Methisoprinol untuk Infeksi Virus: Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi herpes simpleks adalah methisoprinol.
Di masyarakat, obat ini juga cukup terkenal dengan sebutan inosine pranobex atau isoprinosine.
Sebelum menggunakan obat ini, ketahui dulu aturan pakai dan efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Hal ini untuk mencegah overdosis dan kemungkinan alergi obat. Mari tengok bersama, Moms!
Fungsi Obat Methisoprinol
Melansir studi dalam Science Direct, penggunaan methisoprinol cukup sering untuk mengatasi penyakit yang meliputi infeksi virus.
Sejumlah penyakit tersebut meliputi:
- Virus herpes simpleks
- Infeksi menular seksual
- Kutil kelamin
- Panensefalitis sklerosis subakut (SSPE)
- Virus campak
Tak hanya itu, sejumlah orang menggunakan obat ini untuk terapi pengobatan. Telah dicoba untuk mengobati penyakit seperti rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, dan alopecia.
Methisoprinol bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran virus di dalam tubuh.
Terlepas itu, ini juga dapat meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu tubuh melawan infeksi atau peradangan.
Baca Juga: Bayi Mencret, Kenali Gejala hingga Cara Mengatasinya untuk Cegah Si Kecil Dehidrasi
Dosis Methisoprinol
Setiap obat tentu memiliki dosis dan cara pakai yang berbeda. Begitu pula pada obat methisoprinol untuk mengatasi infeksi virus.
Diketahi, obat ini tersedia dalam berbagai jenis. Hal ini meliputi dalam bentuk tablet dan sirup.
Umumnya tiap tablet mengandung 500 mg methisoprinol, sedangkan untuk sirup mengandung 250 mg (5 ml).
Nah, penggunaan dan cara pakai obat ini dibedakan berdasarkan jenisnya. Berikut dosis obat methisoprinol:
Tablet
- Dewasa: 6-8 tablet setiap hari terbagi ke berbagai jadwal konsumsi
- Anak-anak: 3-4 tablet dalam dosis terbagi ke berbagai jadwal konsumsi
Sirup
- Dewasa: 2 sdt, 6-8 kali sehari
- Anak >7 tahun dengan berat badan >21 kg: 1 sdt, 6 kali sehari
- 0-7 tahun dengan berat badan 14-21 kg: sdt, 6 kali sehari
- 1-3 tahun dengan berat badan 9-14 kg: sdt, 6 kali sehari
- <1 tahun dengan berat badan <9 kg: sdt 6 kali sehari
Melansir dalam pillintip.com, methisoprinol phapros dapat diberikan bersamaan dengan pengobatan lain misalnya antibiotik.
Ini karena tidak menunjukkan adanya kontradiksi fungsi obat.
Baca Juga: Demam Kelenjar pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Aturan Pakai Methisoprinol
Untuk aturan pakai obat ini baik tablet ataupun sirup tentu berbeda. Ini bisa dilihat pada petunjuk kemasan setiap jenis obat tersebut.
Hindari mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter yang merawat.
Biasanya, obat methisoprinol dikonsumsi setelah makan dan pada waktu yang sama.
Dianjurkan untuk minum obat sesuai jadwal setiap harinya untuk memeroleh hasil yang maksimal.
Bagi yang melewati dosis tertentu, disarankan untuk segera mengonsumsi dosis berikutnya.
Untuk kasus tertentu, selama pengobatan, diperlukan tes darah dan urine untuk memantau perkembangan virus dalam tubuh.
Karenanya, tak lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter selama mengonsumsi obat ini.
Baca Juga: Obat Alergi Antihistamin: Penggunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Efek Samping Methisoprinol
Umumnya, efek samping yang mungkin dirasakan dari methisoprinol cukup ringan.
Beberapa orang mengalami efek samping pada tubuh yang berupa:
- Gugup dan gelisah
- Insomnia
- Rasa cemas berlebih
- Pandangan kabur
- Sakit kepala
- Tremor ringan
Namun, adapula yang mengalami efek samping dengan kadar sedang ke berat seperti:
- Pembengkakan kelenjar parotis (penggunaan jangka panjang)
- Edema paru, dispnea
- Palpitasi dan takikardia ventrikel
- Disfungsi miokard pada anak-anak
Terlepas itu, ada salah satu efek samping yang mungkin dialami, hal ini seputar peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Karenanya, perlu pemeriksaan rutin untuk memantau kadar asam urat dan menilai kemajuan pengobatan.
Baca Juga: 9+ Obat Gatal pada Kulit Anak yang Paling Efektif, Bisa Pakai Kompres Dingin!
Peringatan Penting Sebelum Pengobatan
Penting untuk mengikuti anjuran dan saran dokter selama pengobatan methisoprinol.
Jangan asal sembarang mengonsumsi obat apabila memiliki riwayat penyakit tertentu.
Berikut beberapa poin penting yang perlu dipehatikan sebelum melakukan pengobatan ini:
- Hindari konsumsi obat apabila ada indikasi alergi obat
- Beritahu dokter apabila memiliki riwayat penyakit asam urat, batu ginjal, gagal ginjal, atau penyakit jantung
- Hindari konsumsi obat atau suplemen herbal lainnya secara bersamaan
- Konsultasi pada dokter apabila sedang hamil dan menyusui
Nah, sekarang sudah lebih kenal dengan fungsi, efek samping, dosis dan aturan pakai obat metshisoprinol bukan? Tentu, informasi ini bukan pengganti konsultasi medis, ya.
Selalu pastikan Moms dan Si Kecil mendapat konsultasi dokter setiap mengonsumsi obat-obatan jenis apa pun.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan methisoprinol, Moms.
- https://www.sciencedirect.com/topics/immunology-and-microbiology/methisoprinol
- https://pillintrip.com/medicine/methisoprinol-phapros
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.