Perkembangan Motorik Halus Anak dari Lahir hingga 6 Tahun
Moms, salah satu hal yang dapat mendukung kesuksesan Si Kecil dalam proses tumbuh kembangnya adalah memiliki kemampuan motorik halus anak yang mumpuni.
Untuk itu, diperlukan beragam aktivitas yang dapat merangsang motorik halus yang tepat agar otot kecil, mata, dan tangan Si Kecil dapat berkoordinasi dengan baik
Tetapi, seiring perkembangan teknologi banyak anak menjadi generasi "touchscreen".
Padahal, menurut Gifted Guru, ada tiga keterampilan penting yang diperlukan agar Si Kecil berhasil di sekolah.
Keterampilan tersebut meliputi keterampilan graphomotor, keterampilan pelacakan mata, dan keterampilan motorik halus.
Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!
Tahap Perkembangan Motorik Halus Anak
Keterampilan motorik adalah keterampilan yang memungkinkan terjadinya gerakan dan aktivitas yang dilakukan setiap hari.
Ini adalah keterampilan yang membutuhkan tingkat kontrol dan presisi yang tinggi pada otot-otot kecil tangan, misalnya seperti menggunakan garpu.
Keterampilan motorik halus ini akan mengasah gerakan yang dibutuhkan anak dalam aktivitas sehari-hari, dari makan sendiri hingga berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Biasanya, anak-anak akan memiliki keterampilan motorik tertentu pada usia tertentu, tetapi tidak setiap anak akan mencapai tahapan tersebut pada waktu yang sama.
Anak yang memiliki gangguan motorik akan mengalami kesulitan bergerak dengan cara yang terkontrol, terkoordinasi, dan efisien.
Jika Si Kecil tampaknya lambat dalam mengembangkan keterampilan motorik halus atau kasar, dia kemungkinan harus menjalani penilaian.
Selain itu, Si Kecil mungkin memerlukan terapi fisik atau okupasi untuk mengejar ketinggalan, menurut penelitian Trials Journals.
Menurut Human Movement Science, kegiatan keterampilan motorik halus melibatkan ketangkasan.
Kegiatan ini sering kali membutuhkan koordinasi antara gerakan tangan dan jari dengan mata, yang dikenal sebagai koordinasi tangan-mata.
Beberapa komponen keterampilan motorik halus diantaranya dalah anak mampu menggenggam dan memanipulasi objek, menggunakan kedua tangan untuk tugas.
Selain itu, anak dapat menggunakan ibu jari dan satu jari untuk mengambil sesuatu daripada menggunakan seluruh tangan.
Berikut ini adalah beberapa contoh keterampilan motorik halus yang biasanya terjadi pada berbagai fase perkembangan anak, menurut Paediatrics and Child Health.
Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar pada Si Kecil
Usia Baru Lahir–3 Bulan
- Menggunakan lengan untuk mengayunkan atau "memukul" suatu benda.
- Memperhatikan gerakan jam dan berusaha memasukkannya ke mulut.
Usia 3–6 Bulan
- Mulai memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lainnya.
- Menggandeng tangan sendiri.
- Meraih mainan dengan menggunakan kedua tangan
Usia 6–9 Bulan
- Mulai menggenggam dan memegang benda, seperti botol.
- Menekan sebuah objek atau benda.
- Menggunakan penggaruk untuk memindahkan objek dengan jari.
Usia 9–12 Bulan
- Mulai menunjukkan preferensi untuk satu tangan dari pada tangan yang lain.
- Menempatkan benda-benda kecil dalam cangkir atau wadah.
- Membuka halaman dalam buku dengan beberapa halaman sekaligus.
- Memiliki genggaman menjepit, yakni menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menggenggam sebuah objek.
- Dapat makan finger food sendiri.
Usia 12–18 Bulan
- Membangun menara setinggi dua blok.
- Menyendok sebuah benda dengan sendok atau sekop kecil.
- Tepuk tangan.
- Membuat coretan dengan krayon di atas kertas.
- Dapat menggerakkan tangan saat mengucapkan selamat tinggal.
Usia 18 Bulan–2 Tahun
- Mulai memegang krayon dengan ujung jari dan ibu jari.
- Membangun menara setinggi tiga hingga empat blok.
- Membuka paket atau wadah yang dibungkus longgar.
- Membuka halaman dalam buku satu halaman pada satu waktu.
- Menempatkan cincin di pasak.
Usia 2 Tahun
- Menumpuk menara blok setinggi sembilan blok.
- Mampu memutar kenop pintu.
- Mencuci tangan sendiri.
- Dapat menutup dan membuka ritsleting yang besar.
- Bermain dengan tanah liat atau bermain adonan.
Usia 3 Tahun
- Dapat melipat selembar kertas menjadi dua.
- Menggambar lingkaran setelah ditunjukkan contoh.
- Dapat mengencangkan dan membuka kancing besar.
Usia 4 Tahun
- Berpakaian dan membuka pakaian tanpa bantuan.
- Menyentuh ujung setiap jari ke ibu jari.
- Menggunakan garpu dengan benar.
Usia 5 Tahun
- Memotong lingkaran.
- Menyalin bentuk segitiga.
- Memegang pensil dengan benar.
- Mengikat tali sepatu sendiri.
Usia 6 Tahun
- Membangun struktur kecil dengan balok.
- Menyatukan 16– 20 keping game puzzle.
- Memotong dengan baik menggunakan gunting.
- Menggunakan pisau untuk memotong makanan.
Untuk dapat melewati seluruh tahapan dengan baik, Moms dapat membantu Si Kecil untuk meningkatkan keterampilan motorik halusnya.
