Operasi Caesar Membuat Tubuh Ibu Lemah, Mitos atau Fakta?
Saat masuk masa kehamilan, setiap ibu pastinya akan mempersiapkan yang terbaik untuk calon anaknya.
Contohnya adalah dari mengatur pola makan agar janin mendapatkan nutrisi yang cukup, rutin berkonsultasi ke dokter kandungan agar kesehatan dan perkembangan janin dapat terpantau dengan baik, dan tentunya mempersiapkan proses persalinan dengan penantian anak akan lahir dengan sehat.
Umumnya, seorang ibu hamil akan melahirkan melalui proses persalinan normal, namun ada beberapa keadaan ketika ibu hamil harus melakukan proses persalinan caesar atau C-section.
Keadaan tersebut di antaranya adalah posisi bayi yang sungsang, detak jantung janin yang tidak normal, berat bayi yang terlalu besar, melahirkan kembar lebih dari 2 bayi, kondisi medis dari ibu, atau punya riwayat persalinan caesar sebelumnya.
Pada intinya, baik dengan persalinan normal atau caesar, setiap ibu memiliki perjuangannya masing-masing dalam melahirkan anaknya ke dunia.
Namun, seringkali ada anggapan kalau ibu yang telah melalui persalinan caesar lebih dari dua kali, maka kondisi tubuhnya akan lemah dan mudah terinfeksi penyakit.
Anggapan ini karena ibu dengan persalinan caesar telah melalui proses pembedahan dan ditakutkan dapat mempengaruhi kesehatan tubuhnya.
Tentunya hal tersebut menimbulkan kekhawatiran sendiri bagi ibu yang telah melalui proses persalinan caesar.
Baca Juga: Apa Makan Telur Membuat Luka Operasi Gatal?
Moms, perlu diketahui bahwa ada banyak kabar beredar seputar informasi kehamilan hingga kelahiran yang tak bisa dihindari.
Namun, penting sekali untuk memilih dan memilah mana informasi yang tepat dan mana yang tidak.
Operasi Caesar Tak Bikin Ibu Jadi ‘Penyakitan’
Foto: intermountainhealthcare.org
Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Ricky Susanto, mengungkapkan mitos yang beredar seputar kehamilan dan kelahiran tidak boleh ditelan mentah-mentah oleh seorang ibu.
Hal yang diperlukan adalah mencari kebenaran dengan sumber yang tepat.
Anggapan kalau operasi caesar membuat seorang ibu menjadi ‘penyakitan’ adalah hal yang salah besar.
“Operasi caesar melebihi dua kali tidak akan membuat tubuh ibu menjadi lemah atau penyakitan. Hal yang perlu diperhatikan adalah risiko-risiko yang terjadi seusai operasi tersebut. Misalnya risiko terjadi perlengketan dan pendarahan,” ujar dr. Ricky pada Kulwap Orami Community pada Kamis (31/1) lalu.
Sehingga, menurut dokter yang praktik di RS Mitra Keluarga Kalideres ini, faktor yang penting untuk diperhatikan adalah proses penyembuhan dari luka operasi caesar tersebut.
Semuanya harus dikaitkan dan berhubungan dengan imunitas ibu setelah bersalin.
Proses persalinan caesar memang membutuhkan proses pemulihan yang jauh lebih lama dari persalinan normal.
Baca Juga: Kenapa Merasa Trauma Setelah Melahirkan Secara Caesar?
Hal yang Dilakukan Setelah Operasi Caesar
Foto: babycentre.com
Setelah bersalin secara caesar, Moms memang diharuskan untuk beristirahat total, yang artinya tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas yang berat seperti berolahraga atau mengangkat barang yang berat.
Selain itu, ibu juga harus menjaga agar mendapat asupan gizi yang optimal dan tidur yang cukup.
Ketika sedang buang air besar, disarankan agar ibu tidak mengejan.
Hal yang penting juga diperhatikan adalah bekas luka sayatan yang harus selalu terjaga agar tetap bersih sehingga infeksi dapat dihindari.
Bekas luka tersebut harus dalam keadaan kering.
Sebaiknya juga, ibu memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk membantu penyembuhan pemulihan luka sehabis operasi.
Baca Juga: Apakah Aman Melakukan Operasi Caesar untuk Ketiga Kalinya?
Intinya adalah seorang ibu tidak hanya memperhatikan kesehatan anaknya, namun juga harus memperhatikan kesehatan tubuhnya sendiri, ya, Moms.
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.