Ragam Jenis Obat Oskadon dan Aturan Dosis yang Tepat
Oskadon dikenal sebagai obat sakit kepala dan pereda nyeri.
Ternyata, obat ini hadir dalam berbagai jenis untuk mengatasi sakit pada tubuh yang berbeda.
Yuk, ketahui serba-serbi dan aturan tepat sebelum mengonsumsi obat Oskadon, Moms.
Baca Juga: Obat Mual Vesperum, Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya di sini
Manfaat Oskadon
Foto: Orami Photo Stocks
Oskadon adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan sakit kepala, migrain, gigi ngilu, nyeri pada otot, dan pegal linu.
Obat ini mengandung bahan aktif parasetamol dan ibuprofen atau dikenal sebagai pereda nyeri dan penurun demam.
Penjelasan dalam laman Drugs memaparkan bahwa parasetamol bekerja dengan memblokir pesan di otak untuk mengurangi rasa sakit.
Baik parasetamol atau ibuprofen pun mampu mengurangi demam dengan mempengaruhi saraf otak yang mengatur suhu tubuh.
Oskadon hadir dalam bentuk tablet. Cara kerjanya yakni dengan mengurangi produksi prostaglandin.
Artinya, obat ini membantu tubuh meredakan rasa nyeri migrain, serta demam.
Selain itu, Oskadon juga mengandung caffeine anhydrous yang terbukti dapat meningkatkan efektivitas antinyeri.
Melansir Healthline, kafein anhidrat adalah ekstrak yang berasal dari tanaman kopi.
Setelahnya, ekstrak kopi ini dikeringkan dan bubuk kafein dimanfaatkan untuk berbagai obat-obatan medis.
Kafein anhidrat menjadi lebih populer sebagai suplemen untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kinerja atletik.
Baca Juga: Mengenal HerbaKOF, Obat Batuk Alami yang Diproses secara Modern
Jenis-Jenis dan Dosis Oskadon
Obat ini diketahui hadir dalam bentuk tablet dengan manfaat dan fungsi yang berbeda-beda.
Berikut beberapa jenis produk Oskadon yang populer digunakan.
1. Oksadon Original
Foto: temposcangroup.com
Oskadon original mengandung 500 mg parasetamol dan 35 mg caffeine anhydrous.
Parasetamol sebagai bahan aktif obat ini bekerja dengan mengirimkan sinyal pereda nyeri pada saraf otak.
Oskadon jenis ini umum dimanfaatkan untuk meredakan sakit kepala, migrain, dan sakit gigi.
Dosis Oskadon untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet yang diminum selama 3-4 kali sehari setelah makan.
Untuk dosis anak-anak, biasanya dosis yang dianjurkan adalah 1/2 tablet yang diminum 3 kali sehari.
2. Oskadon Extra
Foto: temposcangroup.com
Selain jenis original, Oskadon Extra bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri dan penurun demam.
Oskadon Extra mengandung 350 mg parasetamol, 200 mg ibuprofen, dan 50 mg caffeine.
Diketahui, Oskadon jenis ini mengandung 2 jenis antinyeri yang mampu meredakan nyeri berat seperti migrain yang parah.
Dosis obat Oskadon Extra bagi orang dewasa adalah 0.5 - 1 gram yang diminum 3 - 4 kali sehari. Maksimal dosis minum adalah 4 gram per harinya.
Jika usia anak masih di bawah 1 tahun, dosisnya adalah 60 mg yang diminum 3 - 4 kali sehari.
Sementara dosis minum oskadon untuk anak-anak berusia 1 - 6 tahun adalah 125 mg setiap 3 - 4 kali sehari.
Baca Juga: Desoximetasone Obat Gatal dan Ruam Kulit, Ketahui Aturan Pakainya
3. Oskadon XP
Foto: temposcangroup.com
Oskadon SP mengandung 350 mg parasetamol dan 200 mg ibuprofen. Obat ini umumnya digunakan untuk pegal linu dan nyeri otot.
Tak hanya itu, manfaat dosis ini pun bisa mengurangi sakit punggung dan sakit pinggang pada tubuh.
Dosis yang tepat untuk minum Oskadon SP adalah 1 tablet setiap 3 - 4 kali sehari sesudah makan.
Oskadon aman dikonsumsi 1 - 2 tablet dengan anjuran dokter yang merawat dengan memperhatikan gejala yang dirasakan.
Penggunaan obat ini untuk anak-anak sebaiknya diberikan di bawah pengawasan dokter. Pastikan telah berkonsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
Efek Samping Oskadon
Foto: Orami Photo Stocks
Oskadon dapat menimbulkan beberapa efek samping yang bisa terjadi. Biasanya, efek samping ini bersifat ringan dan sementara.
Beberapa efek samping yang ditimbulkan dari Oskadon yakni meliputi:
- Gangguan pencernaan
- Gatal-gatal pada kulit
- Nafsu makan berkurang
- Urine berwarna gelap
- Kulit dan mata menguning
Perhatikan juga beberapa gejala alergi obat yang sensitif terhadap kandungan parasetamol, ibuprofen, atau kafein.
Berikut beberapa gejala alergi obat yang perlu mendapat perawatan lanjut:
- Ruam pada kulit
- Gatal-gatal pada kulit
- Sulit bernapas
- Pembengkakan pada kulit
Perlu diketahui, tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang bisa terjadi di luar hal di atas.
Waspada juga bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu sebelum minum obat pereda nyeri ini.
Baca Juga: Obat Sakit Kepala untuk Ibu Menyusui Berbahan Kimia dan Alami yang Aman
Waspada Penggunaan Ibu Hamil dan Menyusui
Foto: Orami Photo Stocks
Khususnya ibu hamil dan menyusui, waspadai efek samping lain yang bisa terjadi akibat mengonsumsi obat ini.
Menurut National Health Services, ibuprofen biasanya tidak dianjurkan dikonsumsi selama kehamilan untuk kasus-kasus tertentu.
Misalnya apabila kehamilan berusia lebih dari 30 minggu kehamilan. Hal ini karena ibuprofen dapat mempengaruhi sirkulasi dan fungsi ginjal bayi.
Selain itu, para pakar juga menilai adanya hubungan antara mengonsumsi ibuprofen pada awal kehamilan dengan potensi keguguran.
Sebaiknya untuk menghindari minum Oskadon sebagai obat pereda nyeri, khususnya hamil di trimester dua dan ketiga.
Baca Juga: Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak dan Tips Ampuh Pemberian Obat pada Anak
Selain itu, kandungan Oskadon seperti ibuprofen, parasetamol, dan kafein pun dapat terserap ke dalam ASI.
Apabila Moms sedang menyusui, hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Itulah fakta menarik terkait Oskadon sebagai obat pereda nyeri, migrain, dan penurun demam.
Terlepas mengetahui dosis dan aturan minum, pastikan telah mendapat konsultasi dokter sebelum mengonsumsinya ya, Moms!
- https://www.temposcangroup.com/id/produk-layanan/healthcare/oskadon
- https://www.drugs.com/paracetamol.html
- https://www.healthline.com/health/caffeine-anhydrous
- https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-adults/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-ibuprofen/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.