Neozep Forte untuk Obat Flu, Ini Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Neozep Forte atau Neozep adalah obat untuk mengatasi gejala flu sekaligus menyembuhkan sakit kepala akibat flu.
Gejala flu berupa hidung tersumbat, hidung gatal, hidung berair, hingga bersin terus-menerus yang menyebabkan sakit kepala.
Obat ini dijual secara bebas di apotek atau toko obat lainnya.
Tentunya Moms juga sudah mengetahui obat ini.
Bagi yang mengalami demam, obat ini bisa membantu, sehingga tidak hanya untuk flu, ya Moms.
Dilansir dari Mayo Clinic, flu biasanya bisa sembuh dengan sendirinya.
Jika gejala sudah terlalu parah, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi lainnya.
Neozep hadir dalam bentuk 4 tablet.
Kandungannya berupa paracetamol, phenylpropanolamine, salisilamida, dan chlorpheniramine maleate.
Kandungan tersebut memiliki fungsi yang berbeda namun sama-sama untuk meredakan flu.
Yuk, Moms simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Rhinos SR untuk Obat Flu, Ketahui Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Fungsi Obat Neozep
Neozep memiliki 4 kandungan aktif yaitu, paracetamol, phenylpropanolamine, salisilamida, dan chlorpheniramine maleat.
1. Paracetamol (250 mg)
Foto: Orami Photo Stocks
Dilansir dari Drugs, parasetamol atau acetaminophen adalah kandungan yang berfungsi meredakan nyeri sekaligus penurun demam.
Parasetamol yang terkandung dalam Neozep digunakan untuk mengobati berbagai kondisi.
Di antaranya seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam.
2. Phenylpropanolamine (15 mg)
Phenylpropanolamine atau fenilpropanolamin merupakan dekongestan.
Ini memiliki fungsi untuk menyempitkan pembuluh darah di tubuh.
Pembuluh darah yang membesar dapat menyebabkan hidung tersumbat, hidung mampet, hingga kesulitan bernapas.
Dengan mengonsumsi obat yang mengandung fenilpropanolamin pembuluh darah akan menyempit khususnya di hidung.
Maka kandungan ini bisa mengobati hidung tersumbat yang disebabkan oleh alergi, demam, dan flu biasa.
Namun, perlu diketahui, Neozep bukan obat untuk menangani alergi.
Baca Juga: Mengenal Obat Intunal, Paracetamol untuk Flu dan Batuk
3. Salisilamida (150 mg)
Foto: Orami Photo Stock
Salisilamida merupakan obat yang digunakan mengatasi demam dan nyeri dan tergolong kandungan analgesik dan antipiretik.
Tidak hanya mengatasi demam dan nyeri, kandungan ini berfungsi sebagai antiinflamasi atau peradangan yang berhubungan dengan masalah otot dan sendi.
4. Chlorpheniramine Maleate (2 mg)
Chlorpheniramine maleate merupakan kandungan antihistamin yang berfungsi meredakan gejala alergi, demam, dan flu ringan.
Antihistamin bekerja dengan menghambat histamin.
Histamin sendiri adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh ketika ada benda asing masuk ke tubuh.
Dengan mengonsumsi kandungan chlorpheniramine maleate, maka menghambat produksi histamin dan meredakan gejala.
Baca Juga: Pimtrakol (Obat Flu), Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Dosis Obat Neozep
Foto: Orami Photo Stock
Walaupun Neozep tidak tergolong obat keras, kita perlu mengikuti anjuran yang tertera di kemasan atau ikuti saran dari dokter.
Apabila dosis tidak diikuti dengan tepat, maka berisiko mengalami overdosis atau obat tidak akan bekerja dengan maksimal.
Jika terjadi overdosis tentunya menyebabkan komplikasi masalah kesehatan lainnya.
Neozep bisa dibeli secara bebas tanpa resep dokter atau resep dokter tergantung dari kondisi tubuh dan gejala yang dialami.
Apabila sudah mengonsumsi obat ini sesuai dosis namun tidak kunjung membaik, sebaiknya Moms hubungi dokter.
Rincian dosis Neozep yang dikonsumsi secara oral:
- Dewasa: 3 sampai 4 kali sehari sebanyak 1 tablet.
- Anak-anak usia 6 sampai 12 tahun: 3 sampai 4 kali sehari sebanyak setengah tablet.
Sebaiknya obat ini dikonsumsi setelah makan akan agar dapat bekerja lebih baik.
Efek Samping Obat Neozep
Foto: Orami Photo Stock
Semua obat tentunya memiliki efek samping, sama seperti Neozep.
Tapi dengan adanya efek samping berarti menandakan bawah obat sedang bekerja.
Biasanya efek samping yang ditimbulkan tidak akan parah ataupun membahayakan, sehingga tidak perlu cemas.
Namun jika efek samping yang dirasakan terlalu berat, maka sebaiknya hentikan konsumsi Neozep sesegra mungkin.
Dilansir dari WebMD, efek samping umum yang akan dirasakan berupa
- Mual dan muntah
- Mengantuk
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Pusing
- Sembelit
- Mulut, hidung, dan tenggorokan kering
Efek samping ringan tidak perlu dikhawatirkan karena akan hilang dengan sendirinya bersamaan dengan gejal yang membaik.
Jika terdapat efek samping yang tidak biasa, seperti di bawah ini, maka kita harus segera kunjungi dokter agar mendapatkan perawatan darurat.
- Urine berwarna sangat gelap
- Kulit menguning
- Tinja berwarna tidak biasa
- Sakit perut parah
- Penglihatan kabur hingga pingsan
Baca Juga: 12 Obat Flu untuk Ibu Hamil, Mudah Dibeli di Apotek
Kontra Indikasi Obat Neozep
Foto: Orami Photo Stock
Tentunya, sudah tahu bahwa Neozep tidak tergolong obat keras dan untuk mendapatkannya tanpa perlu resep dokter.
Namun, harus memerhatikan kemungkinan yang terjadi jika Moms atau anggota keluarga memiliki riwayat penyakit yang tidak cocok jika mengonsumsi Neozep.
Obat ini tidak boleh diberikan bagi penderita yang sensitif atau memiliki alergi terhadap obat simpatomimetik lain.
Misalnya seperti, efedrin, pseudoefedrin, dan fenileferin.
Lalu tidak dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi atau sedang mengonsumsi obat anti depresan tipe penghambat monoamine oksidase (MAOI).
Baca Juga: 8 Obat Alami untuk Menyembuhkan Flu pada Anak
Bila Moms atau keluarga berpotensi mengalami tekanan darah tinggi, stroke, dan lansia, Moms harus memerhatikan efek sampingnya.
Moms perlu menghentikan obat ini jika merasa pusing yang parah, susah tidur, hingga jantung berdebar.
Apabila sedang hamil, sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini karena ada kemungkinan risiko terhadap janin.
Sebaiknya, jika sedang hamil, konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan Neozep karena dokter kemungkinan akan mengganti dengan obat ringan yang lain.
Itulah informasi seputar Neozep dan beberapa informasi penting yang harus diketahui sebelum mengonsumsi.
Neozep hadir dalam bentuk 4 tablet dengan harga Rp2.400 hingga Rp4.400.
Namun, ada kemungkinan perbedaan harga di setiap apotek.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719
- https://www.drugs.com/paracetamol.html
- https://www.drugs.com/mtm/phenylpropanolamine.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4156/chlorpheniramine-oral/details#
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.