.
Baca Juga: Kenali Kondisi Mastitis, Payudara Bengkak dan Sakit pada Ibu Menyusui
Menyusui Lebih dari 2 Tahun
Foto Ilustrasi Menyusui Lebih dari 2 Tahun (Orami Photo Stock)
Menyusui lebih dari 2 tahun bisa disebut menyusui jangka panjang. Kondisi ini, yaitu ketika Moms terus menyusui anak di luar tahun pertamanya.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bayi menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama dan kemudian terus menyusu, bersama dengan pengenalan makanan padat untuk tahun pertama atau "selama diinginkan oleh ibu dan bayi".
Hal ini menunjukkan menyusui lebih dari 2 tahun merupakan hal yang normal dan bahkan direkomendasikan oleh ahli.
Baca Juga: 7 Cara Aman Diet untuk Ibu Menyusui, Wajib Dicoba Nih Moms!
Dampak Menyusui Lebih dari 2 Tahun
Foto Ilustrasi Dampak Menyusui Lebih dari 2 Tahun (Orami Photo Stock)
Menyusui lebih dari 2 tahun memang hal yang baik untuk kesehatan anak, tetapi Moms harus mengetahui dampak atau efek sampingnya.
Berikut ini dampak menyusui lebih dari 2 tahun:
1. Infertilitas
Menurut konsultan laktasi, Becky Flora, beberapa ibu mungkin tidak mendapatkan menstruasi selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun saat masih menyusui. Bahkan jika kembali mengalami menstruasi, mungkin menjadi tidak teratur jika masih terus menyusui.
Beberapa wanita mungkin menganggap ini sesuatu yang menguntungkan, tetapi yang lain, terutama mereka yang ingin segera hamil lagi, mungkin menginginkan menstruasi yang kembali teratur.
Karena menyusui lebih dari 2 tahun atau lebih dapat menunda ovulasi, maka jika Moms menginginkan untuk segera hamil lagi mungkin lebih baik memilih untuk menyapih Si Kecil yang sudah balita.
2. Puting Payudara Sakit dan Terluka
Dampak menyusui lebih dari 2 tahun atau lebih selanjutnya adalah puting payudara sakit.
Otot rahang balita yang sudah lebih kuat dari bayi membuatnya mampu mengHisap puting payudara lebih keras.
Selain itu, balita seringkali menggigit saat menyusu yang tentunya bisa menyebabkan puting Moms terluka.
Perlu Moms ingat, meskipun luka ini dapat diobati menggunakan krim khusus, luka pada area puting payudara dapat menjadi penyebab utama dari mastitis.
3. Membutuhkan Banyak Waktu dan Usaha
Moms mungkin adalah orang tersibuk di dunia. Dari pekerjaan rumah tangga hingga melakukan pekerjaan mereka, sangat umum bagi seorang ibu untuk berjuang menemukan waktu untuk menyesuaikan segala sesuatunya dengan harinya.
Menyusui membutuhkan banyak waktu dan usaha, karena Moms harus selalu dekat secara fisik dengan anak.
Hal ini terutama menjadi perhatian bagi ibu yang memiliki anak yang lebih besar untuk diasuh yang juga membutuhkan perhatiannya.
Baca Juga: Pentingnya Memerhatikan Diri Sendiri Meskipun Sibuk Bekerja dan Mengurus Anak
4. Rentan Terhadap Stres
Menyusui sambil menjaga anak lain bisa menjadi pekerjaan berat yang membutuhkan komitmen penuh.
Banyak ibu berhenti dari pekerjaan mereka dan memilih untuk tinggal di rumah untuk bayi mereka.
Beberapa tidak dapat bertemu secara sosial dengan teman-teman mereka sesering sebelum mereka menyusui lebih dari 2 tahun.
Seorang ibu menyusui sering kekurangan waktu untuk mengurus dirinya sendiri. Terlebih lagi usia anak yang lebih dari 2 tahun sudah mulai aktif.
Kondisi ini sering kali memicu stres atau depresi pada ibu.
5. Penilaian Sosial
Menyusui lebih dari 2 tahun bukan hanya berdampak pada fisik, tetapi juga mental yang harus Moms hadapi.
Tidak dapat disangkal bahwa menyusui lebih dari 2 tahun tidak selalu diterima oleh masyarakat lainnya. Sementara banyak orang tua menyusui anak-anak mereka selama 12 bulan dan bahkan 2 tahun terakhir.
Sering kali bukan topik yang dibicarakan secara terbuka dan ada stigma yang melekat untuk melakukannya.
Bagi siapa pun yang telah merawat balita atau anak, ini adalah pengalaman yang normal dan nyaman, tetapi orang yang tidak tahu bagaimana rasanya sering menghakimi.
Baca Juga: Pandangan Baby Blues dalam Islam dan Cara Mengatasinya
Dampak Menyusui Lebih dari 2 Tahun bagi Anak
Foto Ilustrasi Menyusui Lebih dari 2 Tahun (Orami Photo Stock)
Moms, menyusui lebih dari 2 tahun ternyata memberikan dampak bagi anak, lho. Seperti sebagai berikut ini:
6. Kurang Gizi
Bagaimana mungkin menyusu ASI menjadikan seorang anak berisiko malnutrisi? Melansir International Journal of Epidemiology, menyusui yang terlalu lama berkaitan dengan kekurangan gizi pada anak.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak dengan berat badan rendah menyusui lebih dari 2 tahun dibandingkan anak dengan berat badan normal.
Khususnya pada anak berusia 18-29 bulan yang menyusu memiliki prevalensi gizi buruk lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang disapih.
Beberapa alasan dapat dikaitkan dengan penelitian ini. Pertama, anak yang masih menyusu hingga usia tertentu cenderung menolak untuk makan makanan padat atau mpasi. Kedua, kebutuhan nutrisi anak yang semakin meningkat seiring usianya tidak dapat dicukupi oleh ASI.
7. Kerusakan Gigi
Dampak menyusui lebih dari 2 tahun selanjutnya adalah kerusakan gigi pada anak.
Saat bayi menghisap payudara Moms, gigi mereka tertutup dan air liur dicegah untuk menjangkau gigi. Sementara Saliva yang ada di dalam air liur membantu memecah bakteri.
Oleh karena itu, disarankan agar anak yang sudah berusia di atas 2 tahun berhenti menyusu.
Selain itu, didukung dengan kebiasaan membersihkan gigi dan mulut secara teratur.
Baca Juga: Susu Penambah Tinggi Badan, Perlukah Diberikan untuk Anak?
8. Kurang Mandiri
Studi menunjukkan anak-anak yang menyusui lebih dari 2 tahun kurang mandiri dibandingkan mereka yang tidak. Moms mungkin berpikir kemandirian adalah hal yang sepele pada usia muda, tetapi Moms ingin melihat Si Kecil aktif bersama teman-teman di lingkungan sekitarnya bukan?
Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, mereka perlu belajar membangun kebebasan sebagai seorang anak. Sementara anak yang masih menyusu hingga lebih dari 2 tahun masih akan selalu membutuhkan bantuan Moms dalam setiap hal yang dilakukannya.
Nah, itulah Moms dampak menyusui lebih dari 2 tahun dari segi psikologis dan medis bagi Moms ataupun Si Kecil.
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1552-6909.12530
- https://www.who.int/health-topics/breastfeeding#tab=tab_1
- https://academic.oup.com/ije/article/30/3/481/736912
- https://www.healthline.com/health/breastfeeding/extended-breastfeeding#concerns
- https://thruparenting.com/breastfeeding-after-2-years/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.