5 Akibat MPASI Dini yang Wajib Moms Ketahui, Tidak Sepele!
Akibat MPASI dini pada bayi benar-benar tidak boleh Moms anggap remeh.
Pasalnya, dampak dari MPASI dini dapa memengaruhi kesehatannya, bahkan pertumbuhan Si Kecil nanti.
Kebanyakan ibu beralasan ingin memulai MPASI lebih cepat karena merasa usia bayi sudah cukup atau tidak tega melihat bayi yang hanya minum ASI saja.
Moms boleh saja memulai MPASI asal waktunya tepat. Kalau terlalu cepat, bisa jadi bayi mengalami berbagai efek buruk seperti di bawah ini.
Akibat MPASI Dini pada Bayi
MPASI merupakan singkatan dari makanan pendamping ASI.
Tujuan pemberian MPASI adalah untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin bertambah seiring pertumbuhannya.
Bayi tidak dapat mengandalkan ASI saja untuk tumbuh dewasa, ia perlu jenis makanan lain yang kaya gizi.
Sayangnya, tidak semua ibu mengetahui waktu terbaik untuk memulai MPASI sehingga melakukannya lebih cepat daripada waktu yang direkomendasikan.
MPASI dini adalah pemberian MPASI pada bayi berusia kurang dari 4 bulan.
Padahal tindakan ini dapat berdampak buruk bagi bayi seperti berikut.
1. Bayi Bisa Tersedak
Setelah lahir ke dunia, bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, termasuk kemampuan tubuhnya dalam mendapatkan dan mencerna makanan.
Pada awal kehidupan, bayi mendapatkan makanan dari ASI.
Terkadang, beberapa bayi pun perlu bantuan untuk dapat menyusu dengan lancar.
Jika Moms memberikan makanan selain ASI di usia yang terlalu muda, bisa jadi bayi akan tersedak.
Hal ini terjadi ketika makanan yang seharusnya masuk ke kerongkongan, tetapi masuk ke tenggorokan yang fungsinya sebagai jalan napas.
Akibat MPASI dini pada bayi ini tentu berisiko mengganggu pernapasan bayi.
2. Mengalami Diare atau Sembelit
Selain berisiko membuat bayi tersedak, memberikan MPASI dini juga dapat membuat bayi mengalami masalah pencernaan.
Hal ini karena sistem pencernaan bayi belum "matang" atau belum siap untuk mencerna makanan selain ASI.
Alhasil, ia dapat mengalami diare atau, sebaliknya, susah buang air besar.
Kondisi ini dapat membuat bayi rewel, bahkan susah tidur di malam harinya.
3. Mengidap Obesitas
Di samping masalah kesehatan, memberikan MPASI lebih dini dapat meningkatkan risiko obesitas pada bayi.
Hal ini terjadi karena bayi kemungkinan mendapatkan kalori dan nutrisi yang lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Bayi yang kelebihan berat badan juga dapat mengalami keterlambatan merangkak dan berjalan.
Padahal keduanya merupakan tahap perkembangan fisik yang penting bagi bayi untuk mengeksplorasi lingkungan.
Bayi yang obesitas mungkin akan tetap mengalami obesitas ketika dewasa dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik, seperti diabetes melitus atau penyakit jantung di masa depan.
4. Memiliki Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari berbagai infeksi.
Perlindungannya akan jadi lebih sempurna jika bayi mendapatkan ASI yang cukup, yakni intens di 6 bulan awal kehidupan.
Nah, memberikan MPASI lebih awal bisa jadi mengurangi pemberian ASI di 6 bulan awal kehidupan bayi.
Hal ini berisiko membuat sistem kekebalan tubuh bayi menjadi lemah.
Ia mudah sakit, dan lebih rentan mengalami alergi atau asma di kemudian hari.
5. Mengalami Masalah pada Ususnya
Akibat MPASI dini terakhir adalah menimbulkan luka atau infeksi pada usus bayi.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena sistem pencernaan tidak sempurna dalam mencerna makanan.
Hal ini membuat makanan melukai usus.
Adanya luka tentu dapat menimbulkan masalah kesehatan jika tidak diobati.
Kapan Waktu Terbaik Memulai MPASI?
Adanya akibat MPASI dini yang merugikan seperti disebutkan di atas, tentu membuat Moms harus lebih berhati-hati dalam memberi makanan pada si kecil.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), usia bayi paling tepat untuk mendapatkan MPASI yaitu saat menginjak 6 bulan.
Pada usia tersebut, kemampuan makan bayi sudah meningkat sehingga risiko tersedak juga minim.
Sistem pencernaan bayi pun lebih siap dalam mencerna makanan sehingga masalah pencernaan dapat dihindari.
Pada tahap pengenalan ini, ibu dapat memulai dengan memberikan makanan dengan tekstur yang lembut dan lunak agar mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi, misalnya bubur susu dan bubur saring.
Namun perlu diperhatikan, bahwa memulai MPASI tidak hanya bergantung pada usia bayi, tetapi juga harus dengan memperhatikan tanda kesiapan bayi.
Pada bayi yang mengalami indikasi gangguan pertumbuhan, dokter spesialis anak dapat menyarankan pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan, yakni di atas usia 4 bulan.
Dengan catatan penting bahwa bayi sudah menunjukkan tanda kesiapan makan.
Hal ini bukan MPASI dini karena diberikan di atas usia 4 bulan.
Moms dapat melihat kesiapan bayi untuk memulai MPASI dari beberapa hal berikut ini:
● Duduk sendiri atau dengan dukungan
● Mampu mengontrol kepala dan leher
● Membuka mulut saat makanan ditawarkan
● Lebih sering menelan makanan dibandingkan mendorongnya kembali keluar mulut
● Memasukkan benda ke mulut
● Mencoba menggenggam benda-benda kecil, seperti mainan atau makanan
● Memindahkan makanan dari depan ke belakang lidah untuk ditelan
Baca Juga: 15 Perlengkapan MPASI yang Wajib Moms Miliki, Catat Ya
Nah, apakah Si Kecil sudah cukup umur dan menunjukkan tanda-tanda di atas?
Jika sudah, ini lampu hijau bagi Moms untuk memulai MPASI.
- https://www.verywellfamily.com/potential-risks-when-you-start-baby-food-early-284371
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/starting-solids/faq-20057889
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
- https://promkes.kemkes.go.id/?p=8935
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/baby-fat/faq-20058296
- https://www.webmd.com/parenting/baby/nursing-basics#1
- https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.