14 Juni 2024

10 Obat Batuk untuk Bayi yang Aman dan Cara Memberikannya

Bayi batuk pasti buat Moms dan Dads khawatir. Ini obat yang aman untuk dipilih

Moms dan Dads mungkin pernah melihat beragam produk obat batuk untuk bayi.

Meskipun ditujukan untuk bayi, ada ketentuan usia dan berat badan yang perlu dipatuhi.

Jadi, obat apa yang paling aman untuk meredakan batuk pada bayi?

Baca Juga: 10 Pilihan Minuman Penurun Demam, Alami dan Ampuh!

Amankah Memberikan Obat Batuk untuk Bayi?

Amankan Obat Batuk Bayi?
Foto: Amankan Obat Batuk Bayi? (Orami Photo Stocks)

Batuk merupakan respons alami tubuh. Tujuannya untuk menjaga saluran napas tetap bersih dari berbagai zat mengganggu.

Jika sesekali batuk, biasanya tidak menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan.

Namun jika terjadi secara terus-menerus, batuk perlu diobati.

Biasanya, batuk terjadi berbarengan dengan flu, sehingga bisa diobati dengan obat flu tanpa resep.

Obat ini boleh digunakan anak-anak di atas 2 tahun, remaja, hingga orang dewasa.

Akan tetapi, penanganannya sedikit berbeda jika batuk terjadi pada bayi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan yang berbasis di Amerika Serikat (FDA) tidak merekomendasikan obat batuk dan pilek tanpa resep untuk anak di bawah usia 2 tahun karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping.

Obat boleh diberikan jika dokter memang meresepkan obat tersebut untuk Si Kecil.

Obat Batuk untuk Bayi yang Aman

Obat Batuk Bayi yang Aman
Foto: Obat Batuk Bayi yang Aman (Orami Photo Stocks)

Dua jenis obat batuk yang aman untuk bayi adalah paracetamol dan ibuprofen.

Keduanya dapat meringankan rasa sakit dan suhu tinggi pada bayi Moms akibat tidak enak badan karena batuk.

Keduanya tersedia sebagai obat cair untuk anak kecil.

Opsi yang terbaik dari memilih obat batuk untuk bayi yang aman adalah memilih versi bebas gula.

Obat-obatan yang mengandung gula dapat membahayakan gigi anak Moms.

Dikutip dari NHS UK, parasetamol dapat diberikan kepada anak berusia 2 bulan atau lebih untuk nyeri atau demam.

Sementara ibuprofen, dapat diberikan kepada anak-anak yang berusia 3 bulan atau lebih dan dengan berat badan lebih dari 5 kg.

Moms juga harus memastikan label untuk penggunaan atau dosis yang benar.

Kunci dari pemilihan obat batuk yang aman untuk bayi terutama terkait ibuprofen dan paracetamol adalah mengikuti anjuran terbaik dari dokter. 

Karena misalnya, jika anak bayi Moms menderita asma mereka tidak boleh mendapatkan ibuprofen kecuali sesuai anjuran dokter. 

Obat Batuk untuk Bayi 0-6 Bulan

Obat Batuk Bayi 0-6 Bulan
Foto: Obat Batuk Bayi 0-6 Bulan (Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, penggunaan ibuprofen dan paracetamol sebagai obat batuk bayi bisa mulai digunakan sejak usia 2 bulan ke atas, asalkan sesuai anjuran dokter.

Lantas, bagaimana jika gejala batuk tidak serius?

Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa penanganan atau pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk bayi 0-6 bulan atau bahkan usia di atas itu, yaitu:

1. Minum yang Banyak

Menjaga bayi tetap terhidrasi adalah kunci untuk menjaga lendir mereka mengalir dan mudah batuk.

Jika bayi mengalami dehidrasi, ingus dan sekresi lainnya mungkin mengering dan sulit dibersihkan dengan batuk.

Itu artinya, memberi ASI atau susu formula secara teratur sesering yang dibutuhkan Si Kecil adalah kuncinya.

Tidak harus berlebihan, karena memberikan dalam jumlah normal juga sesuatu yang sangat baik.

2. Gunakan Saline Drops

Solusi obat batuk untuk bayi yang masih sangat muda adalah penggunaan saline drop untuk melembapkan jalan napas.

Tetes garam yang dijual bebas dapat digunakan untuk hidung bayi.

Lendir di hidung anak dapat mengalir ke bagian belakang hidung dan tenggorokannya sehingga menyebabkan postnasal drip.

Iritasi tenggorokan ini menghasilkan batuk basah, menggonggong dan suara berderak di saluran napas bagian atas (bukan dada).

Gunakan dua hingga tiga tetes per lubang hidung beberapa kali sepanjang hari.

