10 Penyebab dan Gejala Muntaber pada Anak, Moms Wajib Tahu!
Muntaber pada anak merupakan kondisi yang umum dan bisa dialami semua anak-anak dari segala usia.
Seorang anak dianggap terkena muntaber ketika dinding saluran pencernaan mengalami inflamasi atau peradangan.
Gangguan pada saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Gejala muntaber pada anak-anak meliputi mual, muntah, diare, demam, dan perut kram.
Kondisi ini biasanya bersifat ringan hingga sedang, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada anak dan memerlukan perhatian khusus, lho Moms.
Baca Juga: Kata Dokter soal Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi
Apa Itu Muntaber pada Anak?
Nah, seperti yang dijelaskan singakt di atas, muntaber pada anak disebabkan karena bakteri dan virus.
Dilansir dari University of Rochester Medical Center, muntaber atau yang dikenal juga dengan gastroenteritis.
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri melalui media makanan dan minuman.
Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit muntaber ini disebabkan oleh virus ataupun parasit lainnya.
Ada juga masyarakat yang menyebut muntaber sebagai flu perut.
Anak Moms bisa terkena muntaber jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, dan parasit penyebab masalah kesehatan tersebut.
Biasanya, hal ini berkaitan dengan makanan dan minuman yang tidak bersih atau lingkungan sekitar yang kotor.
Itu sebabnya, masalah kesehatan ini sering terjadi dalam masyarakat yang tinggal di negara miskin dan berkembang.
Walau terlihat sepele, muntaber pada anak ada baiknya dicegah kemunculannya, Moms.
Hal ini karena kondisi kesehatan tersebut dapat memicu terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan.
Dalam kasus yang sudah parah, gastroenteritis membuat elektrolit (zat kimia darah) tidak seimbang.
Hal ini disebabkan, penderita muntaber mengalami kehilangan cairan tubuh dan feses yang keluar.
Supaya pencegahan bisa dilakukan, ada baiknya Moms mengenali penyebab terjadinya gastroenteritis tersebut.
Baca Juga: 10 Penyebab Sakit Perut Bagian Tengah dan Cara Mengatasinya!
Penyebab Muntaber pada Anak
Melansir dari laman WebMD, umumnya anak yang mengalami muntaber akan mengalami diare dan muntah.
Feses yang dikeluarkan cenderung cair. Itu sebabnya, anak akan kehilangan banyak cairan tubuh.
Selain itu, ciri lain anak mengalami gastroenteritis adalah sakit perut, kram, demam, pusing, serta rasa mual.
Hal yang harus Moms perhatikan adalah munculnya tanda dehidrasi, seperti kulit kering, bibir pecah-pecah, perasaan haus berlebihan, dan pusing seperti melayang.
Umumnya, muntaber pada anak dialami usia di bawah 5 tahun.
Hal ini disebabkan daya tahan tubuh yang belum baik, saluran pencernaan masih berkembang, serta belum lengkapnya vaksinasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab muntaber pada anak yang perlu Moms waspadai.
Baca Juga: Botol Susu Si Kecil Bebas Bakteri, Ini 7 Langkah Menyiapkannya!
1. Infeksi Bakteri (Bacterial Gastroenteritis)
Penyebab muntaber pada anak yang pertama adalah minuman dan makanan yang terkontaminasi bakteri.
Apa bakteri penyebabnya? Menurut MSD Manuals, bakteri yang bertanggung jawab atas muntaber adalah E. coli dan Salmonella.
Tentunya, bakteri-bakteri ini berada di sajian yang kotor dan tidak tertutup.
Itu sebabnya, anak jangan dibiarkan jajan sembarangan ketika berada di luar rumah, ya.
Bakteri ini juga bisa muncul di makanan yang tidak dimasak dengan benar atau belum matang.
Biasanya, muntaber yang disebabkan bakteri dimulai dari munculnya perut kram bersamaan dengan keluarnya feses berbentuk cair.
Bila intensitas BAB tinggi, bisa-bisa feses disertai pendarahan dalam 24 jam pertama.
Umumnya, BAB cair ini berlangsung selama satu hingga delapan hari.
2. Infeksi Virus (Viral Gastroenteritis)
Penyebab muntaber pada anak yang selanjutnya adalah infeksi virus.
