Moms, Ini Penyebab Buang Air Besar Berdarah
Dalam ilmu kedokteran, buang air besar berdarah biasanya dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan yang terganggu.
Namun, buang air besar berdarah juga memiliki tingkatnya masing-masing. Perdarahan tinja dapat terjadi dalam kadar ringan hingga berat.
"Pasien dengan perdarahan sedang akan berulang kali mengeluarkan lebih banyak darah yang bercampur dengan feses dan/atau gumpalan darah," jelas Jay W. Marks, MD, ahli penyakit dalam dan ahli gastroenterologi bersertifikat, mengutip Medicine Net.
Lebih lanjut ia menjelaskan, "Pasien dengan perdarahan hebat dapat buang air besar dengan banyak darah."
Untuk pendarahan dubur sedang atau berat biasanya pasien bisa dievaluasi dan dirawat di rumah sakit.
Dengan menganalisis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, tes diagnostik dan sebagainya, dokter dapat menyimpulkan penyebab dari gejala BAB berdarah.
Baca Juga: Ini 4 Penyebab Anus Anak Gatal
Penyebab Buang Air Besar Berdarah
1. Saluran Pencernaan Atas Berdarah
Penyebab paling umum dari tinja yang berdarah adalah terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pendarahan pencernaan bagian atas, ahli gastroenterologi akan melakukan endoskopi.
2. Fisura Anal
Fisura anal merupakan kondisi luka terbuka atau robekan pada jaringan kulit dan mukosa yang melapisi saluran serta lubang anus.
Celah ini disebabkan oleh sembelit atau buang air besar yang bertekstur keras.
Untungnya, celah anal biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi juga perlu tindakan pelunakan tinja dan penggunaan petroleum jelly atau krim lain untuk membantu mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Baca Juga: 3 Tips Buang Air Besar Pertama Setelah Melahirkan Normal
3. Polip
Ada beberapa variasi dari jenis polip, tergantung pada histologi dan bentuknya. Polip adenomatosa cukup umum terjadi, dengan memengaruhi sekitar 25 persen orang dewasa berusia 50 dan lebih tua.
Sebagian besar kasus kanker kolorektal berawal dari polip adenomatosa.
Namun, kanker kolorektal dapat disembuhkan jika polip tersebut dideteksi lebih awal. Sehingga, penting melakukan skrining rutin dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, dan cara lainnya.
4. Wasir
Wasir seringkali tidak nyaman, karena memberikan rasa gatal, nyeri, dan berdarah pada anus dan dubur.
Faktor wasir termasuk diare, sembelit, mengangkat beban berat, duduk lama, dan kehamilan.
Perawatan umum wasir adalah non-bedah, dan juga peningkatan serat dalam pola makan dan menggunakan salep. Namun, pada wasir yang lebih parah, bisa dilakukan opsi bedah untuk pengobatan wasir.
Baca Juga: Perbandingan Buang Air Besar: Bayi Minum ASI Eksklusif VS Susu Formula
5. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Inflammatory bowel disease (IBD) adalah istilah umum untuk penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan usus.
Ada dua jenis IBD yang paling umum: penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Pengobatan awal untuk IBD bisa dengan penggunaan obat-obatan, seperti steroid. Namun, sebagian besar orang dengan IBD membutuhkan pembedahan.
6. Penyakit Divertikular
Ada dua jenis penyakit divertikular: divertikulosis dan divertikulitis. Keduanya timbul dengan gejala yang menyakitkan dan darah pada tinja.
Divertikulosis terjadi ketika divertikula terbentuk di usus besar. Penyebabnya dikaitkan dengan pola makan rendah serat, tetapi penyebab pastinya masih belum diketahui.
Namun, ketika divertikula terinfeksi, terjadi kondisi divertikulitis. Pasien diobati dengan menggunakan antibiotik.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.