Bayi Moms mungkin tidak menyukai sensasi tetesan yang masuk ke hidungnya atau mereka mungkin bersin, jangan khawatir dengan hal tersebut.

Agar tidak bermasalah, Moms bisa ikuti langkah-langkahnya berikut ini.

  1. Cuci tangan Moms atau Dads dengan sabun dan air.
  2. Dapatkan dosis yang tepat di penetes hidung. Jadi, baca lebih dahulu aturan pakai tetes hidung pada kemasan.
  3. Gendong bayi dengan lengan kiri, bisa juga menggunakan lengan sofa untuk menopang bayi dan lengan agar lebih mudah.
  4. Jika hidung bayi benar-benar tersumbat, gunakan alat penyedot lendir untuk mengeluarkan lendir.
  5. Tempatkan penetes tepat melewati lubang hidung bayi. Akan tetapi, cobalah untuk tidak menyentuh sisi penetes ke hidung.
  6. Peras perlahan alat ini untuk memberikan dosis yang diperlukan.
  7. Pegang bayi dalam posisi yang sama selama lima menit untuk memungkinkan tetesan mengalir ke saluran hidung.
  8. Jika bayi mulai batuk, biarkan dia duduk atau bantu dia duduk. Setelahnya, bayi kemungkinan tidak akan batuk terus-menerus.
  9. Terakhir, bilas ujung alatnya dengan air hangat.

3. Menyedot Lendir

Moms dapat mencoba menyedot lendir dari hidung bayi sebelum sempat mencapai dan mengiritasi tenggorokan dan saluran napasnya.

Setelah menggunakan saline drop, ambil spuit bulb atau suction yang biasa digunakan untuk menyedot ingus. 

Lakukan hingga lendir bersih dan bersihkan sebelum mengulangi di sisi lain.

Pastikan untuk membersihkannya kembali sebelum menyimpannya dan ulangi seperlunya (jangan terlalu sering) sepanjang hari.

4. Nyalakan Pelembap Udara

Melembapkan udara yang dihirup Si Kecil adalah cara alternatif selain menggunakan obat batuk untuk bayi.

Dengan pelembap udara, Moms dapat menjaga agar segala sesuatunya tetap mengalir.

Moms juga bisa menggunakan kamar mandi layaknya ruang uap. Alirkan air panas di kamar mandi, tutup pintunya dan biarkan kelembapan meningkat dalam waktu 10-15 menit. 

Tepuk dada dan punggung bayi untuk membantu melonggarkan lendir yang sangat membandel. 

5. Minum Obat Batuk untuk Bayi dengan Izin Dokter

Sudah disinggung sebelumnya, jika penggunaan obat batuk untuk bayi sebaiknya dihindari.

Akan tetapi, jika cara di atas tidak cukup efektif untuk mengatasi batuk pada bayi, kunjungi dokter.

Dokter akan mempertimbangkan penggunaan obat berdasarkan keparahan batuk, usia, berat badan bayi, dan kondisi kesehatan bayi secara menyeluruh.

Berikut ini beberapa daftar obat yang kemungkinan diresepkan dokter untuk membantu meredakan batuk.

  • Paracetamol

Penggunaan paracetamol untuk bayi sebenarnya bertujuan untuk mengobati flu.

Batuk yang merupakan bagian dari gejala flu, bisa juga tertasi dengan obat ini.

Namun, obat ini tidak boleh diberikan pada bayi yang baru lahir.

Obat baru bisa diberikan jika bayi sudah berusia 2 bulan lebih.

Bisa juga diberikan pada bayi usia 2 bulan yang baru saja menjalani imunisasi, karena pada umumnya mereka akan mengalami demam.

Nah, paracetamol sering digunakan sebagai obat lini pertama untuk mengatasi demam.

Baca Juga: 11 Obat Diare Bayi MPASI, dari Pisang hingga Bayam!

  • Ibuprofen

Jika paracetamol tidak cukup ampuh, dokter mungkin akan meresepkan ibuprofen.

Namun perlu diingatkan kembali jika obat ini tidak boleh diberikan pada bayi di bawah usia 6 bulan.

Pemberian dosis obat pun perlu disesuaikan dengan berat badan Si Kecil.

Selain digunakan untuk mengatasi flu dan batuk, obat ini juga bisa meredakan nyeri sakit kepala dan demam yang membuat bayi rewel.

Bila Moms tertarik memberikan obat batuk untuk bayi yang dijual di apotek atau toko obat, baiknya tanyakan lebih dahulu kepada dokter, apakah Si Kecil boleh menggunakannya atau tidak.

Baca Juga: Mengenal Obat Intunal, Paracetamol untuk Flu dan Batuk

Obat Batuk untuk Bayi 1 Tahun

Ilustrasi Obat Batuk Bayi
Foto: Ilustrasi Obat Batuk Bayi (Orami Photo Stock)

Untuk bayi di atas 6 bulan, terdapat beberapa rekomendasi obat batuk untuk bayi 1 tahun yang bisa Moms jadikan pertimbangan.