Biasanya untuk menstimulasinya bisa dengan meletakkannya di bawah play gym.
Bisa juga dengan menggunakan kerincingan pergelangan tangan atau pergelangan kaki.
Selain itu, bisa juga dengan menggerakkan mainan berwarna-warni sehingga Si Kecil dapat melacaknya secara visual.
Untuk balita, ada juga beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halusnya.
Misalnya dengan memintanya mengambil benda dengan penjepit, membangun dengan balok, dan melakukan proyek kerajinan.
Moms juga dapat mengajak balita dan anak prasekolah untuk bermain dengan play-dough, spons, pasta, atau mainan air.
Baca Juga: 5 Kegiatan Indoor untuk Melatih Motorik Balita
Yuk, cek perkembangan buah hati dengan tools Pencapaian Si Kecil dari Orami App. Di sini, Moms bisa memantau tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Fakta Penting Seputar Kemampuan Motorik Halus Anak
Dalam penelitian Dublin University’s School of Health ditemukan bahwa 36% dari 253 anak usia 11 dan 12 tahun tidak memenuhi syarat kemampuan motorik halus anak ang diharapkan.
"Tak hanya penurunan kualitas pada aktivitas fisik dan keterampilan," ujar dokter Johann Issartel, pemimpin penelitian tersebut.
"Tetapi kemampuan motorik halus anak seperti menggambar dan mengutip juga tidak berkembang," lanjutnya.
Selain itu, sebuah penelitian di Sri Lanka mengungkapkan fakta tentang penggunaan layar sentuh oleh anak-anak prasekolah.
Anak prasekolah yang menggunakan layar sentuh lebih dari 60 menit per minggu memiliki kemampuan motorik halus yang lebih rendah daripada yang tidak.
Baca Juga: Asah Kemampuan Motorik Anak Dengan Cara Seru Ini!
Cara Melatih Motorik Halus Si Kecil
Inilah beberapa aktivitas merangsang motorik halus anak yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus Si Kecil.
1. Menyobek Kertas
Kumpulkan semua kertas bekas yang ada di rumah. Ajak menyobek kertas satu persatu.
Mulailah dengan sobekan besar dan lanjutkan dengan menyobeknya menjadi bagian-bagian kecil.
Kumpulkan sobekan dalam sebuah wadah yang sudah diberi air.
Ajak Si Kecil untuk meremasnya dengan kuat. Aktivitas merangsang motorik halus ini sangat baik untuk menguatkan otot jari-jari anak, lho!
2. Menggunting
Aktivitas merangsang motorik halus dengan gunting dapat melatih otot tangan Si Kecil.
Selain itu, aktivitas ini mampu meningkatkan:
- Keterampilan motorik visual
- Membantu dirinya mengenal arah
- Membantu jari anak bergerak secara mandiri
- Dapat melatih fokus dan konsentrasinya.
Moms tidak perlu cemas jika Si Kecil menggunakan gunting yang tajam.
Namun, pastikan Moms mendampingi Si Kecil atau berikan gunting khusus anak-anak.
3. Finger Painting
Dikutip dari Nourishing Our Children, dokter Elsie Calitz mengatakan bahwa terdapat banyak keuntungan dari aktivitas merangsang motorik halus yang satu ini.
Misalnya seperti Si Kecil belajar secara informal tentang mencampur dan mengeksplorasi warna, koordinasi mata dan tangan, serta memperkuat otot jari dan tangannya.
Baca Juga: 7+ Pola Menggunting untuk Anak TK, Asah Keterampilan Motorik!
4. Bermain Play Dough
Dengan bentuk adonan yang lembut, permainan ini membantu anak mengenal tekstur adonan dengan indra perabanya.
Selain itu, bermain play dough juga dapat melatih keterampilan mencubit serta keterampilan membentuk pada anak.
5. Mengancing Baju
Kegiatan memasukkan dan mengeluarkan kancing baju akan membuat Si Kecil tertantang.
Saat melakukan gerakan mengancing, jari-jari Si Kecil akan bekerja sehingga otot-otot jarinya pun terlatih.
Selain itu, koordinasi antara mata dan juga tangannya semakin terlatih saat melakukan latihan ini.
6. Memungut Benda Kecil
Mengutip atau memungut benda kecil satu demi satu juga merupakan aktivitas merangsang motorik halus yang baik.
Khususnya untuk membantu memperhalus gerakan menjepit dengan kedua jarinya.
Christina Johns, M.D. dari PM Pediatrics Urgent Care, menyatakan bahwa aktivitas tangan dan gerakan berulang membantu anak fokus.
"Ini juga membantu mereka dalam mengembangkan disiplin," tambahnya.
7. Mewarnai
Saat mewarnai, Si Kecil harus menggenggam spidol, krayon, atau pensil warna yang ia gunakan.
Kemudian ia menggerakan pergelangan tangan serta memperkuat genggamannya agar alat mewarnainya tidak lepas.
Jika dilakukan secara rutin, maka kekuatan motorik Si Kecil akan semakin kuat.
Selain itu, mewarnai juga dapat melatih imajinasi serta koordinasi yang baik antara mata dan tangannya.
Cukup mudah kan untuk melakukan aktivitas merangsang motorik halus anak ini?
Ayo, latih Si Kecil agar keterampilan motorik halus anak semakin hebat!
- https://www.verywellfamily.com/what-are-motor-skills-3107058
- https://trialsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13063-017-2143-9
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0167945716302974?via%3Dihub
- https://academic.oup.com/pch/article/17/10/561/2638880
- https://www.chrichmond.org/therapy-services/occupational-therapy/developmental-milestones/fine-motor-skills-birth-to-2-years
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.