Menurut WebMD, virus yang biasa menyebabkan gastroenteritis adalah rotavrius dan norovirus.
Moms yang memiliki anak bayi pasti tidak asing dengan dua virus tersebut. Hal ini karena ada dalam jadwal imunisasi anak.
Rotavirus sendiri dikenal sebagai penyebab paling utama diare pada bayi dan balita. Sedangkan, untuk penyebab gastroenteritis serius adalah norovirus.
Nah, anak bisa terkena virus penyebab muntaber pada anak ini dari orang lain, lho, Moms.
Terutama bagi anak yang suka berbagi peralatan makan dengan orang lain.
Bisa jadi, Si Kecil tertular dari liur orang lain yang tengah terpapar kedua virus tersebut.
Ada baiknya, Moms membiasakan anak untuk tidak sharing peralatan makanan dari mulut ke mulut dengan orang lain.
Hal ini untuk mengurangi risiko anak terkena muntaber.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita
3. Parasit Lain
Dikatakan sebelumnya, penyebab muntaber pada anak bisa juga karena kehadiran parasit lainnya.
Parasit yang dimaksud adalah jamur Entamoeba dan Giardia.
Biasanya, jamur ini ada di tempat-tempat yang lembap. Bahkan, suka bersembunyi di objek-objek yang ditemui di sekitar lingkungan anak bermain.
Misalnya, berada di mainan anak atau di toilet tempat anak mandi.
Lalu, mengapa parasit tersebut bisa masuk ke tubuh anak?
Jawabannya, anak usia di bawah 5 tahun sering kali punya kebiasaan mengisap jarinya. Jamur-jamur tersebut bisa saja terpapar tangan anak yang habis bermain.
Apalagi kalau anak tidak dibiasakan untuk cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas.
Parasit penyebab muntaber anak itu bisa bercokol di tangan anak Moms.
4. Keracunan Makanan
Penyebab muntaber pada anak selanjutnya adalah karena keracunan makanan. Hal ini juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak.
Gejala muntaber biasanya datang dengan cepat, dan termasuk di dalamnya muntah, namun cenderung akan hilang dalam waktu 24 jam.
Perawatan untuk diare terkait keracunan makanan sama dengan diare yang disebabkan oleh infeksi adalah berusaha untuk menjaga agar anak Moms tetap terhidrasi dan hubungi dokter anak jika ada pertanyaan lebih lanjut lagi.
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar
5. Perubahan Kebiasaan Makan
Penyebab muntaber pada anak lainnya bisa terjadi karena perubahan kebiasaan makan Si Kecil.
Anak-anak sangat sensitif terhadap perubahan kebiasaan makan.
Sebagai contoh, pengenalan makanan padat atau perubahan dari ASI ke formula dapat menyebabkan sistem pencernaan anak merespons secara berlebihan, yang bisa menyebabkan diare dan muntah.
Perkenalkan makanan baru secara bertahap dan perhatikan reaksi anak.
Pilih makanan yang mudah dicerna pada tahap awal pengenalan makanan padat.
6. Infeksi dari Kontak Dekat
Infeksi dari kontak dekat juga bisa jadi penyebab muntaber pada anak lainnya.
Anak-anak sering berinteraksi sangat dekat di sekolah atau tempat penitipan anak, yang memudahkan penyebaran patogen melalui mainan, makanan, atau permukaan yang terkontaminasi.
Untuk mencegah ini, tingkatkan kebersihan di fasilitas pendidikan dan penitipan anak.
Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
7. Stres Emosional atau Fisik
Stres bisa menyebabkan gangguan fungsi gastrointestinal karena sistem saraf dan sistem pencernaan sangat terhubung.
Timbulnya stres, seperti perceraian orang tua, ujian sekolah, atau perubahan besar lainnya, dapat memicu gejala muntaber.
Maka dari itu, dukungan emosional, rutinitas harian yang konsisten, dan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dapat membantu mengurangi dampak stres pada anak.
8. Penyakit Kronis
Anak-anak dengan kondisi seperti penyakit celiac (intoleransi gluten) atau penyakit Crohn (peradangan kronis pada saluran pencernaan) memiliki risiko lebih tinggi mengalami gastroenteritis karena sistem pencernaannya sudah rentan.