Beberapa pilihan obat ini yaitu:

Dikenal sebagai obat demam, Tempra Drops anak adalah salah satu obat batuk untuk bayi 1 tahun yang mengandung paracetamol.

Obat yang bisa digunakan untuk bayi berusia 0-2 tahun ini sebenarnya dikenal sebagai obat demam. 

Namun, karena anak bayi 1 tahun terkadang mulai menderita batuk disertai demam dan flu, maka Tempra Drops dipercaya bisa meredakan gejala tersebut termasuksakit kepala yang dialami bayi Moms. 

Tiap 0,8 ml Tempra Drops, mengandung sekitar 80 mg paracetamol. Anak berusia 10-24 bulan, dapat minum setidaknya 1,2 ml.

Tempra drops bisa membuat bayi Moms beristirahat lebih nyaman dan berangsur-angsur pulih dari batuk pileknya.

Sesuai namanya, obat ini dibuat dari madu, herba, euphorbiahirta, jahe, cengkeh, sirih, saga, kardamon, mentha arvensis, daun hibiscus, minyak permen, dan sari akar manis. 

Obat tradisional yang diformulasikan dari sari-sari tumbuhan berkhasiat ini mampu meredakan batuk, batuk sesak, melegakan pernapasan atau hidung tersumbat, serta membantu meredakan gejala masuk angin seperti mual dan muntah. 

Menjadi salah satu obat batuk untuk bayi 1 tahun, Moms bisa memberi Laserin Madu untuk bayi berusia kurang dari 2 tahun dengan dosis 2,5 mL sebanyak 2 kali sehari, atau atas rekomendasi dokter.

Bayi Moms mengalami batuk berdahak?

Salah satu obat batuk untuk bayi yang kesulitan mengeluarkan dahaknya adalah Mucopect Drop.

Untuk anak di bawah 2 tahun, obat batuk untuk bayi Mucopect digunakan dengan dosis 1 mL sebanyak 2 kali sehari.

Dengan bahan utama Ambroxol hidroklorida (HCl), obat ini dipercaya dapat mengencerkan dahak yang kental.

Oleh karena itu, Si Kecil bisa terbantu untuk mengeluarkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan.

Mirip seperti Mucopect, obat batuk untuk bayi selanjutnya yang dikenal dengan nama Mucos Drop ini juga terbuat dari zat aktif ambroxol.

Mucos Drop adalah obat yang bekerja dengan cara mengencerkan dahak agar lebih mudah dikeluarkan dari tenggorokan saat batuk.

Namun karena tergolong obat keras, penggunaan Mucos Drop harus sesuai dengan resep dokter.

Untuk bayi Moms yang berusia kurang dari 2 tahun, Mucus Drop diberikan dengan dosis 1 mL, diminum 2 kali sehari.

Mengandung paracetamol dan gliserin guaikolat, Pimtrakol Syrup dapat menjadi pilihan obat batuk untuk bayi Moms di rumah.

Obat ini hadir dalam berbagai rasa seperti ceri dan lemon, sehingga anak-anak pasti suka.

Paracetamolnya berfungsi untuk pereda nyeri dan demam.

Sementara gliserin guaikolat merupakan obat jenis ekspektoran yang dapat meredakan batuk dan melancarkan pengeluaran dahak di saluran napas.

Pimtrakol Syrup dapat digunakan bayi Moms yang berusia satu tahun dengan dosis 1 sendok takar atau 5 ml, 3-4 kali sehari.

Namun seperti biasa, konsultasi dengan dokter sebelum Moms mulai memberikannya kepada Si Kecil adalah jalan terbaik.

Baca Juga: Kenali Dosis dan Efek Samping Mucopect, Obat untuk Batuk Berdahak

Itulah beberapa ulasan obat batuk untuk bayi, mulai dari kandungannya yang aman dan juga pilihan jenisnya yang bisa Moms temukan di apotik terdekat.

Apapun pilihan Moms, penggunaan obat batuk berbahan kimia tetap harus digunakan sesuai saran dokter. 

Solusi lainnya adalah Moms dapat mencoba beberapa pengobatan alami atau penggunaan bahan-bahan alami yang memiliki khasiat sama, yaitu meredakan batuk Si Kecil. 

  • https://www.parenthub.com.au/baby/baby-health/baby-cold-remedies-dos-donts-babies-3-12-months/
  • https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/cough-0-12-months/
  • https://www.healthline.com/health/baby/how-to-help-baby-with-cough
  • https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/should-you-give-kids-medicine-coughs-and-colds
  • https://www.parents.com/health/cold-flu/cold/how-to-give-nasal-drops/
  • https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-children/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.