Oleh karena itu, manajemen penyakit dengan bantuan profesional kesehatan, pengaturan diet khusus untuk anak, dan pemantauan rutin kondisi anak dapat membantu mengelola gejala dan mencegah eksaserbasi.
9. Intoksikasi Kimia
Konsumsi atau paparan terhadap zat kimia beracun (seperti pestisida atau logam berat) bisa meracuni sistem pencernaan anak, menyebabkan gejala yang parah termasuk muntah dan diare.
Jadi, perlu pastikan lingkungan Si Kecil bebas dari bahan kimia berbahaya.
Gunakan produk kebersihan dan pestisida yang aman untuk anak.
Jika terjadi paparan pada anak, segera bawa ke dokter terdekat.
10. Obat-Obatan
Satu lagi penyebab muntaber pada anak yang perlu Moms ketahui.
Masalah pencernaan ini bisa muncul karena obat-obatan yang tengah dikonsumsi Si Kecil, lho.
Perlu Moms pahami, beberapa obat memiliki efek samping muntah dan diare. Tentunya, hal ini sudah disebutkan dalam informasi di kotak kemasan.
Beberapa obat mengandung zat aditif yang dapat mengiritasi lambung, seperti obat antibiotik tertentu, metrofmin, ibuprofen, aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid, serta obat kemoterapi.
Jadi, ada baiknya untuk penggunaan obat untuk anak bisa dikonsultasikan dulu ke dokter.
Baca Juga: 16 Makanan dan Minuman Pantangan Asam Urat, Yuk Perlahan Hindari
Gejala Muntaber pada Anak
Gejala muntaber pada anak bisa beragam tergantung dari tingkat keparahannya, Moms.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang biasanya terkait dengan kondisi ini.
1. Mual dan Muntah
Salah satu gejala utama muntaber pada anak adalah mual yang dapat diikuti dengan muntah.
Anak mungkin merasa mual dan tidak nyaman di perut sebelum muntah.
Muntah bisa saja berulang-ulang tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan muntaber.
2. Diare
Diare adalah gejala lain yang sering terjadi pada anak yang mengalami muntaber.
Buang air besar menjadi lebih sering, dan konsistensi tinja lebih cair dari biasanya, hingga disertai dengan kram perut.
D.iare dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak dikelola dengan baik.
3. Demam
Beberapa anak dengan muntaber dapat mengalami demam, terutama jika penyebabnya adalah infeksi bakteri.
Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi, dan ini bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang berjuang melawan penyakit.
4. Kelemahan dan Lelah
Kondisi ini bisa membuat anak merasa lemah, lesu, dan tidak memiliki energi. Muntaber dapat mengganggu pola tidur anak dan membuatnya merasa tidak nyaman.
5. Perut Kembung
Beberapa anak bisa saja mengalami perut kembung atau distensi perut, yang bisa sangat tidak nyaman.
6. Hilangnya Nafsu Makan
Selama muntaber, anak-anak seringkali kehilangan nafsu makan mereka karena gejala mual dan perut yang tidak nyaman.
Gejala muntaber pada anak dapat bervariasi dalam tingkat keparahan.
Pastikan Moms memerhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata cekung, kurangnya air mata saat menangis, atau urin yang sangat sedikit.
Jika anak mengalami gejala yang parah, seperti muntah berulang, diare berat, demam tinggi, atau tanda-tanda dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan
Itulah beberapa penyebab muntaber pada anak yang perlu Moms dan Dads ketahui.
Ini saatnya Moms mulai menjaga higienitas lingkungan di sekitar anak, ya. Hal ini bisa menjadi salah satu cara mencegah muntaber pada anak.
Biasakan anak untuk selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. Bawakan ia bekal sehat agar terhindar dari jajan sembarangan.
Jangan lupa untuk melengkapi vaksinasi Si Kecil. Cari tahu jadwal vaksinasi yang tepat untuk usia anak Moms.
Yuk, cegah muntaber pada anak sejak dini!
- https://familydoctor.org/condition/vomiting-and-diarrhea/#:~:text=Vomiting%20and%20diarrhea%20can%20be%20caused%20by%20a%20number%20of,also%20cause%20vomiting%20and%20diarrhea.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3761070/
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/gastroenteritis
- https://www.msdmanuals.com/home/digestive-disorders/gastroenteritis/e-coli-gastroenteritis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499939/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.